Anda di halaman 1dari 5

Polis asuransi pengangkutan barang ini dari tahun ke tahun

mengalami penyempurnaan- penyempurnaan dan perubahan

secara fundamental terjadi pada tahun 1982; sejak tahun 1982

diterapkan Institute Cargo Clause 1/1/1982 dimana berlaku

kondisi-kondisi yang diatur dalam:

Institute Cargo Clauses A, 1.1.1982 ;

Institute Cargo Clauses B, 1.1.1982 ;

Institute Cargo Clauses C, 1.1.1982;

Institute War Clauses (Cargo), 1.1.1982 dan

Institute War Clauses (Cargo), 1.1.1982

polis asuransi

pengangkutan barang yang standard dewasa ini pada dasarnya

ada dua jenis yaitu Llyod's Marine Policy (5C Forms) dan

Company Marine Policy (The Institute of London Underwriter).

Di Indonesia polis asuransi pengangkutan barang tersebut oleh

Dewan Asuransi Indonesia baru berlaku sejak 1 April 1983

dengan mengadakan penyesuaian yaitu:

a. Perkataan dalam polis "This insurance is subyect to

english jurisdiction" dihapuskan.

b. Kata-kata dalam pasal 19 Institute Cargo Clause (A,B,C)

ditambah sehingga seluruhnya berbunyi

Macam-macam polis

Macam polis yang pada umumnya dipergunakan:

a. Time Policy (Polis Berjanqka)

Adalah polis yang menutup pertanggungan untuk suatu

jangka waktu tertentu (6 bulan, setahun dan seterusnya)

b. Voyage Policy (Polis Perjalanan)

Adalah suatu polis yang menutup pertanggungan selama


perjalanan tertentu dari satu tempat ke tempat lain (tanpa

menghiraukan lama waktunya)

c. Mixed Policy (Campuran antara 1 & 2

d. Open Policy atau Floating Policy

Adalah polis yang menutup pertanggungan sejumlah

barang yang pengapalannya akan ditentukan kemudian

(biasanya importir) polis hanya memuat syarat-syarat

pbkok saja (melalui deklarasi pelaksanaannya).

e. Open Cover

Adalah suatu polis yang menutup sejumlah barang dalam

jangka waktu tertentu sedangkan pelaksanaannya akan

ditentukan setelah pengapalannya. Jadi perbedaan antara 4

dan 5 adalah open policy persetujuan berakhir setelah

pengapalan semuanya selesai sedangkan open cover ialah

setelah suatu jangka tertentu berakhir.

II. Isi Polis

Polis adalah suatu kontrak dan harus diisi secara lengkap

mengenai pokok persetujuan kedua belah pihak mengenai hak

dan kewajibannya.

a. Tercetak di dalam polis

Adalah ketentuan pokok tentang penutupan

b. Melekatkan clausula tambahan

Yang secara standard. Seperti I.C.C "Intitute Cargo Clauses

(FPA,WA,All Risks)", Intitute War Clauses, dan sebagainya.

c. Mengisi bagian yang kosong dalam polis

Dengan mesin tik untuk keterangan/syarat tambahan

d. Tulisan tangan (Endorsement)

Bila kontrak telah selesai dibuat dan ada hal-hal yang perlu

ditambahkan.
Cara Membaca Polis

Seluruh isi/cara dari b.1 s/d b.4 merupakan suatu kesatuan

seluruhnya dan bila ada pertentangan antara kata-kata yang

tercetak dan yang ditambahkan, maka urutan interprestasinya

adalah sebagai berikut:

- Cetakan tambahan (miring) dalam polis akan mengalahkan

ketentuan-ketentuan yang tercetak biasa

- Klausuia-klausula yang dilekatkan (di stempel) dan

mengalahkan c.1 Tambahan diketik, mengalahkan c.1 dan

c.2

- Tambahan dengan tulisan tangan, mengalahkan c.1, c.2 dan

c.3

- Tambahan keterangan dengan "Endorsement".

Mengalahkan c.l, c.2, c.3, dan c.4, merupakan keterangan

tambahan yang melengkapi polis (mungkin Endorsement I,

II, dan III dan seterusnya)

III. Keterangan yang harus ada dalam polis

Sesuai dengan Pasal 256 KUHD dan MIA 1906 Pasal 23, adalah :

- Nama orang atau orang-orang yang menanggung (Co

Insurance)

- Nama Tertanggung

- Keterangan lengkap mengenai yang ditutup (Object)

- Jumlah uang pertanggungan (uang asuransi/TSI)

- Bahaya atau risiko yang ditutup (risiko-risiko yang terjamin)

- Jangka waktu pertanggungan (mulai dan berakhirnya)

- Premi pertanggungan

- Pada umumnya semua hal dan keadaan yang penting bagi

sesuatu pertanggungan serta persetujuan lain yang telah

dicapai antara pihak yang bersangkutan.


IV. Berakhirnya polis dapat terjadi :

a. Batal / berakhir sebelum waktunya

• Tertanggung memberikan keterangan-keterangan yang

salah (tidak ada itikad baik - utmost good faith)

• Tertanggung tidak mempunyai "Insurable Interest'

• Terjadinya penyimpangan dari ketentuan polis (semua

batal setelah penyimpangan dilakukan) seperti

penyimpangan dalam hal Warranty. Transhipment,

delay, dan perobahan perjalanan yang tidak sesuai

dengan ketentuan polis.

• Double Verzekening untuk satu macam barang (polis

terdahulu tetap berlaku) sesuai dengan KUHDRI

sedangkan MIA membolehkan, dan masing-masing

polis membayar sebanding dengan jumlah

pertanggungan yang ditutupnya dengan pengertian

bahwa jaminan yang diberikan tidak melebihi dari nilai

kepentingan yang diasuransikan.

• Perjalanan dihentikan sebelum waktunya (khusus

voyage polis)

b. • Voyage Policy

Perjalanan telah selesai dan untuk warehouse to

warehouse adalah 21 hari sesudah pembongkaran atau

Sampai digudang (21 hari, 30 hari, 60 hari tergantung

polisnya.

• Time Policy

Jika tanggal jatuh telah sampai (bila jam tidak

disebutkan berakhir biasanya pada jam 24.00 atau jam

12.00)

d. Setelah penanggung membayar claim total loss


e. Jika pembatalan dilakukan oleh kedua belah pihak

Anda mungkin juga menyukai