Anda di halaman 1dari 53

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PADA KELUARGA TN. J


DENGAN HIPERTENSI PADA NY. S
DI RT 04 RW 16 KELURAHAN PADANGSARI SEMARANG
Disusun untuk memenuhi Tugas Profesi Ners Stase Keperawatan Keluarga

Dosen Pembimbing :
Ns. M. Mu'in, M.Kep, Sp.Kom

Disusun Oleh :
Elias Johan
22020118220118

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS ANGKATAN XXXIII


DEPARTEMEN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2019
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
PADA KELUARGA Ny. S
DENGAN HIPERTENSI
DI RT 04 RW 16 KELURAHAN PADANGSARI SEMARANG

I. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada hari Rabu tanggal 03 April 2019 Pukul
20.00 WIB
A. DATA UMUM
1. Nama Kepala keluarga (KK) : Tn. J
2. Alamat : Kelurahan Padangsari, RT 04
RW 16 Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Provinsi Jawa
Tengah
3. No. Telp (HP) : 081325717878
4. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil
5. Pendidikan : Sarjana
6. Komposisi Keluarga
Jenis Hub. dengan
No Nama Umur
Kelamin KK TTL Pekerjaan Pendidikan
Kepala Klaten, 12.09.1965
1 Tn. J 53 tahun L Keluarga PNS SI Hukum

2 Ny. S 50 tahun P Istri Klaten, 15.12.1968 PNS SI Teknik Sipil


Anak Klaten, 03.07.1991 SI Ilmu
3 Ny. Z 27 Tahun P Ibu RT
Komunikasi
Anak Semarang, 16.05.1998 D-III Desain
4 Nn. M 20 Tahun P Free Lance
Arsitektur
5 Ad. M 18Tahun L Anak Semarang, 12.12.2000 Pelajar SMA kelas III

2
7. Genogram

Hipertensi Ny.S
Tn.J 50 Th
53 Th

27 Th 20 th 18 th
35 th

3
1 Thn Bl
n

Keterangan :
: Laki-Laki : Menikah : klien perempuan teridentifikasi

: Perempuan : Memiliki Keturunan

: Tinggal dalam satu rumah

3
4
5

8. Tipe Keluarga
Berdasarkan hasil observasi tipe keluarga Tn. J adalah
(Nucklear family/Keluarga inti) yaitu: keluarga yang terdiri dari
orang tua dan anak yang masih menjadi tanggungannya dan
tinggal dalam satu rumah, terpisah dari sanak keluarga lainnya.
Dalam rumah terdapat satu keluarga yaitu Tn. J sebagai kepala
keluarga dan Ny. S sebagai istri, dan anak pertama berusia 27
tahun telah menikah dan tinggal bersama suaminya, sedangkan
anak kedua berusia 20 tahun, anak ketiga berusia 18 tahun masih
tinggal bersama orang tua dan menjadi tanggungannya orang
tua.
Ny. S berkata “Dirumah saya tinggal bersama dengan
suami mas, anak saya yang pertama sudah menikah, tinggal
bersama suaminya tidak tinggal bersama kami mas. Jadi
didalam rumah ini kami hanya berempat yaitu anak kami yang
nomor dua dan yang bungsu mas.”
9. Budaya
a. Suku bangsa dan bahasa yang digunakan
Ny. S berkata “Saya dan suami saya asli klaten jawa
tengah mas, kami kalau ngobrol sehari-hari menggunakan
bahasa indonesia baku karena kami tinggal didaerah
perumahan maka kami menyesuaikan dengan lingkungan
yang ada sebab dilingkungan perumahan puri indah ini
bukan cuman suku jawa saja mas yang tinggal disini,
namun ada juga orang dari daerah lain seperti batak,
Jakarta dan lain-lainl. Akhirnya kita menyesuaikan dan
gak mungkin kita mempertahankan bahasa jawa kita
kalau tetangga-tetangga kami tidak mendukung. Begitu
juga didalam rumah ngobrol bersama anak-anak juga
kami seringnya menggunakan bahasa Indonesia mas.”
6

Tn. J berkata “Lebih susah menggunakan bahasa


jawa saat berkomunikasi dengan anak-anak karena anak-
anak tidak memahami.”
Ny. S berkata “Padahal ibu pinter bahasa jawa, jadi
jika ada anak-anak dilingkungan RT 4 ada PR bahasa
jawa seringnya belajar bersama dengan saya.”
b. Pantangan dan kebiasaan budaya yang berhubungan
dengan kesehatan
Ny. S berkata “Kami dari dulu tidak pernah
mempantangkan anak dari segi apapun termasuk
kesehatan mas, dan kami baik dari orang tua sendiri
sembarang dan gak ada yang dilarang, dari segi
kebiasaan budaya yang berhubungan dengan kesehatan
kami sama sekali tidak ada yang kami pantangin baik dari
makanan atau apapun mas.”
10. Agama
a. Agama yang dianut
Ny. S berkata, “Keluarga kami menganut agama
Islam mas.”
b. Kegiatan keagamaan di rumah dan di masyrakat
Ny. S berkata, “Kalau bapak mas, Insyah Allah 5 hari
sekali sholat dimasjid mas. Karena juga kita ya Insyah
Allah tahu dan ada semacam kayak apa ya, dan kita juga
tidak buta sosmed juga, kita juga tidak buta informasi
juga ya, kita bisa, kita mencari ilmu itu tidak hanya
berhadapan face to face saja kita bisa lihat dari pengajian
juga dimana-mana, ya namanya juga laki-laki kalau
muslim ya 5 hari sekali harus sholat dimasjid. Jadi Insyah
Allah semua yang berkaitan dengan keagamaan kita
laksanakan semua. Kebetulan saya Alhamdullilah dari
dulu keluarga kami dari keluarga yang religius. Bapak
7

saya selain guru juga termasuk ustad dan keseharian


beliau juga sebagai hafiz di masjid termasuk mubalik, jadi
sedikit banyak kami mendapat kebiasaan apa ya bahwa
anak harus melek terhadap agama. Karena hal itu
akhirnya saya mendidik anak pun dengan cara begitu
mas. Ketika dia (anak) mulai kecil kami sudah
menanamkan kepada mereka kebiasaan-kebiasaan yang
memang tidak boleh dan yang boleh itu apa saja ?
misalkan dari tutur bahasa dari kecil dia mulai belajar
ngomong itu hal-hal omongan yang tidak boleh diucapkan
ya jangan diucapkan, tapi yang utama yang saya terapkan
kepada mereka adalah contoh ketika saya memang tidak
memperbolehkan anak bilang ini, ya saya tidak akan
pernah dirumah ini saya mengucapkan kata-kata itu.
Suatu saat misalkan saya pernah mengucapkan,
kelewatan mengucapkan dihadapan saya mengaku itu
salah dan itu saya minta dihukum. Entah itu mulutnya
dipukul atau ya itulah kesalahan karena tidak pantas
untuk diucapkan, dan sampai sekarang Alhamdullilah
anak-anak ya Alhamdullilah semuanya dengan sendirinya
kita tidak pernah memaksakan kehendak bahwa harus
gini, tapi kita memberikan pemahaman, akhirnya ketika
misalkan contoh dari yang pertama karena agama itu
penting maka saya memasukkan anak-anak saya di
sekolah-sekolah islam bahkan yang paling kecil yang
cowok kami masukkan di pesantren. Jadi dari segi religi
kami Insyah Allah berjalan dalam jalan yang benar.”
c. Persepsi anggota keluarga tentang agama yang dapat
mempengaruhi kesehatan.
Ny. S berkata, “Saya lebih banyak intropeksi mas
tentang segala atau keseluruhan apa yang terjadi,
8

mungkin karena kelalaian saya, mungkin dari cara


konsumsi saya yang mungkin tidak bener atau yang paling
nganu ya, eh, istilahnya itu ujian dari Allah SWT kepada
saya. Karena saya lebih cenderung percaya dengan medis
dibandingkan dengan cara non medis. Jadi segala sesuatu
yang berkaitan dengan masalah kesehatan saya lebih ke
scrining secara medis.

11. Status Sosial Ekonomi Keluarga


a. Kelas sosial
Dikaji dari tingkat kesejahteraan keluarga Ny. S
termasuk tipe keluarga sejahtera III, dimana keluarga ini
telah memenuhi kebutuhan makan dan minum tiga kali
dalam sehari yaitu pagi, siang dan malam dengan menu
yang mengandung 4 sehat 5 sempurna, komposisi
makanan setiap hari adalah nasi, sayuran, daging, ikan,
telur, buah dan susu.
Pakaian yang digunakan oleh anggota keluarga juga
sangat modis serta diganti setiap kali mandi baik pagi
maupun sore hari. Keluarga Ny. S dan Tn. J merupakan
keluarga ASN dimana keduanya bekerja sebagai PNS
dipemerintahan propinsi jawa tengah dan juga
pemerintahan kota semarang, diamana ekonomi dari
keluarga serta finansial yang dihasilkan dari pekerjaan
mereka dirasakan sangat lebih dari cukup sehingga dapat
menunjang kehidupan keluarga mereka.
Keluarga Ny. S dan Tn. J juga terkenal dengan
kehidupan keramah tamahannya terhadap seluruh
penghuni perumahan yang ada dipuri indah dan terkenal
berinteraksi dengan siapapun disekitar mereka.
9

