Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

INTERAKSI SOSIAL

DOSEN PEMBIMBING :

THURSINA MAHYUDDIN S.sos, MSP

OLEH :

ADETTA SASKIA GINTING (190302007)

MAULANA AL MUHSY (190302057)

HARMEITA JAHARI (190302023)

MUHAMMAD ARFAN HIDAYAT (190302036)

TENGKU ATIKAH RAHAYU (190302021)

UNIVERSITAS SAMUDRA

FAKULTAS PERTANIAN

ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

2019/202

i
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya tugas yang
kami kerjakan bersama. Makalah ini merupakan sarana pembelajaran yang dapat mendukung dan
membantu kami dalam proses belajar. Makalah yang sederhana dengan berbagai macam
kekurangan ini mengangkat satu judul “Interaksi Sosial” tepat pada waktu yang telah di tentukan.

Kami berharap ini dapat berguna bagi siapapun yang membacanya. Kemudian dapat
menjadi bahan pertimbangan bagi siapapun, bahwa tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini.
Kita pasti bisa melakukan apapun yang kita mau asal kita memiliki tekad dan kemauan yang
keras.

Kami juga menyadari bahwa dalam makalah ini terdapat banyak kekurangan dan jauh
dari apa yang di harapkan. Untuk itu kami berharap adanya kritik, saran dan usulan mengingat
tidak ada suatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Langsa, Maret 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii

DAFTAR ISI......................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................

A. LATAR BELAKANG.............................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH.........................................................................................1
C. TUJUAN..................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................

A. Pengertian Interaksi Sosial.......................................................................................3


B. Syarat Interaksi Sosial..............................................................................................4
C. Bentuk Interaksi Sosial............................................................................................6
D. Faktor Pendukung Interaksi Sosial..........................................................................7

BAB II PENUTUP...............................................................................................................

KESIMPIULAN...............................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi ada aksiada
reaksi, pelakunya lebih dari satu, misalnya individu dengan individu, individu
dengankelompok dan kelompok dengan kelompok. Contohnya guru/dosen mengajar
merupakancontoh interaksi sosial antara individu dengan kelompok.Interaksi sosial
memerlukan syarat-syarat yaitu kontaks sosial dan komunikasisosial. Kontaks sosial dapat
berupa kontaks primer dan kontaks sekunder, sedangkankomunikasi sosial dapat secara
langsung maupun tidak langsung.Faktor yang mendasari terjadinya interaksi sosial meliputi
imitasi, sugesti,identifikasi, simpati, dan empati imitasi atau interaksi sosial yang didasari
oleh Faktormeniru orang lain, setiap masyarakat, manusia selama hidup pasti mengalami
perubahan- perubahan. Perubahan dapat berupa perubahan yang tidak menarik atau kurang
mencolok, perubahan yang pengaruhnya terbatas maupun luas.Perubahan tersebut akan
terlihat dalam susunan kehidupan masyarakat pada suatuwaktu atau sekarang dibandingkan
kehidupan masyarakat pada masa lampau. Hal tersebutdiiringi dengan perkembangan zaman
yang semakin maju dan modern. perubahan-perubahan masyarakat dapat mengenai nilai-
nilai sosial, norma-normasosial, pola prilaku, organisasi, susunan kelembagaan, masyarakat
kekuasaan danwewenang interaksi sosial dan sebagainya

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu interaksi social ?
2. Apa saja syarat dalam interaksi social?
3. Apa saja bentuk dalam interaksi social ?
4. Apa saja factor mendasar dari interaksi social ?

1
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian interaksi social
2. Mengetahui syarat apa saja dalam interaksi social
3. Mengetahui bentuk interaksi social
4. Mengetahui factor mendasar dari interaksi social.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Interaksi Sosial

Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara individu dan individu, antara
individu dengan kelompok atau antara kelompok dengan kelompok dalam berbagai bentuk
seperti kerjasama, persaingan ataupun pertikaian.

1.   Interaksi antara individu dengan individu

Adalah individu yang satu memberikan pengaruh, rangsangan/stimulus kepada individu


lainnya dan sebaliknya, individu yang terkena pengaruh itu akan memberikan reaksi,
tanggapan atau respon.

