Anda di halaman 1dari 26

Fakultas Kedokteran

Universitas Muslim Indonesia Makassar, 21 April 2020

LAPORAN PBL
SISTEM TUMBUH KEMBANG ANAK DAN GERIATRI
MODUL 1
“GANGGUAN TUMBUH KEMBANG”

KELOMPOK 10

ANDI YUSNA KHAERUNNISA PATJINONGI H. 11020160164

MAR’ATUN SHOLEHAH 11020160178


MUHAMMAD ILHAMSYAH DANDUNG 11020170008
A NUR KHALIA MARZATILLAH 11020170032
UTARY ZAINAL ABIDIN 11020170038
AHMAD FITRAH RAMADHAN NUR
11020170045
M AVIZENA ILHAMI. S 11020170078
AULIA PUTRI SALSABILLA BURHAN 11020170090
NIRWANA UTAMI KADIR 11020170100
ANNISA PUTRI SHAFIRA 11020170147

Tutor : dr. Muh. Wirasto Ismail, MH

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas berkat rahmat dan
hidayah-Nya sehingga laporan hasil tutorial ini dapat terselesaikan dengan baik.
Dan tak lupa kami kirimkan salam dan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW
yang telah membawa kita dari alam yang penuh kebodohan ke alam yang penuh
kepintaran. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah
membantu membuat laporan ini serta kepada tutor yang telah membimbing kami
selama proses tutorial berlangsung. Semoga laporan hasil tutorial ini dapat
bermanfaat bagi setiap pihak yang telah membaca laporan ini dan khususnya bagi
tim penyusun sendiri. Semoga setelah membaca laporan ini dapat memperluas
pengetahuan pembaca mengenai gangguan tumbuh kembang pada anak.

Makassar, 21 April 2020

Kelompok 10
BAB I
PENDAHULUAN
Tumbuh kembang anak terdiri dari 2 peristiwa yang saling berkaitan satu
sama lain tetapi sifatnya berbeda, namun keduanya mempunyai arti penting dalam
perkembangan anak dan penilaian tumbuh kembang dapat dilakukan sejak dini
dalam upaya menemukan penyimpangan tumbuh kembang anak usia toddler dan
mengetahui serta mengenal faktor resiko pada anak usia toddler. (Adriana, 2011)

Tumbuh kembang anak pada usia toddler ini kreativitas semakin meningkat
dan rasa ingin tahunya juga besar. Apabila tumbuh kembang anak tidak terpenuhi
dan pengetahuan ibu kurang maka anak akan mengalami gangguan berbagai hal
misalnya kurang gizi, gangguan bahasa yang digunakan kurang jelas, dan
gangguan perilaku yang menyebabkan anak autisme karena ibu tidak tahu tentang
tumbuh kembang anaknya sendiri, ibu tidak mau mencari informasi dan
pengetahuan tentang tumbuh kembang anak (Rahadrjo,2012). Dalam upaya
meningkatkan derajat kesehatan pada tumbuh kembang anak maka pemberian
pendidikan kesehatan lebih aktif untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap
sehingga tumbuh kembang anak lebih optimal. Pendidikan kesehatan merupakan
suatu cara penunjang program- program kesehatan, yang dapat menghasilkan
perubahan dan peningkatan pengetahuan dalam waktu yang pendek. Konsep
pendidikan kesehatan juga proses belajar pada individu, kelompok, atau
masyarakat dari tidak tahu tentang nilai-nilai kesehatan menjadi tahu, tidak
mampu mengatasi masalah kesehatan menjadi mampu. ( Notoadmojo, 2007)

