Anda di halaman 1dari 10

i

1
1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Kimia Hijau sering dijelaskan dalam konteks teknologi baru. Beberapa


memandang Green Chemistry sebagai proses kimia yang baik. Kimia Hijau bukan
hanya proses kimia yang baik tetapi mempunyai potensi efisiensi yang tinggi
untuk setiap proses kimia, baik sebagai inspirasi dan ukuran yang terbaik dalam
proses kimia. Green Chemistry adalah murni dalam lingkungan. Green Chemistry
adalah konsep yang didorong untuk efisiensi dalam lingkungan. (John L. Tucker,
2006).

Green chemistry adalah penerapan prinsip penghilangan dan pengurangan


senyawa berbahaya dalam desain, pembuatan dan aplikasi dari produk kimia.
Aspek green chemistry adalah meminimalisasi zat berbahaya, penggunaan katalis
reaksi dan proses kimia, penggunaan reagen yang tidak beracun, penggunaan
sumber daya yang dapat diperbarui, peningkatan efisiensi atom, penggunaan
pelarut yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang. Green chemistry bertujuan
mengembangkan proses kimia dan produk kimia yang ramah lingkungan dan
sesuai dengan pembangunan berkelanjutan.

Kemajuan dalam green chemistry mengatasi bahaya yang jelas dan yang
terkait dengan masalah global seperti perubahan iklim, produksi energi,
ketersediaan pasokan air dan makanan yang aman dan memadai di produksi, dan
adanya zat beracun dalam lingkungan hidup. Green chemistry bisa jadi digunakan
di mana saja dalam siklus hidup, dari bahan baku yang bermanfaat (Paul T.
Anastas, 2002).

Pengembangan kualitas anak usia dini merupakan investasi utama yang


penting dalam pembangunan manusia di Indonesia. Untuk mendukung kreativitas
peserta didik adalah media sebagai pendukung, yang dalam hal ini limbah plastik
yang tidak berguna dapat digunakan sebagai alat peraga pendidikan yang sama
untuk siswa belajar tentang kesadaran lingkungan yang dibutuhkan. Layanan
mitra adalah yaitu TK AL-KHAIRAT yang terletak di Kota Gorontalo. Kegiatan
telah dilakukan melalui pelatihan untuk guru dan kelompok belajar anak usia dini
atau taman kanak-kanak dan manajer mitra. Hasil dari kegiatan ini berupa produk
alat peraga edukatif (APE) dalam bentuk huruf abjad, huruf hijaiah dan bentuk-
bentuk geometri yang berasal dari limbah plastik.

Alat permainan edukatif (APE) adalah alat permainan yang sengaja dirancang
khusus untuk kepentingan pendidikan.Alat permainan edukatif (APE) ini juga
berbeda dengan alat permainan biasa,pada alat permainan edukatif terdapat unsur
perencanaan pembuatan secara mendalam dengan mempertimbangkan
2

karakteristik anak dengan mengaitkannya dengan pengembangan berbagai aspek


perkembangan anak.

Media pembelajaran merupakan wahana dan penyampaian informasi atau


pesan pembelajaran pada anak. Dengan adanya media pada proses belajar
mengajar, diharapkan dapat membantu guru dalam meningkatkan prestasi belajar
pada anak. Oleh karena itu, guru hendaknya menghadirkan media dalam setiap
proses pembelajaran demi tercapainya tujuan pembelajaran.

Secara umum, media pendidikan mempunyai kegunaan untuk mengatasi


berbagai hambatan, antara lain: hambatan komunikasi, keterbatasan ruang kelas,
sikap anak yang pasif, pengamatan anak yang kurang seragam, sifat objek belajar
yang kurang khusus sehingga tidak memungkinkan dipelajari tanpa media, tempat
belajar yang terpencil dan sebagainya.

Media pembelajaran sebagai alat bantu dalam kegiatan pembelajaran dapat


dikembangkan secara sederhana dari beberapa limbah plastik yang ada di
lingkungan sekitar. Selain berguna sebagai media pembelajaran, pemanfaatan
ljuga mampu mengurangi produksi sampah. Produksi sampah khususnya sampah
plastik dan kertas semakin hari semakin meningkat. Sekolah sebagai tempat
berkumpulnya banyak orang dapat menjadi penghasil sampah terbesar selain
pasar, rumah tangga, industri dan perkantoran. Produksi sampah yang berlebihan
tanpa diimbangi dengan proses pengolahan yang baik akan memberikan dampak
buruk terhadap lingkungan. Pemanfaatan sampah plastik dan kertas menjadi
media pembelajaran di sekolah dapat dilakukan oleh seorang guru guna
menciptakan pembelajaran yang inovatif. Selain itu pembuatan media
pembelajaran dengan memanfaatkan sampah plastik dan kertas dapat
meningkatkan kreativitas dan rasa kepedulian terhadap lingkungan.