Ny. S berkata “Saya sering berkomunikasi dengan


tetangga jika ada waktu luang, berkomunikasi soal
kegiatan RT dan juga RW seperti PKK dan arisan karena
itu bisa lebih mempererat tali silahturahmi kami di
perumahan puri indah ini mas.”
b. Penanggung jawab ekonomi: Tn. J
Ny. S berkata, “Suami saya seorang ASN di salah
satu instansi pemerintah propinsi jawa tengah.”
c. Dukungan ekonomi :
Tn. J berkata, “Alhamdullilah mas, untuk kebutuhan
sehari-hari kami merasa selalu tercukupi mas. Anak saya
yang pertama sudah menikah dan tinggal bersama
suaminya, rumah ini juga milik sendiri jadi kami sudah
tidak mengeluarkan uang lagi untuk menyicilnya mas
hanya membayar uang listrik dan air mas, anak saya yang
kedua sudah selesai kuliah di undip dan sudah bekerja
meski hanya freelance. Jadi sekarang sudah tidak lagi
memikirkan biaya kuliahnya, kami hanya memikirkan
masa depan anak kami yang ketiga sekarang duduk di
kelas III SMA sebentar lagi akan kuliah, namun beban
kami ringan mas tidak seperti sebelumnya mas dan kami
sangat bersyukur dengan keadaan kami saat ini.”
d. Jumlah pendapatan
Ny. S berkata, “Pokoknya kami merasa cukup dan
segala kebutuhan kami dan anak-anak kami terpenuhi
mas.”
e. Pemenuhan kebutuhan sehari-hari
Ny. S berkata, “Kebutuhan sehari-hari kami dalam
keluarga ini Alhamdullilah terpenuhi mas, anak-anak
kami juga terpenuhi segala kebutuhan mereka mulai dari
makan, minum hingga kebutuhan mereka sehari-hari baik
10

kebutuhan pribadi sampai dengan kebutuhan pendidikan


mereka.”
f. Tabungan/asuransi yang dimiliki keluarga
Ny. S berkata, “kami mempunyai tabungan keluarga
mas, kami juga mempunyai asuransi kesehatan seperti
ASKES PNS dan juga BPJS mas. Namun jika kami sakit,
kami seringnya menggunakan biaya pribadi, artinya biar
kami bayar sendiri asalkan kami bisa mendapatkan
pelayanan yang optimal dari pelayanan kesehatan yang
kami kunjungi.”
12. Aktivitas rekreasi atau waktu luang keluarga
Ny. S berkata, “Dulu waktu anak-anak masih kecil kami
sering mengajak mereka jalan-jalan ke tempat-tempat wisata
bersama, namun ketika mereka sudah besar dan dewasa kami
jarang keluar untuk berekreasi, paling hanya anak-anak saja
yang jalan-jalan kalau liburan dengan teman-teman mereka.
Kalau dirumah kami sering menghabiskan hari libur atau masa
senggang dengan masak-masak bersama didapur, kebetulan
keluarga ini merupakan keluarga yang hobi memasak jadi
disitulah menurut kami rekreasi keluarga yang menyenangkan
mas.”

B. RIWAYAT TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


13. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Keluarga TN. J termasuk dalam kategori keluarga dengan
anak remaja dan mempunyai 2 orang anak yang tinggal bersama
mereka yaitu, anak kedua dengan umur 20 tahun dan anak ketiga
dengan umur 18 tahun. Tugas perkembangan keluarga dengan
anak remaja antara lain:
a. Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung
jawab
11

b. Mempertahankan hubungan yang intim dengan keluarga


c. Mempertahankan komunikasi yang terbuka antara anak
dan orang tua. Hindari perdebatan, kecurigaan dan
permusuhan.
d. Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh
kembang keluarga merupakan tahap paling sulit karena
orang tua melepas otoritasnya dan membimbing anak
untuk bertanggung jawab.
14. Tugas Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi
Keluarga Ny. S sampai saat ini telah memenuhi tugas
perkembangan yaitu memperluas keluarga inti menjadi keluarga
besar dan anak pertama sudah menikah dan memiliki anak.
Ny. S juga selalu menjaga keintiman.
Tugas perkembangan keluarga terpenuhi. Tn. J dan Ny. S
tinggal berdua dalam satu rumah bersama anak kedua dan anak
ketiga. Hubungan suami-istri harmonis, saling akrab bersama
anak-anak mereka. Hubungan Tn. J dan Ny. S dengan anak-anak
juga baik.
Tn. J berkata, “Kalau saya sih sudah merasa puas dengan
keadaan kami saat ini mas, anak pertama sudah berumah
tangga dan ikut suaminya. Alhamdullilah anak kedua selesai
kuliah juga mas dan sekarang bekerja,, tinggal anak yang
ketiga kami yang masih dibangku SMA kelas III.”
15. Riwayat Keluarga Inti
Dalam keluarga tidak ada riwayat penyakit menular,
menahun dan menurun.
a. Proses pembentukan keluarga
Ny. S berkata, “Saya dan Bapak menikah tanggal 13
januari tahun 1990, ketemu suami diklaten. Kami menikah
beberapa tahun terus dikaruniai anak pertama yaitu
12

perempuan, kedua perempuan dan yang ketiga laki-laki


mas.”
b. Riwayat kesehatan keluarga inti
Tn. J berkata, “Saya tidak mempunyai riwayat
penyakit darah tinggi, kolesterol, DM dan lain-lain tu
mas. Namun saya merokok mas. Tapi itulah saya dari
dulu sakitnya paling cuman belakang sakit, kepala sakit,
mungkin karena saya kecapean kerja dikantor, lagi pula
dulu saya kalau pulang kerja saya juga kerja benah-
benah rumah juga. Jadi sudah capek kerja dikantor
dirumah juga kerja mas. Sekarang saya sehat-sehat saja
mas, kalau ada yang tidak beres dengan kesehatan saya,
saya segera ke dokter mas.”
Ny. S berkata, “Kalau saya mas, Hipertensi dari
mbah saya turun ke ibu saya sehingga kami semua anak-
anaknya semua mengalami Hipertensi. Kalau suami saya
mas, tensinya tidak pernah lebih dari 100 mas, selalu
pasti di bawah 100.”
c. Perhatian terhadap pencegahan penyakit
Ny. S berkata, “Kalau kami mas didalam keluarga ini
jika sakit kami selalu ke puskesmas padangsari mas atau
kedokter keluarga mas.”
Ny. S berkata, “Tekanan darah saya biasanya
160/100 mas, kalau keluhan lain pusing itu tidak ada,
hanya saja saya menjaga pergerakan saya mas, jika
merasa pusing sedikit saya langsung baringan mas atau
istirahat. Dari segi makan yang saya konsumsi saat ini
dengan hipertensi yang saya alami saat ini, saya tidak
ada makanan pantangan karena memang dari dulu saya
tidak terlalu suka makan makanan yang berlemak
misalnya daging, jeroan dll, saya juga kurang suka
13

dengan kopi, the mas, kopi hanya sekali-kali saja mas,


namun sekarang sudah tidak mas, saya hanya minum air
putih hangat mas.”
Dari observasi, terlihat Ny. S dan Tn. J menunjukkan
raut wajah yang ceria dan sangat bahagia seakan-akan
sangat menikmati keadaan hidup mereka yang sekarang
ini mereka jalani.
d. Sumber pelayanan kesehatan
Ny. S berkata, “Saya dan Bapak serta anak-anak jika
mengalami masalah kesehatan biasanya langsung ke
puskesmas mas, kalau tidak ya kami periksa ke dokter
praktek. Kami juga peserta BPJS dan ASKES PNS, namun
kami seringnya berobat secara mandiri juga mas.”
16. Riwayat Keluarga Sebelumnya
a. Riwayat kesehatan pada keluarga sebelumnya
1) Keluarga Laki-laki
Tn. J berkata, “Dari keluarga bapak ya mas,
tidak punya riwayat penyakit Hipertensi, DM,
Jantung atau yang semacamnya mas.”
2) Keluarga Perempuan
Ny. S berkata, “Kalau dari keluarga ibu ya
mas, si mbah dari ibu saya itu menderita Hipertensi
berat mas, turunannya ke ibu saya mas, jadi kami
anak-anaknya semua mengalami Hipertensi mas.
Jadi kalau kami ketemu semuanya kami sering
saling nensi masing-masing siapa yang tensinya
paling tinggi (sambil Ny. S ketawa).”
b. Konflik antar keluarga pasangan
Ny. S berkata, “Saya dan suami jarang bertengkar
mas, jika ada masalah kami selalu memcari solusi yang
baik, tidak pernah teriak-teriak apalagi berantem depan
14

anak-anak mas. Berbeda pendapat dalam keluarga antara


pasangan itu wajar mas, yang penting kita bisa
berkomunikasi secara baik antar pasangan Insyah Allah
sampai saat ini saya dan bapak baik-baik saja.”
c. Riwayat hubungan keluarga
Ny. S berkata, “Hubungan komunikasi dalam
keluarga selalu berjalan lancer mas, dengan anak saya
yang diluar kotapun kami selalu komunikasi terus
menanyakan kabar, menanyakan perkembangan suaminya
dan juga cucu kami mas. Dengan anak-anak disini juga
kami selalu berkomunikasi setiap saat dan setiap hari,
kalau sibuk kami selalu komunikasi via phone, dengan
saudara-saudara bahkan keluarga besar kami masing-
masing Alhamdullilah baik-baik saja mas.”

C. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
17. Karateristik rumah
a. Status rumah : Milik sendiri
b. Tipe rumah : 42
c. Luas rumah : 156 m2 (13x12 m2)
d. Jumlah ruangan : 4 kamar tidur, 2 kamar mandi, 1 ruang
sholat, 1 ruangan keluarga/nonton, 1 ruangan tamu, teras
depan, 1 ruang dapur, garasi mobil dan motor.
e. Jumlah jendela : 7 Jendela
f. Peletakan perabotan rumah tangga : Tertata dengan rapi
g. Jenis sepic tank : Septic tank tertutup
h. Jarak septic tank dengan sumber air : 10 meter
i. Sumber air minum yang digunakan : Artesis dari sumber
j. Kondisi air : Bersih
k. Keadaan umum sanitasi rumah : Baik dan Nampak bersih
15

l. Sistem pembungan sampah


Ny. S berkata, “Kalau disini mas, sampah setiap ± 2
hari sekali diambil oleh orang PU dan kami memberikan
iuran khusus sampai satu rumah atau satu KKnya sebesar
Rp. 25.000,-.”
m. Keamanan
Ny. S berkata, “Alhamdullilah mas selama kami
tinggal disini dari tahun 1994 keadaan perumahan disini
aman-aman saja mas. Disini dari dulu ada pos
kamlingnya mas, itu mas persis didepan gang masuk RT 3
disitu ada pos penjagaan yaitu pos kamling.”
n. Kepuasan penataan rumah
Ny. S berkata, “Alhamdullilah saya puas mas dengan
segala keadan seperti ini. Anak-anak juga sudah besar
sudah bisa menjaga dan mengurus rumah mas.”
o. Pengetahuan tentang lingkungan
Ny. S berkata, “Selama ini yang saya ketahui tentang
lingkungan adalah jika ingin lingkungan kita bersih,
nyaman dan sehat berarti kita harus membersihkan
tempat dimana kita tinggal misalkan, disini kami selalu
menguras bak mandi kami seminggu dua kali mas. Kami
juga ikut dalam kebersihan lingkungan baik di RT
maupun RW.”
16

18. Denah Rumah


13
M2

11
12
9 8
6

13 3
4
10 12 M2

5 7
2

1
14

Keterangan :
1 : Teras depan
2 : Garasi mobil dan motor
3 : Ruang Tamu
4 : Ruang Nonton
5 : Dapur
6 : Kamar tidur 1
7 : Kamar tidur 2
8 : Kamar tidur 3
9 : Kamar tidur 4
10 : Ruang Sholat
11 : Tangga ke atas
12 : Kamar mandi 1
13 : Kamar mandi 2
14 : Taman
17

19. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW


a. Kebiasaan
Ny. S berkata, “Semua warga disini rukun-rukun mas.
Kegiatan yang ada disini seperti pengajian mas dan
airsan PKK tiap RT mas, minggu ke 2 tiap bulan.”
b. Lingkungan fisik
Ny. S berkata, “Di RT 4 ini menurut saya
lingkungannya bersih mas, semua warga suka menjaga
kebersihan, sampah juga ada yang mengambil setiap 2
minggu sekali mas.”
c. Aturan/kesepakatan penduduk setempat
Ny. S berkata, “Kalau aturan yang tetep nggak ada
mas. Disini ada pengajian rutin untuk ibu-ibu seminggu
sekali serta kegiatan dasa wisma sebulan sekali mas.”
Tn. J berkata, “Kalau kegiatan bapak-bapak di RT 4
arisan RT sebulan sekali, arisan RW sebulan sekali, dan
pengajian sebulan dua kali di masjid Al-Iklas.”
d. Budaya setempat (kesehatan, usia, pendidikan, pekerjaan
dan persepsi keluarga terhadap komunitas)
Ny. S berkata, “Pendidikan warga sini sebagian
besar lulusan SMA dan perguruan tinggi mas, pekerjaan
rata-rata PNS, ada juga yang TNI, dan wiraswasta. Disini
ada posyadu tiap bulan ada pemerikasaan sama posyadu
lansia mas.”
Ny. S berkata, “Selain Puskesmas disini juga ada
posyandu mas, ada dokternya juga, bisa periksa tensi dan
cek gula darah., sering juga ada pemeriksaan kesehatan
di masjid”
Ny. S berkata, “di perumahan puri juga ada yang
pendatang mas, tidak seperti dulu tahun 1994 rata-rata
jawa..”
18

20. Mobilitas Geografis Keluarga


a. Tempat tinggal keluarga
Ny. S berkata, “Sebelum tinggal di puri indah ini,
kami tinggal di morunda tembalang mas dari tahun 1983-
1994 mas, awal tahun 1994 kami mulai tinggal di
perumahan puri indah mas. Setelah anak saya yang
pertama menikah mereka tinggal sendiri dirumah mereka
diluar jawa bersama anak-anak dan suaminya mas.”
b. Keluarga mencapai fasilitas kesehatan
Ny. S berkata, “jika ingin ke puskesmas menggunakan
transportasi roda dua/motor, kadang juga dengan mobil
diantar sama bapak.”
c. Sarana transportasi
Tn. J berkata, “Menggunakan kendaraan roda dua
dan roda empat.”
21. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
a. Perkumpulan keluarga
Ny. S berkata, “Kalau kumpul keluarga seringnya di
sini mas sama anak-anak bersama suami dan anak-anak
mereka Mas, Kalau untuk berkumpul bersama saudara-
saudara ya saat ada acara Keluarga mas.”
b. Interaksi dengan masyarakat
Ny. S berkata, “saya dan bapak sering mengikuti
kegiatan yang diselenggarakan oleh RT dan juga RW mas,
misalnya arisan, pengajian dan dasa wisma. Dan saya
merasa antusias dengan kegiatan tersebut dimana saya dan
keluarga bisa berinteraksi dengan semua tetangga yang
ada di RT dan RW kami ini mas.”
Skala HARZ : Tidak Nampak ada perasaan cemas pada wajah
Ny. S dan juga Tn. J.
19

22. Sistem Pendukung Keluarga


a. Formal
1) Fisik
Ny. S berkata, “Saat ini kami sekeluarga sehat-
sehat mas, saling menyayangi satu sama lain.
Sumber air kami make dari Artetis mas dan sumur
sendiri mas. Juga kalau keluar deket-deket sini
biasanya make motor mas, kalau jauh mobil mas.”
2) Financial
Ny. S mengatakan, “Saya dan bapak punya
BPJS mas, buat berobat di dokter keluarga jika
sakit.”
b. Informal
a) Informasi
Ny. S berkata, “Kalau informasi tentang
kesehatan biasanya dari anak-anak mas, sering juga
nyari sendiri mas, atau dari dokter di Puskesmas
mas dan dari Dokter Keluarga Mas.”
b) Sosial
Ny. W mengatakan, “Kami saling membantu
mas, antar tetangga disini mas jika ada acara atau
apa gitu mas. Anak-anak juga ramah sama teangga
disini mas jadi tetangga senang gitu mas.”

D. STRUKTUR KELUARGA
23. Pola Komunikasi Keluarga
Keluarga J menggunakan pola komunikasi terbuka. Setiap
kali ada permasalahan yang muncul dibicarakan, diklarifikasi
dan ditarik kesimpulan untuk mencari solusi (musyawarah).
Keluarga Tn. J juga menghargai pendapat masing-masing
20

anggota keluarga sehingga tidak pernah terjadi pertengkaran


antara keluarga.
Tn. J berkata ”Keluarga saya saling terbuka mas, selalu
diceritakan dulu kalau ada apa-apa, tetapi selama ini
Alhamdulilah ndak ada masalah mas.”
24. Struktur Kekuatan Keluarga
a. Respon keluarga bila ada anggota keluarga yang
mengalami masalah
Tn. J berkata, ”Kalau ada masalah/infomasi apa gitu
selalu saya ceritakan kepada istri saya mas, begitu juga
kalau istri saya punya masalah selalu cerita ke saya.
Kalau anak- anak saya ada masalah juga biasanya di
ceritakan ke saya dan ibu mas.”
Ny. S berkata, “Kalau masalah kesehatan biasanya
saya ceritakan ke bapak dan anak-anak mas, terkait
dengan masalah kesehatan yang saya hadapi serta minta
tolong anak untuk ngantar ke dokter buat periksa mas.”
b. Pengambilan keputusan
Ny. S mengatakan bahwa Tn. J sebagai kepala
keluarga yang mengambil keputusan, namun sebelumnya
Ny. S, dan suami melakukan diskusi untuk mencari jalan
keluar yang baik dan menguntungkan bagi keluarga.
Ny. S berkata, “Kalau ada masalah dibicarakan
sama-sama mas, rembukan dulu, saya sama suami. Tapi
biasanya anak juga tahu.”
25. Struktur Peran (Formal dan Informal)
Tn. J berkata, “Saya berperan sebagai ayah buat anak-anak
saya mas, juga sebagai suami buat istri saya. Saya masih aktif
sebagai ASN mas, jadi biasanya dirumah, ya kondisi saya
seperti ini, untuk kebutuhan sehari-hari biasanya dari
penghasilan kami mas. Selama ini apa-apa kami rembukan
21

untuk ngambil keputusan mas, yaa.kita semua terlibat dalam


proses penyelesaian masalah mas.”
Ny. S berkata “Saya sebagai istri, tugasnya ya mengurus
rumah dan lain-lain lebih berperan sebagai istri, sekaligus ibu
bagi anak-anak kami mas. Saya lebih banyak membantu suami
dalam kebutuhan sehari-hari mas, karena saya juga masih aktif
sebagai ASN.”

