LAPORAN PBL
SISTEM TUMBUH KEMBANG ANAK DAN GERIATRI
MODUL 1
“GANGGUAN TUMBUH KEMBANG”
KELOMPOK 10
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas berkat rahmat dan
hidayah-Nya sehingga laporan hasil tutorial ini dapat terselesaikan dengan baik.
Dan tak lupa kami kirimkan salam dan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW
yang telah membawa kita dari alam yang penuh kebodohan ke alam yang penuh
kepintaran. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah
membantu membuat laporan ini serta kepada tutor yang telah membimbing kami
selama proses tutorial berlangsung. Semoga laporan hasil tutorial ini dapat
bermanfaat bagi setiap pihak yang telah membaca laporan ini dan khususnya bagi
tim penyusun sendiri. Semoga setelah membaca laporan ini dapat memperluas
pengetahuan pembaca mengenai gangguan tumbuh kembang pada anak.
Kelompok 10
BAB I
PENDAHULUAN
Tumbuh kembang anak terdiri dari 2 peristiwa yang saling berkaitan satu
sama lain tetapi sifatnya berbeda, namun keduanya mempunyai arti penting dalam
perkembangan anak dan penilaian tumbuh kembang dapat dilakukan sejak dini
dalam upaya menemukan penyimpangan tumbuh kembang anak usia toddler dan
mengetahui serta mengenal faktor resiko pada anak usia toddler. (Adriana, 2011)
Tumbuh kembang anak pada usia toddler ini kreativitas semakin meningkat
dan rasa ingin tahunya juga besar. Apabila tumbuh kembang anak tidak terpenuhi
dan pengetahuan ibu kurang maka anak akan mengalami gangguan berbagai hal
misalnya kurang gizi, gangguan bahasa yang digunakan kurang jelas, dan
gangguan perilaku yang menyebabkan anak autisme karena ibu tidak tahu tentang
tumbuh kembang anaknya sendiri, ibu tidak mau mencari informasi dan
pengetahuan tentang tumbuh kembang anak (Rahadrjo,2012). Dalam upaya
meningkatkan derajat kesehatan pada tumbuh kembang anak maka pemberian
pendidikan kesehatan lebih aktif untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap
sehingga tumbuh kembang anak lebih optimal. Pendidikan kesehatan merupakan
suatu cara penunjang program- program kesehatan, yang dapat menghasilkan
perubahan dan peningkatan pengetahuan dalam waktu yang pendek. Konsep
pendidikan kesehatan juga proses belajar pada individu, kelompok, atau
masyarakat dari tidak tahu tentang nilai-nilai kesehatan menjadi tahu, tidak
mampu mengatasi masalah kesehatan menjadi mampu. ( Notoadmojo, 2007)
C. PENGKAJIAN DATA
Identitas pasien
Nama : Becce
Umur : 24 bulan
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal Lahir :-
Agama :-
Alamat :-
Bangsa Suku :-
No. RM :-
1. Anamnesis
a. Keluhan utama
Tak seperti anak seusianya yang bisa bicara
b. Riwayat lahir :
Berat badan : 3200 gram
Panjang badan : 52 cm
Lingkar kepala : 34 cm
Usia gestasi : 38 minggu
Saat lahir kepala menonjol
Tidak pernah ada riwayat kuning
c. Riwayat imunisasi
Imunisasi dasar lengkap tapi belum mendapat booster
d. Pemeriksaan antropometri 3 bulan lalu
Berat badan : 9300 gram
Panjang badan : 77 cm
Lingkar kepala : 45 cm
e. Informasi tambahan
Dari keterangan ibunya sibuk, sehingga anaknya lebih sering nonton
tv
2. Pemeriksaan
a. Keadaan umum :-
b. Antropometri
Berat badan : 9400 gram
Panjang badan : 77 cm
Lingkar Kepala : 46 cm
c. Tanda Vital
Tekanan Darah :-
Nadi :-
Pernapasan :-
Suhu :-
d. Status Internus
o Kepala :-
o Mata :-
o Telinga :-
o Thoraks :-
o Abdomen :-
e. Pemeriksaan neurologis dasar
o Fungsi syaraf cranialis : tak ada kelainan
o Sistem motorik : - Kekuatan otot :-
- Tonus otot :-
- Refleks fisiologis : tak ada
kelainan
- Refleks patologis : tak ada
kelainan
o Sistem sensorik :-
f. Pemeriksaan perkembangan
o Motorik kasar : - naik 2 tangga
o Motorik halus : - menyusun 2 kubus
- membuat garis lurus
o Berbahasa : - mengucapkan 5 kata
- belum bisa kata majemuk
- menunjuk 2 gambar
o Personal sosial : - senang bermain boneka
- senang bermain dengan anak tetangga
D. PERTANYAAN PENTING
1. Jelaska faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan pada anak !
2. Apa hubungan ibu yang sibuk dengan pertumbuhan dan perkembangan
anak ?
