Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PERKEMBANGAN KELUARGA
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Keluarga
Dosen Pengajar : Karmitasari YK, Ners., M.Kep

Disusun Oleh :
Armelia Widiarti
( 2017.C.09a.0878 )

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PRODI SARJANA KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikan laporan ini.
Terima kasih tak lupa kami ucapkan pada semua pihak yang ikut serta mendukung
atas pembuatan makalah ini sehingga makalah ini dapat selesai tepat pada
waktunya.
Semoga dengan terselesaikannya makalah ini dapat memberikan ilmu,
informasi, pengetahuan, dan wawasan baru yang bermanfaat, guna untuk
mengembangkan wawasan danpeningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua,
kami mohon maaf bila dalam penyajian makalah ini masih banyak kekurangan
atau kesalahan. Oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun.

Palangka Raya, 08 April 2020

Penyusun

2i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................. 2
1.3 Tujuan.................................................................................................... 2
BAB 2 TINJUAN PUSTAKA
2.1 Latar Belakang Tahap Perkembangan Keluarga.................................... 4
2.2 Tahap Perkembangan Keluarga............................................................. 5
2.2.1 Tahap Pasangan Baru.......................................................................... 6
2.2.2 Tahap Keluarga "Child Bearing”........................................................ 6
2.2.3 Tahap Keluarga Dengan Anak Pra Sekolah........................................ 7
2.2.4 Tahap Keluarga Dengan Anak Sekolah.............................................. 7
2.2.5 Tahap Keluarga Dengan Remaja........................................................ 7
2.2.6 Tahap Keluarga Dengan Dewasa........................................................ 8
2.2.7 Tahap Keluarga Dengan Usia Pertengahan........................................ 8
2.2.8 Tahap Keluarga Dengan Usia Lanjut.................................................. 9
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan............................................................................................ 10
3.2 Saran....................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA

i3i
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keluarga merupakan bagian dari manusia yang setiap hari selalu
berhubungan dengan kita. keadaan ini perlu kita sadari sepenuhnya bahwa
setiap individu merupakan bagiannya dani keluarga juga semua dapat
diekspresikan tanpa hambatan yang berarti.
Salah satu fase kehidupan manusia secara umum ialah menikah. Setelah
menikah, masing-masing individu memiliki tugas baru sebagai pasangan
dalam membina perkawinannya. Tugas-tugas tersebut antara lain;
mengembangkan sikap dan tingkah laku yang diharapkan sebagai pasangan
yang telah menikah, memiliki pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan
finansial, dan mampu berkomunikasi dua arah antar pasangan. Begitu pula
saat mereka mulai dikaruniai anak, setelah mempunyai anak, masing-masing
orangtua mempunyai peran ganda, yaitu sebagai suami/istri, sebagai orangtua
dari anak-anak mereka, dan sebagai individu. Menurut Duvall (1977), sebuah
keluarga akan bertumbuh dan berkembang. Awalnya dua orang individu
membangun keluarga sebagai pasangan, tugas mereka saling
menyesuaikan diri satu sama lain agar tercipta keharmonisan (married
couple). Setelah mereka dikaruniai anak pertama, mereka memasuki
tahap keluarga yang disebut childbearing families. Memasuki tahap ini,
tugas mereka bertambah pula, bukan hanya sebagai pasangan, melainkan
juga sebagai ayah / ibu bagi anak-anaknya.
Seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan anak pertama, tugas
perkembangan keluarga mereka pun bertambah. Memasukkan anak ke pra
sekolah ( family with preschool children), memasukkan anak ke sekolah
(families with school children), membantu anak menghadapi masa pubertas (
families with teenagers), melepaskan anak pertama untuk melanjutkan tahap
perkembangannya sebagai orang dewasa (families launching young
adults), kemudian pasangan mulai memasuki masa setengah bayanya
(middle aged parents), dan akhirnya pasangan memasuki masa senja sampai

1
akhir hayatnya (aging family members). Secara umum, orangtua
mengalami kesulitan dalam

