Anda di halaman 1dari 4

Proses strategi pemasaran

Strategi pemasaran di definisikan sebagai analisis, strategi pengembangan, dan pelaksanaan


kegiatan dalam pemilihan strategi pasar sasaran produk pada tiap unit bisnis, penetapan tujuan
pemasaran, dan pengembangan, pelaksanaan, serta pengelolaan strategi program pemasaran,
penentuan posisi pasar yang dirancang untuk memenuhi keinginan konsumen pasasar sasaran
(www.mercubuana.ac.id).
Cravens &  Piercy  (2006) berpendapat bahwa proses  strategi pemasaran merupakan proses 
yang  berbentuk lingkaran yang terdiri dari empat proses yaitu analisis situasi strategis,
menetapkan strategi pemasaran, pengembangan program  pemasaran, dan pelaksanaan serta
mengelola  strategi pemasaran.
1.    Analisis Situasi Pasar
Analisis situasi pasar dilakukan untuk merancang strategi baru maupun mengkaji strategi yang
telah ada. Kegiatan dalam analisis pasar meliputi:
a.    Identifikasi pasar produk yang memberikan peluang bagi perusahaan,
b.    Evaluasi pasar produk yang sudah ada sebagai pedoman strategi, dan
c.    Pengamatan lingkungan dan meramalkan kecenderungan perubahan pasar produk.
Penilaian situasi pasar dilakukan melalui pendefinisian dan penganalisisan pasar, segmentasi
pasar, dan analisis pesaing.
a.    Pendefinisian pasar perlu dilakukan agar konsumen dan pesaing dapat di analisis secara
tepat.
b.    Analisis segmentasi pasar dilakukan untuk menemukan perbedaan kebutuhan dan keinginan
pembeli serta mengidentifikasi segmen yang diminati.
c.    Analisis pesaing dilakukan untuk mengevaluasi strategi, kekuatan, kelemahan dan rencana
para pesaing. Analisis pesaing meliputi:  identifikasi arena persaingan, analisa group-group
strategis, penggambaran dan evaluasi tiap-tiap pesaing utama.
2.    Penetapan Strategi Pemasaran
Melalui analisis pasar akan diketahui (Opportunities) dan ancaman (Threats) serta kekuatan
(Strength) dan kelemahan  (Weaknesses) organisasi. Pengetahuan tersebut akan sangat berguna
dalam penetapan strategi pemasaran.
Tahapan penetapan strategi pemasaran meliputi penetapan strategi  target  pasar  (market 
targeting  strategy),  strategi  positioning (positioning  strategy),  strategi-strategi  hubungan 
pemasaran  (marketing relationship  strategies), dan  perencanaan  untuk  produk-produk  baru
(planning new products).
Tujuan  penetapan  strategi  pasar sasaran adalah untuk memilih satu atau lebih bahkan mungkin
juga seluruh segmen pasar untuk dilayani dalam sebuah pasar-produk. Dalam pemilihan target
segmen pasar yang akan di layani, harus  memperhitungkan  potensi  pasar  serta
kecenderungannya dari masing-masing segmen pasar, persaingan yang terjadi di masing-masing
segmen pasar tersebut, dan sumber daya perusahaan untuk melayani  segmen-segmen  pasar 
serta  keunggulan  bersaing  yang  dimiliki untuk bersaing di segmen-segmen pasar tersebut.
Strategi penentuan posisi dilakukan dengan mengombinasikan strategi produk, saluran distribusi,
harga dan promosi yang digunakan oleh perusahaan untuk menentukan posisinya terhadap
