KUNJUNGAN INDUSTRI
Modul Early Industrial Exposure
DI SUSUN OLEH :
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jamu merupakan obat bahan alam yang sediaannya masih berupa simplisia sederhana yang
mempunyai khasiat dan keamanannya terbukti secara empiris berdasarkan pengalaman turun-
temurun. Belakangan ini di Indonesia lebih popular dengan sebutan herba. Jamu dibuat dari
bahan-bahan alami, berupa bagian dari tumbuhan seperti rimpang (akar-akaran), daun-daunan
dan kulit batang, buah. Dan menggunakan bahan dari tubuh hewan, seperti empedu kambing
empedu ular atau tangkur buaya. Jamu dapat digunakan untuk pengobatan dan pemeliharaan
kesehatan. Meskipun rasanya pahit, namun sejak berabad-abad yang lalu Jamu selalu mendapat
tempat yang penting dalam kehidupan sebagian besar masyarakat Indonesia. Rasa pahit jamu
biasanya dimodifikasi dengan menambahkan madu,anggur,atau pemanis lain. Jamu telah
menjadi bagian budaya dan kekayaan alam Indonesia dan hasil Riskesdas 2010 menunjukkan 60
% penduduk Indonesia di atas usia 15 tahun menyatakan pernah minum jamu, dan 90% diantaranya
menyatakan adanya manfaat minum jamu. Pelayanan kesehatan tradisional ramuan juga dikenal luas
di Indonesia sebagai Jamu dan secara empiris digunakan dalam upaya promotif, preventif bahkan
selanjutnya berkembang ke arah kuratif dan paliatif. Saat ini banyak pabrik yang memproduksi
jamu tradisional dalam bentuk kemasan menarik dan menginovasi bentuk ataupun varian
rasa yang dapat menutupi rasa pahit pada jamu sehingga sangat mudah untuk digunakan.
Tetapi beberapa orang masih sering membuat jamu tradisional dengan racikan sendiri. Di
berbagai pedesaan dan kota terdapat profesi penjual jamu gendong yang berkeliling
menjajakan jamu sebagai minuman yang sehat dan menyegarkan
Selain itu jamu juga diproduksi di pabrik-pabrik jamu oleh perusahaan besar seperti PT. Sido
Muncul Tbk Semarang, dan dijual di berbagai toko obat dalam kemasan sachet . Jamu seperti
ini harus dilarutkan dalam air panas terlebih dahulu sebelum diminum. PT. Sido Muncul
sebagai satu-satunya pabrik jamu berstandar farmasi, karena telah menerima dua sertifikat
yaitu Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) dan Cara Pembuatan Obat yang
Baik (CPOB) . Secara pasti PT. Sido Muncul bertekad untuk mengembangkan usaha di
bidang jamu yang benar dan baik. Tekad ini membuat perusahaan menjadi lebih
berkonsentrasi dan inovatif. Disamping itu diikuti dengan pemilihan serta penggunaan bahan
baku yang benar, baik mengenai jenis, jumlah maupun kualitasnya akan menghasilkan jamu
yang baik
A. Dasar Penulisan
Laporan ini di susun sebagai pertanggung jawaban atas tugas yng diberikan
setelah pelaksanaan kunjungan industry di Semarang. Sebagai bukti tertulis telah
melakukan kunjungan industry. Selain itu juga agar dapat memahami dan melihat
secara langsung gambaran umum tentang kegiatan suatu industry farmasi,
mengetahui dan memahami bagaimana pengelolaan industry farmasi secara
professional serta melihat tentang penerapan aspek CPOB di industry farmasi.
Dan juga untuk memahami proses produksi dari bahan mentah menjadi bahan jadi
BAB II
GAMBARAN UMUM
A. Sejarah
PT. SidoMuncul bermula dari sebuah industri rumah tangga pada tahun 1940, dikelola oleh Ibu Rahkmat
Sulistio di Yogyakarta, dan dibantu oleh tiga orang karyawan. Banyaknya permintaan terhadap kemasan jamu
yang lebih praktis, mendorong beliau memproduksi jamu dalam bentuk yang praktis (serbuk), seiring dengan
kepindahan beliau ke Semarang , maka pada tahun 1951 didirikan perusahan sederhana dengan nama SidoMuncul
yang berarti "Impian yang terwujud" dengan lokasi di Jl. Mlaten Trenggulun. Dengan produk pertama dan andalan,
Jamu Tolak Angin, produk jamu buatan Ibu Rakhmat mulai mendapat tempat di hati masyarakat sekitar dan
permintaannyapun selalu meningkat.
Dalam perkembangannya, pabrik yang terletak di Jl. Mlaten Trenggulun ternyata tidak mampu lagi memenuhi
kapasitas produksi yang besar akibat permintaan pasar yang terus meningkat, dan di tahun 1984 pabrik
dipindahkan ke Lingkungan Industri Kecil di Jl. Kaligawe, Semarang.