Pemafaatan limbah plastik oleh guru atau tenaga pendidik diharapkan dapat
menjadi solusi media kreatif, inovatif, murah dan ramah lingkungan. Hal tersebut
dapat dicapai ketika lipstik betul-betul dimanfaatkan oleh Guru atau tenaga
pendidik itu sendiri.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana cara meningkatkan kualitas pembelajaran dengan
menggunakan limbah?
2. Bagaimana cara pengolahan limbah sebagai media belajar siswa?
1.3 Tujuan
1. Meningkatkan kualitas pembelajaran dengan menggunakan limbah sebagai
alat peraga pendidikan untuk merangsang kreativitas siswa.
2. Pengolahan limbah sebagai media belajar siswa
1.4 Luaran Yang DiHarapkan
3

Kegiatan ini diharapkan dapat membantu dalam pengembangan ilmu


pengetahuan tentang teknik pengolahan limbah plastik untuk peningkatan
produktivitas media belajar anak dan membantu dalam menjaga lingkungan
disekitar.
1.5 Manfaat Kegiatan
1. Dapat Melatih Konsentrasi dan menambah ingatan siswa.
2. Mengajar dengan lebih cepat waktu untuk menyampaikan pelajaran
seringkali sangat terbatas dan menambah kesegaran dalam mengajar.
3. Dapat mengatasi masalah keterbatasan bahasa kemampuan anak-anak
untuk mengerti bahasa sangat terbatas.
4. Dapat membangkitkan emosi manusia.
5. Dapat menambah daya pengertian. Alat peraga dapat membantu siswa
mengerti lebih baik.
1

BAB II
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN

Masyarakat yang dijadikan sasaran Pengabdian Masyarakat ini adalah TK


Al-Khairaat yang berlokasi di Jalan Sultan Botutihe Desa Dambe II Kecamatan
Kota Utara Kabupaten Kota Gorontalo. TK Al-Khairaat berdiri pada tahun 1992.
Sekolah ini memiliki 3 kelas dengan jumlah siswa sebanyak 63 siswa dan tenaga
pengajar sebanyak 5 orang. Untuk pembagian kelas disekolah TK disesuaikan
dengan umur yaitu kelas A yang berumur 5 tahun dan berjumlah 21 siswa, kelas
1B dan 2B berumur 6 tahun dengan jumlah siswa masing-masing 21 orang.
Sekolah ini bertujuan untuk meningkatkan sikap, perilaku anak menjadi mandiri,
mencerdaskan anak didik dari usia sekolah dan meningkat. Banyaknya siswa tidak
sesuai dengan banyaknya media pembelajaran yang ada disekolah sehingga
membutuhkan media pembelajaran tambahan yang mudah dibuat dan kreativ dari
limbah plastik yang ada dilingkungan.

Hasil pengamatan langsung dari TK Al-Khairaat diketahui bahwa


permasalahan yang terjadi pada proses pembelajaran adalah terbatasnya media
belajar karena TK Al-Khairaat ini masih dibawah naungan yayasan sehingga
biaya masih bersumber dari biaya bulanan/SPP dan BOP(Bantuan Operasional
Pendidikan) yang belum mencukupi dalam penyediaan media belajar sehingga
memerlukan ide kreativ yang dapat membantu dalam penyediaan media
belajar.Penyelenggaraan pendidikan anak usia dini bukanlah hal yang mudah, oleh
karena itu diperlukan adanya keahlian khusus agar terbentuk kepribadian yang
cerdas dan berkarakter.

Saat ini pelestarian lingkungan adalah salah satu tantangan paling penting
bagi komunitas ilmiah. Teknologi baru telah dikembangkan untuk menghindari
kerusakan lingkungan dan untuk mempromosikan deposisi, yaitu dengan
membatasi akumulasi limbah dan menemukan solusi untuk remediasi lingkungan.

Sasaran dalam program ini difokuskan pada media belajar anak yang
ramah lingkungan karena menggunakan limbah plastik. Sasaran ini sangat
berpotensi dimana sekolah sebagai tempat strategis dalam pembentukkan karakter
dapat mengembangkan pribadi generasi yang mengetahui dan memahami
lingkungannya.

Media pembelajaran ini dapat diketahui bahwa segala sesuatu yang dapat
dipergunakan untuk menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran,
membangkitkan semangat dalam belajar serta minat bakat siswa. Sehingga
kemauan siswa dapat mendorong terjadinya proses pembelajaran pada diri siswa.
2

Tujuan penggunaan dan prinsip memilih media pembelajaran

Secara umum tujuan penggunaan media belajar :

1. Agar mempermudah guru untuk medidik anak dalam memberikan informasi


materi kepada siswa.

2. mepermudah siswa untuk menerima materi memahami apa yang telah di


sampaikan oleh guru.