Deteksi dini gangguan tumbuh kembang anak dapat dilakukan melalui


anamnesis, pemeriksaan fisis rutin, skrining perkembangan dan pemeriksaan
lanjutan. Keluhan orangtua mengenai penyimpangan perkembangan anaknya
perlu ditindaklanjuti karena sebagian terbukti benar. Penting pula menanyakan
faktor-faktor risiko di lingkungan mikro (ibu), mini (lingkungan keluarga dan
tempat tinggal), meso (lingkungan tetangga, polusi, budaya, pelayanan kesehatan
dan pendidikan) dan makro (kebijakan program) yang dapat mengganggu tumbuh
kembang balita atau dapat dioptimalkan untuk mengatasi gangguan tersebut.
BAB II
KAJIAN SKENARIO
A. PENGENALAN SKENARIO
Skenario 2
Becce usia 24 bulan diantar ibunya ke RS karena Becce tak
seperti anak seusianya yang bisa bicara. Riwayat lahir BB 3200 gram, PB
52 cm, LK 34 cm, usia gestasi 38 minggu. Saat lahir kepala menonjol, dan
mulai mengecil hari ke-2 setelah dilahirkan, tidak pernah kuning.
Pada pemeriksaan Becce bisa mengucapkan 5 kata, tapi belum bisa
kata majemuk, dapat menunjuk 2 gambar. Jalan naik 2 tangga, membuat
garis lurus, menyusun 2 kubus, senang sekali bermain boneka, dan bermain
dengan anak tetangga. Antropometri pada usia saat ini : BB 9400 gram, PB
77 cm, LK 46 cm. Pemeriksaan fisik ; Nn cranialis tak ada kelainan, kontak
mata baik. Refleks fisiologis dan patologis tak ada kelainan. Ibunya sibuk,
sehingga anaknya lebih sering nonton tv. Imunisasi dasar lengkap tapi
belum mendapat booster. Tiga bulan lalu BB 9300, PB 77 cm, LK 45 cm.

B. KLARIFIKASI KATA SULIT DAN KALIMAT KUNCI


a. Kata sulit
-
b. Kata/kalimat kunci
- Becce usia 24 bulan (2 tahun)
- Tak seperti anak seusianya yang bisa bicara
- Riwayat lahir :
 BB : 3200 gram
 PB : 52 cm
 LK : 34 cm
 Usia gestasi : 38 minggu
 Saat lahir kepala menonjol, mulai mengecil hari ke-2 setelah
dilahirkan
 Tidak pernah kuning
- Pemeriksaan :
 Bisa mengucapkn 5 kata, tapi belumbisa kata majemuk
 Dapat menunjuk 2 gambar
 Jalan naik 2 tangga
 Membuat garis lurus
 Menyusun 2 kubus
 Senang sekali bermain boneka
 Senang bermain dengan anak tetangga
- Pemeriksaan antropometri :
 BB : 9400 gram
 PB : 77 cm
 LK : 46 cm
- Pemeriksaan fisik :
 Nn cranialis tak ada kelainan
 Kontak mata baik
 Refleks fisiologis dan patologis tak ada kelainan
- Ibunya sibuk, sehingga anaknya lebih sering nonton tv
- Imunisasi dasar lengkap tapi belum mendapat booster
- Tiga bulan lalu :
 BB : 9300 gram
 PB : 77 cm
 LK : 45 cm

C. PENGKAJIAN DATA
Identitas pasien
Nama : Becce
Umur : 24 bulan
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal Lahir :-
Agama :-
Alamat :-
Bangsa Suku :-
No. RM :-
1. Anamnesis
a. Keluhan utama
Tak seperti anak seusianya yang bisa bicara
b. Riwayat lahir :
 Berat badan : 3200 gram
 Panjang badan : 52 cm
 Lingkar kepala : 34 cm
 Usia gestasi : 38 minggu
 Saat lahir kepala menonjol
 Tidak pernah ada riwayat kuning
c. Riwayat imunisasi
Imunisasi dasar lengkap tapi belum mendapat booster
d. Pemeriksaan antropometri 3 bulan lalu
 Berat badan : 9300 gram
 Panjang badan : 77 cm
 Lingkar kepala : 45 cm
e. Informasi tambahan
Dari keterangan ibunya sibuk, sehingga anaknya lebih sering nonton
tv
2. Pemeriksaan
a. Keadaan umum :-
b. Antropometri
Berat badan : 9400 gram
Panjang badan : 77 cm
Lingkar Kepala : 46 cm
c. Tanda Vital
Tekanan Darah :-
Nadi :-
Pernapasan :-
Suhu :-
d. Status Internus
o Kepala :-
o Mata :-
o Telinga :-
o Thoraks :-
o Abdomen :-
e. Pemeriksaan neurologis dasar
o Fungsi syaraf cranialis : tak ada kelainan
o Sistem motorik : - Kekuatan otot :-
- Tonus otot :-
- Refleks fisiologis : tak ada
kelainan
- Refleks patologis : tak ada
kelainan
o Sistem sensorik :-
f. Pemeriksaan perkembangan
o Motorik kasar : - naik 2 tangga
o Motorik halus : - menyusun 2 kubus
- membuat garis lurus
o Berbahasa : - mengucapkan 5 kata
- belum bisa kata majemuk
- menunjuk 2 gambar
o Personal sosial : - senang bermain boneka
- senang bermain dengan anak tetangga

