Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH

KEWIRAUSAHAAN

“MODAL USAHA”

Disusun Oleh:

KURNIA ERDIYANTI SAPUTRI

61608100817051

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI

INSTITUT KESEHATAN MITRA BUNDA

BATAM

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas Makalah
Kewirausahaan yang berjudul “Modal Usaha”.

Makalah ini berisikan informasi tentang pengertian modal, jenis-jenis


modal, sumber-sumber modal, serta kelebihan dan kekurangan suatu modal.

Menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu diharapkan
demi sempurnanya makalah ini. Harapan penyusun, semoga makalah ini
bermanfaat dan menjadikan sumber pengetahuan bagi para pembaca.

Batam, 05 Mei 2020

Penyusun

Kurnia Erdiyanti Saputri

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. LATAR BELAKANG.................................................................................1

B. RUMUSAN MASALAH.............................................................................2

C. TUJUAN.......................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3

A. PENGERTIAN MODAL............................................................................3

B. MANFAAT MODAL.................................................................................. 4

C. JENIS-JENIS MODAL...............................................................................4

D. PEMBAGIAN MODAL USAHA...............................................................5

E. SUMBER-SUMBER MODAL USAHA....................................................6

F. CARA MEMPEROLEH MODAL USAHA.............................................8

G. CARA MEMPEROLEH PINJAMAN MODAL USAHA.......................11

H. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN SUATU MODAL........................11

BAB III PENUTUP..............................................................................................14

A. KESIMPULAN..........................................................................................14

B. SARAN.......................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................15
ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Ketika seorang wirausaha ingin memulai suatu usaha, ada beberapa yang
harus dipersiapkan salah satunya yaitu modal. Modal sangat dibutuhkan
perusahaan dalam rangka melancarkan kegiatan oprasional dan merupakan peran
penting yang harus ada karena tanpa modal kita tidak akan bisa membangun suatu
usaha. Ketersediaan modal akan membuat perusahaan mampu bertahan dan
mampu untuk berkembang menjadi lebih besar. Akan tetapi, modal memiliki arti
yang luas. Modal tidak hanya berupa materi atau uang saja, modal dapat pula
suatu ide atau gagasan, perlengkapan dan peralatan yang dibutuhkan, tekad yang
matang untuk memulai suatu usaha, keberanian dalam mengambil suatu
keputusan, maupun tenaga yang nantinya akan dipergunakan untuk mengolah dan
memanajemen kegiatan usaha yang sedang berjalan.
Dari pengertian mengenai modal, modal yang berupa materi memiliki
kontribusi lebih besar dibandingkan dengan modal yang berupa nonmateri. Modal
yang berupa uang dapat diperoleh secara internal maupun eksternal. Dalam hal
ini, internal yakni modal tersebut berasal dari dalam perusahaan artinya bisa saja
modal tersebut adalah milik sendiri secara keseluruhan ataupun milik setiap
anggota jika usaha tersebut dibangun secara kelompok. Sedangkan modal
eksternal yakni modal yang di peroleh dari luar perusahaan atau pihak luar.
Modal eksternal biasanya diperoleh dari bank, lembaga keuangan bukan bank
maupun investor. Investor ini merupakan pihak luar yang ikut serta dalam
penanaman saham.
Cara memperoleh uang untuk modal usaha bisa dengan berbagai macam
cara, dan juga jumlah modal yang perlu disiapkan sebelum memulai suatu usaha
harus dipertimbangkan terlebih dahulu jenis modal yang akan kita pilih, karena
pastinya dalam setiap kebijakan yang kita ambil ada kelebihan dan ada
kekurangannya.

1
B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian modal?


2. Apa saja manfaat bagi perusahaan?
3. Apa saja jenis-jenis modal usaha?
4. Apa saja pembagian modal usaha?
5. Apa saja sumber-sumber modal?
6. Bagaimana cara memperoleh modal usaha?
7. Bagaimana cara memperoleh pinjaman modal usaha?
8. Apa kelebihan dan kekurangan suatu modal?

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui pengertian modal.


