Anda di halaman 1dari 23

Pertemuan 1

Sebuah pesan sebelum memulai memahami alk:


Insha’Allah we can show you How and Why with the guideline, but
it is you and your data whom ultimately decides the conclusion of
your work.

Definisi

 Analisis Laporan Keuangan (ALK) adalah:


Penggunaan alat dan teknik analisis untuk mendapatkan gambaran
umum dari laporan keuangan dan data lainnya yang berhubungan
untuk menghasilkan estimasi dan kesimpulan yang berguna untuk
analisis bisnis. (Subramanyam, 2014)
 Analisis Bisnis adalah:
Evaluasi prospek dan risiko ekonomi.

Apa yang harus dianalisis untuk mendapat gambaran bisnis?

Ada 5, yaitu: Analisis Industri, Strategi, Akuntansi, Keuangan, dan Prospektif.

 Analisis Industri
Meninjau “nature” dari perusahaan. Umumnya dilakukan dengan
analisis rantai nilai,
Misalnya dari sini kita cari tau, kejadian dalam dunia usaha apa yang
bakal memperngaruhi salah satu rantai? Terus dampak panjangnya
gimana? Kita dituntut berpikir kritis dan rajin browsing disini wkwk.

Terus kita lihat grand design probis perusahaan itu gimana, core nya
apa, prospek industrinya (misal industry damage terhadap
penerbangan karen covid gimana), dan juga tingkat persaingan pasar
(Ada pemain baru apa nggak? misalnya bagaimana dampak kehadiran
AICE terhadap performa industry eskrim Walls).

 Analisis Strategi
Evaluasi kebijakan/keputusan bisnis perusahaan. Kita lihat juga
strategi perusahaan untuk berkompetisi di pasar dan reaksi pasar
terhadap strategi itu sendiri juga. Kemudian hasil eksekusi strategi dan
plan awalnya gimana? Optimal kah, atau justru ada hasil yang diluar
dugaan?

 Analsis Akuntansi
Gambaran yang kita dapat terhadap suatu perusahaan, sangat
terpengaruh oleh cara pembukuannya, makanya disini kita masuk dikit
lebih rinci kearah akuntansi perusahaannya.
Apa yang diukur? Akurasi pembukuan terhadap realita. Bener ga nih
kondisi kita kayak gini? Karena cacat terhadap akuntansi dapat
menjadi hal yang sangat berbahaya dalam mengambil suatu
keputusan atau pemahaman, baik oleh perusahaan, oleh investor,
ataupun oleh analyst seperti kita sekarang.

Distorsi akuntansi (Penyimpangan dalam pembukuan) biasanya


disebabkan 3 hal:
a. Kesalahan (Honest Error) / Kelalaian (Omission)
b. Manipulasi / Window Dressing
c. Standar Akuntansi yang lemah terhadap realitas (gagal menangkap
kondisi nyata)

 Analisis Keuangan
Jika sudah kita pastikan akuntasi perusahaan reliable atau nggak, baru
kita bisa analisis keuangannya lebih rinci lagi.
Kita lihat posisi dan kinerja keuangan perusahaan dengan menilai:
a. Profitabilitas: kemampuan perusahaan menghasilkan cuan lah
pokoknya, bisa dilihat dari rasio-rasio keuangan atau alat analisis
lainnya,
b. Risiko : Perusahaan mampu nggak memenuhi komitmennya? Bayar
utang yang akan jatuh tempo misalnya.
c. Sumber dan Penggunaan Dana : Portofolio perusahaan gimana? Ada
bayar royaltu-royalti gajelas nggak? (Bisa jadi indikasi Aggressive
Tax Planning).

 Analisis Prospektif
Finalisasi, disini kita menilai value perusahaan. Prospeknya cerah atau
awikwok? Bisa kita estimasi sendiri kondisi perusahaan di masa depan,
misal labanya, ekspansi bisnisnya, dll.
Apa manfaat ALK buat fiscus?

