Anda di halaman 1dari 40

PENGGUNAAN OBAT PADA MASA

KEHAMILAN DAN MENYUSUI

Oleh : Tri Yulianti


Definisi
▪ Parity (P): Jumlah kelahiran setelah 20 minggu kehamilan.
Persalinan sebelum genap 20 minggu usia kehamilan dianggap
aborsi (bisa elektif maupun spontan).
▪ Nullipara: wanita yang belum pernah melahirkan fetus di atas 20
minggu kehamilan, tanpa memandang apakah sebelumnya dia
aborsi atau tidak.
▪ Primipara: wanita yang pernah melahirkan satu kali fetus di atas
20 minggu
▪ Multipara: wanita yang telah mengalami 2 kali atau lebih
persalinan.
▪ Gravida: Jumlah kehamilan yang pernah dialami seorang wanita,
tanpa memandang hasil kehamilan.
▪ Nulligravida: belum pernah hamil
▪ Primigravida: pernah hamil satu kali
▪ Multigravida: pernah hamil 2 kali atau lebih.
contoh

▪ Seorang wanita yang saat ini hamil dan sebelumnya


melahirkan 2 anak kembar dan pernah 2 kali mengalami
keguguran, maka ditulis Gravida 4 Para 1 (G4P1).
▪ Riwayat obstetri dapat ditulis dalam rangkaian digit.
Digit I menunjukkan jumlah bayi yang lahir tepat waktu
(term), digit II menunjukkan jumlah bayi yang lahir
prematur, digit III menunjukkan jumlah aborsi dan digit
IV menunjukkan anak yang sampai sekarang masih
hidup.
▪ Contoh: seorang wanita yang pernah 1 kali aborsi,
melahirkan 3 bayi term dan ketiganya masih hidup, maka
ditulis: 3-0-1-3

Trimester kehamilan:
▪ Masa kehamilan rata-rata: 280 hari atau 40 minggu, dihitung dari
hari pertama LMP.
▪ Kehamilan dibagi 3 trimester @ 13-14 minggu
▪ Waktu antar akhir minggu ke-22 masa kehamilan dan akhir hari ke-
28 setelah kelahiran, disebut masa perinatal.
▪ Kehamilan juga dapat dibagi menjadi beberapa periode
berdasarkan perkembangan janin:
▪ Conceptional age: waktu setelah pembuahan (2 minggu lebih awal
dari pada masa kehamilan.
▪ periode pre-embrionik; 2 minggu setelah pembuahan
▪ periode embrionik: minggu ke-2 sampai minggu ke-8
▪ Organogenesis : terjadi mulai minggu ke-4
▪ Periode fetal: mulai minggu ke-8 dan berlanjut sampai kelahiran.
Persalinan

▪ aborsi: persalinan sebelum minggu ke-20


▪ term: setelah 37 minggu tapi sebelum mulai
minggu ke-43
▪ pre-term (prematur): antara minggu ke-20
sampai minggu ke-37
▪ post-term: setelah minggu ke-43
▪ Parturition = proses persalinan
▪ Puerperium : 6-8 minggu setelah persalinan
Perkembangan janin pada
trimester I

Sperma mendekati ovum Sperma dan ovum bersatu


(2 minggu)
Perkembangan janin pada
trimester I

6 minggu
Perkembangan janin pada
trimester I

Minggu ke-7 Minggu ke-8


Perkembangan janin pada
trimester I

Minggu ke-12
Perkembangan janin pada
trimester II

Minggu ke-14
Perkembangan janin pada
trimester II

Minggu ke-20
Perkembangan janin pada
trimester III

Minggu ke-24 Minggu ke-28


Perkembangan janin pada
trimester III

Minggu ke-32
Selamat Datang !
➢Pemakaian obat selama periode kehamilan
penting mengingat TIDAK HANYA berpengaruh
pada ibu TAPI juga pada janin

➢Hampir sebagian besar obat melewati plasenta


ada yang memberikan EFEK pada janin ada yang
TIDAK berpengaruh apapun.

FAKTOR-FAKTOR APA YANG BERPENGARUH ?