26. Nilai dan Norma Keluarga


Nilai dan norma keluarga Ny. S dan Tn. J berdasarkan
agama yang dianut adalah agama Islam.
Ny. S berkata, “Kami selalu rutin Sholat 5 waktu mas,
kalau lupa sering saya ingetin mas sama suami dan anak-anak.
Ya kami juga menerapkan rasa saling menghormati dan
menghargai antar anggota keluarga dan tetangga di sini juga
mas, kita juga selalu mengucapkan salam ketika bertemu atau
menyapa.”

E. FUNGSI KELUARGA
27. Fungsi Afektif
a. Bagaimana keluarga mengapresiasikan perasaan kasih
saying
Ny. S berkata, “Alhamdulilah mas, anak-anak saya
dekat sama kami sebagai orang tua mereka mas. Anak-
anak juga sering ingetin kami orang tua untuk bekerja
namun tidak boleh sampai kelelahan atau capek banyak
istirahat dan juga menjaga makanan biar tidak sakit mas.
Diantara kami orang tua tidak pernah ada konflik,
kalaupun ada kami semua terlibat dalam mengatasi untuk
menyelesaikan konflik secara bersama-sama.”
22

Ny. S Keterangan :
Tn. J Hubungan Tn. J dan Ny. S :
Hubungan dekat, tidak ada konflik

Hubungan Tn. J dan Nn. M :


Hubungan dekat, tidak ada konflik
Nn. M
Ad. M Hubungan Ny. S dan Nn. M :
Hubungan dekat, tidak ada konflik

Hubungan Tn. J dan Ad. M :


hubungan dekat, tidak ada konflik

Hubungan Ny. S dan Ad. M :


Hubungan dekat, tidak ada konflik

Hubungan Nn. M dan Ad. M :


Hubungan dekat, tidak ada konflik

b. Perasaan saling memiliki


Ny. S berkata, “Namanya keluarga mas, rasa
memiliki ya pasti ada mas, anak-anak menantu dan cucu
mas.”
c. Dukungan terhadap anggota keluarga
Ny. S berkata, “Kami sekeluarga saling mendukung
mas. Kalau saya atau bapak sakit atau anak-anak sakit
kita sering saling menganjurkan untuk berobat. Biasanya
ke Puskesmas atau periksa ke dokter.”
d. Kedekatan antar keluarga
Ny. S berkata “Alhamdulillah saya dengan suami dan
anak-anak dan suami dari anak pertama kami serta cucu,
semua deket, termasuk juga keluarga dari suami anak
saya yang pertama mas.”
23

28. Fungsi Sosialisasi


Keluarga Ny. S selalu menyempatkan waktu untuk saling
berinteraksi dan berkomunikasi dengan anak-anaknya.
Ny. S berkata, “Interaksi kami sekeluarga baik mas, saling
memperhatikan, etika sopan santun juga terjalin diantara kami
mas, anak-anak dan kami orang tua. Saya dengan tetangga
saya baik mas, tidak punya musuh, tetangga saya sama saya
juga baik-baik mas, saya sering bercerita dengan tetangga
tentang kegiatan PKK seperti arisan dll. Sampai sekarang saya
juga rutin mengikuti kegiatan RT maupun RW seperti
pengajian. Anak saya juga biasanya ikut kegiatan RT/RW gitu
mas, seperti pengajian mas.”
29. Fungsi Perawatan Kesehatan
a. Hipertensi
1) Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
Ny. S berkata, “Kalau hipertensi ya tekanan
darah tinggi mas, kata dokter penyebabnya banyak
makan garam, pikiran juga mempengaruhi mas,
jarang olahraga juga. Makanya kalau masak garam
dikurangi, tidak terlalu banyak. Saya sudah 15
tahunan mas terkena hipertensi. Kalau ditensi tidak
mesti, kadang bisa sampe 160/100, saya teratur
jaga makan mas, kalau obat saya sampai saat ini
masih mengkonsumsi obat hipertensi mas, biasa
saya diingetin sama bapak dan anak-anak jangan
kecapean kalau kerja dan jangan lupa minum obat
mas.”.
2) Kemampuan keluarga mengambil keputusan untuk
mengatasi masalah kesehatan
Ny. S berkata “jika merasa pusing akibat
kenaikan tensi saya segera istirahat dan atau saya
24

langsung ke puskesmas bertemu dengan dokter yang


sudah biasa menangani kami mas untuk minta obat
mas.”
Ny. S berkata “Tensi saya sering segitu mas
160/100, sekali control mas.”
3) Kemampuan untuk merawat
Ny. S berkata, “Kalau saya paling mengurangi
garam, tidak makan jeroan, tidak minum kopi
supaya tekanan darah tidak tinggi.”
Ny. S berkata, “Saya dan Bapak sering
olahraga mas, olahraga ya, cuma jalan- jalan gitu
mas keliling- keliling.”
4) Kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan
Hasil observasi rumah Ny. S tertata rapi, memiliki
ventilasi cukup untuk masuk udara dan sinar
matahari ke dalam rumah.
5) Kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas
pelayanan kesehatan
Ny. S berkata, “Kalau periksa sekeluarga ke
Puskesmas atau ke dokter keluarga.”
30. Fungsi Reproduksi
Ny. S berkata ”Saya punya 3 anak mas. Sudah cukup buat
saya mas. Saya sekarang sudah tidak KB mas sudah lama.”
31. Fungsi Ekonomi
Ny. S berkata, “Alhamdulillah, kami sudah merasa cukup
dengan ekonomi keluarga kami. Makan sehari-hari sudah
cukup, yang penting saya, bapak dan anak- anak sehat mas.
Biasanya saya yang ngatur mas, mengenai makan.”
25

F. STRES DAN KOPING KELUARGA


32. Stresor Jangka Pendek dan Panjang
Kompone Stressor Stressor Jangka Kemampuan
n Jangka Pendek Panjang Berespon Terhadap
Situasi/Stressor
Tn. J Tn.J Tn.J berkata, Tn. J berkata,”
berkata,“Saya “Stress sampe Kalau lagi punya
jarang stres lama juga tidak masalah ya ngobrol
mas, saya buat pernah mas.” sama istri mas.”
santai saja.”
Ny. S Ny. S berkata, Ny. S berkata, Ny. S berkata,
”Saya kalau “Dulu pernah “kalaupun saya
keluar rumah stres mas, ya stress saya pasti bisa
seringnya itu, wakttu saya menanganinya
bersama mengalami dengan
bapak mas, keguguran mas, membicarakan apa
biasanya ndak itu sudah yang saya alami
sampai 4 jam beberapa tahun kepada bapak,
saya di luar.” yang lalu kok bahkan anak-anak
mas. Kalau juga mas”
sekarang saya
gak stress
ataupun mikir
apapun mas.”

33. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor dan


strategi koping yang digunakan.
Ny. S berkata, “Biasanya kalau sudah stress gitu mas, ya
kami sering mencari suasana santai dan lucu-lucuan gitu mas
bersama bapak dan anak-anak biar bisa melupakan apa yang
saya pikirkan. Atau saya dan bapak seringnya Dzikir gitu mas.”
26

G. PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA


Praktik pemenuhan Istirahat dan tidur Olah raga/mobilisasi Eliminasi Personal Hygiene
(nutrisi dan cairan) keluarga
Tn. J Tn. J berkata, “Saya Tn. J berkata, “Saya biasa Tn. J berkata, “Saya Tn. J berkata, “BAB Tn. J berkata, “Mandi
makan 3 kali sehari. tidur 2 jam mas kalau kadang-kadang sehari sekali setiap 2x sehari setiap pagi
Makannya ya seadanya siang hari, kalau malam olahraga mas, jalan- pagi rutin mas, dan sore.”
gitu mas sayur, telor, ikan. biasanya jam 10 an gitu jalan gitu, mutar- BAK biasanya 4-5
Kalau minum sehari paling baru tidur bangunnya mutar sama ibu.” kali sehari.”
sekitar 7 gelas kecil.” adzan subuh mas.”

Ny. S Ny S berkata, “Ya Ny S berkata, “Kalau tidur Ny S berkata, “Saya Ny S berkata, “BAB Ny. S berkata,
makannya 3 kali sehari, biasa saja mas, jam 10 olahraga jalan-jalan di saya 1 kali “Mandi rutin 2x
porsi ½ dari suami saya malam sudah mulai tidur, sekitar sini sama biasanya pagi, BAK sehari mas pagi dan
mas, makan sayur, telor, bangunnya waktu adzan bapak mas biasanya sekitar 4-5 kali sore, gosok gigi saat
ikan. Minum sekitar 7 subuh.” 10-15 menit mas.” sehari.” mandi.”
gelasan sehari.
Ny. S berkata “Ada yang
dihindari sama saya soal
makan mas, seperti
jeroan, daging kambing,
garam juga dikurangi,
makanan yang manis-
manis, teh, kopi saya dan
bapak ndak minum mas.”

26
27

H. PENGKAJIAN PSIKIATRIK

Citra diri Identitas diri Ideal Diri Peran Harga Diri


Tn. J Tn. J berkata, “Saya Tn. J berkata, “Saya di Tn. J berkata, “Saya ingin Tn. J berkata, “Saya Tn. J berkata, “ saya tidak
senang dengan tubuh keluarga saya sebagai bisa memenuhi semua sebagai kepala keluarga malu mas dengan kondisi
saya mas, karena ini kepala keluarga mas, kebutuhan keluarga jadi ya, saya yang mencari saya, saya suka apa adanya.
pemberian Allah jadi saya bertanggung mas.” nafkah untuk keluarga mas,
yangharus di syukuri. ” jawab sama keluarga Alhamdulillah anak- anak
mas.” sudah ada yang menikah,
ada yang sudah selesai
kuliah dan ada yang baru
duduk di bangku SMA
kelas III mas.”

