A.Pengertian Keadilan.
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal,
baik menyangkut benda atau orang.
tidak sewenang-wenang.
keadilan adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan
kewajiban.
Menurut Aristoteles
kelayakan adalah sebagai titik tengah antara kedua ujung ekstrem yang terlalu
banyak dan terlalu sedikit.
Keadilan adalah keadaan bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi
haknya.
Keadilan setiap orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan bersama.
B.Keadilan Sosial.
Bung Hatta dalam uraiannya mengenai sila “keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia” menulis sebagai berikut “keadilan sosial adalah langkah yang
menentukan untuk melaksanakan Indonesia yang adil dan makmur.”
C.Macam-macam Keadilan.
a.Kejujuran.
Jujur juga berarti seseorang bersih hatinya dari perbuatan yang dilarang oleh
agama dan hukum.
Untuk itu dituntut satu kata dan perbuatan, yang berarti bahwa apa yang
dikatakan harus sama dengan perbuatannya.
Karena itu jujur berarti juga menepati janji atau kesanggupan yang terlampir
malalui kata-kata atau perbuatan.
b.Kecurangan.
Kecurangan atau curang identik dengan ketidakjujuran atau tidak jujur, dan
sama pula dengan licik, meskipun tidak serupa benar.
Curang atau kecurangan artinya apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hari
nuraninya.
orang itu memang dari hatinya sudah berniat curang dengan maksud
memperoleh keuntungan tanpa bertenaga dan berusaha.
1. serakah,
2. tamak,
3. ingin menimbun kekayaan yang berlebihan
1. paling hebat,
2. paling kaya.
1. aspek ekonomi,
2. aspek kebudayaan,
3. aspek peradaban.
4. aspek tehnik.
Bila keempat asepk tersebut dilaksanakan secara wajar, maka segalanya akan
berjalan sesuai dengan norma-norma moral atau norma hukum.
Bila manusia dalam hatinya telah digerogoti jiwa tamak, iri, dengki, maka
manusia akan melakukan perbuatan yang melanggar norma tersebut dan jadilah
kecurangan.
c.Pembalasan.
Pengertian pembalasan adalah reaksi atas perbuatan orang lain yang dilakukan
kepada kita yang kita ungkapkan baik secara positif maupun negatif.
1.perbuatan serupa,
Pada dasarnya, manusia adalah makhluk moral dan makhluk sosial. Dalam
bergaul, manusia harus mematuhi norma-norma untuk mewujudkan moral itu.
Bila manusia berbuat amoral, lingkunganlah yang menyebabkannya.
Perbuatan amoral pada hakekatnya adalah perbuatan yang melanggar hak dan
kewajiban manusia lain.
Oleh karena itu manusia tidak menghendaki hak dan kewajibannya dilanggar,
maka manusia berusaha mempertahankan hak dan kewajibannya itu.
Mempertahankan hak dan kewajiban itu adalah pembalasan.
Penjagaan nama baik erat hubunganya dengan tingkah laku atau perbuatan.
Yang dimaksud dengan tingkah laku dan perbuatan itu, antara lain :
1. cara berbahasa,
2. cara bergaul, sopan santun, disiplin pribadi,
3. cara menghadapi orang,
4. perbuatan – perbuatan yang dihalalkan agama dan lain sebagainya..
Pada hakekatnya, pemulihan nama baik adalah kesadaran manusia akan segala
kesalahannya; bahwa apa yang telah diperbuatnya tidak sesuai dengan ukuran
moral atau tidak sesuai dengan akhlak.