2
3

mendampingi anak pertamanya melalui masa remaja, khususnya di masa


remaja awal (usia ±11-15 tahun), masa pubertas baru saja dimulai dan
belum terbentuknya sebuah pola/ kebiasaan yang terjadi dari peralihan masa
kanak-kanak ke masa remaja. Hal ini dikarenakan perubahan fisik dan
hormon dalam tubuh remaja membuatnya lebih sensitif, mengalami krisis
percaya diri, dan berbagai masalah lainnya, terutama yang berhubungan
dengan kehidupan sosialnya. Untuk itu, orangtua harus membantu anak
remajanya dengan mengajak anak untuk berdiskusi, sehingga dapat
memahami permasalahan yang dialami anak, dan membantu anak
melakukan proses pemecahan masalah agar anak dapat melanjutkan
tahapan sebagai orang dewasa muda yang mandiri.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Bagaimana Latar Belakang Tahap Perkembangan Keluarga ?
1.2.2 Bagaimana Tahap Perkembangan Keluarga ?
1.2.2.1 Bagaimana Tahap Pasangan Baru ?
1.2.2.2 Bagaimana Tahap Keluarga "Child Bearing” ?
1.2.2.3 Bagaimana Tahap Keluarga Dengan Anak Pra Sekolah ?
1.2.2.4 Bagaimana Tahap Keluarga Dengan Anak Sekolah ?
1.2.2.5 Bagaimana Tahap Keluarga Dengan Anak Remaja ?
1.2.2.6 Bagaimana Tahap Keluarga Dengan Anak Dewasa ?
1.2.2.7 Bagaimana Tahap Keluarga Usia Pertengahan ?
1.2.2.8 Bagaimana Tahap Keluarga Usia Lanjut ?

1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk Mengetahui Latar Belakang Tahap Perkembangan Keluarga
1.3.2 Untuk Mengetahui Perkembangan Keluarga
1.3.2.1 Untuk Mengetahui Tahap Pasangan Baru
1.3.2.2 Untuk Mengetahui Tahap Keluarga "Child Bearing”
1.3.2.3 Untuk Mengetahui Tahap Keluarga Dengan Anak Pra Sekolah
1.3.2.4 Untuk Mengetahui Tahap Keluarga Dengan Anak Sekolah
1.3.2.5 Untuk Mengetahui Tahap Keluarga Dengan Anak Remaja
4

1.3.2.6 Untuk Mengetahui Tahap Keluarga Dengan Anak Dewasa


1.3.2.7 Untuk Mengetahui Tahap Keluarga Usia Pertengahan
1.3.2.8 Untuk Mengetahui Tahap Keluarga Usia Lanjut
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Latar Belakang Tahap Perkembangan Keluarga

Keluarga berkembang dan berubah sepanjang waktu dengan cara yang


serupa dan konsisten. Keluarga dan anggotanya harus melaksanakan tugas
khusus pada waktu tertentu yang disusun oleh diri sendiri dan oleh orang lain
dalam masyarakat yang lebih luas. Penampilan peran keluarga pada satu
tahap siklus hidup keluarga, mempengaruhi perilaku keluarga pada tahap
berikutnya. Keluarga cenderung berada pada tahap disekuilibrium, dengan
memasuki satu tahap siklus hidup yang baru, dan berusaha menuju
homeostatis dalam setiap tahap (Wong, 2002).
Konsep tentang tahap siklus kehidupan bergantung pada asumsi
bahwa dalam keluarga terdapat saling ketergantungan yang tinggi antar
anggota keluarga, dan keluarga “dipaksa” untuk kembali setiap kali ada
penambahan atau pengurangan anggota keluarga atau setiap kali anak sulung
mengalami perubahan tahap perkembangan. Perubahan tersebut umumnya
terjadi dalam peran, penyesuaian terhadap perkawinan, pengasuhan anak dan
disiplin yang selalu berubah dari satu tahap ke tahap yang lain.
Perkembangan keluarga menurut Aldous (dalam Ali, 2006)
berdasarkan pada 4 asumsi dasar, yaitu:
1. Keluarga berkembang dan dan berubah dari waktu ke waktu dengan cara-
cara yang sama dan dapat dikaji
2. Karena manusia menjadi matang dan berinteraksi dengan orang lain,
mereka memulai tindakan dan juga bereaksi terhadap tuntunan lingkungan

5
6

3. Keluarga dan anggotanya melakukan tugas tertentu yang ditetapkan oleh


mereka sendiri atau oleh konteks budaya dan masyarakat
4. Terdapat kecenderungan pada keluarga untuk memulai sesuatu dengan
sebuah awal dan akhir yang kelihatan jelas
Menyangkut perkembangan anak, sebagai bagian dari keluarga, ada
3(tiga) asumsi yang diajukan dalam memahami suatu teori perkembangan.
Pertama, perkembangan menyangkut perubahan-perubahan dasar dalam
struktur, yaitu bentuk, pola dan organisasi dari suatu respon. Perkembangan
adalah perubahan dari struktur dasar ke struktur yang lebih kuat. Kedua,
perkembangan merupakan hasil dari proses interaksi antara struktur,
organisme dan lingkungan. Ketiga, perkembangan mengarah kepada
terciptanya equilibrium yang semakin besar dalam interaksi antara organisme
dengan lingkungan (Ali, 2007).
Asumsi-asumsi perkembangan diatas menjelaskan bahwa
perkembangan tidak terjadi secara otomatis. Mutu lingkungan sosial
mempunyai pengaruh yang signifikan kepada cepatnya perkembangan dan
tingkat perkembangan yang dicapai oleh seseorang.
Asumsi lain terkait konsep perkembangan pada diri individu
mencakup: (1) konsep dirinya bergerak dari pribadi yang bergantung ke arah
pribadi yang mandiri, (2) mengakumulasi pengalaman-pengalaman yang
diperolehnya sehingga menjadi satu sumber belajar yang berkembang; (3)
kegiatan belajarnya secara meningkat diorientasikan kepada tugas
perkembangan peranan sosialnya; (4) perspektif waktunya berubah dari
menimba pengetahuan menjadi menerapkan pengetahuan yang dipelajarinya
(Kartakusumah, 2006).

