Anda di halaman 1dari 5

Pengunduran diri

Kebijakan dan prosedur tentang pengunduran diri dari suatu perikatan atau perikatan dan hubungan
dengan klien, mencakup isu-isu sebagai berikut:

 Pembahasan dengan manajemen klien pada tingkat yang tepat dan pihak yang bertanggung
jawab atas tata kelola mengenai langkah apa yang perlu diambil KAP berdasarkan fakta dan
kondisi yang relevan.
 Jika KAP memutuskan untuk mengundurkan diri, maka KAP membahas alasan pengunduran
diri dengan manajemen klien pada tingkat yang tepat dan pihak yang bertanggung jawab
atas tata kelola.
 Mempertimbangkan apakah terdapat ketentuan profesional, legal ataupun peraturan yang
mengharuskan KAP untuk tidak mengundurkan diri, atau kewajiban KAP untuk melaporkan
pengunduran diri dari suatu perikatan, atau perikatan dan hubungan dengan klien, berserta
alasannya, kepada otoritas yang berwenang. Mendokumentasikan hal-hal yang signifikan,
konsultasi, kesimpulan dan dasar untuk menghasilkan kesimpulan.

Sumber Daya Manusia

Isu-isu personel yang relevan dengan kebijakan dan prosedur KAP yang berhubungan dengan
sumber daya manusia mencakup:

 Rekrutmen
 Evaluasi kinerja
 Kemampuan, termasuk waktu pelaksanaan penugasan
 Kompetensi
 Pengembangan karier
 Promosi
 Kompensasi
 Estimasi kebutuhan personel

Kompetensi dapat dikembangkan melalui berbagai metode, yang mencakup:

 Pendidikan profesional.
 Pengembangan profesional berkelanjutan, termasuk pelatihan.
 Pengalaman kerja.
 Bimbingan oleh staf yang lebih berpengalaman, sebagai contoh, anggota tim perikatan
lainnya.
 Pendidikan mengenai independensi bagi personel yang disyaratkan untuk independen.

Kompetensi dari personel KAP bergantung pada luasnya pengembangan profesional yang
berkelanjutan pada tingkat yang tepat sehingga personel tersebut dapat memelihara pengetahuan
dan kemampuannya dengan diadakan pelatihan yang berkelanjutan untuk seluruh tingkatan
personel KAP, dan menyediakan sumber daya dan bantuan pelatihan yang diperlukan untuk
mengembangkan dan memelihara kompetensi dan kemampuan yang dipersyaratkan. Prosedur
penilaian kinerja, kompensasi dan promosi menunjukkan pengakuan dan penghargaan atas
pengembangan dan pemeliharaan kompetensi dan komitmen terhadap prinsip etika profesi.
Langkah-langkah yang dapat diambil oleh KAP dalam mengembangkan dan memelihara kompetensi
dan komitmen terhadap prinsip etika profesi mencakup:

 Memberikan pemahaman kepada personel mengenai harapan KAP atas kinerja dan prinsip
etika profesi
 Memberikan penilaian dan konseling kepada personel KAP atas kinerja, peningkatan
kompetensi, dan pengembangan karier; dan
 Memberi pemahaman kepada personel bahwa kenaikan jabatan dengan tanggung jawab
yang lebih besar bergantung pada kualitas kinerja dan kepatuhan terhadap prinsip etika
profesi. Kegagalan dalam mematuhi kebijakan dan prosedur KAP tersebut dapat
mengakibatkan sanksi indisipliner.

Penugasan Tim Perikatan

Rekan Perikatan

Kebijakan dan prosedur dapat mencakup sistem untuk memantau beban kerja dan ketersediaan
waktu rekan perikatan sehingga memungkinkan setiap rekan perikatan memiliki waktu yang cukup
untuk melaksanakan tanggung jawabnya

Tim Perikatan

Penugasan tim perikatan dan penentuan tingkat penyeliaan yang diperlukan mencakup
pertimbangan terhadap hal-hal di bawah ini :

 Pemahaman dan pengalaman atas perikatan dengan sifat dan kerumitan yang serupa
melalui pelatihan dan partisipasi yang tepat;
 Pemahaman atas standar profesi, serta ketentuan hukum dan peraturan yang berlaku;
 Pengetahuan dan keahlian teknis, termasuk pengetahuan atas teknologi informasi yang
relevan;
 Pengetahuan atas industri klien yang relevan;
 Kemampuan dalam menggunakan pertimbanganprofesional; dan
 Pemahaman atas kebijakan dan prosedur pengendalianmutu KAP.