FAKTOR YG BERPENGARUH

➢Sifat Fisikokimiawi dari obat


➢Kecepatan obat untuk melintasi plasenta dan
mencapai sirkulasi janin
➢Lamanya pemaparan terhadap obat
➢Bagaimana obat didistribusikan ke jaringan-
jaringan yang berbeda pada janin
➢Periode perkembangan janin saat obat
diberikan
➢Efek obat jika diberikan dalam bentuk
kombinasi
PERUBAHAN FARMAKOKINETIK
ABSORPSI
➢Penurunan sekresi asam lambung hingga 30-40%
➢Penurunan motilitas gastrointestinal

DISTRIBUSI
➢Peningkatan volume plasma dan cairan
ekstraseluler hingga 50 %
➢Penurunan albumin serum hingga 20%
PERUBAHAN FARMAKOKINETIK
METABOLISME
➢Peningkatan metabolisme beberapa obat,
kemungkinan karena induksi enzim oleh
progesteron endogen

EKSKRESI
Peningkatan aliran darah ginjal hingga 2 kali lipat
OBAT PADA MASA KEHAMILAN

PERKEMBANGAN EMBRIO & JANIN


➢Periode perkembangan janin 38 minggu
(trimester I, II, III)
➢Tahap perkembangan :
• Pra embrionik (17 hari setelah konsepsi)
• Embrionik (18-56 hari, sistem organ utama
mulai terbentuk)
• Janin
OBAT PADA MASA KEHAMILAN
OBAT YANG BERPENGARUH PADA
JANIN
Teratogenesis
Teratogen : bahan yg dpt menyebabkan
/berpengaruh thdp malformasi, kelainan
fungsi fisiologis atau perkembangan jiwa
janin atau anak setelah lahir.

Masalah yang timbul :


Anatomis (bibir sumbing dan spina bifida)
Fisiologis (gagal ginjal)
OBAT PADA MASA KEHAMILAN
Contoh Obat yg terbukti/dicurigai
Androgen
Obat sitotoksik
Etanol
Contoh Obat yang bersifat teratogenik
Litium
Fenitoin
Tetrasiklin
Talidomid
Warfarin
OBAT PADA MASA KEHAMILAN
Perpindahan Obat melalui Sawar Uri
bersifat lipofil
tidak terionisasi
Obat yg bersifat basa cenderung pd
sirkulasi janin
Efek Farmakologis dan Idiosinkrasi
Obat yg masuk sirkulasi janin – aksi
farmakologis kuat langsung
Efek dapat diperkirakan & berkaitan
dgn dosis
Efek idiosinkrasi (sulit diperkirakan)
OBAT PADA MASA KEHAMILAN
Waktu Terjadinya Paparan Obat
Pemberian bahan teratogen pada pra-
embrionik :
Efek ‘semua atau sama sekali tidak’

Paparan obat pd Organogenesis (periode 10


minggu pertama): tahap perkembangan
struktur tubuh utama (kecuali SSP, mata,
gigi, alat kelamin luar & telinga)
terganggunya pembentukan organ scr
permanen.
OBAT PADA MASA KEHAMILAN
Pemberian obat pd trimester II & III,
mempengaruhi
pertumbuhan
perkembangan fungsional
memberikan efek toksik

Pemberian obat pd sesaat sebelum waktu / selama


kelahiran menyebabkan efek samping pd
kelahiran / pd neonatus
OBAT PADA MASA KEHAMILAN
Obat-Obat Baru
Pemberian pd masa kehamilan dpt menimbulkan
kesulitan
Diperlukan data yg cukup
OBAT PADA MASA KEHAMILAN
Obat Efek yang mungkin terjadi
Gol. ACEI Gagal ginjal pd janin & neonatus
Obat antitiroid Hipertiroidisme pd janin
Benzodiazepin Ketergantungan obat pd janin
Beta-blocker Hambatan pertumbuhan
Tetrasiklin Pewarnaan gigi, hambatan
pertumbuhan tulang
Warfarin Perdarahan dlm otak janin
Klasifikasi obat
Swedia FDA
▪ A, B (B1, B2, B3), ▪ A, B, C, D, X
C, D ▪ Kategori A: mensyaratkan
▪ Kategori A: hanya adanya data dari
mensyaratkan adanya penelitian terkontrol baik
data klinik yang dapat dan memadai
dipercaya ▪ Kategori C: tidak
▪ Kategori C: risiko cacat disebutkan jenis risiko
bukan malformasi secara spesifik
Perbandingan distribusi kategori

Kategori % obat
PDR (FDA) FASS (Swedia)
A 0.7 26
B 19 33
C 66 30
D 7 11
X 7
Antibiotika