2.2 Tahap Perkembangan Keluarga


7

Tahap perkembangan dibagi menurut kurun waktu tertentu yang dianggap


stabil. ), meskipun setiap keluarga melalui tahapan perkembangan secara
unik, namun secara umum seluruh keluarga mengikuti pola yangsama. Tahap
perkembangan keluarga menurut Duvall dan Milller (Friedman, 1998) :
2.2.1 Pasangan Baru
Keluarga baru dimulai saat masing-masing individu laki-laki
(suami) danperempuan (istri) membentuk keluarga melalui perkawinan
yang sah danmeninggalkan keluarga masing-masing.Meninggalkan
keluarga bisa berartipsikologis karena kenyataannya banyak keluarga
baru yang masih tinggal denganorang tuanya.
Dua orang yang membentuk keluarga baru membutuhkan penyesuaian
peran danfungsi. Masing-masing belajar hidup bersama serta
beradaptasi dengan kebiasaan sendiri dan pasangannya, misalnya
makan, tidur, bangun pagi dan sebagainya. Adapun tugas
perkembangan, yaitu :
1. Membina hubungan intim danmemuaskan.
2. Membina hubungan dengan keluarga lain, teman dan kelompok
sosial.
3. Mendiskusikan rencana memiliki anak.
Keluarga baru ini merupakan anggota dari tiga keluarga ; keluarga
suami, keluarga, istri dan keluarga sendiri.
2.2.2 Keluarga “Child Bearing” Kelahiran Anak Pertama
Dimulai sejak hamil sampai kelahiran anak pertama dan berlanjut
sampai anak berumur 30 bulan atau 2,5 tahun.Tugas perkembangan
kelurga yang penting pada tahap ini adalah:
1.Persiapan menjadi orang tua.
8

2.Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga, peran, interaksi,


hubungan sexual dan kegiatan.
3.Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan.
Peran utama perawat adalah mengkaji peran orang tua; bagaiaman
orang tuanberinteraksi dan merawat bayi. Perawat perlu menfasilitasi
hubungan orang tua danbayi yang positif dan hangat sehingga jalinan
kasih sayang antara bayi dan orang tuadapat tercapai.
2.2.3 Keluarga Dengan Anak Pra Sekolah
Tahap ini dimulai saat anak pertama berumur 2,5 tahun dan
berakhir saat anak berusia 5 tahun. Tugas perkembangan :
1. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti kebutuhan tempat
tinggal, privasi dan rasa aman.
2. Membantu anak untuk bersosialisasi.
3. Beradaptasi dengan anaky baru lahir, sementara kebutuhan anak lain
juga harus terpenuhi.
4. Mempertahankan hubungan yang sehat baik didalam keluarga maupun
dengan masyarakat.
5. Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak.
6. Pembagian tanggung jawab anggota keluarga.
7. Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh kembang.
2.2.4 Keluarga Dengan Anak Sekolah
Tahap ini dimulai saat anak berumur 6 tahun (mulai sekolah ) dan
berakhir padasaat anak berumur 12 tahun. Pada tahap ini biasanya
keluarga mencapai jumlahmaksimal sehingga keluarga sangat
sibuk.Selain aktivitas di sekolah, masing-masinganak memiliki minat
sendiri.Dmikian pula orang tua mempunyai aktivitas yangberbeda
dengan anak.Tugas perkembangan keluarga :
1. Membantu sosialisasi anak dengan tetangga, sekolah dan
lingkungan.
2. Mempertahankan keintiman pasangan
9