Ny. S Ny. S berkata, “Dari Ny. S berkata ”Saya Ny. S berkata” Saya ingin Ny. S berkata: Sebagai istri Ny. S berkata ”Saya menerima
dulu sampai sekarang seorang istri dengan 1 sehat mas, biar bisa jagain ya taat pada suami, dan kondisi saya ini mas.
saya gini mas, apa suami, 3 orang anak, suami saya mas dan anak- sebagai ibu rumah tangga Alhamdulillah suami dan anak-
adanya, berat badan sudah pada besar- anak serta cucu mas.” yang mengurus keluarga, ya anak baik sama saya mas.”
biasa naik sekilo 2 kilo, besar anak saya bahkan keperluaan bapak, dan
kemarin puasa turun ada yang sudah anak-anak berupa pakaian,
sekilo mas, biasa orang menikah mas.” makan minum.”
tua mas  .”

27
28

34. Status Kesehatan Mental


a. Penampilan
Penampilan Ny. S, tampak bersih, rambut rapi, kulit
bersih, baju tidak lusuh.
b. Pembicaraan
Keluarga Ny. S berbicara dengan bahasa yang mudah
dipahami, mudah menjawab dengan baik pertanyaan yang
diajukan.
c. Aktivitas motoric
Tidak ada aktivitas motorik berulang yang dilakukan
oleh keluarga Ny. S saat dilakukan pengkajian.
d. Alam perasaan
Tn. J berkata “ Saya ingin selalu sehat mas, dan
menikmati masa tua di rumah aja mas bersama keluarga.”
e. Afek
Afek sesuai, tidak ada afek abnormal yang
ditunjukkan Ny. S. Ekspresi yang ditunjukkan selalu tepat,
sesuai dengan apa yang dibicarakan dan cukup ekspresif.
f. Interaksi selama wawancara
Keluarga Tn. J kooperatif, terbuka dan tampak
antusias saat dikaji.

35. Pengkajian Resiko


Dari pengkajian di keluarga Tn. J tidak ditemukan data yang
mengarah kepada resiko terjadinya gangguan jiwa.

I. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan Radiologi
No Nama Tanggal Pemeriksaan Hasil
1 Tn. J 08 Juni 2018 Radiologi Tak tampak
kelainan pada x-
foto shoulder
dextra
29

b. Pemeriksaan Tekanan Darah


No Nama Tanggal Pemeriksaan Hasil
1 Tn. J 03/04/2019 Tekanan Darah 90/60 mmHg
2 Ny. S 03/04/2019 Tekanan Darah 160/100 mmHg

J. Harapan Keluarga Terhadap Perawat Berhubungan Dengan


Masalah Yang Dihadapi
Tn. J berkata, “Harapan saya ya, mas bisa membantu dan
menjaga istri saya tetap sehat dan tidak kambuh tekanan darah
tingginya ibu mas, ya dengan menjaga makanan ibu tidak asin-asin
mas.”
J. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik Nama keluarga yang diperiksa
Tn. J Ny. S
Kepala Bentuk kepala messochepal, penyebaran rambut, merata, Bentuk kepala messochepal, penyebaran rambut, merata, rambut
rambut berwarna hitam, ada beberapa putih (uban) tidak ada berwarna hitam beruban dan panjang sebatas leher, tidak ada lesi.
lesi. Tidak ada nyeri tekan dan benjolan Tidak ada nyeri tekan dan benjolan
Mata Sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis, bola mata bulat Sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis, bola mata bulat
berwarna hitam, pupil isokor, tidak ada lesi, dan tidak berwarna hitam, pupil isokor, tidak ada lesi, dan tidak menggunakan
menggunakan kacamata. kacamata.
Hidung Bersih, tidak ada sekret berlebih, tidak ada lesi, tidak ada napas Bersih, tidak ada sekret berlebih, tidak ada lesi, tidak ada napas cuping
cuping hidung, tidak ada nyeri tekan hidung, tidak ada nyeri tekan
Telinga Simetris, tidak ada lesi, bersih, tidak ada haluaran Simetris, tidak ada lesi, bersih, tidak ada haluaran cairan/serumen,
cairan/serumen, tidak ada nyeri tekan, alat bantu pendengaran tidak ada nyeri tekan, alat bantu pendengaran (-)
(-)
Mulut Mukosa bibir lembab, warna bibir kehitaman, gigi bersih, gigi
belum ada yang tanggal, kemampuan indra perasa baik, Mukosa bibir lembab, stomatitis (-), warna bibir kehitaman, gigi bersih
stomatitis (-) tapi sedikit berwarna kuning, gigi belum ada yang tanggal.

Leher Tidak ada lesi, tidak ada perbesaran kelenjar tiroid, tidak ada Tidak ada lesi, tidak ada perbesaran kelenjar tiroid, tidak ada kelainan
kelainan dalam reflex menoleh, nadi karotis teraba, tidak ada dalam reflex menoleh, nadi karotis teraba, tidak ada peningkatan JVP
peningkatan JVP
Dada/peru-paru Inspeksi : Pengembangan dada simetris, tidak ada retraksi Inspeksi : Pengembangan dada simetris, tidak ada retraksi dada,
dada, nafas reguler nafas reguler
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan di dada sebelah kanan Palpasi : Tidak ada nyeri tekan di dada sebelah kanan maupun
maupun sebelah kiri sebelah kiri
Perkusi : Bunyi resonan Perkusi : Bunyi resonan
Auskultasi : suara nafas vesikuler Auskultasi : suara nafas vesikuler
Jantung Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Tidak ada pembesaran jantung, bunyi sonor Perkusi : Tidak ada pembesaran jantung, bunyi sonor
Auskultasi : Tidak terdengar bunyi tambahan Auskultasi : Tidak terdengar bunyi tambahan
Abdomen Inspeksi : Tidak ada pembesaran abdomen, tidak ada lesi Inspeksi: Tidak ada pembesaran abdomen, tidak ada lesi

30
4/4/4/4
5/5/5/5 4/4/4/4
5/5/5/5
5/5/5/5 5/5/5/5 4/4/4/4 4/4/4/4
4/4/4/4
5/5/5/5 4/4/4/4
5/5/5/5
5/5/5/5 5/5/5/5 4/4/4/4 4/4/4/4
Auskultasi: Terdengar bising usus 12 x/menit Auskultasi: Terdengar bising usus 12 x/menit
Palpasi: Abdomen tidak keras dan tidak tegang, Palpasi: Abdomen tidak keras dan tidak tegang,
Perkusi: Bunyi abdomen timpani Perkusi: Bunyi abdomen timpani
Ekstremitas Atas Tidak ada lesi, bentuk jari normal dan tidak ada sianosis dan Tidak ada lesi, bentuk jari normal dan tidak ada sianosis dan inflamasi.
inflamasi. Tidak ada fraktur dan nyeri tekan, CRT <3 detik, Tidak ada fraktur dan nyeri tekan, CRT <3 detik, tidak ada edema,
tidak ada edema, akral hangat, kekuatan otot akral hangat, kekuatan otot.
.

Ekstremitas Tidak ada lesi, tidak ada jaringan parut di betis kanan tidak ada Tidak ada lesi, tidak ada jaringan parut di betis kanan tidak ada
bawah sianosis. CRT <3 detik, tidak ada fraktur dan nyeri tekan, tidak sianosis. CRT <3 detik, tidak ada fraktur dan nyeri tekan, tidak ada
ada edema, akral hangat, ROM normal, tidak ada keterbatasan edema, akral hangat, ROM normal, tidak ada keterbatasan pergerakan,
pergerakan, kekuatan otot . kekuatan otot .

Kulit Bersih, warna kulit cokelat, tidak ada lesi, turgor elastis. Bersih, warna kulit kuning langsat, tidak ada lesi, turgor elastis.
TTV TD :90/60 mmHg. TD: 160/100 mmHg
RR :18 x/menit, RR : 22x/menit
HR : 86x/menit, HR : 80x/menit,
Suhu: 36,3° C Suhu: 36, 2° C

31
II. ANALISA DATA
Hari/Tanggal Data Etiologi Problem
Rabu, 03 April 2019 Data Subjektif : Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan: Hipertensi Perilaku Beresiko
Pada Keluarga Tn. J Khususnya Ny. S (00078)
Ny. S berkata “Kami dari dulu tidak pernah
mempantangkan anak dari segi apapun
termasuk kesehatan mas, dan kami baik dari
orang tua sendiri sembarang dan gak ada
yang dilarang, dari segi kebiasaan budaya
yang berhubungan dengan kesehatan kami
sama sekali tidak ada yang kami pantangin
baik dari makanan atau apapun mas.”

Ny. S berkata, “Saya lebih banyak intropeksi


mas tentang segala atau keseluruhan apa yang
terjadi, mungkin karena kelalaian saya,
mungkin dari cara konsumsi saya yang
mungkin tidak bener atau yang paling nganu
ya, eh, istilahnya itu ujian dari Allah SWT
kepada saya.”

Ny. S berkata, “Tekanan darah saya biasanya


160/100 mas, kalau keluhan lain pusing itu
tidak ada, hanya saja saya menjaga
pergerakan saya mas, jika merasa pusing
sedikit saya langsung baringan mas atau
istirahat. Dari segi makan yang saya
konsumsi saat ini dengan hipertensi yang saya
alami saat ini, saya tidak ada makanan
pantangan karena memang dari dulu saya
tidak terlalu suka makan makanan yang
berlemak misalnya daging, jeroan dan lain-

32
lain, saya juga kurang suka dengan kopi, the
mas, kopi hanya sekali-kali saja mas, namun
sekarang sudah tidak mas, saya hanya minum
air putih hangat mas.”