Pelaksanaan Perikatan

Konsistensi dalam Kualitas Pelaksanaan Perikatan

Konsistensi dalam kualitas pelaksanaan perikatan sering dicapai melalui panduan tertulis atau
elektronik, alat bantu perangkat lunak atau bentuk lain dari dokumentasi yang distandardisasi, dan
materi panduan industri atau materi panduan khusus atas hal pokok.

Hal-hal tersebut mencakup:

 Bagaimana tim perikatan diarahkan untuk mendapatkan pemahaman mengenai tujuan


pekerjaan mereka.
 Proses yang terkait dengan kepatuhan terhadap standar perikatan yang berlaku.
 Proses penyeliaan perikatan, pelatihan personel dan bimbingan.
 Metode penelaahan pelaksanaan pekerjaan, pertimbangan signifikan yang dibuat dan
bentuk laporan
 yang diterbitkan.
 Dokumentasi yang tepat untuk pelaksanaan pekerjaan dan waktu dan luasnya penelaahan.
 Proses untuk menjaga bahwa semua kebijakan dan prosedur adalah yang terkini.
Penyeliaan

Penyeliaan perikatan mencakup hal-hal sebagai berikut:

 Pemantauan terhadap kemajuan suatu perikatan;


 Pertimbangan kompetensi dan kemampuan dari masing-masing anggota tim perikatan,
apakah mereka memiliki waktu yang cukup untuk melaksanakan penugasan, apakah mereka
memahami perintah dan apakah pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan pendekatan yang
direncanakan dalam perikatan;
 Menanggapi hal-hal yang signifikan yang timbul selama berlangsungnya perikatan dengan
mempertimbangkan signifkasi dan modifikasi pendekatan yang direncanakandengan tepat;
dan
 Mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan konsultasi dengan atau pertimbangan dari
anggota tim perikatan yang lebih berpengalaman selama berlangsungnya perikatan.

Penelaahan

Suatu penelaahan mencakup pertimbangan atas:

 Kesesuaian pelaksanaan pekerjaan dengan standar profesi, serta ketentuan hukum dan
peraturan yang berlaku;
 Identifikasi atas hal-hal yang signifikan untuk pertimbangan selanjutnya;
 Konsultasi yang tepat telah dilakukan dan kesimpulan yang dihasilkan telah
didokumentasikan dan diterapkan;
 Adanya kebutuhan terhadap perubahan atas sifat, waktu dan luas dari pekerjaan yang
dilaksanakan;
 Pekerjaan yang dilaksanakan mendukung kesimpulan yang dihasilkan dan hal tersebut telah
didokumentasikan dengan tepat;
 Bukti yang diperoleh cukup dan tepat untuk mendukung laporan; dan
 Tujuan dari prosedur perikatan telah dicapai.

Konsultasi

Konsultasi mencakup pembahasan pada jenjang professional yang tepat, yaitu dengan personel yang
berasal dari dalam KAP maupun dari luar KAP yang memiliki keahlian tertentu. Konsultasi membantu
KAP dalam mendukung kualitas dan meningkatkan penerapan pertimbangan profesional.

Konsultasi yang efektif atas hal-hal teknis, etika, dan lain-lain yang signifikan dalam KAP, atau jika
relevan, di luar KAP, dapat dicapai jika pihak yang dikonsultasikan:

 diberikan seluruh fakta yang relevan yang memungkinkan mereka untuk memberikan saran
yang diperlukan; dan
 memiliki pengetahuan, senioritas, dan pengalaman yang tepat, dan ketika kesimpulan yang
dihasilkan dari konsultasi tersebut didokumentasikan dan diterapkan dengan tepat.

Dokumentasi yang cukup lengkap dan terperinci atas konsultasi dapat membantu pemahaman atas:

 Isu yang mendasari dilakukannya konsultasi, dan


 Hasil dari konsultasi yang dilakukan, termasuk setiap keputusan yang dihasilkan, serta dasar
dari keputusantersebut dan penerapannya.
Suatu KAP yang memerlukan konsultasi dengan pihak di luar KAP dengan mempertimbangan
kompetensi dan kemampuan dari penyedia jasa di luar KAP tersebut, dapat mengambil manfaat dari
jasa advisory yang disediakan oleh:

 KAP lain;
 Organisasi profesi di luar akuntan publik dan badan pengatur; atau
 Organisasi komersil yang menyediakan jasa pengendalian mutu yang relevan.