1. Menggali potensi pajak, karena ALK memberikan Indikasi awal


2. Menentukan Audit scope (pos pos yang perlu diperdalam dalam
pemeriksaan) yang akan memudahkan penyusunan Audit plan.
3. Tujuan lainnya, misal Benchmarking.

Laporan Keuangan

SOFP/Statement of Financial Position (Laporan Posisi Keuangan),


disusun di akhir periode, teridiri dari 3 (tiga )unsur:
ASET = LIABILITY +
EQUITY

Aset Lancar Liabilitas Ekuitas


- Kas & Setara Kas
Aset Tidak Lancar

 Dalam Aset Lancar, SOFP menyajikan hasil olahan Cashflow


Statement (Laporan Arus Kas) yang didalamnya terdapat informasi:
Operating cash flow, Investing cash flow, dan Financing cash flow.
 Dalam Ekuitas, SOFP menyajikan hasil olahan Statement of Changes
in Equity (Laporan Perubahan Ekuitas), yang merupakan hasil dari
pengolahan terhadap Income Stament & OCI (Laporan Laba Rugi &
Laporan Laba Rugi Komprehensif Lainnya).
 Tambahan informasi mengenai laporan-laporan diatas terdapat dalam
CALK.

Atribusi hak atas laba adalah sebagai berikut


1. Bunga & Pinjaman  Kreditur
2. Pajak  Pemerintah
3. Dividen  Pemegang Saham

Pertemuan 2

Pada pertemuan ini kita diminta untuk memahami beberapa prinsip/teori


yang diharapkan akan membantu kita dalam melakukan analisis akuntansi

Lingkungan Pelaporan

Menyiapkan laporan keuangan yang memenuhi kriteria kewajiban pelaporan


adalah hal yang penting untuk menjaga tingkat kepatuhan. Menurut
peraturan yang berlaku, perusahaan harus setidaknya menyerahkan hal
berikut kepada pemerintah (Pelaporan informasi keuangan yang diwajibkan):

a. Laporan Keuangan
b. Pengumuman Pendapatan/ Dividen
c. Laporan tertentu lainnya

Faktor yang mempengaruhi pelaporan informasi keuangan yang diwajibkan:

a. Standar akuntansi yang ditetapkan (GAAP)


b. Manajer/Penyusun
c. Mekanisme pengawasan dan penegakan
d. Sumber informasi alternative

Sifat dan Tujuan Akuntansi

A. Kualitas ideal suatu pelaporan akuntansi adalah:


1. Relevan, Dapat digunakan untuk menghasilkan keputusan yang
akurat, disini aktualitas/ketepatan waktu adalah kuncinya.
2. Reliable, informasi yang reliable memiliki karakteristik yaitu:
Verifiability = Dapat dibuktikan atau dikonfirmasi.
Representationally Faithful = Kesesuaiannya dengan realita yang
telah, sedang, atau mungkin akan terjadi.
Neutrality = Jujur dan tidak bias dan dibuat-buat.

B. Prinsip penting akuntansi


1. Akrual, revenue dicatat ketika diperoleh dan expense dicatat
Ketika benar-benar terjadi
2. Historical cost & Fair Value, mengetahui mana yang
menggunakan nilai historis (nilai buku), dan mana yang
menggunakan nilai wajar dalam hal pencatatan asset dan liabilitas.
Biasanya perusahaan boleh menggunakan metode/nilai manapun
selama penggunaan metode/nilai tersebut konsisten.
3. Materiality, seberapa besar batasan ‘tidak akurat’ yang
diwajarkan, yang tidak berdampak besar pada pengambilan
keputusan
4. Conservatism, Dalam menghadapi ketidakpastian pengukuran,
maka melaporkan hal berdasarkan mindset yang ‘pesimis’ (worst
scenario) agar pengambil keputusan menerapkan prinsip kehati-
hatian.