2. Untuk mengetahui manfaat modal bagi perusahaan.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis modal usaha,.
4. Untuk mengetahui pembagian modal usaha.
5. Untuk mengetahui sumber-sumber modal.
6. Untuk mengetahui cara memperoleh modal usaha.
7. Untuk mengetahui cara memperoleh pinjaman modal usaha.
8. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan suatu modal.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MODAL
Modal secara umum lebih kita kenal berupa materi atau finansial. Pada
prakteknya modal tidak hanya terpaku pada materi saja akan tetapi modal
merupakan segala sesuatu baik berupa materi maupun non materi yang digunakan
untuk menunjang suatu kegiatan. Dalam dunia wirausaha, modal adalah segala
sesuatu baik berupa materi seperti uang maupun non materi seperti ide/gagasan,
tenaga, perlegkapan maupun peralatan yang digunakan untuk mendirikan dan
menjalankan usaha. Modal berupa uang biasanya digunakan untuk biaya pra
investasi, pengurusan izin-izin, biaya investasi untuk pembelian aktiva tetap,
sampai dengan modal kerja. Seorang wirausaha harus mempunyai pengetahuan
yang cukup tentang manajemen keuangan dan mampu mempraktekkannya dalam
kegiatan berwirausaha, untuk mengatur keluar masuknya uang yang telah menjadi
modal di awal usahanya. Banyak para wirausaha yang gagal dalam berwirausaha
karena tidak mampu dalam mengelola dan memanajemen keuangan yang telah
diperolehnya selama kegiatan wirausaha berjalan.
Pengertian modal usaha menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam
Listyawan Ardi Nugraha (2011:9) “modal usaha adalah uang yang dipakai
sebagai pokok (induk) untuk berdagang, melepas uang, dan sebagainya; harta
benda (uang, barang, dan sebagainya) yang dapat dipergunakan untuk
menghasilkan sesuatu yang menambah kekayaan”. Modal dalam pengertian ini
dapat diinterpretasikan sebagai sejumlah uang yang digunakan dalam
menjalankan kegiatan-kegiatan bisnis. Banyak kalangan yang memandang bahwa
modal uang bukanlah segala-galanya dalam sebuah bisnis. Namun perlu dipahami
bahwa uang dalam sebuah usaha sangat diperlukan. Yang menjadi persoalan di
sini bukanlah penting tidaknya modal, karena keberadaannya memang sangat
diperlukan, akan tetapi bagaimana mengelola modal secara optimal sehingga
bisnis yang dijalankan dapat berjalan lancar (Amirullah,2005:7).
Menurut Bambang Riyanto (1997:19) pengertian modal usaha sebagai
ikhtisar neraca suatu perusahaan yang menggunakan modal konkrit dan modal
abstrak. Modal konkrit dimaksudkan sebagai modal aktif sedangkan modal
abstrak dimaksudkan sebagai modal pasif.

3
B. MANFAAT MODAL BAGI PERUSAHAAN
Seperti yang sudah dijelaskan dari pengertian modal diatas, modal adalah hal
vital yang wajib dimiliki perusahaan apalagi untuk perusahaan yang sedang
berkembang, Tanpa modal, bisnis akan kesulitan untuk menjalankan kegiatan-
kegiatannya.
Beberapa hal pentingnya modal adalah seuntuk membantu memproduksi barang
lainnya yang dibutuhkan manusia dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan
sebagai berikut:
1. Sewa Tempat
Tidak memiliki lahan untuk berbisnis berarti Anda memerlukan persewaan
tempat. Ketersediaan modal penting untuk urusan sewa tempat dibanding harus
membeli lahan yang harganya jauh lebih mahal.
2. Penyediaan Bahan Produksi
Modal diperlukan untuk menyediakan bahan-bahan produksi termasuk bahan
baku, peralatan penunjang dan mesin produksi. Pada bisnis yang menjalankan
usaha dibidang penyedia produk tentu membutuhkan modal untuk membeli
peralatan produksi.
3. Gaji Pekerja
Untuk menjalankan perusahaan tak terlepas dari anggota-anggota perusahaan
dalam hal ini pegawai atau tenaga kerja. Sehingga ketersediaan modal diperlukan
untuk memberi hak-hak karyawan seperti gaji, tunjangan bahkan asuransi
keselamatan kerja.
4. Simpanan
Modal tidak harus sepenuhnya dialokasikan untuk kepentingan produksi, namun
modal juga harus dalam bentuk simpanan. Hal ini untuk mengantisipasi hal-hal
yang tidak diinginkan seperti defisit, kekurangan biaya operasional atau terjadi
peningkatan permintaan pasar.

