Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

AKUNTANSI KOPERASI
“Kas dan Rekonsiliasi Bank”

Dosen Pengampu : Bq. Andriani Ulfa, SE., M.Ak

Oleh :
NAMA : ANISSAH BUTSAINAH
NIM : A0C018012

PROGRAM STUDI DIII AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MATARAM
2020
“Kas dan Rekonsiliasi Bank”
A. Kas (Koperasi)
Kas adalah alat pertukaran yang dimiliki koperasi dan siap digunakan dalam asi setiap
saat diinginkan. Kas Kecil (Petty Cash) Adalah uang tunai yang disediakan koperasi untuk
membayar pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil dan tidak ekonomis jika
dibayar dengan cek atau giro.
Kas Kecil (Petty Cash) Koperasi biasanya menyimpan kas di bank karena lebih aman dan
mempermudah pengendalian atas arus keluar masuknya harta koperasi. Namun, koperasi
juga memiliki kas yang disimpan oleh kasir koperasi atau bagian keuangan yang biasanya
disebut sebagai Kas Kecil. Contoh pembayaran kecil dan rutin dalam operasi sehari-harinya
yakni ongkos transportasi, ongkos parkir, tambal ban, listrik PLN, air PDAM, dan
sebagainya.
Kas Kecil (Petty Cash) Terdapat dua metode pencatatan kas kecil :
a. Metode Imprest
Dalam metode pengisian dan pengendalian kas kecil ini, jumlah kas kecil selalu
tetap dari waktu ke waktu, karena pengisian kembali kas kecil akan selalu sama dengan
jumlah yang telah dikeluarkan. Penggunaan kas kecil dalam metode ini tidak memerlukan
pencatatan (jurnal) untuk setiap transaksi yang terjadi. Bukti-bukti transaksi
dikumpulkan, kemudian (pada saat pengisian kembali) kas kecil diisi kembali
berdasarkan jumlah dari keseluruhan bukti transaksi tersebut.
b. Metode Fluktuasi
Dalam metode pencatatan dan pengendalian kas kecil ini, jumlah kas kecil akan selalu
berubah karena pengisian kembali kas kecil tidak selalu sama dari waktu ke waktu. Setiap
pengeluaran yang mempergunakan kas kecil harus selalu dicatat (dijurnal) berdasarkan bukti
transaksi yang ada, satu per satu.

B. Rekonsiliasi Bank (Koperasi)


Rekonsiliasi bank adalah proses penyesuaian informasi catatan kas menurut sebuah
perusahaan dan juga menurut bank. Rekonsiliasi bank  dapat diartikan juga sebagai kegiatan
merinci adanya perbedaan terhadap catatan transaksi milik bank sebagai pengelola transaksi
serta catatan yang dimiliki oleh perusahaan dengan pihak bank berupa rekening koran atau
biasa disebut bank statement.
Dalam proses rekonsiliasi bank akan memperlihatkan seluruh transaksi yang telah Anda
lakukan selama periode yang ditentukan. Jika ditemukan perbedaan, akuntan akan melakukan
jurnal penyesuaian dengan menggunakan bukti yang dianggap sah dan juga valid.
Dengan menyimpan dana di bank, setiap bulan pihak bank pasti akan melaporkan arus
keluar masuknya dana selama satu bulan itu dan saldo akhir (dalam bentuk rekening koran).
Akan tetapi, sering kali terjadi selisih antara saldo kas menurut catatan akuntan koperasi (di
buku besar koperasi) dan menurut rekening koran bank, yang harus dicari penyebabnya
supaya saldonya sama. Koperasi harus selalu mencatat dan mengetahui arus keluar masuknya
dana yang disimpan di bank. Rekonsiliasi Bank adalah daftar yang berisi penyebab
perbedaan antara saldo kas menurut catatan koperasi dan menurut catatan bank.
Tujuan Rekonsiliasi Bank
Ada pula beberapa tujuan rekonsiliasi bank bagi perusahaan. Beberapa tujuan tersebut
bisa anda simak sebagai berikut :
 Untuk mengecek ketelitian pencatatan dalam rekening kas dan bank yang belum tercatat
oleh perusahaan.
 Untuk memeriksa apakah penggunaan dana sudah melewati batas yang ditentukan atau
tidak.
 Sebagai internal control atas pengelolaan dana kas apakah sudah optimal atau belum.
 Sebagai pendeteksi kecurangan akuntansi sejak dini.
 Memvalidasi informasi klien atas pembayaran produk yang dipesan maupun piutang
usaha.
 Memeriksa kesalahan pencatatan yang dilakukan oleh pegawai perusahaan seperti dalam
menjumlah, menambah, membagi atau dalam menjurnal transaksi.
 Memeriksa selisih kurs apabila terjadi transaksi valuta asing.