C. Informasi laporan keuangan memiliki keterbatasannya tersendiri


Maka dari itu, ramalan, laporan, dan rekomendasi dari analyst dan juga
sumber informasi alternative lainnya adalah pelengkap yang dapat
memberi manfaat antara lain sebagai berikut:
1. Timeliness (Aktualitas/Kesesuaian waktu)
Kadang ramalan dan rekomendasi analis lebih Real time,
dibandingkan Lapkeu yang terpaku siklus rilisnya.
2. Frekuensi
Informasi alternative lebih sering beredar dibandingkan Lapkeu
yang terpaku siklus (biasanya triwulanan).
3. Forward-Looking (Proyektif terhadap masa depan)
Informasi alternative cenderung lebih visioner, karena data yang
dipakai sangat variatif dan sangat berpandangan kedepan.
Sedangkan Lapkeu hanya memberikan forecast yang terbatas,
apalagi kalo dia pake yang historical-cost-based accounting,
biasanya ada keterlambatan pengakuan.
Gimana maksudnya? Misalkan ada perusahaan yang nge-sign
contract dengan klien yang sifatnya longterm, seorang analis akan
langsung menghitung nilai kontrak itu sebagai value perusahaan di
masa depan, sedangkan Lapkeu, karena prinsipnya diantaranya ada
akrual dan konservatis, maka dia hanya akan mengakui nilai
kontrak ini sebagai pendapatan hanya kalo kontrak tersebut emang
bener-bener terpenuhi.

Akrual

A. Konsep akrual
Accrual-basis dan Cash-basis memiliki perbedaan pengakuan
pendapatan dan pengeluaran yang nanti akan berpengaruh ke aspek
pajaknya.
Cash basis  transaksi dicatat pada saat menerima atau
mengeluarkan kas
Accrual basis  transaksi dicatat pada saat terjadi, meskipun
belum menerima
ataupun mengeluarkan kas.
Contoh:
PT Peradaban Musik Paling Keras pada bulan ini melakukan transaksi
sebagai berikut,
1. Mengirim tagihan sebesar 5.000 USD kepada Tuan Hendra Indieboy
untuk proyek yang telah diselesaikan.
2. Menerima tagihan sebesar 1000 USD dari Tuan Yudi Riaju untuk
servis bulan ini.
3. Membayar 75 USD dari tagihan catering kantor bulan lalu
4. Menerima pembayaran sebesar 1000 USD atas tagihan yang dikirim
bulan lalu

Keuntungan PT Peradaban Musik Paling Keras bulan ini adalah:

Cash basis method = 1000 – 75  925 USD

Accrual basis method = 5000 – 1000  4000 USD

Dampaknya pada pajak adalah sebagai berikut:

Apabila transaksi-transaksi tersebut terjadi di penghujung tahun pajak,


maka kalo kita pake metode cash basis, Sebagian besar pajak kita
kemungkinan besar akan ‘terlempar’ ke tahun pajak berikutnya.
Sedangkan jika pake accrual basis, maka kita harus bayar pph atas
invoice yang kita keluarin ke Tuan Hendra Indieboy.

B. Apa bagusnya sih akrual?


“The use of accrual accounts greatly improves the quality of
information on financial statements”
Metode akrual menyajikan laporan keuangan yang lebih relevan untuk
mengukur kondisi keuangan perusahaan dengan memberi informasi
tentang kredit jangka pendek yang diberikan kepada customer dan
kewajiban yang harus dibayar pada pemberi pinjaman di masa yang
akan datang. Memungkinkan kita untuk melihat proyeksi besar
keuangan seperti dibawah ini (Nice To Know aja ya)

*Hayoo Mankeunya diingat lagi

Hint untuk membaca :