pesaing khususnya  dalam usaha memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar sasaran.
Strategi-strategi  hubungan  pemasaran berkaitan dengan program pemasaran yang kohesif
dipasar sasaran, program pemasaran menggabungkan semua kemampuan pemasaran menjadi
sekumpulan kegiatan untuk menentukan posisi perusahaan terhadap pesaing, dalam rangka
bersaing merebut konsumen sebagai pasar sasaran.
Strategi produk baru melibatkan seluruh fungsi bisnis perusahaan, proses perencanaan produk
baru harus terkondisikan dengan baik dengan fokus memberikan kepuasan pada keinginan
konsumen serta menciptakan produk bermutu tinggi dengan harga bersaing. 
3.    Pengembangan Program Pemasaran
Program-program pemasaran yang dikembangkan dalam strategi pemasaran meliputi  program-
program  pengembangan  produk-produk yang  sudah  ada,  pengembangan  produk-produk 
baru,  program-program penciptaan  dan  pengembangan  ekuitas  merek,  program-program 
penetapan harga,  program-program pengembangan  saluran  distribusi  dan logistik  serta
hubungan-hubungan  dengan  para  pelanggan  (customer  relationships), program-program 
komunikasi  pemasaran  yang  terintegrasi  (integrated marketing communication programs),
serta program-program penelitian  dan pengembangan pemasaran.
4.    Pelaksanaan dan Pengelolaan Strategi Pemasaran
Strategi  pemasaran merupakan sebuah proses yang  terus menerus (on going process) dari
pembuatan keputusan-keputusan,  melaksanakan  keputusan-keputusan  tersebut,  dan mengukur 
efektivitas  pelaksanaan  keputusan-keputusan  tersebut  sepanjang waktu.
Dikutip dari http://stia-asmisolo.ac.id/jurnal/index.php/jmbb/article/download/19/18,
Pelaksanaan dan pengawasan strategi pemasaran terdiri dari:
a.    Menyusun rencana pemasaran serta  anggaran, yang umumnya meliputi:  ringkasan analisis
situasi, uraian sasaran pasar dan evaluasi strategis, tujuan menyeluruh maupun spesifik untuk
tiap pasar sasaran, strategi penentuan posisi program pemasaran, strategi khusus untuk produk,
distribusi, harga, promosi, riset pemasaran, koordinasi dengan fungsi bisnis lainnya, ramalan dan
anggaran, rencana kontingensi.
b.      Strategi Implementasi, berisi pedoman tindakan yang akan dimplementasikan:
1)      Siapa yang akan melakukan pekerjaan tertentu
2)      Tanggal dan lokasi implementasi
3)     Bagaimana pelaksanaan akan dilakukan
4)      Berapa faktor kontribusi efektivitas implementasi seperti: ketrampilan implementasi orang-
orang yang terlibat, desain organisasi, insentif, serta efektivitas komunikasi dalam dan keluar
organisasi.
c.      Evaluasi Performa Pemasaran, Evaluasi dan pengendalian berhubungan dengan
pengawasan performa dan jika diperlukan mengubah rencana agar supaya sesuai dengan
performa yang telah ditentukan. Eavaluasi strategis juga meliputi pencarian peluang baru dan
ancaman potensial yang mungkin terjadi. Evaluasi strategis merupakan kegiatan yang
berkelanjutan  yang mana proses perencanaan dilakukan dari tahap awal hingga tahap akhir
proses.

