Pengkajian Picu
Pengkajian Picu
1. Pengkajian
a. Identitas Klien
Nama : An. D
Tempat & Tgl Lahir : Manado 1 Juli 2007
Umur : 12 Thn
Jenis Kelamin : Laki - laki
Agama : Kristen
Alamat : Malalayang
Tgl. Masuk : 23 april 2019 Jam 24 : 00 Wib
Tgl. Pengkajian : 25 april 2019
No Rekam Medik : 000227xx
Diagnosa Medik : DHF
b. Identitas Orang Tua
Ayah
Nama : Tn. T
Usia : 46 Thn
Pendidkan : SMA
Pekerjaan : Karyawan swasta
Agama : Kristen
Alamat : Malalayng 1
Ibu
Nama : Ny. L
Usia : 43 Thn
Pendidkan : SMA
Pekerjaan : IRT
Agama : Kristen
Alamat : Malalayang 1
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Keluarga klien mengatakan sejak 5 hari yang lalu klien panas naik turun
mual dan muntah.
Ibu klien mengatakan anaknya demam naik turun sejak tanggal 18 april 2019 dan pada
saat itu juga Ibu klien membawa anaknya kedokter dan diberi obat sanmol dan cefotaxim
namun tidak kunjung sembuh. Ibu klien mengatakan pada tanggal 20 Febuari 2019
anaknya mengalami mual muntah dandibawa kedokter lagi dan diberi obat vosea. Hari ke
4 dan 5 muntahnya sudah berkurang. Namun anaknya mengalami keringat dingin
kemudian ibunya membawa ke Rs. Prof Kandou Manado tanggal 23 April 2019 pukul
24.00 WIB dengan keluhan panas naik turun selama 5 hari disertai dengan mual dan
muntah serta keringat dingin, hasil LAB menunjukkan anaknya positif DHF dan
disarankan oleh dokter untuk rawat inap diruang anak Rs. Prof Kandou Manado.
c. Riwayat kesehatan Dahulu
Ibu klien mengatakan klien tidak pernah mengalami gejala seperti ini sebelumnya
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama dengan klien atau
penyakit lain yang dianggap berbahaya.
e. Genogram
Keterangan :
: Laki – laki
: Perempuan
: Klien
......... : Tinggal serumah
3. Riwayat Imunisasi
6. Riwayat Psychososial
- Anak tinggal bersama ibu dan ayahnya serta kakak dan adiknya.
- Hubungan antar anggota keluarga harmonis
- Anak diasuh oleh kedua orang tuanya.
b. Cairan
BAK
- Tempat pembuangan Toilet Toilet
- Frekuensi (waktu) 4 – 3 kali sehari 3 – 4 Kali sehari
- Konsistensi Jernih pekat the
- Kesulitan Tidak ada Terpasang infus
- Obat Pencahar Tidak digunakan Tidak digunakan
d. Istirahat tidur
e. Olahraga
f. Personal Hygiene
g. Aktivitas/Mobilitas fisik
Kondisi Sebelum sakit Saat sakit
- Kegiatan Sehari-hari Sekolah + bermain Tidak ada
- Pengaturan jadwal harian Tidak ada Tidak ada
- Penggunaan alat bantu aktifitas Tidak ada Tidak ada
- Kesulitan pergerakan tubuh Tidak ada Tertahan oleh infus
h. Rekreasi
Diagnosa Keperawatan
1. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi dengue
2. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake nutrisi
yang tidak adekuat akibat mual dan nafsu makan yang menurun
8. Intervensi
No Diagnosa Tujuan dan Kh Intervensi
1. Hipertermi Setelah dilkukan tindakan 1. Jelasaka pada keluarga
berhubungan dengan keperawatan selama pasien tentang demam
proses infeksi dengue 2 x 24 jam 2. Anjurkan orang tua untuk
diharapkan suhu badan klien memberikan pakaian tipis
menurun dan stabil dan mudah menyerap
dengan keringat
Kriteria Hasil : 3. Anjurkan orang tua untuk
1. Suhu badan klien meningkatkan asupan
menurun/tidak panas cairan pada pasien
1. Nadi normal 4. Ajarkan cara mengompres
100x/mnt yang benar yaitu lipat paha
2. RR normal 20x/mnt dan aksila
5. Observasi suhu tubuh
pasien,diaphoresis
6. Kolaborasi dengan tenaga
medis dalam pemberian
antipiretik sesuai dengan
kondisi klien
2 Ketidak seimbangan Setelah dilakukan tindakan 2 1. Jelaskan tentang pentingnya
. nutrisi kurang dari x 24 jam diharap kan pasien nutrisi
kebutuhan tubuh mengkonsumsi nutrisi dalam 2. Berikan makanan dalam
berhubungan dengan jumlah yang adekuat porsi sedikit dengan
intake nutrisi yang dengan kriteria hasil : frekuensi sering
tidak adekuat akibat 1. Nafsu makan bertambah 3. Berikan makanan dalam
mual dan nafsu makan 2. Klien menghabiskan porsi keadaan hangat dan
yang menurun makannya 3 kali sehari porsi menarik
habis 4. Anjurkan orang tua tetap
3. Klien tidak mual memaksimalk an ritual
makan yang disukai anak
selama di RS
5. Timbang BB setiap hari
atau sesuai indikasi
6. Observasi intake dan output
makanan
7. Berikan kebersihan oral
8. Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah
kalori dan nutrisi yang
dibutuhkan pasien
9. Implementasi