C. JENIS - JENIS MODAL


1. Berdasarkan Wujudnya
Dalam kewirausahaan, modal tidak selalu identik dengan modal yang berwujud
(tangible) seperti uang dan barang, tetapi juga modal yang tidak berwujud
(intagible) seperti modal intelektual, modal sosial, modal moral dan modal mental
yang dilandasi agama. Secara garis besar, modal kewirausahaan dapat dibagi ke
dalam empat jenis, yaitu:
a) Modal intelektual (Intellectual Capital)
Modal intelektual dapat diwujudkan dalam bentuk ide-ide sebagai modal
utama yang disertai; pengetahuan (knowledge), kemampuan (capability),
ketrampilan (skill), komitmen (commitment), tanggungjawab (authority)
b) Modal sosial dan moral
Modal sosial dan moral diwujudkan dalam bentuk kejujuran dan
kepercayaan, sehingga dapat terbentuk citra diri yang positif.
c) Modal mental
Modal mental adalah kesiapan mental berdasarkan landasan agama
(spiritual). Diwujudkan dalam bentuk keberanian untuk menghadapi risiko
dan tantangan yang dilandasi keimanan dan ketaqwaan
4
d) Modal Material
Modal material adalah modal dalam bentuk uang atau barang. Modal ini
bukan segala-gala dan bukan merupakan modal utama, karena modal
material dapat terbentuk apabila kita telah memiliki jenis-jenis modal
diatas.

2. Berdasarkan Kebutuhannya
a) Modal Investasi Awal
Modal Investasi awal adalah jenis modal yang harus dikeluarkan pada
awal memulai usaha, dan biasanya dipakai untuk jangka panjang. Contoh
modal usaha ini adalah bangunan, peralatan seperti komputer, kendaraan,
perabotan kantor dan barang-barang lain yang dipakai untuk jangka
panjang.
Macam-macam Investasi
Investasi Baru, artinya pembelian berbagai barang modal untuk
jangka waktu tertentu sebagai tambahan persediaan barang-barang
modal yang telah ada
Investasi Ulang, artinya nilai dari barang-barang modal yang
dipergunakan untuk mengganti barang modal yang telah tua.
Investasi tidak langsung adalah investasi yang terjadi secara tidak
langsung sebagai akibat tambahan permintaan yang mula-mula
ditujukan pada barang konsumsi.
Investasi bebas, artinya investasi yang tidak tergantung pada
besarnya pendapatan.
b) Modal Kerja
Modal kerja adalah modal yang harus dikeluarkan untuk membeli atau
membuat barang dagangan Anda. Modal kerja ini bisa dikeluarkan setiap
bulan, atau setiap datang order. Prinsipnya, tanpa modal kerja, Anda tidak
akan bisa menyelesaikan order Anda atau tidak memiliki barang
dagangan. Nanti, bisa-bisa Anda malah tidak akan dapat pembeli karena
barangnya saja tidak ada. Itulah pentingnya modal kerja.
c) Modal Operasional
Modal operasional adalah modal yang harus Anda keluarkan untuk
membayar biaya operasi bulanan dari bisnis Anda. Contohnya
pembayaran gaji pegawai, pulsa telepon bulanan, PLN, air, bahkan
retribusi.

D. PEMBAGIAN MODAL USAHA


Pembagian Modal Usaha, ada 2 yaitu:
1. Modal Aktif, modal didasarkan pada wujud/bentuknya yang terdiri atas:
a) Aktiva Lancar (Modal Kerja): Aktiva yang habis dalam 1 kali putaran
proses produksi, jangka waktu < 1 tahun. Misal: uang kas, uang di bank,
piutang.
b) Aktiva Tetap (Modal Investasi): Aktiva yang tahan lama, tidak habis,

5
yang berangsur-angsur habis dalam proses produksi. Misal: tanah,
gedung, pabrik.
c) Aktiva Immaterial: Aktiva/harta yang tidak berwujud tetapi memiliki
nilai. Misal: reputasi, royalty, merk.
2. Modal Pasif, modal yang didasarkan pada sumbernya yang terdiri atas:
a) Modal Sendiri: berasal dari pemilik usaha/dana pribadi (dana cadangan,
laba usaha, simpanan anggota).
b) Modal Asing (Ekstern): modal yang berasal dari luar perusahan bisa
berupa pinjaman ataupun investasi (kredit bank, obligasi).

