Anda di halaman 1dari 22

Tata Ibadah Minggu Keluarga

Paska 5

KEBERANIAN
MENJALANI HIDUP

Minggu, 10 Mei 2020


0. PERSIAPAN
• Mengatur pembagian tugas dalam ibadah
• Dalam ibadah keluarga ini diadakan persembahan
sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan.
Persembahan dapat ditransfer ke rekening gereja.
• Posisi berdiri/duduk tidak harus diikuti, disesuaikan
dengan kondisi keluarga

1. AJAKAN BERIBADAH Mazmur 31:2-9

PL : Pada-Mu, TUHAN, aku berlindung,


J : janganlah sekali-kali aku mendapat malu.
PL : Luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu,
J : sendengkanlah telinga-Mu kepadaku,
bersegeralah melepaskan aku!
PL : Jadilah bagiku gunung batu tempat
perlindungan,
J : kubu pertahanan untuk menyelamatkan aku!
PL : Sebab Engkau bukit batuku dan pertahananku,
J : dan oleh karena nama-Mu Engkau akan
menuntun dan membimbing aku.
PL : Engkau akan mengeluarkan aku dari jaring
J : yang dipasang orang terhadap aku, sebab
Engkaulah tempat perlindunganku.
PL : Ke dalam tangan-Mulah kuserahkan nyawaku;
J : Engkau membebaskan aku, ya TUHAN, Allah
yang setia.
PL : Engkau benci kepada orang-orang yang memuja
berhala yang sia-sia,
J : tetapi aku percaya kepada TUHAN.
PL : Aku akan bersorak-sorak dan bersukacita karena
kasih setia-Mu,

1
J : sebab Engkau telah menilik sengsaraku, telah
memperhatikan kesesakan jiwaku,
PL : dan tidak menyerahkan aku ke tangan musuh,
J : tetapi menegakkan kakiku di tempat yang
lapang.
(Jemaat berdiri)

2. NYANYIAN JEMAAT NKB 34:1-3 do=c


SETIAMU, TUHANKU, TIADA BERTARA

1. Setia-Mu, Tuhanku, tiada bertara


di kala suka, di saat gelap.
Kasih-Mu, Allahku, tidak berubah,
‘Kaulah Pelindung abadi tetap.

Refrein:
Setia-Mu Tuhanku, mengharu hatiku,
setiap pagi bertambah jelas.
Yang ‘ku perlukan tetap ‘Kau berikan,
sehingga akupun puas lelas.

2. Musim yang panas, penghujan, tuaian,


surya, rembulan di langit cerah,
bersama alam memuji, bersaksi
akan setia-Mu yang tak bersela. Refr.

3. Damai-Mu ‘Kau beri, dan pengampunan


dan rasa kuatir pun hilang lenyap,
kar’na ‘ku tahu pada masa mendatang:
Tuhan temanku di t’rang dan gelap. Refr.

3. DOA PEMBUKAAN
(Jemaat duduk)

2
4. PENGANTAR

PL : Horatio G. Spafford adalah seorang pengacara


Chicago yang sukses. Tahun 1871 kebakaran
hebat menimpa Chicago, membuat Spafford dan
keluarganya kehilangan banyak harta.
Keluarganya juga menuangkan hidup mereka
untuk membantu orang-orang lain melewati
masa-masa sulit tersebut.

Karena lelah secara fisik maupun emosi, Spafford


ingin membawa istri dan keempat putrinya
berlibur. Tetapi pada menit-menit terakhir, ada
bisnis yang menyebabkan dia tidak dapat pergi
bersama mereka. Dia mengantar istri dan anak-
anaknya berlayar terlebih dahulu, dengan janji
bahwa ia akan menyusul sesegera mungkin.
Namun, kapal itu mengalami kecelakaan dan
tenggelam. Istrinya selamat, tetapi keempat
putrinya meninggal.

Dalam perjalanan menyusul istrinya, Spafford


melewati tempat kejadian di mana keempat
anaknya tenggelam. Dalam kedukaannya, ia
menuliskan kalimat-kalimat puitis syair lagu
"S’lamatlah Jiwaku". Pengenalannya yang dalam
kepada Yesus Kristus, iman dan pengharapannya
akan kehidupan di Rumah Bapa dan kedatangan
Kristus kembali, membuat Spafford yang
mengalami banyak bencana dan kedukaan yang
mendalam, tetap berani menjalani hidup.

