Anda di halaman 1dari 12

B.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN KONJUNGTIVITIS

A. Pengkajian
1. Data Demografi
a. identitas pasien
Nama : Tn. T
Umur : 48 th
Jenis kelamin : LK
Agama : Islam
Bangsa/suku : WNI / Melayu
Pendidikan :-
Status perkawinan : Kawin
Alamat : Jln. Air bunga, Dusun batu Belanak
Tanggal masuk : 17 April 2020
Tanggal pengkajian : 18
Diagnosa Medis :-

b. Identitas penanggung jawab


Nama : Ny. R
Umur : 46 th
Jenis Kelamin : PR
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jln. Air bunga, Dusun batu Belanak
2. Riwayat Kesehatan

a. Riwayat Kesehatan Sekarang.


Keluhan Utama : Nyeri, rasa ngeres (seperti ada pasir dalam mata), gatal, panas dan
kemerahan disekitar mata, epipora mata dan sekret, banyak keluar terutama pada konjungtiva,
purulen / Gonoblenorroe. Sifat Keluhan :Keluhan terus menerus; hal yang dapat memperberat
keluhan, nyeri daerah meradang menjalar ke daerah mana, waktu keluhan timbul pada siang
malam, tidur tentu keluhan timbul.Keluhan Yang Menyertai :
Apakah pandangan menjadi kabur terutama pada kasus Gonoblenorroe.
b. Riwayat Kesehatan Yang Lalu.
Klien pernah menderita penyakit yang sama, trauma mata, alergi obat, riwayat   operasi mata.

c. Riwayat Kesehatan Keluarga.


       Dalam keluarga terdapat penderita penyakit menular (konjungtivitis).
3. Pemeriksaan Fisik
a. Aktivitas
Aktivitas sehari-hari terganggu karena nyeri, gatal-gatal berair, edema pada mata
selama menderita sakit.
b. Istirahat
Istirahat dan tidur akan terganggu karena adanya gatal-gatal, nyeri, dan panas.
c. Eliminasi
Tidak ada masalah.
d. Psikososial
Gangguan aktivitas sosial.
Klien menjadi cemas akibat keadaan matanya.
Klien menarik diri dari lingkungan karena malu terhadap orang disekitarnya.
e. Status Psikologi
Klien sering mengeluh, terutama karena takut menjadi buta.
f. Spiritual
Tidak konsentrasi dalam beribadah bahkan jarang beribadah.
g. Personal Hygiene
Klien tidak mencuci tangan sebelum dan sesudah menggosok mata.
h. Pemeriksaan Fisik
i. Mata.
Inspeksi : Konjungtiva merah, pembengkakan kelopak mata, adanya sekret, berair
atau banyak cairan, kelenjar precurikuler membesar.
j. Palpasi : Kelenjar precikuler terasa sakit pada perabaan.
Data Fokus :
Objektif : VOS (visual optikal dekstra) dan VOD (visual optikal sinistra) kurang dari 6/6.
Mata merah, edema konjungtiva, epipora, sekret banyak keluar terutama pada konjungtivitis
purulen (Gonoblenorroe).

Subjektif : Nyeri, rasa ngeres (seperti ada pasir dalam mata) gatal, panas.

2
4.   Diagnosa Keperawatan
Masalah
No Diagnosa Keperawatan Paraf
Timbul Teratasi
1 Gangguan persepsi sensori visual b.d edema dan iritasi
DS :
- Klien mengeluh sudah 3 hari matanya bengkak dan
gatal - gatal
DO :
- Mata klien terlihat merah

2 Gangguan konsep diri (body image menurun) b.d


adanya perubahan pada kelopak mata
DS :
- klien mengatakan malu dengan penyakitnya
DO :
- pasien terlihat menghindar ketika bertemu
pengunjung
3 Ansietas b.d kurangnya pengetahuan tentang proses
penyakitnya
DS :
- klien mengatakan khawatir rekan-rekannya akan
tertular dengan penyakitnya
DO :
- klien tampak cemas

3
B. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

No Diagnosa keperawatan NOC NIC


1 Gangguan persepsi sensori visual b.d edema
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Guidance
dan iritasi 1. Kaji kemampuan klien menggunakan obat
3x24 jam:
DS : mata
- Klien mengeluh sudah 3 hari matanya Gangguan persepsi sensori teratasi R/ : mengurangi risiko kesalahan
penggunaan obat mata.
bengkak dan gatal - gatal KH:
·        Klien tidak mengeluh matanya bengkak,
DO :
mata tidak merah, dan tidak gatal-gatal. 2. Lakukan irigasi
- Mata klien terlihat merah R/ : melepaskan eksudat yang lengket pada
tepi palpebra.
TK : Mandiri
Usap eksudat secara perlahan dengan
kapas

3. Anjurkan klien menggunakan kacamata


gelap.
R/ : pada klien fotobia, kacamata gelap
dapat menurunkan cahaya yang masuk
pada mata sehingga sensitivitas terhadap
cahaya menurun.
4. Anjurkan pada klien wanita engan
konjungtivitis alergi agar menghindari atau
mengurangi penggunaan tat arias hingga
semua gejala konjungtivitis hilang.
R/ : mengurangi risiko kesalahan

4
penggunaan obat mata

5. Berikan suasana ruangan yang tenang


R/ : agar klien dapat beristirahat dengan
tenang

Kolaborasi
6. Kolaborasi dengan dokter dalam
pemberian:
Antibiotic
- Analgesic ringan seperti asetaminofen.
- Vasokonstriktor seperti nafazolin.