Rekonsiliasi laporan bank perlu dilakukan untuk mengecek ketelitian pencatatan dalam
rekening kas dan catatan bank, selain itu untuk mengetahui jumlah penerimaan ataupun
pengeluaran yang belum tercatat oleh perusahaan.
Jika terdapat perbedaan yang dihasilkan karena ada suatu transaksi yang belum tercatat
bank maka catatan perusahaan dianggap benar, dan sebaliknya jika catatan karena perbedaan
pos-pos lain maka perlu disesuaikan antara catatan perusahaan dan catatan menurut bank.
Ada beberapa faktor yang umumnya menyebabkan perbedaan catatan bank dan
perusahaan diantaranya:
1. Deposit on transit (deposit/ setoran dalam perjalanan), faktor ini yang biasanya sering
menjadi penyebab pada kasus ini. Faktor ini terjadi karena setoran yang dikirimkan
oleh perusahaan ke bank pada akhir bulan belum diterima oleh bank sampai pada
bulan berikutnya. Sehingga perusahaan sudah mencatat sebagai pengeluaran (setoran)
namun bank belum mencatat karena belum menerima setoran tersebut.
2. Jasa giro, bunga yang sudah diperhitungkan oleh bank tetapi perusahaan belum
menghitung/mencatat transaksi tersebut.
3. Cek beredar (outstanding cheque) merupakan cek yang sudah tercatat dikeluarkan
oleh perusahaan namun si pemegang cek belum di uangkan di bank atau cheque on
hand.
4. Cek kosong, ini menyebabkan bank tidak mencairkan uang karena kurangnya dana
setoran perusahaan namun perusahaan sudah mencatatnya sebagai pengeluaran cek.
5. Piutang wesel, sudah dicatat oleh bank sebagai penerimaan tetapi perusahaan belum
mencatatnya.
Faktor penyebab perbedaan diatas sudah lazim ditemukan dan sudah di persiapkan
penyelesaiannya oleh pihak terkait.

Rekonsiliasi Bank Terdapat beberapa penyebab perbedaan, yaitu:


1. Setoran dalam Perjalanan (Cash in Transit)
yaitu uang yang telah diterima koperasi tetapi karena berbagai hal belum dapat
dikirimkan dan belum diakui sebagai setoran oleh bank. Jadi, koperasi sudah terlanjur
mencatatnya sebagai penerimaan kas, tetapi belum dicatat/diakui oleh bank. Cek yang
Beredar (Outstanding Check), yaitu cek yang telah dikeluarkan koperasi untuk
membayar sesuatu tetapi sampai pada tanggal neraca belum dicairkan oleh
pemegangnya. Artinya, koperasi telah terlanjur mengakuinya sebagai pengeluaran kas,
tetapi belum dicatat dan diakui oleh bank sebagai pengeluaran kas.
2. Cek Kosong (Blank Check)
yaitu cek yang telah diterima koperasi dan terlanjur diakui sebagai penerimaan
koperasi tetapi pada saat dicairkan ternyata dananya tidak ada atau kurang. Pada saat
cek itu diterima, koperasi terlanjur mengakuinya sebagai penerimaan kas. Setelah
memperoleh kepastian bahwa cek tersebut tidak ada dananya harus dikurangkan dari
kas koperasi. Penagihan Oleh Bank yang Belum Diketahui oleh Koperasi. Bank
biasanya menyediakan jasa penagihan untuk nasabahnya. Jika suatu bank melakukan
penagihan untuk nasabahnya dan berhasil, biasanya nasabah baru mengetahuinya
setelah menerima rekening koran.
Rekonsiliasi Bank terdiri dari dua bagian yaitu:
a. Saldo Rekening Koran
Rekening Koran adalah laporan transaksi dan saldo rekening tabungan nasabah pada
bank. Lebih singkatnya rekening Koran dapat dikatakan sebagai aktivitas rekening
Kegunaan rekening koran
 Rekening koran di perlukan bank sebagai bukti untuk menunjukkan bahwa anda benar
memiliki penghasilan atau memupunyai arus kas. Dari laporan rekening tersebut bank
akan menganalisa apakah cashslow atau aktivitas keuangan anda lancar atau tidak.
 Sebagai contoh saat anda mengajukan KPR untuk membeli rumah, rekening koran
tersebut selalu di butuhkan dan menjadi salah satu parameter apakah permohonan kredit
anda di setujui atau tidak.
 Biasanya seorang pebisnis yang akan mengajukan kredit ke bank akan terlebih dahulu
memperbaiki laporan keuangannya dengan cara memperbanyak aktivitas di rekening
mereka seperti memasukkan sejumlah uang ke rekening kemudian mengambilnya
kembali dan seterusnya.

Anda mungkin juga menyukai