E. SUMBER - SUMBER MODAL


Kebutuhan modal, baik modal investasi maupun modal kerja, dapat dicari dari
berbagai sumber dana yang ada, yaitu modal sendiri atau modal pinjaman (modal
asing). Modal sendiri adalah modal dari pemilik usaha sedangkan modal asing
adalah modal dari luar perusahaan.
Beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan apabila ingin memperoleh suatu
modal adalah sebagai berikut:
a. Tujuan Perusahaan
Perusahaan perlu mempertimbangkan tujuan penggunaan pinjaman tersebut,
apakah untuk modal investasi atau modal kerja, apakah sebagai modal utama
atau hanya sekedar modal tambahan, apakah untuk kebutuhan yang medesak
atau tidak.
b. Masa Pengembalian Modal
Dalam waktu tertentu pinjaman tersebut harus dikembalikan ke kreditor
(bank). Bagi perusahaan jangka waktu pengembalian investasi juga perlu
dipertimbangkan sehingga tidak menjadi beban perusahaan dan tidak
mengganggu cash flow perusahaan. Sebaiknya jangka waktu pinjaman
disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
c. Biaya Yang Dikeluarkan
Faktor biaya yang harus dikeluarkan harus dipertimbangkan secara matang,
misalnya biaya bunga, biaya administrasi, provisi dan komisi, atau biaya
lainnya. Hal ini penting karena biaya merupakan komponen produksi yang
akan menjadi beban perusahaan dalam menentukan harga jual dan laba.
Besarnya tingkat suku bungan dan biaya lain yang dibebankan bank dan
lembaga keuangan kepada nasabah berbeda-beda antara satu dengan yang
lainnya.
d. Estimasi Keuntungan
Besarnya keuntungan yang akan diperoleh pada masa-masa yang kaan datang
perlu menjadi pertimbangan. Estimasi keuntungan diperoleh dari selisih
pendapatan dengan baiay dalam suatu periode tertentu. Besar kecilnya
keuntungan sangat berperan dalam pengambilan dana suatu usaha. Oleh
karena itu, perlu dibuatkan etimilasi pendapatan dan biaya sebelum
memperoleh pinjaman modal.
Umumnya dana pemodalan dapat diperoleh dalam 3 cara, antara lain:
1. Dana sendiri
Menggunakan dana sendiri paling banyak dilakukan oleh pengusaha
dalam memodali usahanya. Pemakaian dana ini dimungkinkan bila memiliki
simpanan uang tunai di bank ataupun berupa reksadana.

