Anda di halaman 1dari 4

TUGAS PANCASILA

MEMAKNAI HAKIKAT DARI 5 DASAR PANCASILA BERDASARKAN


PEMAHAMAN PRIBADI BESERTAH CONTOHNYA

OLEH :

NAMA : NOMENSON MANIMOY

NIM : 139902719

KELAS : A

SEMESTER : II

PRODI : S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MARANATHA KUPANG

2020
Pengertian Pancasila

Pancasila adalah suatu ideologi dan dasar dari negara pancasila yang menjadi landasan,
dari segala keputusan yang dihasilkan oleh bangsa Indonesia. Yang juga mencerminkan
kepribadian dari bangsa Indonesia itu sendiri.

  Isi dari pancasila ini juga berjumlah 5 sesuai arti kata pancasila. Berikut adalah bunyi
atau isi dari pancasila, diantaranya : 

1. Ketuhanan Yang Maha Esa 


2. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan/Perwakilan 
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Makna-makna yang terdapat pada pancasila menurut pemahaman saya dan contohnya.
Diantaranya yaitu sebagai berikut : 

1. Sila Pertama (Ketuhanan Yang Maha Esa)

Makna dari sila pertama pada pancasila yang berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa,
adalah kemerdekaan beragama bagi bangsa Indonesia. Sila ini membuat setiap warga Negara
Indonesia memiliki kebebasan, dalam menganut dan menjalankan ibadah sesuai dengan
agama dan kepercayaannya masing-masing.

Contohnya :

Di negara Indonesia sendiri mempunyai 6 agama yang dianut, yaitu : Islam, Kristen,
Katolik, Hindu, Budda dan Konghucu. Walaupun di negara Indonesia sendiri memiliki
berbagai perbedaan tetapi masih terjalin toleransi. 

2. Sila Kedua (Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab)


Pada dasarnya setiap rakyat Indonesia memiliki sejarah kelam dalam hidupnya, yang
berkaitan dengan kejahatan kemanusiaan selama bertahun-tahun yaitu saat Indonesia masih
dijajah. Oleh karena itu isi dari sila kedua ini adalah salah satu dasar negara, yang harus
ditaati oleh setiap bangsa Indonesia.

Contohnya :

Adanya kesamaan derajat diantara setiap warga negara Indonesia, membuat warga
negara Indonesia lebih bijak dan adil tidak membeda-bedakan karena semua warga Indonesia
sederajat. tidak boleh bertindak semena-mena pada orang lain. Sebaliknya jika ada orang yang
bersikap semena-mena terhadap kita, kita harus memiliki sikap membela diri dan tidak boleh
menerimanya begitu saja. 

3. Sila Ketiga (Persatuan Indonesia)

Indonesia merupakan Negara yang memiliki beragam suku, ras, agama, adat, budaya
dan lain sebagainya. Dengan semua perbedaan itu diharapkan bangsa Indonesia akan selalu
bersatu. Bangsa Indonesia terdiri dari ratusan juta penduduk yang tentu sangat sulit untuk
disatukan. Sering kali terdapat sifat ego pada masing-masing pribadi yang menimbulkan
perpecahan di dalamnya.

Contohnya :

Sila ini mengajarkan kita untuk menghilangkan sifat egoisme, dan mendahulukan
persatuan dan kesatuan sebagai bangsa Indonesia. 

4. Sila Keempat (Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam


Permusyawaratan Perwakilan)

Dalam sila ini menjelaskan bahwa rakyat memiliki kekuasaan tertinggi di negara
Indonesia. selalu mengutamakan musyawarah dalam mufakat, dalam mengambil setiap
keputusan.

Contohnya :
Musyawarah dalam mufakat ini harus meliputi semangat kekeluargaan, dan akal sehat
yang sesuai dengan hati nurani. 

5. Sila Kelima (Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia)

keadilan sosial adalah milik seluruh rakyat Indonesia. Tidak boleh ada diskriminasi di
Negara Indonesia. Keadilan sosial juga berkaitan dengan keseimbangan antara hak dan
kewajiban, di kehidupan masyarakat Indonesia. Jika hak dan kewajiban sudah terwujud, maka
keadilan di Negara Indonesia sudah merata. Dampak yang akan terjadi jika pancasila tidak
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari akan Saling bermunculannya modernisasi,
globalisasi, menimbulkan dampak baik positif maupun negatif.

Contohnya :

Salah satunya dampak negatif yang kini terlihat adalah mulai pudarnya rasa cinta
Pancasila. Nilai-nilai yang terkandung dalam pengamalan pancasila kurang menjadi perhatian
yang penting bagi Nilai-nilai pancasila dianggap kurang menarik untuk diterapkan, bahkan
yang lebih parahnya lagi, remaja semakin mengarah kepada paham kebebasan yang sebebas-
bebasnya. Seolah-olah mereka telah lupa memiliki dasar negara, pedoman hidup berupa
pancasila.

Anda mungkin juga menyukai