Definisi
Analisis Industri
Meninjau “nature” dari perusahaan. Umumnya dilakukan dengan
analisis rantai nilai,
Misalnya dari sini kita cari tau, kejadian dalam dunia usaha apa yang
bakal memperngaruhi salah satu rantai? Terus dampak panjangnya
gimana? Kita dituntut berpikir kritis dan rajin browsing disini wkwk.
Terus kita lihat grand design probis perusahaan itu gimana, core nya
apa, prospek industrinya (misal industry damage terhadap
penerbangan karen covid gimana), dan juga tingkat persaingan pasar
(Ada pemain baru apa nggak? misalnya bagaimana dampak kehadiran
AICE terhadap performa industry eskrim Walls).
Analisis Strategi
Evaluasi kebijakan/keputusan bisnis perusahaan. Kita lihat juga
strategi perusahaan untuk berkompetisi di pasar dan reaksi pasar
terhadap strategi itu sendiri juga. Kemudian hasil eksekusi strategi dan
plan awalnya gimana? Optimal kah, atau justru ada hasil yang diluar
dugaan?
Analsis Akuntansi
Gambaran yang kita dapat terhadap suatu perusahaan, sangat
terpengaruh oleh cara pembukuannya, makanya disini kita masuk dikit
lebih rinci kearah akuntansi perusahaannya.
Apa yang diukur? Akurasi pembukuan terhadap realita. Bener ga nih
kondisi kita kayak gini? Karena cacat terhadap akuntansi dapat
menjadi hal yang sangat berbahaya dalam mengambil suatu
keputusan atau pemahaman, baik oleh perusahaan, oleh investor,
ataupun oleh analyst seperti kita sekarang.
Analisis Keuangan
Jika sudah kita pastikan akuntasi perusahaan reliable atau nggak, baru
kita bisa analisis keuangannya lebih rinci lagi.
Kita lihat posisi dan kinerja keuangan perusahaan dengan menilai:
a. Profitabilitas: kemampuan perusahaan menghasilkan cuan lah
pokoknya, bisa dilihat dari rasio-rasio keuangan atau alat analisis
lainnya,
b. Risiko : Perusahaan mampu nggak memenuhi komitmennya? Bayar
utang yang akan jatuh tempo misalnya.
c. Sumber dan Penggunaan Dana : Portofolio perusahaan gimana? Ada
bayar royaltu-royalti gajelas nggak? (Bisa jadi indikasi Aggressive
Tax Planning).
Analisis Prospektif
Finalisasi, disini kita menilai value perusahaan. Prospeknya cerah atau
awikwok? Bisa kita estimasi sendiri kondisi perusahaan di masa depan,
misal labanya, ekspansi bisnisnya, dll.
Apa manfaat ALK buat fiscus?
Laporan Keuangan
Pertemuan 2
Lingkungan Pelaporan
a. Laporan Keuangan
b. Pengumuman Pendapatan/ Dividen
c. Laporan tertentu lainnya
Akrual
A. Konsep akrual
Accrual-basis dan Cash-basis memiliki perbedaan pengakuan
pendapatan dan pengeluaran yang nanti akan berpengaruh ke aspek
pajaknya.
Cash basis transaksi dicatat pada saat menerima atau
mengeluarkan kas
Accrual basis transaksi dicatat pada saat terjadi, meskipun
belum menerima
ataupun mengeluarkan kas.
Contoh:
PT Peradaban Musik Paling Keras pada bulan ini melakukan transaksi
sebagai berikut,
1. Mengirim tagihan sebesar 5.000 USD kepada Tuan Hendra Indieboy
untuk proyek yang telah diselesaikan.
2. Menerima tagihan sebesar 1000 USD dari Tuan Yudi Riaju untuk
servis bulan ini.
3. Membayar 75 USD dari tagihan catering kantor bulan lalu
4. Menerima pembayaran sebesar 1000 USD atas tagihan yang dikirim
bulan lalu
Untuk model akuntansi fair value, nilai aset dan liabilitas ditentukan
berdasarkan nilai wajar (biasanya harga pasar) yang diambil pada tanggal
pengukuran/penyusunan Lapkeu.