6
Dengan dana pribadi ini, kita bisa lebih fleksibel dalam pemakaian jumlah
dana sewaktu-waktu, serta bebas mengalokasikan dana sesuai dengan
keputusan sendiri. Sekaligus anda akan terbebas dari bunga, pemotongan
keuntungan dan tidak perlu membagi hasil dengan pihak lain. Meskipun
demikian terkadang menggunakan dana sendiri juga memiliki kelemahan
seperti kurangnya kontrol dalam pemakaian dana, lalai dalam pencatatan
keuangan, dan bila merugi maka harus menanggung kerugian sendiri.
2. Dana pinjaman
Jika anda tidak mempunyai simpanan dana pribadi dan kekurangan
dana, maka alternatif lainnya adalah dana pinjaman. Berikut ini adalah
berbagai macam alternatif dana pinjaman (terutama kredit perbankan):
1) Kredit usaha
Kredit usaha pada berbagai Bank dikemas dengan nama yang
berbeda. Kredit usaha diberkan sesuai dengan jenis usaha masing-
masing. Biasanya kredit usaha perbankan dibedakan menjadi
kredit investasi dan kredit modal kerja, atau mungkin juga
gabungan keduanya. Bagi pengusaha yang hendak mengambil
fasilitas kredit ini harus mempelajari dan memenuhi persyaratan
yag dibutuhkan. Dianjurkan untuk mencari kredit usaha pada bank
yang mendukung UKM dan bank pemerintah, mengingat suku
bunga yang rendah.
2) Kredit tanpa agunan (KTA)
Beberapa lembaga perbankan meluncurkan program Kredit Tanpa
Agunan (KTA), yaitu kredit perorangan yang tidak menggunakan
agunan sebagai jaminan untuk keperluan konsumtif. Untuk para
pemula usaha, kredit ini dapat menjadi salah satu sumber
pendanaan bagi yang tidak memerlukan kredit dalam jumlah besar.
Umumnya kredit yang diberikan berkisar 5 juta dampai maksumal
150 juta, dengan jangka waktu yang beragam. Bagi yang ingin
mendirikan usaha baru mungkin akan kesulitan mendapatkannya.
Namun jika anda masih berprofesi sebagai karyawan, maka anda
bisa menggunakan profesi tersebut untuk mendapatkan kredit ini
guna membangun usaha.
3) Kredit BPR (Bank Perkreditan Rakyat)
Fasilitas kredit dari BPR relatif lebih mudah persyaratan dan
prosesnya dibandingkan di bank umum. BPR melayani orang-
orang yang butuh pendanaan usaha, terutama UKM, dengan sistem
dan persyaratan yang cenderung mudah. Tapi harus diingat tingkat
bunganya cenderung lebih tinggi dari bank umum, dengan jangka
waktu yang relatif lebih singkat.
4) Leasing atau Lease back
Leasing ialah program pendanaan yang diberikan oleh suatu
lembaga keuangan yang berbentuk perusahaan pendaan, dimana
pinjaman tersebut diberikan tidak berupa uang tunai, namun
berupa pembelian aset bergerak perusahaan seperti kendaraan
bermotor.
Sedangkan lease back adalah pinjaman yang diberikan pada usaha
yang membutuhkan dana taunai dengan jaminan BPKB kendaraan
bermotor yang dimilki.
5) Perum Pegadaian
Suatu lembaga keuangan yang dimilki pemerintah untuk
menyalurkan pinjaman dengan jaminan barang tertentu, dengan
7
tingkat bunga yang relatif rendah dan dihitung per 2 mingguan.
Anda bisa memilih prosuk pegadaian yang ditawarkan dengan
kebutuhan usaha, seperti KCA (Kredit Cepat Aman), Krasida
(Kredit Angsuran Sistem Gadai), ataupun Kreasi (Kredit Angsuran
Sistem Fiducial).
6) Koperasi
Koperasi yang menyalurkan pendanaan adalah koperasi kredit
(Kopdit) ataupun KSP (Koperasi simpan pinjam). Umumnya
persyaratan yang diperlukan adaah anda harus menjadi anggota
dari koperasi tersebut. Dengan menjadi anggota dan melakukan
simpanan, maka anda berhak untuk mendapatkan fasilitas kredit.
Sebab pada umumnya, koperasi hanya melayani kredit bagi
anggotanya saja.
7) Pinjaman BUMN
Dana yang digunakan sebagai pinjaman dari BUMN adalah dana
kemitraan yang sebagian berasal dari laba perusahaan untuk
pengusaha kecil. Program dana kemitraan ini disebut juga Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) BUMN. BUMN yang
memiliki program kemitraan ini antara lain PT Jamsostek,
Pertamina, PT GAS Negara, dan sebagainya.
8) Pinjaman departemen
Pemerintah juga memberikan program kredit usaha kecil melalui
beberapa departemen. Ada tiga departemen yang mempunyai
fasilitas pembiayaan untuk UKM, yaitu Departemen Pertanian,
Departemen Koperasi dan Departemen Perindustrian. Khusus
untuk usaha rumah makan, departemen yang memungkinkan untuk
memberikan pinjaman adalah departemen Koperasi.

3. Dana Gabungan Usaha (Joint)


Kalau memiliki teman atau kerabat yang berpotensi memilki dana
lebih dapat dinegosiasikan untuk ikut serta menjadi pemodal dalam
jumlah besar ataupun sebagian kecil dari bisnis anda. Usahakan membuat
perencanaan konsep rumah makan yang matang lalu lakukan presentasi
dan kemudian negosiasikan mengenai kebutuhan modal, jumlah, jangka
waktu, dan pembagian hasil dari keuntungan usaha setiap bulannya.
Jangan lupa ntuk membuat daftar nama relasi yang potensial sebelumnya,
untuk mendapatkan peluang pinjaman yang lebih besar.
Poin yang terpenting dan harus diingat adalah perhitungkan secara
matang jumlah modal yang dibutuhkan, dan kemudian pertimbangkan
keuntungan dan kelemahan dalam memilih sumber pendanaan dari luar.
Jangan canggung untuk mecari informasi sebanyak-banyaknya mengenai
sumber pendanaan yang anda inginkan. Jangan sampai usaha anda baru
berjalan tetapi sudah terbebani dengan tingkat bunga yang tinggi.

F. CARA MEMPEROLEH MODAL USAHA


1. Sumber Modal dan Usaha dan Cara Memperolehnya
1) Sumber Internal /Modal Sendiri (Pemilik Usaha)
Modal sendiri adalah modal yang diperoleh dari pemilik usaha.
Keuntungan menggunakan modal sendiri untuk membiayai suatu usaha
adalah tidak adanya beban biaya bunga. Kerugian menggunakan modal
sendiri jumlahnya sangat terbatas dan relatif sulit memperolehnya.