Monitoring penilaian pertumbuhan dan perkembangan pada anak sesuai


dengan skenario
 Riwayat Lahir
- Berat Badan 3200 gram
- Panjang Badan 52 cm
- Lingkar Kepala 34 cm
- Usia gestasi 38 Minggu
- Saat lahir kepala menonjol dan mulai mengecil hari ke-2
- Tidak pernah kuning

Bayi pada umumnya, bayi lahir cukup bulan rata-rata


mempunyai berat badan 3,4 kg, panjang badan 50 cm, dan memiliki
lingkar kepala 34 cm. Berdasarkan skenario, diketahui bahwa Becce
memiliki riwayat berat badan lahir kurang yaitu 3200 gram dimana
normalnya bayi normal memiliki berat badan 3500–4000 gram.
Sedangkan untuk panjang badan dan lingkar kepala dalam batas
normal.1
Untuk riwayat usia gestasi Becce 38 minggu masih dalam
interpretasi normal dimana usia gestasi yang normal yaitu 37–42
minggu. Saat lahir terdapat riwayat kepala menonjol dan mulai
mengecil pada hari ke-2. Kepala menonjol pada saat lahir bisa
mengindikasikan adanya trauma lahir dimana dapat menyebabkan
Caput Succadaneum, dan Cephalhetoma. Serta bayi tidak memiliki

riwayat mengalami ikterus fisiologis dan patologis.1


Tabel 1. Perbedaan Caput Succedaneum dan Cephalhematoma
 Pemeriksaan perkembangan anak
- Bisa mengucapkan 5 kata, tetapi belum bisa kata majemuk
- Dapat menunjuk 2 gambar
- Jalan naik 2 anak tangga
- Membuat garis lurus
- Menyusun dua kubus
- Senang bermain boneka
- Bermain dengan anak tetangga

Berdasarkan skenario, Becce berumur 24 bulan. Pada anak umur


18 sampai 24 bulan normalnya anak sudah mengalami peningkatan
fungsi-fungsi individu seperti perkembangan sensorik, motoric,
kognitif, komunikasi/berbahasa dan emosi-sosial. Pada anak usia 18 –
24 normalnya anak sudah mampu mengalami perkembangan seperti :1
1) Naik turun tangga
2) Menyusun 6 kotak
3) Menunjuk mata dan hidung
4) Menyusun 2 kata
5) Belajar makan sendiri
6) Menggambar garis di kertas atau pasir
7) Mulai belajar cara mengontrol buang air besar dan buang air
kecil
8) Menaruh minat kepada apa yang dikerjakan oleh orang-
orang yang lebih besar
9) Memperlihatkan minat kepada anak lain dan bermain-main
dengan mereka
 Antropometri pada usia saat ini
- Berat badan 9400 gram
- Panjang badan 77 cm
- Lingkar kepala 46 cm
 Pemeriksaan fisik
- Nn. Cranialis tidak ada kelainan
- Kontak mata baik
- Reflex fisiologis dan patologis tidak ada kelainan
 Informasi tambahan
- Ibunya sibuk, sehingga anak sering menonton TV
- Imunisasi dasar lengkap, tetapi belum mendapatkan booster
- Tiga bulan lalu, BB 9300 gram, PB 77 cm, dan LK 45 cm