Pertemuan 3
Analisis Profitabilitas
Fungsi:
a. Bagi investor: Melihat expected return perusahaan
b. Bagi kreditur: Melihat kemampuan keuangan perusahaan, (Layak ga
dipinjemin duit?)
c. Bagi pemerintah: Melihat realita perusahaan dan melihat apakah pajak
yang dibayar wajar apa nggak
Disitu kita bisa liat, ada percentage swing yang gede banget ada pada
HPP pada tahun 2017 terhadap tahun 2016 yang terus nanti akibatnya
juga berdampak pada laba kotor dan laba bersihnya.
Nah kalo udah kelihatan nih percentage swing yang abnormal, bisa
ditelusuri lebih lanjut (Biasanya liat dulu CALK). misalnya setelah
ditelaah, diketahui bahwa PT Enji memiliki bahan baku dimana 40% dari
perkebunan sendiri. Kemudian diketahui bahwa pada tahun 2017
mengalami gagal panen, entah karena kemarau yang panjang ataupun
hama. Kemudian diketahui liability jangka pendek dan asset tetap pada
tahun berikutnya bertambah signifikan karena membuat water plant
untuk mencegah bencana yang sama di masa yang akan datang. Maka
kira-kira wajar nggak swing HPP nya seperti itu? atau ada data lain yang
bisa membantah argument tersebut? kamu yang tentukan sendiri.
2. Analisis Common-Size
Terbentuk dari analisis vertical dan horizontal,
Analisis vertical Mengetahui besar porsi suatu pos terhadap nilai total.
(misal: besar
porsi HPP terhadap penjualan, Beban operasi terhadap
penjualan)
Analisis Horizontal Prinsipnya sama kayak time series, hanya saja di-
apply pada
analisis vertical (misal: tahun 2016, laba bersih 10% dari
penjualan,
tahun 2017, laba bersih 11,2% dari penjualan, dll.)
3. Analisis Rasio
Karena ini versinya banyak jadi kita ambil yang paling umum aja. Rasio
Keuangan terbagi menjadi 4 jenis, yaitu:
A. Rasio Profitabilitas
Horizontal
Mengukur kinerja perusahaan dalam mendapatkan income.
a. Gross Profit Margin (GPM)
Efisiensi biaya untuk menghasilkan profit
B. Rasio Aktivitas
Melihat gambaran aktivitas operasional perusahaan.
a. Total Assets Turn Over (Perputaran Aktiva Keseluruhan)
Efisiensi pemakaian aktiva perusahaan secara keseluruhan dalam
menghasilkan volume penjualan tertentu
Penjualan / Total Aktiva x 100%
C. Rasio Likuiditas
Suatu perusahaan dikatakan likuid jika ia mampu membayar seluruh
utang-utangnya tepat waktu
a. Net Working Capital
Modal kerja bersih, rumusnya udah ada tuh diatas, tapi gapapa deh
tulis lagi hehe
Modal Kerja Bersih = Aktiva lancar – Utang lancar
b. Current Ratio
Perbandingan asset lancar dan utang lancar, menunjukkan
kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek.
D. Rasio Solvabilitas
kemampuan perusahaan dalam melunasi semua kewajibannya baik
jangka pendek maupun jangka panjang dengan jaminan aktiva atau
kekayaan yang dimiliki perusahaan.
a. Deb to Equity Ratio (DER)
Menunjukkan struktur modal perusahaan, berapa porsi dari utang,
berapa dari saham
DER = (Total Liability / Equity) x 100%
b. Debt Ratio
Menunjukkan berapa besar persentase asset perusahaan yang
diperoleh melalui utang.
Debt Ratio = Total liablity / Total Asset
c. Times Interest Earned Ratio
Seberapa besar kemampuan perusahaan untuk membayar bunga
Earning sebelum interest ∧tax expense(EBIT )
Interest expense
Analisis Risiko
Terbagi menjadi banyak tipe:
A. Financial Flexibility
Kemampuan perusahaan untuk mendapatkan pembiayaan hutang dan
memenuhi imbalan kepada shareholders. Dimana hal ini ditentukan
dari penggunaan asset dan dana (leverage) perusahaan yang
mempengaruhi profitabilitas kegiatan operating perusahaan.
Liat-liat lagi rasio aktivitas dan rasio likuiditas, ini juga kalo mau
C. Long term solvency risk
Kemampuan untuk memenuhi kewajiban jangka panjang.
A. Industri Jasa
B. Industri Dagang
C. Industri Manufaktur