8
Perolehan dana dari modal sendiri biasanya berasal dari:
a. Tabungan sendiri.
b. Setoran dari pemegang saham.
c. Menjual barang yang kurang produktif
d. Menjual barang yang menguntungkan (pada saat menjual, lebih
mahal serta lebih menguntungkan jika dibandingkan dengan saat
membeli).
e. Fasilitas/tempat milik sendiri (tanah, bangunan, garasi, mesin dan
sebagainya).
2) Sumber Eksternal
Modal pinjaman merupakan modal yang diperoleh dari pihak luar
perusahaan dan biasanya diperoleh secara pinjaman. Menggunakan modal
pinjaman untuk membiayai suatu usaha akan terkena beban biaya, biaya
administrasi, provisi dan komisi serta bunga yang besarnya relative.
Kemudian adanya kewajiban untuk mengembalikan pinjaman setelah
jangka waktu tertentu sesuai perjanjian sebelumnya. Cara memperoleh
modal usaha dari sumber ekternal, diantaranya:
a. Modal Pinjaman
 Pinjaman dari lembaga keuangan syariah, seperti: pegadaian
syari’ah, bank syari’ah, dan sebagainya.
 Pinjaman dari perbankan: Bank, BPR.
 Pinjaman dari lembaga lain, diantaranya: pinjaman dari Badan
Usaha Milik Negara (BUMN), asuransi, kelurahan, koperasi,
dan lain-lain.
 Pinjaman dari perorangan: pinjaman dari isteri/suami, orang
tua/mertua, saudara, tetangga, teman sekolah/kuliah, teman
kerja, dan sebagainya.
 Pinjam ke teman-teman Anda (teman bermain, kuliah, olah
raga, santai, band, dan sebagainya).
b. Modal dari Uang Muka
Berupa uang muka yang diperoleh dari konsumen Anda
sewaktu melakukan transaksi.
3) Gabungan (Internal dan Ekternal)
a. Modal Pribadi dan Pinjaman
b. Kerjasama
Kerja sama dengan teman, cari teman yang kira-kira punya
modal tetapi masih bingung untuk diinvestasikan. Anda bisa
menawarkan kepada mereka untuk berkoalisi, syaratnya Anda harus
sudah memiliki model bisnis yang jelas, agar nantinya Anda percaya
diri dalam urusan ini.

2. Proses Kredit Usaha Ke Lembanga Keuangan


Berikut ini proses atau alur kerja permohonan dan penyaluran kredit.
1) Persiapan Sebelum ke Bank

9
Sebelum Anda pergi ke bank, sebaiknya Anda terlebih dahulu
menyiapkan beberapa dokumen penting, antara lain:
 Membuat proposal usaha.
 Administrasi dan legalitas usaha.
 Surat-surat penting sebagai pendukung
Jika Anda telah menyiapkan semua dokumen dan berkas sebagai
penunjang permohonan kredit, langkah selanjutnya Anda menemui
petugas bank di bagian kredit. Biasanya Anda akan diberikan formulir
(isian) permohonan kredit.
2) Mengisi Formulir Permohonan Kredit
Di bank tertentu, formulir permohonan kredit Anda diisi oleh petugas
bank. Jadi, Anda hanya diwawancarai saja. Namun, tidak menutup
kemungkinan, di bank lain Anda akan mengisi formulir sendiri. Formlir
tersebut pada umumnya berisi tentang data pribadi, profil usaha,
pengalaman usaha, jumlah pengelola, jumlah karyawan, jenis dan
pemasaran produk (barang atau jasa) termasuk bahan bakunya, omset
usaha, profit margin rata-rata, modal, jaminan, tujuan penggunaan kredit,
kebutuhan kredit, kepemilikan Jaminan, dan lain sebagainya. Setelah
formulir diisi dan ditandatangani oleh Anda, lalu diserahkan kembali
kepada petugas bank, maka bank akan melakukan berbagai analisa atas
permohonan kredit Anda tersebut.
3) Analisa Awal Pejabat Bank
Analisa awal dilakukan bank dengan cara antara lain:
 Wawancara. Gunanya untuk untuk mencari kebenaran data di dalam
formulir permohonan kredit dan data tambahan yang diperlukan
bank.Call visit (kunjungan pihak bank ke tempat usaha Anda).
 Call report (laporan kunjungan)
4) Analisa Lanjutan oleh Bank
Analisa Keuangan menyangkut :Likuiditas, kemampuan prototype
usaha dalam membayar utang yang jatuh tempo.Leverage, mengukur
seberapa besar asset calon debitur yang dibiayai oleh bank (kreditur).
Kalkulasi ini dapat dilihat melalui komparasi total utang yang
dimiliki dengan modal sendiri,perbandingan total utang dengan modal
sendiri, dan perbandingan antara pendapatan bersih dengan bunga yang
harus dibayar. Aktivitas usaha, dinilai oleh bank melalui perbandingan
pembayaran yang diterima dengan persediaan barang,perbandingan-
perbandingan penjualan dengan persediaan total asset, serta perputaran
modal kerja dalam setahun. Profitabilitas atau kemampuan
menghasilkan keuntungan, diukur melalui perbandingan laba bersih
dengan total asset, serta perbandingan laba bersih dengan modal sendiri.
a. Analisa Usaha/industri
b. Analisa Manajemen
c. Analisa Yuridis Usaha
d. Analisa Jaminan
5) Persetujuan/Penolakan Kredit