3. Bagaimana tatalaksana yang sesuai dengan skenario ?
4. Bagaimana penilaian perumbuhan dan perkembangan anak sesuai
dengan skenario ?
5. Jelaskan prespektif islam sesuai dengan skenario !
E. MENJAWAB PERTANYAAN
a. Faktor heredokostitusionil
Gen yang terdapat di dalam nucleus dari telur yang dibuahi pada masa
embrio mempunyai sifat tersendiri pada tiap individu. Manifestasi hasil
perbedaan antara gen ini dikenal sebagai hereditas. DNA yang membentuk
gen mempunyai peranan penting dalam transmisi sifat-sifat herediter.2
Timbulnya kelainan familial, kelainan khusus tertentu, tipe tertentu
dari dwarfisme adalah akibat akibat transmisi gen yang abnormal. Haruslah
diingat bahwa beberapa anak bertubuh kecil karena konstitusi genetiknya
dan bukan karena gangguan endokrin atau gizi. Peranan genetik pada sifat
perkembangan mental masih merupakan hal yang diperdebatkan.2
Sifat-sifat emosional seperti perasaan takut, kemauan dan temperamen
lebih banyak dipengaruhi oleh lingkungan dibandingkan dengan hereditas.2
1. Jenis kelamin
Pada umur tertentu, pria dan wanita sangat berbeda dalam ukuran besar,
kecepatan tumbuh, proporsi jasmani dan lain-lainnya sehingga
memerlukan ukuran-ukuran normal tersendiri. Wanita menjadi dewasa
lebih dini, yaitu mulai adolesensi pada umur 10 tahun, sedangkan pria
mulai umur 12 tahun.
2. Ras dan bangsa
Oleh beberapa ahli antropologi disebutkan bahwa ras kuning
mempunyai tendensi lebih pendek dibandingkan dengan ras kulit putih.
3. Keluarga
Tidak jarang dijumpai dalam suatu keluarga terdapat anggota keluarga
yang pendek sedangakn anggota keluarga lainnya tinggi.
4. Umur
Kecepatan tumbuh yang paling besar ditemukan pada masa fetus, masa
bayi, dan masa adolesensi.
b. Faktor lingkungan
a) Faktor prenatal
1. Gizi
Anak yang lahir dari ibu yang gizinya kurang dan hidup dilingkungan
miskin maka akan mengalami kurang gizi juga dan mudah terkena
infeksi.
2. Mekanis
Trauma dan cairan ketuban yang kurang dapat menyebabkan kelainan
bawaan pada bayi yang dilahirkan. Demikian pula dengan posisi janin
pada uterus dapat mengakibatkan talipes, dislokasi panggul, tortikolis
kongenital, palsi fasialis, atau craniotabes.
3. Toksin/zat kimia
Obat-obatan seperti thalidomid, phenitoin, methadion, obat-obat anti
kanker, dan lain sebagainya dapat menyebabkan kelainan bawaan.
Demikian pula dengan ibu hamil yang perokok berat, peminum alkohol
kronis sering melahirkan bayi dengan BBLR, lahir mati, cacat, atau
retardasi mental.
4. Endokrin
Cacat bawaan sering terjadi pada ibu diabetes yang hamil dan tidak
mendapat pengobatan pada trimester I kehamilan, umur ibu kurang dari
18 tahun atau lebih dari 35 tahun, defisiensi yodium waktu hamil, PKU
(phenylketonuria).
5. Radiasi pada janin sebelum umur kehamilan 18 minggu dapat
menyebabkan kematian janin, kerusakan otak, mikrosefali, atau cacat
bawaan lainnya.
6. Infeksi
Infeksi intra uterina yang sering menyebabkan cacat bawaan adalah
TORCH (toxoplasmosis, rubella, cytomegalovirus, hepres simpleks).
Sedangkan infeksi lainnya yang juga dapat menyebabkan penyakit pada
janin adalah varicella, coxackie, echovirus, dan sebagainya.
7. Stres
Stres yang dialami pada waktu hamil dapat mempengaruhi tumbuh
kembang janin antara lain cacat bawaan, kelainan kejiwaan, dll.
8. Imunitas
Rhesus atau ABO inkontabilitas sering menyebabkan abortus, hidrops
fetalis, kern ikterus, atau lahir mati.
9. Anoksia embrio
Menurunnya oksigenasi janin melalui gangguan pada plasenta atau tali
pusat menyebabkan BBLR.2
b) Faktor pascanatal
1. Gizi (masukan makanan secara kualitatif dan kuantitatif)
Termasuk dalm hal ini bahan pembangun tubuh yaitu protein,
karbohidrat, lemak, mineral, dan vitamin.
2. Penyakit kronis dan kelainan kongenital
Beberapa penyakit kronis seperti glomerulonefritis kronik, tuberkolosis
paru, dan penyakit celiac dapat mengakibatkan retardasi pertumbuhan
jasmani. Hal yang sam juga dapat terjadi pada penderita kelainan
jantung bawaan.