Guna mengakomodir demand pasar yang terus bertambah, maka pabrik mulai dilengkapi dengan mesin-mesin
modern, demikian pula jumlah karyawannya ditambah sesuai dengan kapasitas yang dibutuhkan ( kini jumlahnya
mencapai lebih dari 2000 orang ).
Untuk mengantisipasi kemajuan dimasa datang, dirasa perlu untuk membangun unit pabrik yang lebih besar dan
modern, maka di tahun 1997 diadakan peletakan batu pertama pembangunan pabrik baru di Klepu, Ungaran oleh
Sri Sultan Hamengkubuwono ke-10 dan disaksikan Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan saat itu, Drs.
Wisnu Kaltim.
Pabrik baru yang berlokasi di Klepu, Kec. Bergas, Ungaran, dengan luas 29 ha tersebut diresmikan oleh
Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Republik Indonesia, dr. Achmad Sujudi pada tanggal 11 November
2000. Saat peresmian pabrik, SidoMuncul sekaligus menerima dua sertifikat yaitu Cara Pembuatan Obat Tradisional
yang Baik (CPOTB) dan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) setara dengan farmasi, dan sertifikat inilah yang
menjadikan PT. SidoMuncul sebagai satu-satunya pabrik jamu berstandar farmasi. Lokasi pabrik sendiri terdiri dari
bangunan pabrik seluas 7 hektar, lahan Agrowisata ,1,5 hektar, dan sisanya menjadi kawasan pendukung
lingkungan pabrik.
Secara pasti PT. SidoMuncul bertekad untuk mengembangkan usaha di bidang jamu yang benar dan baik.
Tekad ini membuat perusahaan menjadi lebih berkonsentrasi dan inovatif. Disamping itu diikuti dengan pemilihan
serta penggunaan bahan baku yang benar, baik mengenai jenis, jumlah maupun kualitasnya akan menghasilkan
jamu yang baik.
Untuk mewujudkan tekad tersebut, semua rencana pengeluaran produk baru selalu didahului oleh studi
literatur maupun penelitian yang intensif, menyangkut keamanan, khasiat maupun sampling pasar. Untuk
memberikan jaminan kualitas, setiap langkah produksi mulai dari barang datang , hingga produk sampai ke
pasaran, dilakukan dibawah pengawasan mutu yang ketat.
Seluruh karyawan juga bertekad untuk mengadakan perbaikan setiap saat, sehingga diharapkan semua yang
dilakukan dapat lebih baik dari sebelumnya.
Produk-produk PT. Sido Muncul antara lain: jamu tradisional, jamu komplit,
permen, minuman kesehatan, food suplement, dan jamu instan. Produk-produk yang
dihasilkan perusahaan jamu ini selalu laris manis di masyarakat. Lihat saja produk Kuku
Bima, Kuku Bima Energi dan Tolak Angin telah terbukti sebagai produk yang memiliki
merek yang kuat dengan diterimanya berbagai penghargaan dari tahun ke tahun yaitu
Merek Terpopuler, Indonesian Customer Satisfaction Index (ICSA),Indonesian Best
Brand Award (IBBA), Golden Best Brand Award, Platinum Best Brand Award, The
Word of Mouth Marketing (WOMM), Cakram Award, Marketing Award, The
Indonesia Herbal Medicine Award, The Indonesian Original Brands Apreciation, dan
Indonesia Most Popular Brand In Social Media, dan Indonesian Original Brand
Apreciation. Saat ini PT. Sido Muncul dipimpin oleh Bapak Irwan Hidayat sebagai
direktur utama
B. Susunan Organisasi
Sumber daya manusia sangat penting dalam pembentukan dan penerapan sistem
pemastian mutu yang memuaskan dan pembuatan obat yang benar. Oleh sebab itu
industri farmasi bertanggung jawab untuk menyediakan personil yang terkualifikasi
dalam jumlah yang memadai untuk melaksanakan semua tugas. Tiap personil hendaklah
memahami tanggung jawab masing-masing dan dicatat untuk memahami prinsip CPOB
serta memperoleh pelatihan awal yang berkesinambungan, termasuk instruksi mengenai
higiene yang berkaitan dengan pekerjaannya.
Rapat Umum
Pemegang Saham
Dewan Komisaris
Direktur Utama
Manager Sumber
Daya Manusia
BAB III
A. Pelaksanaan Kegiatan
B. Hasil kegiatan
A. Kesimpulan
PT.Sido Muncul merupakan jenis jamu berstandar farmasi karena memiliki
sertifikat CPOTB ( Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik ) dan CPOB ( Cara
Pembuatan Obat yang Baik ). PT. Sidomuncul sudah mengolah dan memanfaatkan
limbah hasil produksi sehingga tidak mencemari lingkungan, yaitu limbah cair yang
sudah dijernihkan sebagai bahan untuk penyiraman tanaman dan pemadam kebakaran.
Limbah padat yang berasal dari ekstrak jamu digunakan sebagai pupuk organik.
B. Saran