10
Setelah melakukan analisa-analisa tersebut diatas, bank akan
menyetujui atau menolak permohonan kredit Anda. Jika bank
menyetujuinya, maka Anda (calon debitur) akan memperoleh offering
letter (surat persetujuan prinsip bersyarat) dari bank yang bersangkutan.
6) Pengikatan/Perjanjian Kredit
Bila Anda (calon debitur) setuju atas persyaratan yang termuat dalam
offering letter, maka akan dilanjutkan dengan pengikatan pembiayaan
(kredit) dan jaminan.
7) Pencairan Kredit (Pembiayaan)
Setelah offering leffer yang dilanjutkan dengan pengikatan/
perjanjian kredit (utang-piutang) maka proses selanjutnya adalah
pencairan dana. Tiap bank mempunyai kebijakan berbeda. Seperti Bank
Muamalat, Anda tidak akan diberi uang dalam bentuk cash, tetapi
barang yang Anda butuhkan sesuai dengan usaha Anda. Pemilihan
produsen atau pedagang yang menjual diatur dalam kesepakatan antara
debitur dan kreditur.
8) Monitoring
Bank akan melakukan monitoring (pengawasan) terhadap usaha
Anda agar dapat berjalan secara sustainable (berkesinambungan) dan
meningkat menjadi besar. Sistem nomitoring yang dijalankan sesuai
kebijakan masing-masing bank. Biasanya, sifatnya timbal balik, Anda
membuat laporan kegiatan usaha, dan pihak perbankan akan
mendatangi usaha Anda.
9) Pelunasan Utang
Hutang yang Anda peroleh dari bank, mempunyai hak untuk dibayar.
Buatlah budget anggaran setiap bulan dari penyisihan laba usaha Anda.

G. CARA MEMPEROLEH PINJAMAN MODAL USAHA


Ada tiga cara dalam memperoleh pinjaman modal usaha, yaitu:
1. Diajukan langsung kepada Kantor Cabang Bank Pelaksana.
2. Mengisi daftar isi yang telah disediakan Bank tersebut.
3. Memberikan keterangan lengkap dan benar tentang perusahaan.
Persyaratan yang ditetapkan pihak bank harus dipenuhi wirausaha:
1) Pemohon adalah pengusaha yang memiliki atau sedang mengajukan surat
izin usaha.
2) Pinjaman tersebut benar-benar digunakan untukkegiatan usaha.
3) Peminjam harus melengkapi persyaratan yang ditentukan bank
Untuk memperoleh permodalan pinjaman modal usaha, pihak perbankan akan
melihat kondisi keuangan perusahaan dan mempertimbangkan untuk diberikan
pinjaman, dan bank selalu melihat dari sudut likuiditasnya. Likuiditas adalah
kemampuan perushaan untuk memenuhi kewajiban membayar kembali
pinjaman tepat waktu.

H. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN SUATU MODAL


Baik modal sendiri maupun modal pinjaman masing-masing memilki
kelebihan dan kekurangan.
11
Kelebihan dan kekurangan masing-masing modal adalah sebagai berikut:
1. Modal Sendiri
a. Kelebihan Modal Sendiri
1) Tidak ada biaya seperti biaya bunga administrasi sehingga tidak
menjadi beban perusahaan.
2) Tidak tergantung kepada pihak lain, artinya perolehan dana
diperoleh dari setoran pemilik modal.
3) Tanpa memerlukan persyaratan yang rumit dan memakan waktu
yang relative lama.
4) Tidak ada keharusan pengembalian modal, artinya modal yang
ditanamkan pemilik akan tertanam lama dan tidak ada masalah
seandainya pemilik modal mau mengalihkan kepihak lain.
b. Kekurangan Modal Sendiri
1) Jumlahnya terbatas, artinya untuk memperoleh dalam jumlah
tertentu tergantung dari pemilik dan jumlahnya relative terbatas.
2) Perolehan dari modal sendiri dalam jumlah tertentu dari calon
pemilik baru (calon pemegang saham baru) relative lebih sulit
karena mereka akan mempertimbangkan kinerja dan prospek
usahanya.
3) Kurang motivasi, artinya pemilik usaha yang menggunakan modal
sendiri motivasi usahanya lebih rendah dibandingkan dengan
menggunakan modal asing.