2. Interaksi antara individu dengan kelompok

Secara konkret bentuk interaksi sosial antara individu dengan kelompok bisa digambarkan
seperti seorang guru yang sedang berhadapan dan mengajari siswa-siswinya didalam
kelas/seorang penceramah yang sedang berpidato didepan orang banyak. Bentuk interaksi
semacam ini juga menunjukkan bahwa kepentingan seseorang individu berhadapan/bisa ada
saling keterkaitan dengan kepentingan kelompok.

3. Interaksi antar kelompok dengan kelompok

Bentuk interaksi antara kelompok dengan kelompok saling berhadapan dalam kepentingan,
namun bisa juga ada kepentingan individu disitu dan kepentingan dalam kelompok
merupakan satu kesatuan, berhubungan dengan kepentingan individu dalam kelompok lain.

3
 Pengertian Interaksi Sosial Menurut Para Ahli
1. Gillin & Gillin dalam Soekanto (1999), mengatakan bahwa “interaksi sosial
merupakan hubungan-hubungan social yang dinamis, yang menyangkut hubungan
antara orang-orang perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara
orang-orang perorangan dengan kelompok-kelompok manusia.

2. Menurut H. Booner dalam bukunya, Social Psychology, memberikan rumusan


interaksi sosial, bahwa: “interaksi sosial adalah hubungan antara dua individu atau
lebih, di mana kelakuan individu yang satu memengaruhi, mengubah, atau
memperbaiki kelakuan individu yang lain atau sebaliknya.”

3. Interaksi sosial Menurut Dr. Gerungan “Interaksi adalah hubungan antara dua atau
lebih individu dimana siafat individu yang satu dapat mempengaruhi, memperbaiki
atau merubah sifat individu lain atau sebaliknya.”

4. Menurut Broom dan Selznic menyatakan bahwa “Interaksi Sosial memiliki arti suatu
proses tindakan yang didasarkan oleh kesadaran adanya orang lain, atau dengan kata
lain yakni proses dalam menyesuaikan tindakan (Respon) sesuai dengan tindakan
orang lain.”

B. Syarat Terjadinya Interaksi Sosial


1. Kontak Sosial (social contact)
Kontak sosial adalah hubungan masing-masing pihak dalam berinteraksi yang
dapat terbentuk dalam 3 bentuk, yakni :
 antara orang per orang.
 antara perorangan dengan kelompok.
 antara kelompok dengan kelompok.

Kontak sosial memiliki 2 sifat yaitu :


a.  Kontak sosial dapat bersifat positif atau negatif.
 Kontak sosial positif mengarah pada suatu kerja sama.
 Kontak sosial negatif mengarah pada suatu pertentangan atau konflik.

4
b. Kontak sosial dapat bersifat primer atau sekunder
 Kontak sosial primer terjadi apabila para peserta interaksi bertemu muka secara
langsung. 
 Kontak sekunder terjadi apabila interaksi berlangsung melalui suatu perantara.

2. Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari
satu pihak kepada pihak lain. 

3. Tindakan Sosial

Tindakan yang mempengaruhi individu yang mempengaruhi individu lain dalam


masyarakat dan merupakan tindakan bermakna yaitu tindakan yang dilakukan dengan
mempertimbangkan keberadaan orang lain. Berdasarkan cara dan tujuan yang akan
dilakukan, maka tindakan sosial dapat dibedakan menjadi 4, yaitu :

a.       Tindakan rasional instrumental

Adalah tindakan sosial yang dilakukan oleh seorang dengan memperhitungkan


kesesuaian cara yang digunakan lalu tujuan apa yang hendak dicapai dalam tindakan itu.

b.      Tindakan rasional berorientasi nilai

Merupakan tindakan yang begitu memperhitungkan cara.

c.       Tindakan tradisional

Merupakan tindakan yang tidak memperhitungkan pertimbangan rasional. Tindakan ini


dilaksanakan karena pertimbangan adat dan kebiasaan.

d.      Tindakan efektif

Tindakan efektif seringkali dilakukan tanpa suatu perencanaan matang dan kesadaran
penuh. Tindakan ini muncul karena dorongan perasaan atau emosi dalam diri pelaku.