3
5. NYANYIAN JEMAAT NKB 195:1 - 2 do = c
KENDATI HIDUPKU TENT’RAM

1. Kendati hidupku tent’ram dan senang,


dan walau derita penuh,
Engkau mengajarku bersaksi tegas:
S’lamatlah, s’lamatlah jiwaku.

Refrein:
S’lamatlah jiwaku,
S’lamatlah, s’lamatlah jiwaku.

2. Kendatipun susah terus menekan


dan iblis geram menyerbu,
Tuhanku menilik anak-Nya tetap;
S’lamatlah, s’lamatlah jiwaku.
Refr.

6. PENGAKUAN DOSA

PL : Dalam kesesakan hidup, kadang ketakutan kita


menghalangi kepercayaan kita kepada Tuhan;
kegelisahan membuat kita tidak dapat tenang
bersekutu dengan-Nya; kekuatiran membuat kita
egois; dan keterpurukan menghalau kepedulian
kita.
Mari kita mengakui dosa-dosa kita di hadapan
Tuhan dengan hati yang tulus.

(setiap anggota keluarga menaikkan doa


pengakuan dosa secara pribadi)

4
Kasihanilah kami, ya TUHAN, sebab kami merasa
sesak; karena sakit hati mengidaplah mata kami,
meranalah jiwa dan tubuh kami. Sebab hidup kami
habis dalam duka dan tahun-tahun umur kami
dalam keluh kesah; kekuatan kami merosot karena
sengsara kami, dan tulang-tulang kami menjadi
lemah (disadur dari Mazmur 31:10-11). Berikanlah
kuatan baru kepada kami dan segarkanlah jiwa
kami. Ampunilah kesalahan kami dan sucikanlah
kami dengan darah Kristus yang kudus. Amin.

6. NYANYIAN JEMAAT KJ 24:1,2

2. Namun, ya Tuhan, pada-Mu terdapat pengampunan;


kesalahanku Kautebus, kasih-Mu Kautunjukkan.
Tiada insan yang benar, tetapi rahmat-Mu besar:
terpujilah nama-Mu!
(Jemaat berdiri)

7. BERITA ANUGERAH
(Oleh Ayah/Ibu):

5
Bagi setiap orang yang mengaku dosanya dengan tulus,
terimalah Firman Tuhan yang terambil dari Satu Petrus
pasal dua ayat satu sampai sepuluh:
1 Karena itu buanglah segala kejahatan, segala tipu
muslihat dan segala macam kemunafikan, kedengkian dan
fitnah.
2 Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang
selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani,
supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh
keselamatan,
3 jika kamu benar-benar telah mengecap kebaikan Tuhan.
4 Dan datanglah kepada-Nya, batu yang hidup itu, yang
memang dibuang oleh manusia, tetapi yang dipilih dan
dihormat di hadirat Allah.
5 Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup
untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu
imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan
rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.
6 Sebab ada tertulis dalam Kitab Suci: "Sesungguhnya,
Aku meletakkan di Sion sebuah batu yang terpilih, sebuah
batu penjuru yang mahal, dan siapa yang percaya kepada-
Nya, tidak akan dipermalukan."
7 Karena itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal, tetapi bagi
mereka yang tidak percaya: "Batu yang telah dibuang oleh
tukang-tukang bangunan, telah menjadi batu penjuru,
juga telah menjadi batu sentuhan dan suatu batu
sandungan."
8 Mereka tersandung padanya, karena mereka tidak taat
kepada Firman Allah; dan untuk itu mereka juga telah
disediakan.
9 Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang
rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri,
supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang

6
besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari
kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:
10 kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang
sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak
dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas
kasihan.

Demikianlah berita anugerah dari Tuhan.


J : Syukur kepada Allah

7. NYANYIAN JEMAAT NKB 213:1-2 do=a


KITA SUDAH DITEBUS OLEHNYA

1. Kita sudah ditebus oleh-Nya,


kini layanilah Mukhalismu.
Maju t’rus dan kibarkan panji-Nya,
sanjung Rajamu!

