Anda di halaman 1dari 3

Sistem Penunjang Keputusan

1. Konsep Dasar SPK


Pada dasarnya SPK dirancang untuk mendukung seluruh tahap pengambilan keputusan mulai dari
mengidentifikasi masalah, memilih data yang relevan, menentukan pendekatan yang digunakan dalam proses
pengambilan keputusan, sampai mengevaluasi pemilihan alternative.

2. Jelaskan Komponen, sejarah, kapabilitas, karakteristik dari SPK


Komponen SPK :
Database Management
Adalah subsistem data yang telah terorganisasi di dalam suatu basis data. Data yang menjadi sistem pendukung
keputusan bisa berasal dari luar atau dalam lingkungan. Untuk kebutuhan SPK ini, dibutuhkan data yang relevan
dengan permasalahan yang akan dipecahkan dengan melalui simulasi.
Model Base
Adalah sebuah model yang mempresentasikan permasalahan dalam format kuantitatif misalnya model
matematika yang menjadi contohnya. Yang juga menjadi simulasi atau pengambilan keputusan, termasuk di
dalamnya tujuan dari permasalahan atau objektif, komponen yang terkait, batasan yang ada dan hal terkait
lainnya. Model base ini memungkinkan pengambilan keputusan dalam menganalisa dengan utuh dengan
mengembangkan serta membandingkan solusi alternatif.
User Interfase / Pengelolaan Dialog
Atau disebut juga dengan subsistem dialog, yang menjadi penggabungan diantara dua komponen yang
sebelumnya. Yaitu Database Management dan Model Base yang disatukan dalam komponen ketiga atau user
interfase, setelah sebelumnya dipresentasikan dalam bentuk model yang memang dimengerti oleh komputer.
User interface ini juga menampilkan keluaran sistem untuk pemakai dan menerima masukan dari pemakai
dalam sistem pendukung keputusan.
Kapabilitas dan Karakteristik SPK :
 SPK menyediakan dukungan bagi pengambil keputusan terutama pada situasi terstruktur dan tak terstruktur
dengan memadukan pertimbangan manusia dan informasi terkomputerisasi.
 Dukungan untuk semua level manajerial, mulai dari eksekutif puncak sampai manajer lapangan.
 Dukungan untuk individu dan kelompok. Masalah yang kurang terstruktur sering memerlukan keterlibatan
individu dari departemen dan tingkat organisasional yang berbeda atau bahkan dari organisasi lain.
 Dukungan untuk keputusan independen dan atau sekuensial. Keputusan dapat dibuat satu kali, beberapa
kali atau berulang (dalam interval yang sama).
 Dukungan pada semua fase proses pengambilan keputusan : intelegensi, desain, pilihan dan implementasi.
 Dukungan di berbagai proses dan gaya pengambilan keputusan.
 SPK selalu dapat beradaptasi sepanjang waktu. Pengambilan keputusan harus reaktif, dapat menghadapi
perubahan kondisi secara tepat dan dapat mengadaptasikan SPK untuk memenuhi perubahan tersebut.
 SPK mudah untuk digunakan. Pengguna harus merasa nyaman dengan sistem. User-friendly, dukungan grafis
yang baik dan antar muka bahasa yang sesuai dengan bahasa manusia dapat meningkatkan efektivitas SPK.
 Peningkatan terhadap efektivitas dari pengambilan keputusan (akurasi, timeless, kualitas) ketimbang pada
efisiensinya (biaya membuat keputusan, termasuk biaya penggunaan komputer).
 Pengambil keputusan memiliki kontrol penuh terhadap semua langkah proses pengmbilan keputusan dalam
memecahkan suatu masalah. SPK ditujukan untuk mendukung bukan menggantikan pengambil keputusan.
 Pengguna akhir dapat mengembangkan dan memodifikasi sistem sendiri. Sistem yang lebih besar dapat
dibangun dengan bantuan ahli 8 sistem informasi. Perangkat lunak OLAP dalam kaitannya dengan data
warehouse membelohkan pengguna untuk membangun SPK yang cukup besar dan kompleks.
 Biasanya model digunakan untuk menganalisa situasi pengambilan keputusan. Akses disediakan untuk
berbagai sumber data, format dan tipe mulai dari sistem informasi geografis (GIS) sampai sistem
berorientasi objek.
 Dapat dilakukan sebagai stand-alone tool yang digunakan oleh seorang pengambil keputusan pada satu
lokasi atau didistribusikan pada suatu organisasi keseluruhan dan beberapa organisasi terkait.

3. Jenis Keputusan
1. Retrive information element (mengambil elemen informasi)
2. Analyze enteries fles (menganalisis semua file)
3. Prepare report form multiple files(menyiapkan laporan standart dari beberapa files)
4. Estimate decisions qonsquences (meramalkan akibat dari keputusan)
5. Propose decision (mengusulkan keputusan)
6. Make decisions (membuat keputusan)

4. Kasus :
SPK Pemilihan Perumahan Terbaik di kota Padang dengan Metode SAW minimal 3 kriteria dan 3 Alternatif.
Kriteria : C1 : Keindahan
C2 : Kebersihan
C3 : Keamanan
Alternatif : A1 : Dekat Bandara
A2 : Pusat Kota
A3 : By Pass

Kriteria
Alternatif
C1 C2 C3
A1 8 10 25
A2 15 20 10
A3 14 11 13
Bobot kriteria
C1= 20% -> 0,20
C2= 15% -> 0,15
C3= 10% -> 0,10

Normalisasi

8 8
R11 = = =0,53
8 ; 15; 14 15
15 15
R12 = = =1
8 ; 15; 14 15
14 14
R13 = = =0,93
8 ; 15; 14 15

10 10
R21 = = =0,5
10; 20 ; 11 20
20 20
R22 = = =1
10; 20 ; 11 20
11 11
R23 = = =0,55
10; 20 ; 11 20
25 25
R31 = = =1
25 ;10 ; 13 25
10 10
R32 = = =0,4
25 ;10 ; 13 25
13 13
R33 = = =0,52
25 ;10 ; 13 25

0,53 0,5 1
R= 1 1 0,4
0,93 0,55 0,52

V1=(0,20)(0,53)+(0,15)(0,5)+(0,10)(1)= 0,281
V2=(0,20)(1)+(0,15)(1)+(0,10)(0,4)= 0,39
V3=(0,20)(0,93)+(0,15)(0,53)+(0,10)(0,52)= 0,3205

 Nilai terbesar ada pada V2 sehingga alternative A2 adalah alternative terbaik


 Alternatif Pusat kota adalah alternatif pilihan rumah terbaik

Anda mungkin juga menyukai