3. Memenuhi kebutuhan  dan biaya kehidupan yang semakin


meningkat, termasuk kebutuhan untuk meningkatkan kesehatan
anggota keluarga.
Pada tahap ini anak perlu berpisah dengan orang tua, memberi
kesempatan pada anak untuk nbersosialisasi dalam aktivitas baik di
sekolah maupun di luar sekolah.
2.2.5 Keluarga Dengan Anak Remaja
Dimulai saat anak berumur 13 tahun dan berakhir 6 sampai 7 tahun
kemudian.Tujuannya untuk memberikan tanggung jawab serta
kebebasan yang lebih besaruntuk mempersiapkan diri menjadi orang
dewasa.Tugas perkembangan :
1. Memberikan kebebasan yang seimbnag dengan tanggung jawab.
2. Mempertahankan hubungan yang intim dengan keluarga.
3. Mempertahankan komunikasi yang terbuka antara anak dan orang
tua. Hindari perdebatan, kecurigaan dan permusuhan.
4. Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang
keluarga.
Merupakan tahap paling sulit karena orang tua melepas otoritasnya
danmembimbing anak untuk bertanggung jawab.Seringkali muncul
konflik orang tuadan remaja.
2.2.6 Keluarga Dengan Anak Dewasa
Dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah dan berakhir
pada saat anak terakhir meninggalkan rumah. Lamanya tahapan ini
tergantung jumlah anak dan adaatau tidaknya anak yang belum
berkeluarga dan tetap tinggal bersama orang tua.Tugas perkembangan :
1. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar.
2. Mempertahankan keintiman pasangan.
3. Membantu orang tua memasuki masa tua.
4. Membantu anak untuk mandiri di masyarakat.
5. Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga.
2.2.7 Keluarga Usia Pertengahan
10

Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan


rumah dan berakhirsaat pensiun atau salah satu pasangan meninggal.
Pada beberapa pasangan fase inidianggap sulit karena masa usia lanjut,
perpisahan dengan anak dan perasaan gagalsebagai orang tua.Tugas
perkembangan :
1. Mempertahankan kesehatan
2. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan teman
sebaya dan anak-anak.
3. Meningkatkan keakraban pasangan.
Fokus mempertahankan kesehatan pada pola hidup sehat, diet
seimbang, olah raga rutin, menikmati hidup, pekerjaan dan lain
sebagainya.
2.2.8 Keluarga Usia Lanjut
Dimulai saat pensiun sanpai dengan salah satu pasangan meninggal
dan keduanya meninggal. Tugas perkembangan :
1. Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan.
2. Adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan, teman, kekuatan fisik
dan pendapatan.
3. Mempertahankan keakraban suami/istri dan saling merawat.
4. Mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial masyarakat
5. Melakukan life review.
6. Mempertahankan penataan yang memuaskan merupakan tugas utama
keluarga pada tahap ini.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perkembangan keluarga merupakan proses perubahan yang terjadi pada
sistem keluarga meliputi; perubahan pola interaksi dan hubungan antar
anggota keluarga disepanjang waktu. Perubahan ini terjadi melalui beberapa
tahapan atau kurun waktu tertentu.Pada setiap tahapan mempunyai tugas
perkembangan yang harus dipenuhi agar tahapan tersebut dapat dilalui
dengan sukses. Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan
perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan,
mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental,
emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga. Peranan keluarga
menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat, kegiatan, yang
berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan
individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari
keluarga, kelompok dan masyarakat.

3.2 Saran
Upaya untuk meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan keluarga
melalui penyuluhan mengenai peran anggota keluarga dan perkembangan
keluarga sesuai jenjang merupakan langkah yang tepat dilakukan guna
mencapai kebutuhan kesehatan keluarga yang optimal. Upaya ini perlu
dikembangkan dan ditingkatkan, untuk itu perlu dukungan oleh pihak - pihak
yang peduli terhadap kesehatan keluarga.

11
12

DAFTAR PUSTAKA
Ali, Zaidin. 2006. Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC
Almatsier, Sunita. 2004. Penuntun Diet Edisi Baru. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama
Arvin, Behrman, Kliegman. 1996. Ilmu Kesehatan Anak Nelson. Edisi 15
Volume 3. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Christensen, Paula J. 1996. Proses Keperawatan: Aplikasi Model
Konseptual, Edisi IV. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Graha, Chairinniza. 2007. Keberhasilan Anak di Tangan Orangtua.
Panduan bagi Orangtua untuk Memahami Perannya dalam Membantu
Keberhasilan Pendidikan Anak. Jakarta: PT Elex Media Komputindo
Ihromi, T.O. 1999. Bunga Rampai Sosiologi Keluarga. Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia
Rini, Mike. 2010. Smart Money Game, 35 Tips Menjadi Keluarga
Sejahtera-Bahagia. Jakarta: PT Elex Media Komputindo
Supartini, Yupi. 2002. Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Wong, Donna L. 2002. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Wong, Edisi 6.
Volume 1. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

Anda mungkin juga menyukai