Iri Kuswadi
Divisi Ginjal dan Hipertensi
Departemen Penyakit Dalam
FK UGM/RSUP Dr Sardjito
CENTRAL VENOUS CATHETER (CVC)
4 jenis CVC :
◊ PICC (Peripherally Inserted Central Catheter)
Hipertensi
Anemia
Malnutrisi CVD
Gangguan tulang
dan mineral
➢AV Fistula
➢AV Graft
➢Cuffed, Tunneled DL Chateter
Indikasi untuk pemasangan akses akut
GUIDELINE 6
Akses akut (cuffed Catheters)
KEUNTUNGAN KERUGIAN
- mudah
Keuntungan
- pertimbangan kosmetik
- lokasi mudah
Kerugian
- resiko thrombosis, stenosis, pneumothoraks
Pneumothorax 0 – 18 %
Hemothorax 0 – 0,6 %
Hemomediastinum 0 – 1,2 %
Recurrent Laryngeal Nerve Palsy 0 – 1,6 %
Bleeding need re-exploration / transfusion 0 – 4,7 %
• Komplikasi pemasangan
Pemasangan
• Lokasi ujung kateter
● Extrinsic
Thrombosis ● Intrinsic
• Exit site
infeksi • Tunnel
• Bacteremia
Perforasi
pembuluh
Malposisi Pneumothorax
darah besar /
jantung
Pembentukan Fibrin
infeksi
pada kateter
Komplikasi
lambat
Perlukaan oleh
Thrombosis
Catheter
Infeksi terkait kateter
– lama penggunaan
– Immunocompromise
– status nutrisi dan komorbid (diabetes)
– infeksi S. aureus pada hidung
– jenis membran dialysis
– tipe hemodialisis dan tehnik insersi
– penggunaan obat iv dan infeksi sebelumnya
Pemeriksaan exit ▪ menggunakan sarung tangan steril tiap Segera ganti kateter
akan HD
site ▪ amati tanda infeksi : bengkak, nyeri,
nontunneled bila dicurigai
kemerahan, nanah infeksi (author’s personal
▪ Swab dan kultur bila dicurigai infeksi opinion)
▪ bila dicurigai infeksi, gunakan antibiotik
untuk S. aureus
Dressing ▪ ganti kasa tiap kali HD, kendor / basah Gunakan antimicroba topikal
▪ sebelum menempatkan kasa baru, sterilkan
kulit dengan antiseptic solution (2%
(mupirocin)
chlorhexidine dalm larutan alcohol)
▪ gunakan semipermeable dressings
Membuka dan ▪ cuci tangan dengan antiseptic ▪ kunci tutup kateter secara
▪ gunakan sarung tangan steril, masker steril
menutup kateter ▪ gunakan kain steril sebagai alas kateter
▪ rendam sambungan kateter dengan
antiseptic solution (2% chlorhexidine dalam
alcohol) selama minimal 5 menit
▪ hindari paparan dengan udara terlalu lama