1. Operating Cash Flow, Menunjukkan performa core business
perusahaan,
ex: Semua yang berhubungan dengan Income Statement (Sales,
expense, etc.)
↑ (Naik) artinya perusahaan untung ↓ (Turun) artinya
perusahaan rugi
2. Investing Cash Flow, Menunjukkan pembelian dan penjualan aset
jangka panjang ex: aktiva tetap (pabrik, mesin), investasi jangka
panjang
↑ (Naik) artinya investasi perusahaan pada asset jangka panjang
berkurang
↓ (Turun) artinya investasi perusahaan pada asset jangka panjang
meningkat
3. Financing Cash Flow, Menunjukkan perubahan hutang dan
ekuitas perusahaan,
ex: Penerbitan saham, pembelian saham kembali, pembayaran
dividen
↑ (Naik) artinya jumlah utang naik ↓ (Turun) artinya jumlah
utang turun
4. Free Cash Flow, Menunjukkan uang yang tersisa dari operasi
bisnis yang bisa digunakan untuk keperluan perusahaan lainnya,
seperti membayar dividen, melunasi utang, atau melakukan
ekspansi usaha.
 Free Cash Flow = Operating Cash flow – Modal yang
dikeluarkan (CAPEX) – Investasi pada modal kerja operasi
bersih (NOWC).

C. Analisis Implikasi akuntansi akrual

The Concept of Income

A. Konsep Penghasilan dalam ekonomi


Memperhitungkan perubahan value asset tertentu sesuai harga pasar
serta recognizing realized and unrealized gains.
1. Pendapatan Ekonomi, adalah:
Cash flow pada saat ini + Perubahan PV Cash Flow saat ini di masa
depan.
2. Pendapatan Permanen, adalah:
Pendapatan stabil yang dapat diandalkan.
3. Operating income, adalah:
Udah jelas lah yaaa

B. Konsep penghasilan dalam akuntansi


Penghasilan yang dilaporkan sesuai konsep akuntansi akrual yang
udah dijelasin

C. Penghasilan Akuntansi vs Penghasilan Ekonomi


Pendapatan atau kerugian akuntansi mengakui keuntungan dan
kerugian yang direalisasi, dan tidak mengakui keuntungan dan
kerugian yang belum direalisasi karena menganut prinsip
konservatisme. Pendapatan atau kerugian ekonomi mengakui semua
keuntungan dan kerugian, baik yang direalisasi atau yang belum
direalisasi.

Fair Value Accounting

Untuk model akuntansi fair value, nilai aset dan liabilitas ditentukan
berdasarkan nilai wajar (biasanya harga pasar) yang diambil pada tanggal
pengukuran/penyusunan Lapkeu.

Pengantar Analisis Akuntansi

A. Akuntansi akrual mencerminkan aktivitas bisnis secara lebih Real-time,


tetapi memiliki risiko distorsi akuntansi, karena itu diperlukan analisis.
Distorsi yang dimaksud adalah yang disebabkan oleh realita bisnis
(bukan distorsi yang dijelaskan pada pertemuan 1) antara lain karena
sebab: standarnya, kesalahan dalam estimasi, dan trade-off antara
reliability dan relevansi (dimana historical cost lebih reliable, dan fair
value lebih relevan).
B. Manajemen pendapatan
Intervensi yang disengaja oleh manajemen dalam menghasilkan
proses penentuan, biasanya untuk memenuhi tujuan egois.
C. Proses analisis akuntansi
 Evaluasi terhadap kualitas pendapatan

Kalo rationya 1, berarti earning qualitynya very high. Tapi kalo


ternyata rendah, berarti perusahaan mengandalkan sumber
pendapatan selain operating untuk dapet income yang mungkin
bisa jadi gak stabil.
 Penyesuaian Laporan Keuangan
Supaya lebih reliable dan relevan, lakukan adjustment pada
laporan keuangan.

Pertemuan 3

Setelah melakukan analisis akuntansi, kita diminta untuk melakukan analisis


keuangan, yaitu diantaranya adalah analisis profitabilitas dan risiko. Hal
tersebut bisa dilakukan dengan melakukan analisis terhadap arus kas.

Analisis Profitabilitas

Adalah bagaimana kemampuan perusahaan menghasilkan laba dan kondisi


investasi yang dipilih perusahaan, Intinya adalah efisiensi perusahaan dalam
penggunaan asset untuk generate income.