Refrein:
Mari bawa pada-Nya segenap talentamu
serta hidup mengikuti firman-Nya!
Taat dan setialah walau sukar jalanmu,
hidup kudus agar kasih-Nya pun nyatalah!

2. Waktu suka atau waktu duka,


walau badai datang melandamu;
Janganlah jemu melayani-Nya,
sanjung Rajamu!
Refr.

(Jemaat duduk)

7
10. PEMBACAAN FIRMAN TUHAN: Injil Yohanes 14: 1-14
(Pembacaan dapat dibagi, bergantian ayat ganjil dan
genap, atau bergiliran satu ayat-satu ayat)

P : Sebelum membaca firman Tuhan, mari kita berdoa.


Memimpin doa…

Yohanes 14: 1-14

1 ¶"Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah,


percayalah juga kepada-Ku.
2 Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak
demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab
Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.
3 Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah
menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali
dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di
mana Aku berada, kamupun berada.
4 ¶Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ."
5 Kata Tomas kepada-Nya: "Tuhan, kami tidak tahu ke
mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke
situ?"
6 Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan
hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa,
kalau tidak melalui Aku.
7 Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga
mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan
kamu telah melihat Dia."
8 Kata Filipus kepada-Nya: "Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu
kepada kami, itu sudah cukup bagi kami."
9 Kata Yesus kepadanya: "Telah sekian lama Aku
bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak
mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah

8
melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah
Bapa itu kepada kami.
10 Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa
dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu,
tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang
diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-
Nya.
11 Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan
Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah
karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri.
12 ¶Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa
percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-
pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan
yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada
Bapa;
13 dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku
akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam
Anak.
14 Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-
Ku, Aku akan melakukannya."

PL : Demikianlah Injil Yesus Kristus. Yang berbahagia


ialah mereka yang mendengarkan sabda Tuhan
dan yang memeliharanya. Haleluya!

J : (menyanyikan KJ 473b)

11. RENUNGAN
(dibacakan oleh kepala keluarga atau yang ditugaskan)

9
Keberanian Menjalani Hidup

Semua orang mengetahui bahwa kehidupan di dunia ini


adalah fana. Kita tidak akan selamanya di sini, suatu
waktu kita pasti akan meninggalkan dunia ini. Adanya
pandemi corona yang kita hadapai saat ini mungkin
berperan sebagai pengeras suara yang sangat kuat, yang
mengingatkan bahwa setiap kita akan mati. Bagi banyak
orang suara ini begitu menakutkan, karena kematian
memang adalah suatu misteri, tidak terbayangkan, dan
dapat menjadi hal yang mengerikan. Tetapi bagi orang
yang percaya kepada Tuhan Yesus tidaklah demikian.
Alkitab memberikan pandangan yang sangat berbeda.

Bacaaan kita hari ini adalah perbincangan Tuhan Yesus


dengan sebelas murid, setelah Yesus membasuh kaki
murid-murid dan Yudas telah meninggalkan mereka pada
perjamuan malam itu. Yohanes menggunakan sepertiga
dari Injil yang ditulisnya melaporkan dua puluh empat
jam terakhir kehidupan Yesus. Yesus menggunakan
kesempatan ini untuk membicarakan hal-hal yang sangat
penting dan mendalam yang akan mempersiapkan dan
menguatkan murid-murid. Yesus telah menyampaikan
kepada murid-murid bahwa Dia akan meninggalkan
mereka. dan pada bacaan ini, Yesus menjelaskan tujuan
kepergiannya.

"Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah,


percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku
banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku
mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ
untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku
telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat

10
bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa
kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku
berada, kamupun berada. Dan ke mana Aku pergi,
kamu tahu jalan ke situ" (Yohanes 14:1-4).

Yesus memberikan jaminan yang tidak dapat ditemukan


di ajaran agama dan kepercayaan mana pun di dunia ini,
bahwa Dia menyediakan tempat di rumah Bapa-Nya bagi
orang-orang yang percaya kepada-Nya. Sehingga bagi
orang percaya, kematian adalah beralih dari dunia yang
fana ini untuk tinggal kekal di rumah Bapa. Di tempat
yang disediakan Yesus bagi kita untuk tinggal bersama-
Nya. Karena kehidupan setelah kematian memang jauh di
atas jangkauan pikiran dan pemahaman manusia, Yesus
mengawali ajaran ini dengan berkata: percayalah kepada
Allah, percayalah juga kepada-Ku. Jika kita tidak percaya
kepada Allah dan tidak percaya kepada Yesus, siapa lagi
yang dapat kita percaya?