5
C. Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial

Ada beberapa bentuk interaksi sosial, menurut Park dan Burgess


(Santosa,2004:12) bentuk interaksi sosial dapat berupa:

a. Kerja sama

Kerja sama ialah suatu bentuk interaksi sosial dimana orangorang atau kelompok-kelompok
bekerja sama Bantu membantu untuk mencapai tujuan bersama. Misal, gotongroyong
membersihkan halaman sekolah. Bentuk kerja sama dalam arti sifat, terbagi menjadi dua
yakni :

1. bentuk kerjasama harmonis, hubungan ini adalah hubungan yang ideal, hubungan yang
win win solution, hubungan yang saling menghargai. Adapun dalam bentuk nyata
kerjasama harmonis merupakan kerjasama yang saling menguntungkan, atau meminjam
istilah dalam ilmu biologibahwa bentuk kerjasama tersebut merupakan bentuk simbiosis
mutualisme.
2. Bentuk kerjasama yang tidak harmins (disharmonis), sebuah hubungan kerjasama yang
tidak harmonis, artinya pihak-pihak antar kerja sama masih ada ganjalan.

b. Persaingan

Persaingan adalah suatu bentuk interaksi sosial dimana orangorang atau kelompok-
kelompok berlomba meraih tujuan yang sama.

c. Pertentangan.

Pertentangan adalah bentuk interaksi sosial yang berupa perjuangan yang langsung dan sadar
antara orang dengan orang atau kelompok dengan kelompok untuk mencapai tujuan yang
sama. Dalam kajian psikologi konflik terbagi menjadi tiga bagian:

1. perilaku spesifik, artinya bahwa konflik yang sering terjadi pada perilaku spesifik dari
pasangan.
2. Norma dan peran, artinya beberapa konflik yang berfokus pada isu yang lebih umum,
seperti hak dan tanggung jawab dalam suatu hubungan kerja.

6
3. Disposisi personal, artinya beberapa konflik yang terjadi dan berfokus pada persoalan
pada motif dan personalitas seseorang.

d. Persesuaian

Persesuaian ialah proses penyesuaian dimana orang- orang atau kelompok- kelompok yang
sedang bertentangan bersepakat untuk menyudahi pertentangan tersebut atau setuju untuk
mencegah pertentangan yang berlarut- larut dengan melakukan interaksi damai baik bersifat
sementara maupun bersifat kekal.

Selain itu akomodasi juga mempunyai arti yang lebih luas yaitu, penyesuaian antara orang
yang satu dengan orang yang lain, antara seseorang dengan kelompok, antara kelompok yang
satu dengan kelompok yang lain.

e. Perpaduan

Perpaduan adalah suatu proses sosial dalam taraf kelanjutan, yang ditandai dengan usaha-
usaha mengurangi perbedaan yang terdapat di antara individu atau kelompok. Dan juga
merupakan usaha- usaha untuk mempertinggi kesatuan tindakan, sikap, dan proses mental
dengan memperhatikan kepentingan dan tujuan bersama.

D. Faktor Pendorong Interaksi Sosial

Interaksi sosial tidak terjadi begitu saja, melainkan dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai
dasar timbulnya interaksi sosial. Berikut ini adalah faktor-faktor yang mendasari terjadinya
interaksi sosial.

1. Sugesti
Sugesti adalah keinginan yang timbul pada seseorang untuk terpengaruh/mempengaruhi orang
lain dalam kehidupan sosial. Biasanya orang yang menjadi pemberi sugesti adalah orang yang
memiliki wibawa lebih tinggi dan dihormati oleh masyarakat sekitar.

7
Sugesti biasanya terjadi karena dorongan emosional yang tinggi. Ada juga orang yang mudah
tersugesti karena kondisi emosionalnya sedang tidak stabil. Sugesti merupakan faktor yang
mempengaruhi interaksi sosial dengan beberapa latar belakang penyebabnya, diantaranya:

 Otoritas, sugesti dapat terjadi apabila seseorang mengidolakan seseorang yang memiliki


keahlian yang ingin dicapainya. Biasanya orang akan mengikuti bagaimana seseorang memiliki
otoritas pada bidangnya itu berperilaku dalam kehidupan sehari-hari.
 Mayoritas, adalah faktor yang mempengaruhi interaksi sosial yang dikarenakan oleh
kondisi dimana mayoritas orang melakukan hal tersebut. Seseorang akan dengan mudah
membuat keputusan untuk mengikuti apa yang dilakukan oleh mayoritas kelompoknya.
 Kondisi emosional, pikiran yang tidak fokus/terpecah belah akan dengan mudah
disugesti/ menerima sugesti dari orang lain. Terkadang orang akan dengan mudah terpengaruh
oleh orang lain.
2. Imitasi
Secara harfiah imitasi berarti tiruan atau meniru. Imitasi merupakan faktor yang mempengaruhi
interaksi sosial karena seseorang akan mencoba untuk meniru orang lain yang menjadi idolanya.