3. Keadaan sosial ekonomi
Hal ini memegang peranan penting dalam pertumbuhan anak. Jelas
dapat terlihat pada ukuran bayi yang lahir dari golongan orang tua
dengan keadaan sosial ekonomi yang kurang, yang lebih rendah
dibandingkan dengan bayi dari keluarga dengan sosial ekonomi yang
cukup.
4. Musim
Di negeri yang mempunyai 4 musim terdapat perbedaan kecepatan
tumbuh berat badan dan tinggi. Pertumbuhan tinggi terbesar pada
musim semi dan paling rendah pada musim gugur. Sebaliknya
penambahan penambahan berat badan terbesar terjadi pada musim
gugur dan terkecil pada musim semi.
5. Lain-lain
Banyak faktor lain yang ikut berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
perkembangan anak, antara lain pengawasan medis, perbaikan sanitasi,
pendidikan, faktor psikologis, dll.
2. Apa hubungan ibu sibuk bekerja dengan pertumbuhan dan perkembangan
anak ?
Masa lima tahun pertama kehidupan merupakan masa yang sangat peka
terhadap lingkungan, maka masa balita disebut sebagai “masa keemasan”
(golden period), “jendela kesempatan” (window of opportunity) dan “masa
kritis” (critical period). Berdasar dari faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan anak salah satunya adalah kebutuhan
emosi/ kasih sayang dari orang tua utamanya ibu, seperti dengan memberi
rasa kasih sayang, rasa aman, dibantu, di dorong, dihargai sehingga
menciptakan kemandirian terhadap anak. Pola pengasuhan yang baik yaitu
dengan Demokratik ( autoritatif ) yaitu dengan penuh kasih sayang,
kehangatan kegembiraan dan ciptakan rasa nyaman, aman, dilindungi, peka
pada isyarat bayi/anak (minat, keinginan, pendapat), diberi contoh ( bukan
dipaksa), dibantu, didorong, dihargai, dan koreksi (bukan ancaman /
hukuman), sedangkan pola pengasuhan yang kurang baik yaitu Otoriter
(diktator) melarang, membatasi, tidak didengar minat / pendapat, sering
menghukum sehingga anak akan kurang inisiatif , kreativitas & komunikasi,
Permisive yaitu serba boleh, kurang kendali diri / tanggung jawab dan Tidak
dipedulikan anak diterlantarkan sehingga menyebabkan kemampuan anak
rendah.
Pertumbuhan anak yang baik ditandai dengan adanya perubahan ukuran
dan bentuk tubuh atau anggota tubuh, seperti bertambahnya berat badan,
tinggi badan, dan lingkar kepala. Sedangkan proses perkembangan biasanya
ditandai dengan adanya perkembangan mental, emosional, psikososial,
psikoseksual, nilai moral dan spiritual. Baik pertumbuhan maupun
perkembangan keduanya perlu mendapatkan perhatian yang baik.
Kemampuan motorik merupakan salah satu proses tumbuh kembang
yang harus dilalui dalam kehidupan anak, baik motorik halus maupun
motorik kasar. Seringkali orang tua lebih terfokus pada perkembangan
motorik kasar saja, padahal perkembangan motorik kasar merupakan
indikator yang tidak sensitif dalam hal kemampuan mental keseluruhan.
Kebutuhan-kebutuhan dasar untuk tumbuh kembang anak terutama
dicukupi oleh ibu, ayah, anggota keluarga serta lingkungan sekitar. Upaya
mencukupi kebutuhan-kebutuhan dasar tersebut dilakukan melalui interaksi
yang adekuat, terus menerus, sesuai dengan tahapan umur, semakin erat dan
semakin sering faktor di lingkungan tersebut berinteraksi dengan anak,
maka faktor tersebut semakin besar peranannya dalam menentukan kualitas
tumbuh kembang anak. Sebagian besar pertumbuhan otak bayi terjadi
setelah lahir dan dipengaruhi oleh faktor lingkungan termasuk stimulasi,
serta pengasuhan orang tua. Pengasuhan yang baik merupakan pengasuhan
yang bertanggung jawab, dalam hal ini memerlukan pengetahuan yang baik
dari orang tua khususnya ibu.
Dari Fatimah binti Al Husain dari bapaknya Al Husain bin Ali mengatakan,
“Tatkala Al Qasim putra Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam wafat, Khadijah
berkata,“ Wahai Rasulullah, air susu Al Qasim melimpah, sekiranya saja Allah
menyebutkan kehidupan hingga tuntas penyusuannya. "Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam lalu menjawab:" Sungguh penyusuannya akan disempurnakan di
surga. ”(HR. Ibnu Majah - Kitab: Jenazah, Bab: Menshalati putera Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa Sallam)
Dalam hadis lain yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad panjang:
"Sesungguhnya di dalam surga sudah ada yang akan menyempurnakan
penyusuannya, dan juga termasuk Shiddiq (jujur). "(HR. Ahmad - Kitab: Musnad
penduduk Kufah, Bab: Hadits Al Barra` bin 'Azib Radliyallahu ta'ala' anhu)
DAFTAR PUSTAKA