Jika kita percaya kepada Allah dan percaya kepada Yesus,


maka Yesus berkata: Janganlah gelisah hatimu. Jangan
gelisah menghadapi kematian dan jangan gelisah
menjalani kehidupan. Sebaliknya berani, seperti yang
Rasul Paulus sampaikan:

Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah


keuntungan. Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini,
itu berarti bagiku bekerja memberi buah. Jadi mana
yang harus kupilih, aku tidak tahu (Filipi 1: 21-22).

Hidup atau mati tidak berada pada pilihan kita, tetapi


pada kedaulatan Allah. Sehingga jika kita masih diberi

11
kesempatan hidup, maka marilah hidup untuk Kristus
dan menghasilkan buah.

Menjawab pertanyaan Tomas tentang jalan ke rumah


Bapa, Yesus berkata: Akulah jalan dan kebenaran dan
hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa,
kalau tidak melalui Aku (ay. 6). Yesus bukanlah penunjuk
jalan, tetapi Dia sendiri adalah jalan kepada Bapa. Dialah
yang mendamaikan kita dengan Allah melalui karya
penebusan-Nya di kayu salib, membenarkan kita oleh
kebenaran-Nya, dan melalui kematian dan kebangkitan-
Nya memindahkan kita dari maut ke dalam hidup, dari
kebinasaan ke dalam kekekalan, dari ke sia-siaan ke
dalam kebermaknaan. Karena itu pastikan kita sudah
sungguh-sungguh melalui jalan dan kebenaran dan hidup
itu, yaitu dengan sepenuhnya percaya kepada Yesus.
Mempercayakan masa depan kekekalan kita dan juga
mempercayakan kehidupan kita di dunia ini kepada-Nya.

“Akulah jalan dan kebenaran dan hidup” juga bermakna


bahwa orang-orang yang percaya kepada Yesus menjalani
kehidupan menurut jalan dan kebenaran dan hidup yang
Yesus tempuh. Seperti yang Dia sampaikan pada ayat 12-
14:
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa
percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga
pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan
pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu.
Sebab Aku pergi kepada Bapa; dan apa juga yang
kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan
melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di
dalam Anak. Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku
dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya."

12
Yesus pergi kepada Bapa dan menyediakan tempat di
sana, agar murid-murid dimampukan untuk berani
menjalani hidup. Orang-orang yang percaya kepada Yesus
akan melakukan pekerjaan-pekerjaan yang Yesus
lakukan, bahkan lebih besar dari itu. Kehidupan murid-
murid dan Rasul Paulus yang sangat berani, yang
berdampak pada kekristenan hingga saat ini, adalah bukti
ucapan Yesus. Keberanian Stefanus yang menjadi martir
pertama, adalah bukti ucapan Yesus.

Kita juga akan belajar dari keberanian hidup seorang


misionaris bernama Jim Elliot bersama istrinya Elisabeth.
Elliot adalah seorang penulis, pengkhotbah dan pengajar
yang berbakat. Ia memiliki penampilan yang berwibawa
ketika kuliah, multi talenta, dan menjadi bintang olah
raga. Banyak sahabatnya yang yakin bahwa karunia
rohani yang ada pada Elliot seharusnya diarahkan untuk
membangun gereja di Amerika, karena akan berdampak
besar bagi gereja. Akan tetapi, Elliot hanya menginginkan
kehendak Allah, bukannya kehendak manusia. Sesudah
melalui masa-masa doa pribadi, Elliot merasakan
panggilan Allah untuk melayani di luar negeri, khususnya
di Amerika Selatan.