Imitasi berperan dalam menentukan arah seseorang berperilaku. Ketertarikan untuk mempunyai /
memiliki apa yang dianggap menarik akan dia pelajari dan kemudian ia terapkan sebagai proses
sosial dalam kehidupan bermasyarakat. Imitasi biasanya terjadi dalam kehidupan sosial apabila
melihat individu/kelompok lain lebih sukses dari dirinya.

3. Identifikasi
Identifikasi adalah faktor yang mempengaruhi interaksi sosial sebagai akibat adanya imitasi dan
sugesti. Pada identifikasi, sifat ingin menjadi sama dengan orang lain akan membentuk
kepribadian yang melekat pada seseorang. Seseorang akan membentuk identifikasi baik dengan
sadar maupun tanpa sengaja.

Contoh identifikasi adalah anak gadis yang mengidolakan karakter boneka lucu, kemudian dia
membentuk kepribadiannya seperti karakter boneka tersebut baik dari penampilan, model rambut
maupun keinginan mengenai apa yang orang perlakukan terhadap boneka tersebut. Dia bangga

8
akan dirinya yang disebut mirip boneka dan dia selalu mencoba untuk merepresentasikan
karakter boneka tersebut sebagai dirinya.

4. Empati
Mungkin Anda tidak asing dengan istilah ini, empati merupakan kondisi dimana Anda
merasakan perasaan orang lain untuk diri sendiri. Perasaan empati biasanya muncul ketika
seseorang memiliki pandangan bahwa setiap orang harus memiliki kesamaan derajat kehidupan.

Contoh empati yang mendukung terjadinya interaksi sosial adalah ketika Anda merasa seolah-
olah Anda mengalami bencana saat melihat tanyangan televisi dan Anda ingin membantu mereka
karena Anda merasa akan membutuhkan hal yang sama ketika Anda di posisi mereka.

5. Simpati
Mungkinkah Anda masih bingung untuk membedakan antara empati dengan simpati? Simpati
adalah perasaan rasa hormat/respek/belas kasih kepada orang lain namun tidak merasa seolah-
olah menjadi orang yang mengalami hal itu. Simpati lebih bersifat umum di masyarakat dan
dapat terjadi karena beberapa penyebab atau sudut pandang yang tidak beresonasi dengan Anda.

Contoh simpati adalah merasa kasihan setelah melihat kecelakaan dan menolong orang tersebut,
namun dia tidak merasakan seolah-olah itu menimpanya. Setelah selesai menolongnya dia akan
kembali ke aktivitas seperti biasanya.

6. Motivasi
Apa yang memotivasi Anda hari ini kuliah atau kerja? motivasi menjadi salah satu faktor yang
mempengaruhi interaksi sosial. Dengan adanya motivasi orang akan melakukan dan berjuang
bersama dengan sungguh-sungguh untuk mencapai tujuannya. Motivasi adalah bentuk dorongan
yang diberikan untuk seseorang agar dia ingat kembali mengenai visi-misi yang akan dicapai.

9
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi ada aksiada reaksi,
pelakunya lebih dari satu, misalnya individu dengan individu, individu dengankelompok dan
kelompok dengan kelompok.

10
DAFTAR PUSTAKA

Hadi Sutrisno & Tengku M. Sahudra, 2019. ISBD ilmu social dan budaya dasar

https://www.academia.edu/6731252/Makalah_Interaksi_Sosial

https://www.halopsikolog.com/6-faktor-yang-mempengaruhi-interaksi-sosial/

https://ruangguruku.com/bentuk-bentuk-interaksi-sosial/

https://www.gurupendidikan.co.id/interaksi-sosial-budaya/

11

Anda mungkin juga menyukai