2. Modal pinjaman
a. Kelebihan Modal Pinjaman
1) Jumlahnya tidak terbatas, artinya perusahaan dapat mengajukan
modal pinjaman keberbagai sumber. Selama dana yang diajukan
perusahaan layak, perolehan dana tidak terlalu sulit. Banyak pihak
perusahaan yang menawarkan dananya keperusahaan yang dinilai
memiliki prospek cerah.
2) Motivasi usaha tinggi. Hal ini merupakan kebalikan menggunakan
modal sendiri. Jika menggunakan modal asing, motivasi pemilik
untuk memajukan usaha tinggi, ini disebabkan adanya beban bagi
perusahaan untuk mengembalikan pinjaman.
b. Kekurangan Modal Pinjaman
1) Dikenakan berbagai biaya seperti bunga dan biaya administrasi.
Pinjaman yang diperoleh dari lembaga lain sudah pasti disertai
berbagai kewajiban untuk membayar jasa seperti bunga, biaya
administrasi, biaya provisi dan komisi, materai dan asuransi.
2) Harus dikembalikan. Modal asing wajib dikembalikan dalam
jangka waktu yang telah ditentukan. Hal ini bagi perusahaan yang
sedang mengalami likuiditas merupakan suatu beban yang harus
ditanggung.

12
3) Beban moral. Perusahaan yang mengalami kegagalan atau masalah
yang mengakibatkan kerugian akan berdampak terhadap pinjaman
sehingga akan menajdi beban moral atas utang yang belum atau
akan dibayar.

3. Kelebihan Modal Campuran


Dapat mengatur komposisi modal yang diperlukan secara seimbang.
Artinya presentasi modal pinjaman sesuai dengan kebutuhan atas
kekurangan modal sendiri.

13
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Pengertian modal adalah modal adalah segala sesuatu baik berupa materi
seperti uang maupun non materi seperti ide/gagasan, tenaga, perlegkapan
maupun peralatan yang digunakan untuk mendirikan dan menjalankan usaha.

2. Modal usaha adalah uang yang dipakai sebagai pokok (induk) untuk
berdagang, melepas uang, dan sebagainya; harta benda (uang, barang, dan
sebagainya) yang dapat dipergunakan untuk menghasilkan sesuatu yang
menambah kekayaan.

3. Adapun jenis-jenis modal dalam suatu usaha adalah modal investasi dan
modal kerja, modal investasi merupakan porsi terbesar dalam komponen
pembiayaan suatu usaha dan biasanya dikeluarkand di awal perusahaan
didirikan atau untuk perluasan pabrik. Sedangkan modal kerja yaitu modal
yang digunakan untuk membiayai operasional perusahaan pada saat
perusahaan sedang beroperasi.

4. Sumber-sumber modal yaitu modal sendiri maupun modal pinjaman (modal


asing). Modal sendiri yakni modal yang diserahkan oleh para pemilik kepada
badan usaha. Dapat pula sebagai modal badan usaha yang berasal dari pemilik
modal atau dari cadangan atau laba. Contohnya saja modal pemilik dan modal
saham. Sedangkan modal asing yakni modal dari luar perusahaan yang
biasanya berasal dari kreditor yang merupakan hutang bagi perusahaan.

B. SARAN

Modal usaha untuk berwirausaha sangatlah penting. Semoga hadirnya


makalah ini dapat memberikan sedikit pengetahuan kepada pembaca
tentang suatu modal usaha.
14
DAFTAR PUSTAKA

1. Kasmir. 2010. Kewirausahaan. Jakarta: Rajawali pers.

2. Kasmir. 2012. Kewirausahaan. Jakarta: Rajawali pers.

3. Nugraha, Ardi. 2011. “Pengaruh Modal Usaha, Tingkat Pendapatan,


dan Sikap Kewirausahaan terhadap Pendapatan Usaha Pengusaha
Industri”. Skripsi. Manajemen Fakultas Ekonomi. Universitas Negri
Yogyakarta.
4. Riyanto, 2001. Pembelanjaan Perusahaan. BPFE: Yogyakarta.
15

Anda mungkin juga menyukai