RESPIROMETER
Oleh:
Kelas XI MIA 1
PENDAHULUAN
A. Dasar Teori
Proses respirasi pada tanaman dan hewan dapat diamati dengan berbagai metode. Salah
satu serangga yaitu jangkrik dengan memasukkan salah satu dari keduanya pada alat
repirometer yang berfungsi untuk mengamati terjadinya respirasi. Larutan merah adalah
salah satu bahan yang digunakan untuk mengetahui adanya perubahan larutan merah yang
sebelumnya telah diteteskan pada skala 0 respirometer. Terjadinya perubahan (bergeraknya)
larutan merah tersebut dapat dijadikan sebagai indicator untuk mengamati adanya proses
respirasi pada jangkrik. Untuk lebih memahami proses ini dilakukan pengamatan pada
jangkrik yang diperlakukan sama yaitu dimasukkan dalam tabung respirometer.
METODE PRAKTIKUM
A. Cara Kerja
1. Memasukkan kertas isap yang telah dicelupkan di larutan KOH ke dalam botol
respirometer.
2. Menutup kertas itu dengan selapis kapas. Agar hewan tidak tersentuh KOH/NaOH.
3. Memasukkan Gryllidae (jangkrik) yang sudah ditentukan beratnya (ditimbang
beratnya) dan memasukkan ke dalam botol respirometer.
4. Menutup botol spesimen dengan pipa berkala. Agar kedap udara, mengoleskan
dengan vaselin. Kemudian menutup ujung pipa berskala dengan jari selama 2 menit.
Kemudian melepaskan dan menutup dengan setetes air berwarna/eosin dengan
menggunakan pipet.
5. Mencatat letak eosin, mengamati berubahan setiap 5 menit selama 15 menit, dan
mencatat pada tabel pengamatan.
6. Melakukan percobaan ini dengan variabel berat yang berbeda
BAB III
Respirometer KOH
JANGKRIK PERTAMA
HASIL PENGAMATAN
Pertanyaan :
Larutan eosin berfungsi sebagai indikator oksigen yang dihirup oleh organisme (jangkrik)
pada repirometer. Larutan eosin selama percobaan selalu bergerak mendekati botol
respirometer karena organisme dalam percobaan (jangkrik) dalam respirometer dapat
menghirup udara O2 melalui pipa sederhana sehingga larutan eosin yang berwarna dapat
bergerak. Pergeseran eosin disebabkan karena faktor konsumsi oksigen oleh serangga
didalam tabung. Eosin bergerak ke arah tabung spesimen ke dalam karena adanya
penyusutan volume udara dalam tabung tersusut tersebut . Karena oksigen dihirup oleh
jangkrik kemudian karbondioksida diserap NaOH. Begitu terus sehingga udara dalam
tabung berkurang dan eosin bergerak ke dalam.
BAB IV
KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilakukan, maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan
sebagai berikut :
Alat yang digunakan untuk mengukur jumlah oksigen yang diperlukan untuk
respirasi mahkluk hidup disebut respirometer.
KOH/NaOH digunakan pada percobaan ini sebagai pengikat oksigen, sehingga
bisa membuat larutan eosin tersebut bergerak mendekati hewan/ tumbuhan.
Proses respirasi menghasilkan karbondioksida (CO2), uap air (H2O) dan sejumlah
energi.
Hubungan antara berat badan serangga dengan volume udara (O2) yang digunakan
untuk keperluan respirasi, yaitu semakin berlebih berat badan serangga maka
semakin banyak oksigen yang diperlukan untuk proses respirasi.
Faktor yang juga dapat mempengaruhi antara lain, berat tubuh, kegiatan tubuh,
kondisi fisik, suhu tubuh dan suhu di dalam respirometer.
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
Modul biologi
Buku Biologi Siswa Kurikulum 2013
http://ailenroca.blogspot.com/2014/11/praktikum-biologi-respirometer.html
http://wonderfulsains.blogspot.com/2014/12/praktikum-yuuuktentang-
respirasi.html