Ny. S berkata, “Kalau dari keluarga ibu ya


mas, si mbah dari ibu saya itu menderita
Hipertensi berat mas, turunannya ke ibu saya
mas, jadi kami anak-anaknya semua
mengalami Hipertensi mas. Jadi kalau kami
ketemu semuanya kami sering saling tensi
masing-masing siapa yang tensinya paling
tinggi (sambil Ny. S ketawa).”

Ny. S berkata, “Kalau hipertensi ya tekanan


darah tinggi mas, kata dokter penyebabnya
banyak makan garam, pikiran juga
mempengaruhi mas, jarang olahraga juga.
Makanya kalau masak garam dikurangi, tidak
terlalu banyak. Saya sudah 15 tahunan mas
terkena hipertensi. Kalau ditensi tidak mesti,
kadang bisa sampe 160/100, saya teratur jaga
makan mas, kalau obat saya sampai saat ini
masih mengkonsumsi obat hipertensi mas,
biasa saya diingetin sama bapak dan anak-
anak jangan kecapean kalau kerja dan jangan
lupa minum obat mas.”.

Data Objektif :
Tekanan Darah:
03/04/2019 : 160/100 mmHg

33
Rabu, 03/04/2019 Data Subjektif: Pemeliharaan kesehatan diri tidak efektif terkait Ketidakmampuan
Hipertensi pada keluarga Tn. J khususnya pada Ny. membuat penilaian yang
Ny. S berkata, “Kalau saya mas, Hipertensi S (00099) tepat mengenai
dari mbah saya turun ke ibu saya sehingga kesehatan
kami semua anak-anaknya semua mengalami
Hipertensi. Kalau suami saya mas, tensinya
tidak pernah lebih dari 100 mas, selalu pasti
di bawah 100.”

Data Objektif:

Tekanan Darah:
03/04/2019 : 160/100 mmHg

34
35

III. POHON MASALAH

Ketidakefektifan manajemen kesehatan diri: hipertensi pada keluarga Tn. J


khususnya pada Ny. S berhubungan dengan perilaku beresiko (00078)

Effect :
Tekanan Darah Tinggi

Core Problem :
Ketidakefektifan
Manajemen Kesehatan
Diri: Hipertensi

Causa:
Perilaku Beresiko

Pemeliharaan kesehatan diri tidak efektif terkait Hipertensi pada keluarga Tn. J
khususnya pada Ny. S berhubungan dengan ketidakmampuan membuat
penilaian yang tepat mengenai kesehatan (00099)

Effect :
Resti Terjadinya Kegawatan Penyakit: Komplikasi Penyakit Hipertensi

Core Problem :
Pemeliharaan Kesehatan Diri
Tidak Efektif

Effect :
Ketidakmampuan Membuat Penilaian Yang Tepat
Mengenai Penyakit
36

IV. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Ketidakefektifan manajemen kesehatan diri: hipertensi pada keluarga Tn. J


khususnya pada Ny. S berhubungan dengan perilaku beresiko (00078)
2. Pemeliharaan kesehatan diri tidak efektif terkait Hipertensi pada keluarga Tn. J
khususnya pada Ny. S berhubungan dengan ketidakmampuan membuat
penilaian yang tepat mengenai kesehatan (00099)
V. PRIORITAS MASALAH
Tanggal DX KEP Prioritas Masalah Pembenaran TTD
03/04/2019 Ketidakefektifan manajemen Medium Urgensi: Eljo
kesehatan diri: hipertensi pada Diagnosa keperawatan ketidakefektifan manajemen
keluarga Tn. J khususnya pada kesehatan diri yaitu hipertensi pada Ny. S dirasa perlu untuk
Ny. S berhubungan dengan ditegakkan sebagai prioritas diagnosa keperawatan yang
Perilaku beresiko utama. Hasil pemeriksaan Tekanan Darah menunjukkan
160/100 mmHg walaupun Ny. S konsisten hingga saat ini
masih mengkonsumsi obat anti hipertensi dan juga dari segi
pola makan Ny. S sudah mengurangi garam atau makanan
asin-asin, sering berolahraga, tetapi tekanan darah
menunjukkan peningkatan.

Dampak :
Terjadinya peningkatan tekanan darah pada Ny. S
diakibatkan oleh faktor genetika, di khawatirkan tekanan
darah yang diderita oleh Ny. S akan berdampak pada
timbulnya komplikasi penyakit lain seperti jantung, stroke,
gangguan penglihatan dan bahkan gagal ginjal.

Efektifitas Intervensi :
Intervensi yang tepat dapat menurunkan risiko terjadinya
komplikasi yang lebih lanjut. Intervensi efektif yang dapat
digunakan yaitu seperti pendidikan kesehatan dan mengubah
perilaku tidak sehat menjadi sehat, nutrition counseling
dengan diit hipertensi, pemantauan tekanan darah seminggu
sekali, Intervensi tersebut dilakukan untuk meningkatkan
pengetahuan, mengefektifkan manajemen kesehatan diri, dan
menurunkan tekanan darah. Sehingga Ny. S dapat
menurunkan risiko terjadinya komplikasi yang lebih lanjut.

37
03/04/2019 Pemeliharaan kesehatan diri tidak Medium Urgensi :
efektif terkait Hipertensi pada Diagnosa keperawatan pemeliharaan kesehatan diri tidak
keluarga Tn. J khususnya pada efektif terkait Hipertensi pada keluarga Tn. J khususnya pada
Ny. S berhubungan dengan Ny. S penting untuk menjadi diagnosa kedua yang
ketidakmampuan membuat ditegakkan.
penilaian yang tepat mengenai Ny. S mengalami Hipertensi merupakan keturunan, karena
kesehatan ibunya juga menderita penyakit yang sama. Namun dalam
aktifitas sehari-hari Ny. S tidak mengeluh apapun.

Dampak :
Masalah ini jika tidak ditangani maka akan dapat
menyebabkan terjadinya gangguan pada diri Ny. S khususnya
timbul komplikasi seperti jantung, dan penyakit
kardiovaskuler lainnya.

Efektifitas Intervensi :
Intervensi efektif yang akan diberikan yaitu; pengontrolan
tekanan darah.

38
VI. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
No Diagnosa Tujuan Kod Rencana Tindakan TTD
Keperawatan Umum Khusus e
NIC
1 Ketidakefektifan Setelah dilakukan Setelah dilakukan tindakan 5510 Pendidikan Kesehatan Eljo
manajemen kesehatan tindakan keperawatan keperawatan selama 4 a. Berikan pendidikan kesehatan
diri: hipertensi pada selama 4 minggu, minggu dengan 2x kepada klien mengenai hipertensi
keluarga Tn. J manajemen kesehatan diri pertemuan tiap minggu dan diet hipertensi dengan
Ny. S dapat efektif pada Ny. S, diharapkan menggunakan media (leaflet/
khususnya pada Ny. S
dengan kriteria hasil : perilaku beresiko dapat booklet/poster dan lain-lain).
berhubungan dengan teratasi dengan kriteria b. Tekankan pentingnya pola makan
perilaku beresiko - Tekanan darah turun hasil: yang sehat, tidur, berolahraga dan
dengan sistol antara lain-lain bagi individu, keluarga
120-130 mmHg dan - Ny.S mampu dan kelompok.
diastole 80-90 mmHg menyebutkan minimal 3
- Ny.S terus penyebab hipertensi 5264 Exercise Promotion
mempertahankan - Ny.S mampu c. Motivasi klien untuk mengubah
pola konsumsi obat menyebutkan minimal 3 perilaku dari perilaku tidak sehat
hipertensi secara gejala hipertensi menjadi perilaku sehat
rutin - Ny.S mampu d. Evaluasi perubahan perilaku
- Ny. S terus konsisten menyebutkan minimal 3
menjaga pola jenis makanan yang 6680 Monitor Tanda-tanda Vital
makanannya serta dapat meningkatkan e. Monitor tekanan darah klien 2
tetap menjaga tekanan darah kali/minggu
mengurangi makanan - Ny.S mampu f. Catat adanya perubahan tekanan
yang mengandung menyebutkan 2 darah
banyak lemak, seperti komplikasi hipertensi
gorengan, makanan 1100 Manajemen Nutrisi
- Ny. S dapat
bersanten, dan juga g. Anjurkan klien untuk meminum
mempertahankan
makanan yang asin- jus timun ditambah lemon untuk
mengurangi penggunaan
asin. menurunkan tekanan darah
garam dalam makanan
dari 1 ½ sendok makan h. Pantau jenis makanan klien setiap

39
menjadi ½-1 sendok hari
teh/hari. i. Anjurkan klien untuk mematuhi
- Ny. S mampu diit hipertensi
mempertahankan tidak
mengkonsumsi makanan
yang berlemak,
bersantan setiap harinya.
2 Pemeliharaan kesehatan Setelah dilakukan Setelah dilakukan tindakan 5510 Pendidikan Kesehatan : Eljo
diri tidak efektif terkait tindakan keperawatan keperawatan selama 4 a. Kaji tingkat pengetahuan klien
Hipertensi pada selama 4 minggu, minggu, diharapkan tentang Hipertensi melalui
keluarga Tn. J diharapkan pemeliharaan pemahaman keluarga Tn. J wawancara dan diskusi.
kesehatan diri terkait khususnya Ny. S b. Kaji faktor pendukung klien
khususnya pada Ny. S
Hipertensi pada keluarga meningkat tentang seperi dukungan keluarga,
berhubungan dengan Tn. J khususnya Ny. S kesehatan, dengan kriteria fasilitas kesehatan dan
ketidakmampuan meningkat dengan kriteria hasil : lingkungan.
membuat penilaian hasil : a. Ny. S mampu c. Berikan pemahaman kesehatan
yang tepat mengenai a. Pengetahuan klien menyebutkan terkait dengan Hipertensi:
kesehatan terkait Hipertensi pengertian dan minimal definisi, manifestasi klinis,
meningkat 3 faktor resiko serta 5 faktor resiko, komplikasi dan
b. Tanda-tanda vital tanda dan gejala, dan 2 cara penanganannya.
dalam rentang komplikasi dari d. Beri pemahaman kesehatan
normal Hipertensi tentang manajemen diit
Sistol : 120-130 b. Ny. S memperlihatkan Hipertensi dengan
mmHg peningkatan memperhatikan makanan yang
Diastol : 80-90 pemahaman dalam akan dimakan.
mmHg pengontrolan tekanan e. Motivasi klien untuk melakukan
darah dan pemeriksaan tekanan darah
pengobatannya secara rutin.
minimal 1 bulan sekali
pada fasilitas kesehatan
terdekat.

