Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh:
ZULFIA RISDA
1912101020016
A. KONSEP
1. Definisi
(PaCO2) dan pH yang adekuat disebabkan oleh masalah ventilasi difusi atau
mempertahankan tekanan parsial normal O2 dan atau CO2 didalam darah. Gagal
nafas adalah suatu kegawatan yang disebabkan oleh gangguan pertukaran oksigen
suatu alat yang digunakan untuk membantu sebagian atau seluruh proses ventilasi
ke dalam darah melalui paru sangat rendah. Sementara itu, untuk bekerja dengan
baik, organ tubuh seperti jantung dan otak memerlukan darah yang kaya oksigen.
Tak hanya itu, gagal napas juga terjadi lantaran kadar karbon dioksida dalam
darah lebih tinggi dari pada kadar oksigen. Gagal napas terjadi karena adanya
melakukan tugas dalam proses pertukaran gas. Pertukaran gas yang dimaksud
adalah mengirim oksigen dari udara yang dihirup ke dalam darah dan
napas juga dapat disebabkan oleh gangguan pada pusat pernapasan di otak, atau
dalam paru-paru tidak dapat memelihara laju komsumsi oksigen dan pembentukan
2. Klasifikasi
Tipe ini merupakan tipe yang paling umum terjadi dan didefinisikan sebagai
hipoksemia arteri berat yang refrakter terhadap oksigen (PaO2 < 60 mmHg).
PaCO2 > 50 mmHg. Hal ini dapat terjadi secara akut atau superimposed akut
pada hiperkapnia kronis. Pasien dengan gagal nafas tipe II ini tidak dapat
mengeluarkan CO2, dan PaCO2 akan naik dalam proporsi terbalik dengan
peningkatan CO2.
(Lamba, T.S., Rihab, S.S., Anil, S.,& Marvin, B., 2016)
3. Etiologi
e. Poliomyelitis bulbar
f. Ensefalitis
g. Kelainan neuromuscular
h. Trauma medulaspinalis servikalis
i. Sindroma guilainbare
k. Miastenia gravis
l. Distrofi otot
o. Pneumotoraks tension
p. Efusi leura
r. Obesitas: sindrom Pickwick
- Fibrosis kistik
4. Manifestasi Klinis
g. Ada retraksi dada
5. Patofisiologi
frekuensi penapasan normal ialah 16-20 x/mnt. Bila lebih dari 20x/mnt tindakan
tinggi sehingga timbul kelelahan. Kapasitas vital adalah ukuran ventilasi (normal
10-20 ml/kg).
Penyebab terpenting dari gagal nafas adalah ventilasi yang tidak adekuat
dimana terjadi obstruksi jalan nafas atas. Pusat pernafasan yang mengendalikan
pernapasan terletak di bawah batang otak (pons dan medulla). Pada kasus pasien
dengan anestesi, cidera kepala, stroke, tumor otak, ensefalitis, meningitis, hipoksia
dan hiperkapnia mempunyai kemampuan menekan pusat pernafasan. Sehingga
anestesi bisa terjadi pernafasan tidak adekuat karena terdapat agen menekan
pernafasan dengan efek yang dikeluarkan atau dengan meningkatkan efek dari
7. Komplikasi
8. Pemeriksaan Penunjang
a. Laboratorium
3). Fungsi ginjal dan hati: untuk mencari etiologi atau identifikasi komplikasi
miokard akut.
b. Radiologi:
2). EKG dan Ekokardiografi : Jika gagal napas akut disebabkan olehcardiac.
3). Uji faal paru : sangat berguna untuk evaluasi gagal napas kronik (volume
9. Penatalaksanaan Medis
oksigen dengan memperbaiki dan mengobati febris, agitasi, infeksi, sepsis dll
cepat. Kortikosteroid dengan inhalasi memerlukan 4-5 hari untuk efek optimal
terapy dan tidak digunakan untuk gagal napas akut. Hal yang perlu
1. Pengkajian
a. Airway
b. Breathing
retraksi.
c. Circulation
4). Papiledema
d. Pemeriksaan fisik
1). System pernafasaan
tertinggal
- Inspeksi: adakah perdarahan aktif atau pasif yang keluar dari daerah
trauma
a. Aktifitas
b. Sirkulasi
dicatat dari tidur sampai duduk atau berdiri, nadi dapat normal ,
penuh atau tidak kuat atau lemah / kuat kualitasnya dengan pengisian
disfungsi otot jantung, irama jantung dapat teratur atau tidak teratur,
edema, pucat atau sianosis, kuku datar , pada membran mukossa atau
bibir.
c. Eliminasi
d. Integritas ego
f. Hygiene
g. Neurosensori
Gejala: pusing, berdenyut selama tidur atau saat bangun (duduk atau
2. Diagnosa Keperawatan
c. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sumbatan jalan nafas
bertambah
3. Intervensi keperawatan
DAFTAR PUSTAKA
Alvin. K,. (2008). Diagnosis dan tatalaksana kegawatdaruratan paru dalam praaktik sehari-
hari. Jakarta : Sagung Seto
Brunner & Sudarth, (2010).Medical surgical nursing 12 th ed. China : LWW. Carpenito-
Moyet, L. J.
Lamba, T.S., Rihab, S.S., Anil, S., & Marvin, B., (2016). Pathophysiology and classification
of respiratory failure. Critical Care Nurse. 39 (2). 85-93.
Lewis. (2011).Medical surgical nursing volume I. USA : Elsevier Mosby
Nurarif, Huda, & Kusuma. (2015). Asuhan keperawatan praktis : berdasarkan penerapan
diagnosa Nanda, Nic, Noc dalam berbagai kasus. Jogjakarta : Mediaction
Price & Wilson. (2006). Konsep klinis proses-proses penyakit, edisi IV. Jakarta : EGC
Susan. (2007).Clinical application of nursing diagnosis. Philadelphia : F.A Davis Company