3. dalam proses belajar mengajar yang sedang berlangsung dengan baik dan
berdaya guna

Prinsip dalam memilih media pembelajaran merunjuk pada perkembangan


seorang guru dalam memilih dan menggunakan media pembelajaran yang
dimanfaatkan dalam kegiatan belajar mengajar. Hal ini ada beberapa prinsip
dalam memilih media pembelajaran :

1. Memilih media belajar harus berdasarkan tujuan pembelajaran


2. Memilih media belajar harus di sesuaikan dengan tingkat perkembangan
siswa

Peran media dalam pembelajaran pada dasarnya mempunyai peran strategis


dalam mensikapi proses belajar mengajar. Beberapa peran strategis tersebut di
antaranya adalah sebagai berikut :

a. Media yang dirancang dengan baik dapat merangsang pikiran, perasaan,


perhatian dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terjadinya
proses belajar pada peserta didik.

b. media sebagai alat bantu visual berperan untuk :

1. mendorong motivasi belajar

2. meperjelas dan mempermudah konsep yang abstrak

3. mempertinggi daya serap atau retensi belajar


1

BAB III
METODE PELAKSANAAN
Program pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan pada tanggal 04
Desember 2019,melalui pelatihan dan pendampingan pembuatan sarana APE
melalui beberapa tahapan :

1. Sosialisasi kepada tenaga pendidik, pengelolah sekolah atau juga kepada


pengelolah taman pengajian anak tentang pentingnya pengembangan
belajar dengan APE berupa huruf abjad, hijaiyah dan bentu-bentuk bidang
serta kreativitas siswa(anak) dan kepedulian terhadap lingkungan hidup.
2. Pengumpulan sampah plastik dan alat yang dapat dimanfaatkan lainnya.
3. Pelaksanaan pelatihan pembuatan APE dari sampah, seperti pembuatan
huruf abdjad, huruf hijaiyah dan media belajar lainnya yang terbuat dari
limbah yang dapat menarik perhatian anak dan bermanfaat bagi belajar
anak.
4. Mengaplikasikan hasil pembuatan APE kepada anak-anak.
5. Evaluasi keberhasilan.

Ada beberapa cara yang dapat menarik minat belajar anak, salah satunya yaitu
dengan menyediakan media belajar anak yang menarik. Cara yang dapat
dilakukan untuk menarik minat belajar anak, salah satunya dengan menyediakan
media belajar anak yang menarik dan dapat dipegang oleh anak,seperti:

• Huruf abjad

• Angka-angka

• Bentuk-bentuk bidang

• Huruf hijaiyah

Dalam pembuatan media belajar ini kita tidak perlu menggunakan bahan-bahan
yang mahal,kita dapat menggunakan limbah plastik sebagai medianya. Contohnya
seperti angak-angka dan huruf hijaiyah yang akan dibuat satu persatu dan
terpisah-pisah sehingga dapat dipegang oleh anak.Pada pembuatan angka dan
huruf hijaiyah ini kami menggunakan bermacam-macam warna,sehingga anak-
anak dapat dengan mudah menghafal ataupun mengingat apa saja yang telah di
ajarkan oleh guru maupun orang orang tua.

.Dibawah ini merupakan alat dan bahan, beserta langka-langka pembuatan APE
darilimbah plastik:

Alat dan bahan yang digunakan:Plastik bekas, gunting, spidol, cutterr, lem, carton
hitam.
2

Pembuatan :

1. Mediakan Alat dan bahan yang dibutuhkan

2. Memersihkan plastik bekas yang sudah disediakan

3. Mengeringkan Limbah plastik yang di bersihkan

4. Menggunting limbah plastik tadi menjadi beberapa bagian

5. Kemudian mulai menggunting limbah plastik tadi menjadi berbentuk


huruf Hijaiyah atau bentuk yang diinginkan

6. Menempelkan huruf Hijaiyah yang sudah dibuat tadi di atas karton


hitam,agar warna dan bentuknya dapat terlihat jelas meski dari jauh

Prosedur pelaksanaan kegiatan dimulai dari perencanaan kegiatan, penentuan


jadwal pelaksanan kegiatan, penentuan biaya kegiatan, observasi dan pemantauan
lokasi PKM-M, pengajuan proposal PKM, persiapan alat dan bahan yang
dibutuhkan, penyuluhan tentang teknik pengolahan lahan kering kepada
masyarakat secara langsung, demonstrasi tentang teknik pengolahan lahan kering,
pendampingan selama kegiatan, penulisan laporan akhir, pengajuan laporan akhir
ke dikti.
1

DAFTAR PUSTAKA
John L. Tucker. 2006. Green Chemistry a Pharmaceutical Perspective. Organic
Process Research & Development. 10(1). 315-319.

Paul T. Anastas, Mary M. Kirchhoff. 2002. Origins, Current Status, and Future
Challenges of Green Chemistry. Accounts Of Chemical Research. 35(9).
686-694.

Siti aliyah, Mufid, Purwo Adi Wibowo. 2017. Pemanfaatan Sampah Sebagai Alat
Peraga Edukatif Bagi Siswa-Siswi Paud. Journal of Dedicators
Community. 1(1). 69-70.

Tri Indah Rusli, Wa Ndibale, Atika. 2018. Lipstik(Limbah Plastik dan Kertas)
Sebagai Media Pengajaran Bahasa Inggris DiSekolah. Jurnal JPSD.
5(1). 33-34.

Anda mungkin juga menyukai