Tumbuh kembang anak sejak dari lahir sampai dewasa, pada


umumnya akan mengikuti pola tertentu yang teratur dan koheren.
Tumbuh kembang dipengaruhi oleh factor genetic, juga factor
lingkungan.1
Kita dapat memperikirakan perkiraan berat badan anak dengan
menggunakan rumus Behrman :1
Perkiraan berat anak dalam kg (1-6 tahun) = Umur (tahun) x 2 + 8
=2x2+8
= 12 Kg
Berdasarkan dari perhitungan perkiraan berat badan tersebut,
Becce di indikasi mengalami perlambatan pertumbuhan dimana Becce
hanya memiliki berat badan 9300 gram sedangkan seharusnya 12000
gram. Didapatkan juga riwayat 3 bulan yang lalu Becce hanya
mengalami pertambahan berat badan yang tidak signifikan dimana
hanya berbeda 100 gram dengan saat ini.1
Pada sisi lain, ukuran lingkar kepala beccenormal. pertumbuhan
tulang kepala mengikuti pertumbuhan otak, demikian pula sebaliknya.
Masa pertumbuhan jaringan otak merupakan masa yang rawan. Setiap
gangguan pada masa awal akan menyebabkan gangguan pada jumlah
sel otak dan mielinasi yang tidak bisa dikejar pada masa pertumbuhan
berikutnya.1
Diketahui pada skenario, ibu Becce sibuk, sehingga anak sering
menonton TV. Pada umur tersebut seharusnya anak diberikan
pendidikan atau stimulasi untuk membantu proses perkembangan
kognitif yang dimana berhubungan dengan cara anak untuk mencari
alasan (berpikir), membentuk bahasa, memecahkan masalah, dan
menambah pengetahuan anak. Belajar adalah proses pengalaman yang
berpengaruh terhadap perkembanagn anak. Anak belajar melalui
pengulangan, meniru, asosiasi idan observasi dan hal tersebut
membutuhkan peran dari orang tua.1

Gambar 1. Grafik head circumference for age girl who


Gambar 2. Grafik weight for age girl who

Gambar 3. Grafik length for age girl who


Tabel 2. Kategori status gizi pada anak

D. PERTANYAAN PENTING
1. Jelaska faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan pada anak !
2. Apa hubungan ibu yang sibuk dengan pertumbuhan dan perkembangan
anak ?
3. Bagaimana tatalaksana yang sesuai dengan skenario ?
4. Bagaimana penilaian perumbuhan dan perkembangan anak sesuai
dengan skenario ?
5. Jelaskan prespektif islam sesuai dengan skenario !

E. MENJAWAB PERTANYAAN

1. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak !

a. Faktor heredokostitusionil
Gen yang terdapat di dalam nucleus dari telur yang dibuahi pada masa
embrio mempunyai sifat tersendiri pada tiap individu. Manifestasi hasil
perbedaan antara gen ini dikenal sebagai hereditas. DNA yang membentuk
gen mempunyai peranan penting dalam transmisi sifat-sifat herediter.2
Timbulnya kelainan familial, kelainan khusus tertentu, tipe tertentu
dari dwarfisme adalah akibat akibat transmisi gen yang abnormal. Haruslah
diingat bahwa beberapa anak bertubuh kecil karena konstitusi genetiknya
dan bukan karena gangguan endokrin atau gizi. Peranan genetik pada sifat
perkembangan mental masih merupakan hal yang diperdebatkan.2
Sifat-sifat emosional seperti perasaan takut, kemauan dan temperamen
lebih banyak dipengaruhi oleh lingkungan dibandingkan dengan hereditas.2
1. Jenis kelamin
Pada umur tertentu, pria dan wanita sangat berbeda dalam ukuran besar,
kecepatan tumbuh, proporsi jasmani dan lain-lainnya sehingga
memerlukan ukuran-ukuran normal tersendiri. Wanita menjadi dewasa
lebih dini, yaitu mulai adolesensi pada umur 10 tahun, sedangkan pria
mulai umur 12 tahun.
2. Ras dan bangsa
Oleh beberapa ahli antropologi disebutkan bahwa ras kuning
mempunyai tendensi lebih pendek dibandingkan dengan ras kulit putih.
3. Keluarga
Tidak jarang dijumpai dalam suatu keluarga terdapat anggota keluarga
yang pendek sedangakn anggota keluarga lainnya tinggi.
4. Umur
Kecepatan tumbuh yang paling besar ditemukan pada masa fetus, masa
bayi, dan masa adolesensi.
b. Faktor lingkungan
a) Faktor prenatal
1. Gizi
Anak yang lahir dari ibu yang gizinya kurang dan hidup dilingkungan
miskin maka akan mengalami kurang gizi juga dan mudah terkena
infeksi.
2. Mekanis
Trauma dan cairan ketuban yang kurang dapat menyebabkan kelainan
bawaan pada bayi yang dilahirkan. Demikian pula dengan posisi janin
pada uterus dapat mengakibatkan talipes, dislokasi panggul, tortikolis
kongenital, palsi fasialis, atau craniotabes.
3. Toksin/zat kimia
Obat-obatan seperti thalidomid, phenitoin, methadion, obat-obat anti
kanker, dan lain sebagainya dapat menyebabkan kelainan bawaan.
Demikian pula dengan ibu hamil yang perokok berat, peminum alkohol
kronis sering melahirkan bayi dengan BBLR, lahir mati, cacat, atau
retardasi mental.
4. Endokrin
Cacat bawaan sering terjadi pada ibu diabetes yang hamil dan tidak
mendapat pengobatan pada trimester I kehamilan, umur ibu kurang dari
18 tahun atau lebih dari 35 tahun, defisiensi yodium waktu hamil, PKU
(phenylketonuria).
5. Radiasi pada janin sebelum umur kehamilan 18 minggu dapat
menyebabkan kematian janin, kerusakan otak, mikrosefali, atau cacat
bawaan lainnya.
6. Infeksi
Infeksi intra uterina yang sering menyebabkan cacat bawaan adalah
TORCH (toxoplasmosis, rubella, cytomegalovirus, hepres simpleks).
Sedangkan infeksi lainnya yang juga dapat menyebabkan penyakit pada
janin adalah varicella, coxackie, echovirus, dan sebagainya.
7. Stres
Stres yang dialami pada waktu hamil dapat mempengaruhi tumbuh
kembang janin antara lain cacat bawaan, kelainan kejiwaan, dll.
8. Imunitas
Rhesus atau ABO inkontabilitas sering menyebabkan abortus, hidrops
fetalis, kern ikterus, atau lahir mati.
9. Anoksia embrio
Menurunnya oksigenasi janin melalui gangguan pada plasenta atau tali
pusat menyebabkan BBLR.2
b) Faktor pascanatal
1. Gizi (masukan makanan secara kualitatif dan kuantitatif)
Termasuk dalm hal ini bahan pembangun tubuh yaitu protein,
karbohidrat, lemak, mineral, dan vitamin.
2. Penyakit kronis dan kelainan kongenital
Beberapa penyakit kronis seperti glomerulonefritis kronik, tuberkolosis
paru, dan penyakit celiac dapat mengakibatkan retardasi pertumbuhan
jasmani. Hal yang sam juga dapat terjadi pada penderita kelainan
jantung bawaan.
3. Keadaan sosial ekonomi
Hal ini memegang peranan penting dalam pertumbuhan anak. Jelas
dapat terlihat pada ukuran bayi yang lahir dari golongan orang tua
dengan keadaan sosial ekonomi yang kurang, yang lebih rendah
dibandingkan dengan bayi dari keluarga dengan sosial ekonomi yang
cukup.
4. Musim
Di negeri yang mempunyai 4 musim terdapat perbedaan kecepatan
tumbuh berat badan dan tinggi. Pertumbuhan tinggi terbesar pada
musim semi dan paling rendah pada musim gugur. Sebaliknya
penambahan penambahan berat badan terbesar terjadi pada musim
gugur dan terkecil pada musim semi.
5. Lain-lain
Banyak faktor lain yang ikut berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
perkembangan anak, antara lain pengawasan medis, perbaikan sanitasi,
pendidikan, faktor psikologis, dll.
2. Apa hubungan ibu sibuk bekerja dengan pertumbuhan dan perkembangan
anak ?