5
1. Kaji tingkat penerimaan klien
R/ : untuk mengetahui tingkat ansietas
2 Gangguan konsep diri (body image menurun) yang dialami oleh klien mengenai
b.d adanya perubahan pada kelopak mata Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama perubahan dari dirinya.
DS : 3x24 jam: 2. Catat jika ada tingkah laku yang
- klien mengatakan malu dengan - Gangguan konsep diri teratasi. menyimpang.
penyakitnya KH : R / : kecermatan akan memberikan pilihan
- pasien terlihat menghindar ketika bertemu - Klien tidak malu lagi dengan penyakitnya. intervensi yang sesuai pada waktu individu
pengunjung - TK : Mandiri menghadapi rasa duka dalam berbagai cara
yang berbeda-beda
3. Ajak klien mendiskusikan keadaan atau
perasaan yang dialaminya.
R/ : membantu pasien atau orang terdekat
untuk memulai menerima perubahan.
4. Jelaskan perubahan yang terjadi
berhubungan dengan penyakit yang
dialami.
R / : memberikan penjelasan tentang
penyakit yang dialami kepada pasien/orang

6
terdekat sehingga ansietas dapat
berkurang.
5. Berikan suasna ruangan yang tenang
R/ : agar klien dapat beristirahat dengan
tenanng

Kolaborasi
6. Kolaborasi dengan keluarga dalam
memberikan kesempatan klien untuk
menentukan keputusan tindakan yang
dilakukan.
R/ : .    Menyediakan, menegaskan
kesanggupan dan meningkatkan
kepercayaan pada klien.

1. Kaji tingkat ansietas atau kecemasan


R/ : Bermanfaat dalam penentuan
intervensi yang tepat sesuai dengan
kebutuhan klien.
Support :
2. Beri dukungan moril berupa doa terhadap

7
pasien.
R/ : Memberikan perasaan tenang kepada
klien.

3 Ansietas b.d kurangnya pengetahuan tentang


proses penyakitnya 3. Dorong pasien untuk mengakui masalah
DS : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama dan mengekspresikan perasaan
- klien mengatakan khawatir rekan-rekannya 2x24  jam: ansietas teratasi. R/ : Memberikan kesempatan untuk pasien
akan tertular dengan penyakitnya menerima situasi yang nyata.
KH :
DO : - Klien tidak khawatir rekan-rekannya akan
- klien tampak cemas tertular penyakitnya. 4. Beri penjelasan tentang proses

TK : mandiri penyakitnya.
R/ : Meningkatkan pemahaman klien
tentang proses penyakitnya.
Dev. Environment
5. Berikan suasana ruangan yang tenang
R/ : agar klien dapat beristirahat dengan
tenang
Kolaborasi
6. Kolaborasi dengan keluarga Identifikasi
sumber atau orang yang menolong.

8
R/ : Memberi penelitian bahwa pasien
tidak sendiri dalam menghadapi masalah.

9
IMPLEMENTASI

Hari/Tanggal/ Dx. Implementasi Evaluasi Formatif Paraf


Jam Kep
Selasa,17- dx.1 1. Kaji kemampuan -pasien mau menggunakan
april2020 klien menggunakan obat amata nya sendiri
obat mata -pasien tampak lebih
2. Lakukan irigasi
12.00 wita nyama melepaskan eksudat
yang lengket pada tepi
palpebra.menjadi tid leabih

dx.2 3. Jelaskan perubahan parah


yang terjadi -pasien mengerti apa yang
berhubungan sudah di jelaskan
dengan penyakit ,
yang dialami.
dx.3 4. Kaji tingkat ansietas
atau kecemasan Pasien mengatakan
cemasnya berkurang

Pasien mengatakan nyeri


dx.1 5. Kolaborasi dengan
dokter dalam nya berkurang

pemberian:Antibioti
c

dx.2
6. Berika. Ruangan -pasien bisa beristirahat
yang nyaman

dx.3 Dorong pasien untuk


mengakui masalah dan
Pasien mengatakan sudah
mengekspresikan peras
10
bisa menerima situasi nya

V. EVALUASI

Hari / Diagnosa Evaluasi Sumatif Paraf


Tanggal keperawatan
Seni, 18April dx. 1 Ds : pasien mengatakan nyeri pada
2012 berkurang
Do :
-pasien tidak meringis lagi
-pasien mulai relaks
A : Masalah teratasi, tujuan tercapai
P : pertahankan dan tingkatkan kondisi
pasien

Ds: pasien mengatakan sudah mulai


dx. 2 tenang dan tidak cemas lagi.
Do:
-Pasien tampak rilek, dan mulai tenang
- pasien mampu mengontrol
ketakutanya.
A : maslah teratasi, tujuan tercapai

11
P : pertahankan kondisi pasien.

dx. 3 Ds: pasien mengatakan sudah


menerima situasi seperti ini
Do:
-keadaan pasien tenang
A : masalah teratasi
P : pertahankan dan tingkatkan kondisi
pasien.

12

Anda mungkin juga menyukai