▪ Pilihan pertama: Golongan Penicillin,


Cephalosporin ,Clindamycin (kategori B)
▪ Metronidazol (B); hindari pada trimester I
▪ Sulfonamide (B); kernicterus, anemia
hemolitik pada neonatus
▪ Makrolid (B, kecuali Azithromycin B)
Antibiotika
▪ Aminoglikosida (D, kecuali gentamisin C);
ototoksik, nefrotoksik
▪ Vancomycin (C); nefrotoksik
▪ Fluoroquinolon (C); arthropathy pada sendi
penyangga berat badan
▪ Tetrasiklin (D); mengganggu pertumbuhan
tulang, warna gigi, kerusakan email
▪ Trimetoprim (C); menghambat metabolisme
asam folat
Obat hipertensi
▪ Pilihan pertama: metildopa
▪ Diuretika : menurunkan perfusi plasenta
Furosemida (C), Gol Thiazida (D)
▪ Gol -blocker (C trimester I, D trimester II/III);
Atenolol (D)
▪ Calcium channel blocker (C): pilihan II
▪ Gol ACE inhibitor; Gol AIIRA (C trimester I, D
trimester II/III
Herbal Medicines

▪ Penggunaannya meningkat pesat


▪ Peraturannya tidak seketat obat
▪ Publikasi efek sampingnya tidak banyak
▪ Herbal medicines tidak bebas risiko
▪ Kontraindikasi selama kehamilan
HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
PENGOBATAN PADA MASA KEHAMILAN
➢Obat diresepkan jika manfaat lebih besar
daripada resiko pd janin
➢Sedapat mungkin dihindari penggunaan obat pd
trimester pertama
➢Dipilih obat yg paling aman, dosis efektif
terendah, jangka waktu sesingkat mungkin
➢Hindari polifarmasi
➢Pertimbangkan perlunya penyesuaian dosis &
pemantauan bbrp obat
➢Diskusikan Pengobatan utk penyakit kronis
saat merencanakan kehamilan
OBAT PADA MENYUSUI
Obat Efek yg mungkin terjadi pd bayi
Amiodaron Hipotiroidisme
Aspirin Resiko sindroma Reye
Barbiturat Mengantuk
Benzodiazepin Letargia
Karbimazol Hipotiroidisme
Obat sitotoksik Supresi imun & neutropenia
Tetrasiklin Risiko pewarnaan gigi
OBAT PADA MENYUSUI
PERPINDAHAN OBAT MELALUI ASI
Dipengaruhi :
Farmakokinetika Ibu
Sifat fisiologis ASI
Sifat fisikokimia obat :
pKa
Ikatan protein
Lipofilisitas
OBAT PADA MENYUSUI
REAKSI ALERGI DAN MENYUSUI
penggunaan dihindarkan jika bayi menunjukkan
reaksi alergi bayi dgn defisiensi G6PD
menunjukkan reaksi dgn obat yg dikeluarkan
melalui ASI
Contoh obat penyebab : aspirin,
klorpromazin, nitrofurantoin, kina,kuinolon &
sulfonamid
Obat yang mempengaruhi produksi ASI
Obat yg meningkatkan/menghambat proses
menyusui – berpengaruh terhadap
prolaktin (contoh : Estrogen dapat
menghambat produksi ASI)
HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
PENGOBATAN PADA MASA MENYUSUI
➢Pertimbangkan perbandingan manfaat/resiko
pd ibu maupun bayi
➢ Menghindari penggunaan obat atau
menghentikan pemberian ASI jika pemakaian
obat harus dilanjutkan
➢Neonatus (khususnya bayi premature) resiko
terhadap paparan obat melalui ASI lebih besar
➢Dipilih rute pemberian & pembagian obat yg
menghasilkan jumlah kadar obat terkecil yg
sampai bayi
HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
PENGOBATAN PADA MASA MENYUSUI
➢Hindari obat baru, yg hanya memiliki sedikit
data
➢Jika perlu obat,
➢dipakai obat dgn ES teraman (pd bayi)
➢bayi dipantau terhadap kemungkinan ES
➢Ibu minum obat segera setelah menyusui
Kasus

▪ Ibu Smnh 30 thn, menderita epilepsi sejak


remaja. Ibu Saminah biasa menggunakan
fenitoin untuk mencegah terjadinya serangan
epilepsi. Ibu Smnh skrg sedang hamil.
Kehamilannya baru diketahui satu minggu
yang lalu. Apakah ibu Smnh harus
menghentikan pengobatannya ? Bagaimana
penatalaksanaan kasus tersebut.

Anda mungkin juga menyukai