Masa lima tahun pertama kehidupan merupakan masa yang sangat peka
terhadap lingkungan, maka masa balita disebut sebagai “masa keemasan”
(golden period), “jendela kesempatan” (window of opportunity) dan “masa
kritis” (critical period). Berdasar dari faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan anak salah satunya adalah kebutuhan
emosi/ kasih sayang dari orang tua utamanya ibu, seperti dengan memberi
rasa kasih sayang, rasa aman, dibantu, di dorong, dihargai sehingga
menciptakan kemandirian terhadap anak. Pola pengasuhan yang baik yaitu
dengan Demokratik ( autoritatif ) yaitu dengan penuh kasih sayang,
kehangatan kegembiraan dan ciptakan rasa nyaman, aman, dilindungi, peka
pada isyarat bayi/anak (minat, keinginan, pendapat), diberi contoh ( bukan
dipaksa), dibantu, didorong, dihargai, dan koreksi (bukan ancaman /
hukuman), sedangkan pola pengasuhan yang kurang baik yaitu Otoriter
(diktator) melarang, membatasi, tidak didengar minat / pendapat, sering
menghukum sehingga anak akan kurang inisiatif , kreativitas & komunikasi,
Permisive yaitu serba boleh, kurang kendali diri / tanggung jawab dan Tidak
dipedulikan anak diterlantarkan sehingga menyebabkan kemampuan anak
rendah.
Pertumbuhan anak yang baik ditandai dengan adanya perubahan ukuran
dan bentuk tubuh atau anggota tubuh, seperti bertambahnya berat badan,
tinggi badan, dan lingkar kepala. Sedangkan proses perkembangan biasanya
ditandai dengan adanya perkembangan mental, emosional, psikososial,
psikoseksual, nilai moral dan spiritual. Baik pertumbuhan maupun
perkembangan keduanya perlu mendapatkan perhatian yang baik.
Kemampuan motorik merupakan salah satu proses tumbuh kembang
yang harus dilalui dalam kehidupan anak, baik motorik halus maupun
motorik kasar. Seringkali orang tua lebih terfokus pada perkembangan
motorik kasar saja, padahal perkembangan motorik kasar merupakan
indikator yang tidak sensitif dalam hal kemampuan mental keseluruhan.
Kebutuhan-kebutuhan dasar untuk tumbuh kembang anak terutama
dicukupi oleh ibu, ayah, anggota keluarga serta lingkungan sekitar. Upaya
mencukupi kebutuhan-kebutuhan dasar tersebut dilakukan melalui interaksi
yang adekuat, terus menerus, sesuai dengan tahapan umur, semakin erat dan
semakin sering faktor di lingkungan tersebut berinteraksi dengan anak,
maka faktor tersebut semakin besar peranannya dalam menentukan kualitas
tumbuh kembang anak. Sebagian besar pertumbuhan otak bayi terjadi
setelah lahir dan dipengaruhi oleh faktor lingkungan termasuk stimulasi,
serta pengasuhan orang tua. Pengasuhan yang baik merupakan pengasuhan
yang bertanggung jawab, dalam hal ini memerlukan pengetahuan yang baik
dari orang tua khususnya ibu.