(The Manager’s Lounge – Sales & Marketing) – Dunia marketing bersifat dinamis dan selalu
mengalami perubahan. Perubahan dalam dunia marketing merupakan suatu keharusan
dikarenakan dalam setiap bisnis, marketing sebagai ujung tombak dan harus terus-menerus
berubah menyesuaikan diri dengan kemajuan zaman. Walaupun mengalami perubahan,
merketing tidak bisa melepaskan diri dari tiga komponen yang selalu menyertai; konsumen,
kompetitor dan perusahaan.
Perkembangan globalisasi memberikan pengaruh cukup besar bagi pemasaran dan
menumbuhkan tantangan baru dalam profesi Marketing masa kini. Marketing dituntut untuk
dapat melihat kesempatan atau peka terhadap peluang yang ada untuk menciptakan kreatifitas
dan terobosan baru demi mengikuti perkembangan yang ada.

Marketing akan terus berhubungan dengan konsumen dan untuk menjalin hubungan itu
diperlukan informasi, bahkan dunia pemasaran tidak akan dapat hidup bila tanpa ada informasi,
apapun bentuk informasi tersebut. Informasi memang akan menjadi soko guru pemasaran, sebab
itu perlu sekali Anda menggali informasi-informasi yang berkaitan dengan keberhasilan atau
kegagalan kompetitor Anda dan berkaitan dengan pengembangan bisnis atau bidang pekerjaan
yang sedang Anda jalani.
Biasanya, tantangan yang akan Anda hadapi dalam dunia marketing seiring dengan
perkembangan zaman adalah sebagai berikut :
1. Tantangan Visi
Sering kali pengambilan keputusan dalam pemasaran lebih didasarkan pada pemenuhan tuntutan
masa sekarang. Dalam konteks global dimana keunggulan kompetitif produk dan jasa memiliki
usia yang semakin pendek, hal demikian tidak dapat dipertahankan lagi. Tanggung jawab untuk
melihat masa depan menjadi beban para eksekutif pemasaran. Dengan demikian tidak berlebihan
bila Marketing dituntut untuk menjadi Visionary Marketer yang strategis dan holistik dalam
berpikir serta dapat menghidupkan fungsi marketing intelligence dan corporate intelligence
secara nyata. Pengembangan diri menjadi visionary marketer secara ideal perlu mengadopsi
paham kewirausahaan yang mengutamakan proaktivitas dan menerima tanggung jawab utama
sebagai innovator dan risk taker. Marketing harus mempunyai keberanian untuk mendobrak
kemapanan dan kreatif dalam menentukan strategi pemasaran sehingga Anda tahu tujuan utama
yang harus dikejar dan dicapai.
2. Tantangan Power Marketing
Landasan utama power marketing adalah memberikan service atau layanan yang terbaik bagi
pelanggan yang terangkum dalam konsep Customer Care atau Customer Service. Dengan
demikian konsumen merupakan subyek, bukan obyek dari pemasaran. Power marketing akan
bertumpu pada tiga kata kunci, yaitu moving, caring dan inovating. Perubahan (moving)
merupakan tumpuan untuk menjawab gelora persaingan dan dinamika permintaan yang selalu
bergejolak karena ekspektasi pelanggan yang semakin tinggi. Dalam perwujudannya, moving
harus disertai kepedulian kepada pelanggan ( caring ) melalui langkah-langkah inovasi
( inovating ) di bidang strategi, manajerial, maupun produk/jasa.
Inovasi merupakan proses untuk menghantarkan nilai tambah bagi pelanggan. Kepuasan
pelanggan akan menelurkan kepercayaan dan hubungan jangka panjang yang berkelanjutan,
yang artinya tercipta loyalitas pelanggan. Hubungan pelanggan tidak sekedar hubungan pada
dataran rasional belaka, tetapi sudah jauh merasuk ke dalam ranah emosi pelanggan. Sehingga
pangsa pasar yang digenggam bukan hanya mind share, namun sudah masuk ke wilayah heart
share.
3. Tantangan Biaya Marketing
Biaya pemasaran untuk memasuki arena global, secara logis akan meningkat pula. Salah satu
cara untuk dapat meningkatkan efisiensi biaya adalah dengan memanfaatkan transferable
marketing. Jadi, sekalipun biaya meningkat asil yang diperoleh sangat maksimal, bahkan bisa
melebihi ekspektasi.
4. Tantangan Merek
Dalam upaya meningkatkan kiprah di dunia global, para pemasar ditantang untuk meningkatkan
reputasi merek. Peran reputasi merek menjadi lebih penting lantaran banyaknya kompetitif
merek yang beredar di pasar. Oleh karena itu di dalam perusahaan perlu ditumbuhkan adanya
iklim kerja yang diwarnai dengan kebanggaan merek (brand minded culture). Namun, harus pula
diperhatikan pelaksanaan analisis realitas merek ke hati para konsumen dalam rangka
menentukan strategi peningkatan identitas merek.
5. Tantangan pada Etika Pemasaran

Masyarakat dan konsumen saat sekarang, terlebih lagi pada masa depan, akan peduli terhadap
kualitas dan mulai memperhatikan sisi moralitas dan tanggung jawab sosial perusahaan.
Termasuk dalam konteks ini adalah tingkat moralitas dari setiap keputusan pemasaran dan
dampaknya bagi stake holder secara keseluruhan. Hal ini semakin dipertajam dengan adanya
berbagai pendapat miring yang berkaitan dengan pemasaran, seperti rekayasa produk,
penyalahgunaan label dan iklan. Dalam situasi dimana persaingan menjadi lebih ketat dan
reputasi perusahaan menjadi modal penting, maka mau tidak mau setiap kebijakan dan keputusan
haruslah didasarkan pada kode etik atau etika pemasaran yang berlaku dan ditetapkan oleh
perusahaan maupun asosiasi profesional. Etika utama yang harus diperhatikan oleh Marketing
adalah; kejujuran dan keadilan dalam proses pemasaran, etika dalam bidang promosi, kebijakan
harga dan distribusi, etika dalam riset pemasaran dan komitmen dalam memajukan peradaban
manusia.

Anda mungkin juga menyukai