40
VII. CATATAN PERKEMBANGAN
Hari/Tanggal No. DX Waktu Tindakan Evaluasi Formatif TTD
Rabu 2 20.30 wib Mengkaji tingkat pengetahuan klien tentang S : Ny. S berkata “Saya sering cari tahu
03 April 2019 hipertensi. tentang penyakit hipertertensi dari
google, baik apa itu hipertensi
sampai dengan therapinya mas.”
O : - Ny. S Nampak tenang
- Ekspresi wajah ceria
A : Masalah teratasi
P : Intervensi tetap dilanjutkan oleh klien
dan keluarga secara mandiri

2 20.32 wib Mengkaji faktor-faktor pendukung klien seperti S : Ny. S berkata “Keluarga selalu
keluarga, fasilitas kesehatan dan lingkungan mendukung saya mas, kalau saya
merasa tidaak enak badan atau tensi
naik keluarga menganjurkan saya
untuk mengecek ke puskesmas atau
dokter dilingkungan juga saya ini
juga semuanya care mas sama
keluarga kita.”
O : Ny. S Nampak terlihat dalam
berbicara dengan ekspresi wajah
gembira dan sambil tertawa.
A : Masalah teratasi
P : Intervensi tetap dilanjutkan oleh
keluarga dank lien secara mandiri.

2 20.35 wib Memotivasi klien untuk melakukan pemeriksaan S : Ny. S berkata “Saya seminggu sekali
tekanan darah secara rutin mengontrol tekanan darah saya ke

41
dokter mas atau ke puskesmas
padangsari.”
O: Nampak ada buku control tekanan
darah Ny. S
A: Masalah Teratasi
P: Intervensi tetap dilanjutkan oleh klien
dan keluarga secara mandiri
1 20.40 wib Memonitor tekanan darah klien 2 kali dalam S: Ny. S berkata “Saya selalu rutin
seminggu mengontrol tekanan darah saya mas.
Sesibuk apapun saya namun untuk
control saya tetap sempatkan waktu
untuk control.”
O: -
A: Masalah teratasi
P: Intervensi tetap dilanjutkan oleh klien
dan keluarga secara mandiri.
1 21.00 wib Menekankan pentingnya pola makan yang sehat, S: Ny. S berkata “Saya hingga sekarang
tidur, berolahraga bagi individu dan keluarga. tetap mempertahankan pola makan
mas. Memang saya tidak punya
pantangan makan, namun saya tahu
kalau saya hipertensi akibat
keturunan. Sampai sekarang saya
makan gak berminyak, garam juga
demikian. Olehraga paling hanya
jalan santai aja disekitaran RT mas,
tidur saya cukup baik mas. Pulang
kerja mandi, makan dan udah
langsung istirahat, gitu mas.”
O: -
A: Masalah teratasi
P: Intervensi tetap dilanjutkan oleh klien
dan keluarga secara mandiri.
Senin 1 17.00 wib Monitor Tanda-tanda Vital : S: Ny. S berkata “Saya tidak merasakan

42
08 April 2019 - Memonitor tekanan darah klien. keluhan apa-apa mas.”
- Mencatat adanya perubahan tekanan darah O : TD : 160/100 mmHg
ND : 84 x/mnt
Resp : 24 x/mnt
SB : 36.4 °C
Keadaan Umum Klien Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Pusing (-)
Mual/muntah (-)
A : Masalah hipertensi belum teratasi
P : Intervensi monitor tekanan darah
dilanjutkan.
2 17.10 wib Manajemen Nutrisi : S : - Ny. S berkata “Saya sering
- Menganjurkan klien untuk membuat jus membuat jus timun mas sampai
timun yang ditambah dengan lemon untuk sekarang.”
menurunkan tekanan darah. - Ny. S berkata “Kalau diet banget
- Menganjurkan klien untuk tetap mematuhi sih gak hanya saya selalu menjaga
diit hipertensi aja makanan saya gak boleh
banyak mengandung minyak,
lemak dan garam.”
O:-
A : Masalah Teratasi
P : Intervensi dilanjutkan klien dan
keluarga secara mandiri.
1 17.15 wib Exercise Promotion S : - Ny. S berkata “Kami keluarga jam
- Memotivasi klien untuk mengubah perilaku istrirahat tetap istirahat gak ada
tidak sehat menjadi perilaku sehat seperti : aktifitas yang kami lakukan.”
mentaati diet, tidur yang cukup, dan - Ny. S berkata “Saya hipertensi
olahraga. hampir 24 tahun mas, dan selama itu
- Mengevaluasi perubahan perilaku klien dan juga pola hidup saya tetap saya jaga
keluarga baik makan, minum dan pengobatan
yang saya jalani sekarang dan semua
itu rutin saya lakukan mas. Memang

43
ada sih yang sempat saya tidak
lakuin namun itu karena kesibukan
saya dikantor hingga lalai utk
periksa atau control gitu sih mas.”
O : - Nampak Klien dan keluarga cukup
mengerti tentang kesehatan.
- Nampak klien sadar betul dan
paham tentang penyakit yang
diderita.
- Nampak keadaan lingkungan
didalam rumah klien rapid an
bersih.
A : Masalah Teratasi
P : Intervensi tetap dilanjutkan oleh klien
dan keluarga secara mandiri
Sabtu 1 10.00 wib Monitor Tanda-tanda Vital : S :-
13 April 2019 - Mengukur Tekanan Darah O : - TD : 160/100 mmHg
- Mencatat adanya perubahan tekanan darah - ND : 87x/mnt
- Resp : 24 x/mnt
- SB : 36.5°C
- KU : Tenang
- Kesadaran : Compos Mentis
- Pusing (-)
- Mual/muntah (-)
A : Masalah Hipertensi belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan.
Senin 1 17.00 wib Monitor Tanda-tanda Vital : S :-
15 April 2019 - Mengukur Tekanan Darah O : - TD : 150/100 mmHg
- Mencatat adanya perubahan tekanan darah - ND : 82x/mnt
- Resp : 22 x/mnt
- SB : 36.5°C
- KU : Tenang
- Kesadaran : Compos Mentis

44
- Pusing (-)
- Mual/muntah (-)
A : Masalah Hipertensi belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
Jumat 1 17.15 wib Monitor Tanda-tanda Vital : S :-
19 April 2019 - Mengukur Tekanan Darah O : - TD : 165/100 mmHg
- Mencatat adanya perubahan tekanan darah - ND : 84x/mnt
- Resp : 24 x/mnt
- SB : 36.3°C
- KU : Tenang
- Kesadaran : Compos Mentis
- Pusing (-)
- Mual/muntah (-)
A : Masalah Hipertensi belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
Selasa 1 18.30 wib Monitor Tanda-tanda Vital : S :-
23 April 2019 - Mengukur Tekanan Darah O : - TD : 160/95 mmHg
- Mencatat adanya perubahan tekanan darah - ND : 78 x/mnt
- Resp : 24 x/mnt
- SB : 36.5°C
- KU : Baik (+)
- Kesadaran : Compos Mentis
- Pusing (-)
- Mual/muntah (-)
A : Masalah Hipertensi belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
Sabtu 1 09.30 wib Monitor Tanda-tanda Vital : S : Ny. S berkata “Saya mungkin banyak
27 April 2019 - Mengukur Tekanan Darah kerjaan dalam minggu ini mas
- Mencatat adanya perubahan tekanan darah karena pemilu.”
O : - TD : 180/110 mmHg
- ND : 87 x/mnt
- Resp : 24 x/mnt
- SB : 36.5°C

45
- KU : Lemah dan tenang (+)
- Kesadaran : Compos Mentis
- Pusing (+)
- Mual/muntah (-)
A : Masalah Hipertensi belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan

1 09.45 wib Pendidikan Kesehatan : S : Ny. S berkata “Iya mas saya mengerti
- Memberikan pendidikan kesehatan kepada betapa pentingnya manajemen
klien mengenai hipertensi hipertensi. Saya akan berusaha untuk
- Menekankan pentingnya istirahat tidur, mengikuti itu semua yang ada
menjaga pola makan dan memberikan klien kaitannya dengan hipertensi.”
leaflet. O : Ny. S Nampak mendengarkan dengan
baik dan fokus.
Manajemen Nutri : Ny. S Nampak sering bertanya jika
- Menganjurkan klien untuk tetap mematuhi ada hal tidak dimengerti
diit hipertensi A : Masalah teratasi
P : Intervensi tetap dilanjutkan oleh klien
dan keluarga.
Rabu 1 13.05 wib Monitor Tanda-tanda Vital : S : Ny. S berkata “Saya merasa biasa aja
01 Mei 2019 - Mengukur Tekanan Darah mas sekarang. Gak pusing, tegang,
- Mencatat adanya perubahan tekanan darah atau sebagainya.”
O : - TD : 210/100 mmHg
- ND : 87 x/mnt
- Resp : 24 x/mnt
- SB : 36.5°C
- KU : Baik (+)
- Kesadaran : Compos Mentis
- Ekspresi wajah gembira
- Pusing (-)
- Mual/muntah (-)
A : Masalah Hipertensi belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan

46
2 13.25 wib Pendidikan Kesehatan : S: Ny. S berkata “Hipertensi adalah
Proses melakukan implementasi supervisi penyakit darah tingg, sering
keluarga Ceramah Dan Diskusi Untuk disebabkan oleh faktor keturunan
Peningkatan Derajat Kesehatan Penderita dan kebiasaan makan makanan yang
Hipertensi Sebagai Upaya Promotif Manajemen tidak sehat misalnya berlemak, dan
Hipertensi banyak garam, akibatnya hipertensi
Langkah-langkah Implementasi yang dilakukan dapat menyebakan jantung, stroke
adfalah : dan lain-lain. Saya sering minum jus
- Mengkaji tingkat pengetahuan klien timun mas, saya juga sering control
tentang Hipertensi sebelum melakukan tekanan darah secara rutin di dokter
diskusi dan wawancara dan puskesmas padangsari, bahkan
- Mengkaji faktor pendukung klien seperti saya punya buku control tekanan
dukungan keluarga, fasilitas kesehatan dan darah. Saya juga sampai sekarang
lingkungan mengkonsumsi obat hipertensi pagi
- Memberikan pemahaman kesehatan terkait dan malam. Jadi ada obat yang saya
hipertensi seperti : minum pagi da nada obat yang saya
 Apakah Tekanan Darah itu ? minum malam. Istirahat saya selalu
Hipertensi adalah gangguan pada tepat waktu mas, biasanya jam 21.00
system pembuluh darah yang ditandai udah tidur. Karena besok harus
dengan meningkatnya tekanan darah ≥ kerja. Kalau hipertensi saya sih dari
140/90 mmHg. faktor genetic oleh karena itu walau
 Pembagian Tekanan Darah Tinggi. tekanan darah saya tinggi dan tidak
Tekanan darah normal : pernah normal saya merasa biasa
130/80 mm Hg saja mas. Kalau pusing saya
 Tekanan darah tinggi ringan: langsung baringan dengan posisi
140-159/90-99 mm Hg terlentang. Kalau keluarga selalu
 Tekanan darah tinggi sedang: memperhatikan saya mas dari segi
160-179/100-109 mm Hg kesehatan. Makanan juga saya
 Tekanan darah tinggi berat : sangat menjaga itu mas.
180-209/110-119 mm Hg O:
 Tekanan darah tinggi sangat berat: - Ny. S Nampak mengikuti proses
≥210/≥120 mm Hg pembelajaran dengan penuh
perhatian

47
 Bagaimana Tanda dan Gejalanya ? - Suami Ny. S juga Nampak
 Sakit Kepala antusias dan mengikuti proses
 Mudah marah edukasi dengan penuh perhatian.
 Telingah berdengung - Ny. Selalu terlibat dalam proses
 Mata terasa berat atau pandangan diskusi dan tanya jawab
kabur - Ny. S menunjukkan sikap care
 Mudah lelah saat dilakukan edukasi
 Susah tidur - Ny. S Nampak senang dan
 Terasa sakit ditengkuk gembira selama proses edukasi
 Tekanan darah lebih dari normal berlangsung.
- Ny. S mengucapkan terima kasih
 Apa Yang Menyebabkan Tekanan karena sudah dilakukan proses
Darah Tinggi ? edukasi sebagai upaya
 Genetik atau Keturunan meningkatkan pengetahuan Ny. S
 Gaya hidup tidak sehat seperti : akan penyakit hipertensi yang
Konsumsi garam berlebih, merokok, dideritanya.
minum-minuman keras atau - Ekspresi wajah Ny. S dan Tn. J
beralkohol, kurang olahraga. sangat ceria dan seringkali
tersenyum dan ketawa.
 Akibat Lanjut Dari Darah Tinggi ? A : Masalah Terastasi
 Penebalan dan pengerasan dinding P : Intervensi tetap dilakukan oleh klien
pembuluh darah dan keluarga dalam keseharian secara
 Penyakit jantung mandiri.
 Serangan otak/stroke
 Pengelihatan menurun
 Gangguan gerak dan keseimbangan
 Kerusakan ginjal
 Kematian

 Cara Mencegah Komplikasi Darah


Tinggi.
 Berat badan minimal ideal
 Makan makanan yang bergizi

48
 Olahraga secara teratur
 Mengubah kebiasaan hidup (kurangi
merokok, minum kopi)
 Kurangi makan yang mengandung
lemak tinggi dan mengandung garam
yang berlebihan
 Mengontrol secara rutin tekanan
darah di puskesmas, rumah
sakit/fasilitas kesehatan
 Hindari terjadinya stress baik fisik
maupun psikologis
 Dekatkan diri pada Allah.

- Memberikan pemahaman kesehatan


tentang manajemen diet hipertensi dengan
memperhatikan makanan yang akan
dimakan seperti :
 Konsumsi Garam Perhari adalah
 Hipertensi ringan ½ sendok teh per
hari
 Hipertensi sedang ¼ sendok teh
per hari
 Hipertensi berat : tanpa garam
 Pengobatan Tradisional
Buah mentimun
 Dua buah timun dimakan dimakan
pagi dan sore atau diparut, diperas
dan diambil airnya lalu diminum
pagi dan sore hari.
Buah Belimbing
 Ambil dua buah belimbing dimakan
pagi dan sore atau diparut, diperas
dan diambil airnya lalu diminum

49
pagi dan sore hari.
Daun Salam
 Ambil sepuluh lembar daun salam
lalu direbus dalam 2 gelas air atau
400 cc. air tersebut direbus hingga
tinggal 200 cc atau 1 gelas. Diminum
pagi dan sore hari.
Daun Alpukat
 Ambil sepuluh lembar daun alpukat
direbus dalam 2 gelas air atau 400 cc
sampai airnya tinggal 1 gelas atau
200 cc diminum pagi dan sore hari.
Daun Seledri
 Ambil satu genggam ditumbuk
dengan sedikit air, diperas lalu
diminum pagi dan sore hari.
Jus Tomat
 Diminum satu gelas setiap harinya.

- Meningkatkan motivasi klien dan keluarga


untuk tetap melakukan pemeriksaan
tekanan darah secara rutin baik dipelayanan
kesehatan puskesmas dan rumah sakit serta
didokter keluarga seperti klinik dan tempat
praktek kesehatan.

50
51

VIII. EVALUASI SUMATIF


Diagnosa Keperawatan Evaluasi Sumatif
Ketidakefektifan manajemen S : Ny. S berkata “Saya sampai
kesehatan diri: hipertensi pada sekarang tetap mempertahankan
keluarga Tn. J khususnya pada Ny. S pola hidup sehat terkait dengan
berhubungan dengan perilaku penyakit hipertensi yang saya
beresiko derita selama ini.”
O:
- Ny. S terlihat menjaga betul
kesehatannya dari segi
makanan dan minum yang
dikonsumsi.
- TTV : TD : 210/110 mmHg,
ND : 87 x/mnt
Resp : 24 x/mnt
SB : 36.5°C
A : Masalah Hipertensi Belum
seluruhnya terasi
P : Rencana Tindak Lanjut
- Tekankan pentingnya pola makan
yang sehat, tidur, berolahraga dan
lain-lain bagi individu, keluarga
dan kelompok.
- Monitor tekanan darah klien 2
kali/minggu
- Catat adanya perubahan
tekanan darah pada buku
tekanan darah
- Anjurkan klien untuk meminum
jus timun ditambah lemon untuk
menurunkan tekanan darah
- Pantau jenis makanan klien setiap
hari
- Anjurkan klien untuk mematuhi
diit hipertensi

(Elias Johan)

Pemeliharaan kesehatan diri tidak S : Ny. S berkata “Telah mengerti dan


efektif terkait Hipertensi pada paham betul tentang mekanisme
keluarga Tn. J khususnya pada Ny. S pengontrolan hipertensi dari
berhubungan dengan pemaparan dan screening yang
52

ketidakmampuan membuat penilaian dilakukan.”


yang tepat mengenai kesehatan O:
- Ny. S Nampak mengerti
dengan proses edukasi yang
diberikan.
A : Masalah Teratasi
P : Rencana Tindak Lanjut
- Intervensi Pendidikan
Kesehatan terkait hipertensi
tetap dilakukan oleh keluarga
terhadap klien.

(Elias Johan)
53

IX. Rencana Tindak Lanjut

No Kegiatan Waktu PJ Tempat


1 Pemeriksaan Dua kali dalam Tn. J Puskesmas/RS/Pelyanan
Tekanan Darah seminggu Kesehatan Lainnya
secara rutin

Anda mungkin juga menyukai