Orang tua memiliki peran strategis dalam mendidik dan membantu


pertumbuhan dan perkembangan anak. Beberapa hal penting diketahui dan
dilakukan orang tua dalam mendukung tumbuh kembang optimal bagi anaknya
adalah:
1. Memenuhi kebutuhan anak akan makanan yang memenuhi standar emas
Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA) yaitu; Melakukan Inisiasi Menyusu
Dini (IMD), Memberikan ASI Eksklusif; Memberikan Makanan Pendamping ASI
(MP-ASI) mulai usia 6 bulan dan Melanjutkan menyusui sampai dua tahun atau
lebih;
2. Menjaga kesehatan anak;
3. Berinteraksi dengan anak dengan penuh kasih sayang lewat berbagai
kegiatan yang sesuai anak, orang tua dapat memberikan belaian, senyuman,
dekapan, penghargaan dan bermain, mendongeng, menyanyi serta memberikan
contoh-contoh tingkah laku sehari-hari yang baik dan benar kepada anak.
Bila hal-hal diatas tidak dilakukan secara optimal, keterlambatan
pertumbuhan dan perkembangan bisa saja terjadi pada anak.
Salah satu hal yang sering terjadi pada anak yang memiliki orangtua yang
sibuk adalah keterlambatan berbicara. Keterlambatan bicara adalah istilah yang
dipergunakan untuk mendeskripsikan hambatan pada kemampuan bicara, dan
perkembangan bahasa pada anak-anak, tanpa disertai keterlambatan aspek
perkembangan lainnya. Pada umumnya, mereka mempunyai perkembangan
intelegensi dan sosial-emosional yang normal. Selain itu, keterlambatan bicara
pada anak adalah suatu kondisi anak tidak dapat bicara sesuai umur yang
diharapkan. Kesibukan seorang Ibu yang bekerja menjadi faktor dalam kesulitan
anak memperoleh bahasa pertamanya, sementara stimulasi pengenalan bahasa
utama anak didapat dari seorang ibu sehingga perbendaharaan kata yang anak
miliki sangat minim.
Hal yang memengaruhi pada ibu bekerja dengan keterlambatan bicara
pada anak adalah kualitas pengasuh anak, alokasi waktu yang diberikan ibu, dan
kualitas pengasuhan ibu sendiri. Kualitas pengasuh yang baik dapat memberikan
dampak positif terhadap perkembangan anak, seperti kemampuan komunikasi
yang lebih baik, kemampuan mengingat, dan memecahkan masalah dengan lebih
baik. Sedangkan pengasuhan oleh pembantu dapat meningkatkan risiko dan
keparahan gangguan bicara pada anak.
Berikut ini merupakan beberapa contoh fenomena peran ibu bekerja dalam
kemampuan berbicara anak : “Orangtua sudah mengajari bicara tapi tanpa tahu
teknik yang benar di rumah. Di rumah juga kurang distimulasi. Orangtua sibuk
kerja dan pengasuh tidak aktif. Anak hanya nonton TV, dan pengasuh main HP
sendiri," Fenomena lain juga ditemukan bahwa ”Anak-anak yang ditinggal
orangtuanya bekerja dan hanya diasuh perawat kerap mengalami fenomena
terlambat bicara. Biasanya anak-anak kota sensori taktilnya yang kena karena
kurang stimulus”.
Berdasarkan berbagai penelitian yang dilakukan, terlihat bahwa
kemampuan berbicara anak bergantung pada pemberian bahasa pertama yang
anak dapatkan dari seorang ibu. Meskipun sebagai ibu bekerja tetapi masih bisa
memberikan stimulasi yang baik dan benar kepada anaknya untuk kemampuan
berbicara anak, maka kemampuan berbicara anak akan berkembang dengan baik
sesuai tahap perkembangan berbicara anak. Tetapi jika ibu bekerja tidak dapat
memanfaatkan waktu luangnya untuk memberikan stimulasi perkembangan
berbicara anak, maka kemampuan berbicara anak akan tertinggal dan tidak sesuai
dengan tahap perkembangan berbicara anak.

