Anda di halaman 1dari 1

Pada usia balita tantrum adalah perilaku yang wajar untuk anak-anak.

Jika salah
dalam menangani, perilaku tantrum akan dipertahankan hingga usia sekolah, sekitar
6 – 12 tahun. Sebagai orang tua, apa saja yang harus dilakukan untuk menangani
temper tantrum pada anak?

Pertama, biarkan anak dengan perilaku tantrumnya. Orang tua tidak perlu panik
dan tetap tenang. Amankan anak kita dari berbagai bahaya, semisal anak kita
memegang pisau ketika tantrum, memukul-mukul kepala ke tembok, atau berlari ke
tengah jalan raya. Pantau dan pastikan anak kita dalam keadaan aman dari bahaya
ketika sedang tantrum.

Kedua, jangan langsung memenuhi keinginan anak. Jadikan pengalaman tantrum


ini sebagai sarana untuk membentuk kepribadian anak. Orang tua bisa melatih anak
untuk mengerti dengan memberikan pemahaman yang sederhana kepada anak.
Tentunya dengan penjelasan yang tenang dan tanpa emosi. Sebagai contoh ketika
anak tiba-tiba tantrum ingin dibelikan baju baru ketika belanja kebutuhan bulanan di
pasar, kita bisa mengajari anak untuk melakukan sesuatu berdasarkan
perencanaan, membeli baju bukan hal yang direncanakan sejak awal. Tanamkan
agar kelak anak-anak bisa berlatih merencanakan kebutuhan meraka.

Ketiga, jangan marah dan memukuli anak. Kunci menghadapi tantrum adalah
dengan bersabar. Marah dan hukuman fisik tidak akan menyelesaikan masalah,
bahkan bisa meningkatkan perilaku tantrum. Anak akan belajar bersabar dari cara
orang tua menghadapi kondisi tantrum anak.

Keempat, komunikasi antara ayah dan bunda. Berkeluarga adalah seperti


membentuk tim kecil. Ayah dan bunda harus sama-sama tahu apa itu tantrum dan
penanganannya. Jangan sampai nanti anak akan berlindung terus dibelakang ayah
karena penanganan tantrum yang kurang tepat dari ayah, dan sebaliknya.

Kelima, lakukan edukasi kepada orang sekitar. Anak-anak memiliki fitrah untuk
dicintai oleh orang-orang disekitarnya. Bahkan ada sebuah jargon bahwa kakek dan
nenek akan lebih sayang kepada cucu daripada orang tuanya. Mereka akan lebih
perasa dan tidak tega ketika anak kita mengalami tantrum. Dengan memberikan
pengertian dan penjelasan kepada orang-orang terdekat kita tentang cara
mengatasi tantrum yang benar diharapkan mereka bisa mengerti.

Nah, jika ayah bunda dapat menghadapi temper tantrum pada anak dengan benar
diharapkan anak-anak akan tumbuh menjadi pribadi yang kuat dan Islami.  Selain
mendapatkan limpahan pahala dari Allah SWT, semoga anak-anak ayah bunda
semua bisa menjadi anak sholeh dan generasi Islam menjadi tangguh dimasa
mendatang. Hadist Nabi Muhammad SAW tentang amal jariyah dibawah ini semoga
bisa terus memberikan semangat kepada kita. Dari Abi Hurairah Radhiyallahu ‘anhu
bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

ُ‫ح يَ ْدعُو لَه‬ َ ‫اريَ ٍة أَوْ ِع ْل ٍم يُ ْنتَفَ ُع بِ ِه أَوْ َولَ ٍد‬


ٍ ِ‫صال‬ َ ‫إِ َذا َماتَ ا ِإل ْن َسانُ ا ْنقَطَ َع َع ْنهُ َع َملُهُ إِالَّ ِم ْن ثَالَثَ ٍة إِالَّ ِم ْن‬
ِ ‫ص َدقَ ٍة َج‬
“Apabila manusia meninggal dunia, terputuslah segala amalannya, kecuali dari tiga
perkara: shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak shaleh yang
mendoakannya”. [HR. Muslim, Abu Dawud dan Nasa’i]

Anda mungkin juga menyukai