Di musim dingin 1952, Elliot dan seorang teman yang


mendapat visi yang sama berlayar dengan kapal barang
menuju Amerika Selatan. Setahun kemudian Elliot
menikah dengan Elisabeth dan melanjutkan pelayanan
sebagai misionaris di tengah suku Indian. Pada musim
gugur 1955, mereka berhasil menemukan perkampungan
suku Aucas. Pada bulan-bulan berikutnya, Elliot dan
teman-temannya menjatuhkan bungkusan hadiah-hadiah
dari pesawat, berusaha untuk menarik hati suku yang

13
masih ganas ini. Pada bulan Januari 1956, Elliot dan
empat orang rekannya mendarat di bagian timur
Ekuador. Mereka berhasil mengadakan beberapa kali
pertemuan yang bersahabat dengan suku Aucas. Namun,
dua hari kemudian, 8 Januari 1956, kelima orang itu
ditombak sampai mati oleh pejuang-pejuang suku Aucas.
Elliot menjadi martir di usia 38 tahun.

Banyak orang berpikir bahwa Elliot telah menyia-nyiakan


hidup dan kemampuannya. Tetapi kematiannya adalah
kematian sebiji benih yang kemudian menghasilkan
banyak buah. Banyak suku Aucas akhirnya menerima
Kristus sebagai Juruselamat mereka ketika Elisabeth
dengan berani mendatangi dan membagikan Injil kepada
suku yang telah membunuh suaminya itu. Elisabeth
kemudian menulis biografi Elliot yang telah menggugah
hati banyak orang di seluruh dunia dengan ucapanya:
bukanlah bodoh seseorang yang melepaskan sesuatu
yang tak dapat dipertahankan untuk memperoleh
sesuatu yang tak dapat direbut daripadanya.

Bukanlah bodoh melepaskan sesuatu yang tak dapat kita


pertahankan, seperti nyawa kita, kehidupan, kedudukan,
harta, prestasi, dan semua yang fana di dunia ini, untuk
memperoleh sesuatu yang tak dapat direbut dari kita,
yaitu kehidupan kekal bersama Allah, karakter yang
terbentuk ketika kita menaati Allah, dan buah-buah
pelayanan yang berdampak pada kehidupan orang lain,
yang membawa orang memuliakan Allah. Mari berani
menjalani hidup dengan pemahaman yang benar.

Masa pandemi yang kita hadapi saat ini, bukanlah


pandemi pertama yang dihadapi dunia dan kekristenan.

14
Lyman Stone, dalam bukunya “Kekristenan Sudah
Mengatasi Epidemi selama 2000 Tahun”, menuliskan
banyak kisah bahwa masa-masa pandemi dan masa-masa
kesulitan besar adalah masa-masa di mana kekristenan
berkembang. Karena orang-orang yang percaya kepada
Allah dan percaya kepada Yesus tidak dikuasai oleh
kegelisahan dan ketakutan. Dengan pertolongan Roh
Kudus, mereka dengan penuh kasih melakukan
pekerjaan-pekerjaan yang Yesus lakukan, bahkan lebih
besar dari itu, seperti yang Yesus katakan. Merawat
orang-orang sakit, menolong orang-orang yang kesulitan,
menghibur yang berduka, menguatkan yang putus asa.
Mereka tidak mempertahankan kenyamanan, harta,
bahkan nyawa mereka. Mereka meneladankan dan
memberitakan hidup yang berpengharapan di dalam
Kristus.

Lalu bagaimana kita dapat berani menjalani hidup dalam


pandemi ini? Saat ini kita akan memikirkan setidaknya 3
hal. Pertama, ikuti nasihat ahli kesehatan dan kebijakan
pemerintah. Sebab mengikutinya adalah bentuk kasih
kepada sesama dan melindungi mereka yang sangat
beresiko. Kita yang memiliki resiko sangat kecil, dengan
mengikuti protokol yang baik, dapat mengunjungi
mereka yang rapuh. Kedua, pelihara perspektif yang baik;
berdoalah, bekerjalah, bermain dengan anak-anak,
bersenda gurau dengan keluarga, bertegur sapa dengan
teman, jalani kehidupan dan tidak merikuk dalam
ketakutan. Ketiga, mengasihi sesama. Bukalah mata kita
dan bukalah hati kita, begitu banyak orang yang kesulitan
di sekitar kita. Ini waktunya untuk berbagi. Jika selama ini
Tuhan telah memberkati kita, jangan menahan berkat itu,
karena itu bukanlah hal yang dapat dipertahankan.

15
Mungkin inilah saatnya Tuhan mau memakainya untuk
memelihara hidup banyak orang di sekitar kita.

Kiranya Tuhan menolong kita.


Amin.

12. DOA SYAFAAT

• Doakan agar Tuhan menolong kita memiliki perspektif


yang benar akan kehidupan dan kematian, sehingga
kita dapat menjalani kehidupan dengan keberanian.
• Doakan agar Tuhan memberi kepekaan akan kondisi
masyarakat di sekitar kita dan kita membuka diri
menjadi saluran berkat-Nya.
• Doakan agar Tuhan menopang pemerintah di seluruh
dunia, dalam usaha penghentian penyebaran pandemi
virus covid-19.
• Doakan agar Tuhan melindungi para tenaga medis dan
kesehatan, yang merawat pasien yang terpapar virus
ini. Dan agar Tuhan juga memberkati keluarga
mereka.
• Doakan agar Tuhan menyembuhkan lebih dari 2,3 juta
orang di seluruh dunia yang secara aktif terinfeksi
virus ini dan lebih dari 48.500 orang dalam kondisi
serius/kritis.
• Doakan agar Tuhan memberkati upaya para peneliti
yang bekerja keras menemukan obat dan vaksin untuk
virus ini.
• Doakan pelayanan GKI Depok agar tetap berjalan di
tengah pandemi ini.
• Doakan pokok-pokok doa keluarga.

16
(diakhiri dengan menyanyikan doa Bapa Kami secara
bersama-sama)

13. PERSEMBAHAN

a. NATS PERSEMBAHAN
(dibacakan salah satu anggota keluarga)
Sebagai ungkapan syukur atas karya keselamatan dan
pemeliharaan Allah, kita akan membawa
persembahan kepada-Nya, yang didasarkan pada
kitab Roma dua belas ayat satu, tertulis demikian:

17
Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah
aku menasihatkan kamu, supaya kamu
mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan
yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada
Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.

b. NYANYIAN JEMAAT KJ 424: 1, 3, 4 do=e


YESUS MENGINGINKAN DAKU

1. Yesus menginginkan daku


bersinar bagi-Nya,
di mana pun ‘ku berada,
‘ku mengenangkan-Nya.

Refrein:
Bersinar, bersinar;
itulah kehendak Yesus;
bersinar, bersinar,
aku bersinar terus.

3. Ku mohon Yesus menolong


menjaga hatiku.
agar bersih dan bersinar
meniru Tuhanku.
Refr.

4. Aku pun ingin bersinar


dan melayani-Nya,
hingga di sorga ‘ku hidup
senang bersama-Nya.
Refr.

18
(persembahan dapat ditransfer ke rekening gereja.
Informasi rekening dapat dilihat di warta jemaat)

c. DOA PERSEMBAHAN
(dipimpin salah satu anggota keluarga)

(Jemaat berdiri)

14. NYANYIAN JEMAAT NKB 212:1-3

19
2. ‘Kau pun dapat mengenyahkan awan yang gelap
bagi hati susah dan resah.
‘Kan dirasakannya penghiburan yang sedap.
Jadilah suluh dunia!
Refr.

3. Tiap talentamu pasti ada artinya


bila mencerminkan kasih-Nya.
Barang yang kecil pun sungguh ada gunanya.
Jadilah suluh dunia!
Refr.

15. PEMBACAAN Mazmur 31:15-17

PL : Kita akan mengakhiri ibadah ini dengan


menyerahkan hidup kita sepenuhnya kepada
Allah, mengikuti Mazmur tiga puluh satu ayat
lima belas sampai tujuh belas.
Tetapi aku, kepada-Mu aku percaya,
J : ya TUHAN, aku berkata: "Engkaulah Allahku!"
PL : Masa hidupku ada dalam tangan-Mu,
J : lepaskanlah aku dari tangan musuh-
musuhku dan orang-orang yang mengejar
aku!
PL : Buatlah wajah-Mu bercahaya atas hamba-Mu,
J : selamatkanlah aku oleh kasih setia-Mu!

20
16. DOA PENUTUP
(oleh kepala keluarga)

J : (menyanyikan NKB 225)

(Jemaat duduk)

21

Anda mungkin juga menyukai