3. Bagaimana tatalaksana yang sesuai dengan skenario ?


a. Pada anak gizi kurang terjadi keterlambatan perkembangan mental dan
perilaku karenanya harus diberikan :
- Kasih sayang
- Lingkungan yang ceria
- Terapi bermain terstruktur selama 15-30 menit /hari (permainan ci luk ba,
dll)
- Aktifitas fisik segera setelah sembuh Keterlibatan ibu (memberi makan,
memandikan, bermain dan sebagainya)
b. Berikan contoh kepada Orang Tua :
- Menu dan cara membuat makanan dengan kandungan energi dan zat gizi
yang padat, sesuai dengan umur berat badan anak
- Memberikan makanan dengan porsi kecil dan sering, sesuai dengan
umuranak
- Membawa anaknya kembali untuk kontrol secara teratur :
Bulan 1 : 1x/minggu
Bulan II : 1x/2 minggu
Bulan III VI : 1x/bulan
- Pemberian suntikan/imunisasi dasar dan ulangan (booster)
- Pemberian vitamin A dosis tinggi setiap 6 bulan sekali (dosis sesuai
umur)
c. Berdasarkan skenario anak tersebut terjadi gangguan tahapan perkembangan
bicara bahasa. Maka dilakukan stimulasi untuk anak tersebut :
- Stimulasi yang perlu dilakukan :
 Bernyanyi, bercerita dan membaca sajak-sajak untuk anak. Ajak
agar ia mau ikut serta
 Bicara banyak-banyak kepada anak, gunakan kalimat-kalimat
pendek, jelas dan mudah ditiru anak
 Setiap hari, anak dibacakan buku
 Dorong agar anak mau menceritakan hal-hal yang dilakukan dan
dilihatnya
- Melihat acara televisi
Biarkan anak melihat acara anak-anak di televisi. Damping anak dan
bicarakan apa yang dilihatnya. Pilih acara yang bermutu dan sesuai
dengan perkembangan anak dan batasi agar anak melihat televisi tidak
lebih dari 1 jam sehari.

Gambar 4. Contoh menu diet untuk anak


tabel 3. Kebutuhan energi dan protein untuk anak
Gambar 6. Anjuran pemberian makanan pada anak sakit dan sehat

5. Jelaskan perspektif islam sesuai dengan skenario !

Pemberian ASI pada bayi merupakan bagian paling dasar bagi


perkembangan bayi, sehingga bayi tersebut dapat tumbuh secara alami.
Adapun masa ideal untuk pamberian ASI pada bayi adalah dua tahun atau
kurang sedikit. Masa menyusui ini tidak boleh dipercepat atau dikurangi,
karena dapat menggangu pertumbuhan beberapa sel pada bayi, seperti di
riwayatkan dalam Al-Quran :

“Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun


penuh,  yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban
ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma’ruf.
Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya.
Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan
seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian.
Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan
keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya.  Dan
jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa
bagimu apabila kamu memberikan pembayaran
me
nurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah
Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” [QS al-Baqoroh : 233]

Dari Fatimah binti Al Husain dari bapaknya Al Husain bin Ali mengatakan,
“Tatkala Al Qasim putra Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam wafat, Khadijah
berkata,“ Wahai Rasulullah, air susu Al Qasim melimpah, sekiranya saja Allah
menyebutkan kehidupan hingga tuntas penyusuannya. "Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam lalu menjawab:" Sungguh penyusuannya akan disempurnakan di
surga. ”(HR. Ibnu Majah - Kitab: Jenazah, Bab: Menshalati putera Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa Sallam)
Dalam hadis lain yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad panjang:
"Sesungguhnya di dalam surga sudah ada yang akan menyempurnakan
penyusuannya, dan juga termasuk Shiddiq (jujur). "(HR. Ahmad - Kitab: Musnad
penduduk Kufah, Bab: Hadits Al Barra` bin 'Azib Radliyallahu ta'ala' anhu)
DAFTAR PUSTAKA

1. Soetjiningsih, et al.2013.Tumbuh Kembang Anak. Edisi 2. Jakarta:EGC. Hal


98-115.
2. Moersintowarti B. Narendra dkk. Tumbuh Kembang Anak dan Remaja
Tahun 2010. CV Sagung Seto: Jakarta.
3. Aries Suparmiati, Djauhar Ismail, Mei Neni Sitaresmi. Hubungan Ibu
Bekerja dengan Keterlambatan Bicara pada Anak. Bagian Ilmu Kesehatan
Anak Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Vol. 14,
No. 5, Februari 2013.
4. Arty Nur Mawadah, Muniroh Munawar. Analisis Peran Ibu Bekerja Dalam
Perkembangan Bicara Anak Usia Tk B. Universitas PGRI Semarang.
Desember 2017
5. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Orangtua Kunci Utama
Tumbuh Kembang Anak. 2014
6. Kementerian Kesehatan RI. 2011. Bagan Tatalaksana Anak Gizi Buruk.
Cetakan ke enam. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai