Anda di halaman 1dari 6

MANUSIA DAN KEADILAN.

Manusia berasal dari bahasa Sansekerta yakni “ Manu “ , bahasa latin “


Mens “ yang berarti berpikir,berakal budi, atau mahluk yang berakal
budi.

Manusia adalah makhluk yang diciptakan dalam bentuk yang sebaik-


baiknya .

Setiap manusia yang hidup di dunia pasti pernah merasakan penderitaan.


Baik ringan atau berat. Hidup tidaklah selalu bahagia Tuhan memiliki
caranya sendiri untuk mengukur sebarapa kuat iman kepadanya.

A.Pengertian Keadilan.

Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal,
baik menyangkut benda atau orang.

Menurut kamus umum bahasa Indonesia

kata adil berarti :

tidak berat sebelah.

tidak memihak manapun,

tidak sewenang-wenang.

keadilan adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan
kewajiban.

Menurut Aristoteles

keadilan adalah kelayakan dalam tindakan manusia.

kelayakan adalah sebagai titik tengah antara kedua ujung ekstrem yang terlalu
banyak dan terlalu sedikit.

Keadilan terletak pada keharmonisan menuntut hak dan menjalankan


kewajiban.

Keadilan adalah keadaan bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi
haknya.

Keadilan setiap orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan bersama.
B.Keadilan Sosial.

Bung Hatta dalam uraiannya mengenai sila “keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia” menulis sebagai berikut “keadilan sosial adalah langkah yang
menentukan untuk melaksanakan Indonesia yang adil dan makmur.”

diuraikan para pemimpin Indonesia yang menyusun UUD 45 percaya bahwa


cita-cita keadilan sosial dalam bidang ekonomi adalah dapat mencapai
kemakmuran yang merata.

C.Macam-macam Keadilan.

1). Keadilan Komutatif.

yaitu keadilan yang diberikan pada masing-masing orang , yang menjadi


bagiannya, berdasarkan hak seseorang , berdasarkan obyek tertentu.

2). Keadilan Distributif.

yaitu keadilan yang diberikan kepada masing-masing orang , yang menjadi


haknya berdasarkan asas proporsionalitas ,kesebandingan berdasarkan
kecakapan, jasa atau kebutuhan.

3). Keadilan legal.

yaitu keadilan berdasarkan Undang-undang (obyeknya tatanan masyarakat)


yang dilindungi UU untuk kebaikan bersama.

4). Keadilan Vindikatif.

adalah keadilan yang diberikan kepada masing-masing orang hukuman atau


denda sesuai dengan pelanggaran atau kejahatannya.

5). Keadilan kreatif.

adalah keadilan yang diberikan kepada masing-masing orang ,bagiannya


berupa kebebasan untuk mencipta sesuai dengan kreatifitas yang dimilikinya di
berbagai bidang kehidupan.

6). Keadilan protektif (iustitia protectiva)

adalah keadilan yang memberikan perlindungan kepada pribadi-pribadi dari


tindakan sewenang-wenang pihak lain.
4 Faktor-faktor lain yang melatarbelakangi suatu keadilan antara lain :

a.Kejujuran.

Kejujuran atau jujur artinya

apa yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuraninya,

apa yang dikatakannya sesuai dengan kenyataan yang ada.

kenyataan yang ada itu adalah kenyataan yang benar-benar ada.

Jujur juga berarti seseorang bersih hatinya dari perbuatan yang dilarang oleh
agama dan hukum.

Untuk itu dituntut satu kata dan perbuatan, yang berarti bahwa apa yang
dikatakan harus sama dengan perbuatannya.

Karena itu jujur berarti juga menepati janji atau kesanggupan yang terlampir
malalui kata-kata atau perbuatan.

b.Kecurangan.

Kecurangan atau curang identik dengan ketidakjujuran atau tidak jujur, dan
sama pula dengan licik, meskipun tidak serupa benar.

Curang atau kecurangan artinya apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hari
nuraninya.

orang itu memang dari hatinya sudah berniat curang dengan maksud
memperoleh keuntungan tanpa bertenaga dan berusaha.

Kecurangan menyebabkan orang menjadi:

1. serakah,
2. tamak,
3. ingin menimbun kekayaan yang berlebihan

dengan tujuan agar dianggap sebagai orang yang :

1. paling hebat,
2. paling kaya.

senang bila masyarakat disekelilingnya hidup menderita.


4 Aspek penyebab orang melakukan kecurangan, yaitu :

1. aspek ekonomi,
2. aspek kebudayaan,
3. aspek peradaban.
4. aspek tehnik.

Bila keempat asepk tersebut dilaksanakan secara wajar, maka segalanya akan
berjalan sesuai dengan norma-norma moral atau norma hukum.

Bila manusia dalam hatinya telah digerogoti jiwa tamak, iri, dengki, maka
manusia akan melakukan perbuatan yang melanggar norma tersebut dan jadilah
kecurangan.

c.Pembalasan.

Pengertian pembalasan adalah reaksi atas perbuatan orang lain yang dilakukan
kepada kita yang kita ungkapkan baik secara positif maupun negatif.

Pembalasan adalah suatu reaksi atas perbuatan orang lain.

Pembalasan teori tertua dalam teori tujuan pemidanaan.

Teori ini memandang bahwa pemidanaan merupakan pembalasan atas kesalahan


yang telah dilakukan.

Teori absolut mencari dasar pemidanaan dengan memandang masa lampau


(melihat apa yang telah dilakukan oleh sang pelaku).

Menurut teori ini pemidanaan diberikan karena dianggap si pelaku pantas


menerimanya demi kesalahan sehingga pemidanaan menjadi retribusi yang adil
dari kerugian yang telah diakibatkan.

Reaksi itu dapat berupa :

1.perbuatan serupa,

2. perbuatan yang seimbang,

3. tingkah laku yang serupa,

4.tingkah laku yang seimbang.

Dalam Al-Qur’an terdapat ayat-ayat yang menyatakan bahwa Tuhan


mengadakan pembalasan.
Bagi yang bertakwa kepada Tuhan diberikan pembalasan, dan bagi yang
mengingkari perintah Tuhan pun diberikan pembalasan yang seimbang, yaitu
siksaan di neraka.

Pembalasan disebabkan oleh adanya pergaulan.

Pergaulan yang bersahabat mendapatkan pembalasan yang bersahabat.


Sebaliknya,

pergaulan yang penuh kecurigaan, menimbulkan pembalasan yang tidak


bersahabat pula.

Pada dasarnya, manusia adalah makhluk moral dan makhluk sosial. Dalam
bergaul, manusia harus mematuhi norma-norma untuk mewujudkan moral itu.
Bila manusia berbuat amoral, lingkunganlah yang menyebabkannya.

Perbuatan amoral pada hakekatnya adalah perbuatan yang melanggar hak dan
kewajiban manusia lain.

Oleh karena itu manusia tidak menghendaki hak dan kewajibannya dilanggar,
maka manusia berusaha mempertahankan hak dan kewajibannya itu.
Mempertahankan hak dan kewajiban itu adalah pembalasan.

d.Pemulihan Nama Baik.

Nama baik merupakan tujuan utama orang hidup.

Nama baik adalah nama yang tidak tercela.

Setiap orang menjaga dengan hati-hati agar namanya tetap baik.

Penjagaan nama baik erat hubunganya dengan tingkah laku atau perbuatan.

Yang dimaksud dengan tingkah laku dan perbuatan itu, antara lain :

1. cara berbahasa,
2. cara bergaul, sopan santun, disiplin pribadi,
3. cara menghadapi orang,
4. perbuatan – perbuatan yang dihalalkan agama dan lain sebagainya..

Pada hakekatnya, pemulihan nama baik adalah kesadaran manusia akan segala
kesalahannya; bahwa apa yang telah diperbuatnya tidak sesuai dengan ukuran
moral atau tidak sesuai dengan akhlak.

Anda mungkin juga menyukai