Penelaahan Pengendalian Mutu Perikatan

Kriteria untuk menentukan perikatan yang memerlukan penelaahan pengendalian mutu perikatan
mencakup antara lain:

 Sifat perikatan, termasuk Iuasnya keterkaitan dengan hal- hal yang berhubungan dengan
kepentingan publik.
 Identifikasi dari kondisi atau risiko yang tidak biasa dalam suatu perikatan atau kelompok
perikatan.
 Dipersyaratkan tidaknya penelahaan pengendalian mutuperikatan oleh hukum dan
peraturan yang berlaku.

Pemberian tanggal atas laporan perikatan tidak dilakukan hingga penelaahan pengendalian mutu
perikatan diselesaikan. Namun demikian, dokumentasi atas penelaahan pengendalian mutu
perikatan dapat diselesaiakan setelah tanggal laporan tersebut.

Luasnya penelaahan pengendalian mutu perikatan bergantung pada kerumitan perikatan, apakah
entitas yang menjadi objek perikatan merupakan Emiten, dan risiko bahwa laporan yang diterbitkan
mungkin tidak tepat. Pelaksanaan penelaahan pengendalian mutu perikatan tidak mengurangi
tanggung jawab rekan perikatan.

Penelaahan Pengendalian Mutu Perikatan atas Emiten

Hal lain yang relevan untuk mengevaluasi pertimbangan yang dilakukan oleh tim perikatan yang
dapat dipertimbangkan dalam penelaahan pengendalian mutu perikatan atas audit laporan
keuangan Emiten mencakup:

 Risiko signifikan yang diidentifikasi selama perikatan berlangsung dan tindakan pencegahan
yang terkait.
 Pertimbangan yang dilakukan, khususnya yang berhubungan dengan materialitas dan risiko
signifikan.
 Signifikansi dan sifat dari kesalahan penyaijian, baik yang dikoreksi maupun yang tidak
dikoreksi, yang ditemukan selama berlangsungnya perikatan.
 Hal-hal yang dikomunikasikan kepada manajemen dan pihak yang bertanggung jawab atas
tata kelola dan, jika relevan, pihak lain seperti badan pengatur.

Kriteria atas Kelayakan Penelaah Pengendalian Mutu Perikatan

Kemampuan Teknis, Pengalaman dan Wewenang yang Cukup dan Tepat

Kecukupan dan kelayakan kemampuan teknis, pengalaman, dan wewenang tergantung dari kondisi
perikatan. Sebagai contoh, personel yang bertanggung jawab atas pengendalian mutu perikatan
dalam audit laporan keuangan Emiten kemungkinan besar merupakan personel dengan pengalaman
dan wewenang yang cukup dan tepat untuk berperan sebagai rekan perikatan dalam audit laporan
keuangan Emiten.

Konsultasi dengan Personil yang Bertanggung Jawab atas Pengendalian Mutu Perikatan

Rekan perikatan dapat berkonsultasi dengan penelaah pengendalian mutu selama berlangsungnya
perikatan, sebagai contoh, pertimbangan yang ditetapkan oleh rekan perikatan dapat diterima oleh
penelaah pengendalian mutu perikatan. Konsultasi tersebut akan menghindari terjadinya perbedaan
pendapat pada tahap akhir dari perikatan dan tidak mengakibatkan terpengaruhinya penelaah
pengendalian mutu dalam melaksanakan tugasnya.

Objektivitas dari Penelaah Pengendalian Mutu Perikatan

Setiap KAP disyaratkan untuk menetapkan kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk
memelihara objektivitas dari penelaah pengendalian mutu perikatan. Oleh karena itu, kebijakan dan
prosedur tersebut mengatur hal-hal di bawah ini yang terkait dengan penelaah pengendalian mutu
perikatan :

 Personil tersebut sedapat mungkin tidak ditunjuk oleh rekan perikatan;


 Personil tersebut tidak terlibat dalam pelaksanaan perikatan selama periode penelaahan;
 Personil tersebut tidak membuat keputusan untuk tim perikatan; dan
 Tidak terdapat hal-hal lain yang dapat mengancam objektivitas dari personel tersebut.

Anda mungkin juga menyukai