Fungsi:
a. Bagi investor: Melihat expected return perusahaan
b. Bagi kreditur: Melihat kemampuan keuangan perusahaan, (Layak ga
dipinjemin duit?)
c. Bagi pemerintah: Melihat realita perusahaan dan melihat apakah pajak
yang dibayar wajar apa nggak

Tipe Analisis Profitabilitas

1. Analisis Lapkeu Komparatif :


Membandingkan elemen laporan keuangan pada satu perusahaan
terhadap elemen yang sama pada laporan keuangan perusahaan
tersebut di periode yang berbeda (Bisa juga disebut Analisis Time Series),
nah ini disini kita ngeliat persentase naik turunnya suatu elemen
tersebut, makanya juga sering disebut Percentage Change Analysis.
Langsung contoh aja deh ya, misal:

Perusahaan Teh Kemasan, PT Enji Gasuka Coklat


memiliki data keuangan sebagai berikut

Pos-pos 2015 2016 2017 2018


Penjualan 18.000.000 19.000.000 20.000.000 21.000.000
HPP 14.150.00 14.000.000 18.000.000 18.300.000
0
Laba Kotor 3.850.000 5.000.000 2.000.000 2.700.000
Beban 1.200.000 1.000.000 1.100.000 1.300.000
Penjualan
Beban Umum 350.000 450.000 400.000 370.000
Jumlah Biaya 1.550.000 1.450.000 1.500.000 1.670.000
Operasi
Laba Bersih 2.300.000 3.550.000 500.000 103.000

2016 terhadap 2015 2017 terhadap 2016 2018 terhadap 2017


Presentas
Rp Presentase Rasio Rp e Rasio Rp Presentase Rasio
Penjualan 1,05 1,05 1,04
1.000.000 6% 6 1.000.000 5% 3 1.000.000 5% 8
HPP 0,98 1,28 1,01
-150.000 -1% 9 4.000.000 29% 6 300.000 2% 6
Laba Kotor 1,29 0,40 1,25
1.150.000 30% 9 -3.000.000 -60% 0 700.000 26% 9
Beban 0,83 1,10 1,15
Penjualan -200.000 -17% 3 100.000 10% 0 200.000 15% 4
Beban 1,28 0,88 0,91
Umum 100.000 29% 6 -50.000 -11% 9 -30.000 -8% 9
Jumlah
Biaya 1,03 1,10
Operasi -100.000 11.92% 1.12 50.000 3% 4 170.000 10% 2
Laba 0,14 1,51
Bersih 1.250.000 -11.55% 0.88 -3.050.000 -86% 1 530.000 51% 5
Maka analisis time seriesnya adalah sebagai berikut

Disitu kita bisa liat, ada percentage swing yang gede banget ada pada
HPP pada tahun 2017 terhadap tahun 2016 yang terus nanti akibatnya
juga berdampak pada laba kotor dan laba bersihnya.

Nah kalo udah kelihatan nih percentage swing yang abnormal, bisa
ditelusuri lebih lanjut (Biasanya liat dulu CALK). misalnya setelah
ditelaah, diketahui bahwa PT Enji memiliki bahan baku dimana 40% dari
perkebunan sendiri. Kemudian diketahui bahwa pada tahun 2017
mengalami gagal panen, entah karena kemarau yang panjang ataupun
hama. Kemudian diketahui liability jangka pendek dan asset tetap pada
tahun berikutnya bertambah signifikan karena membuat water plant
untuk mencegah bencana yang sama di masa yang akan datang. Maka
kira-kira wajar nggak swing HPP nya seperti itu? atau ada data lain yang
bisa membantah argument tersebut? kamu yang tentukan sendiri.

2. Analisis Common-Size
Terbentuk dari analisis vertical dan horizontal,
Analisis vertical  Mengetahui besar porsi suatu pos terhadap nilai total.
(misal: besar
porsi HPP terhadap penjualan, Beban operasi terhadap
penjualan)
Analisis Horizontal  Prinsipnya sama kayak time series, hanya saja di-
apply pada
analisis vertical (misal: tahun 2016, laba bersih 10% dari
penjualan,
tahun 2017, laba bersih 11,2% dari penjualan, dll.)

Analisis Common Size


NO
. POS-POS 2014 2015 2016 2017 2018
             
100,00
1 Penjualan 100,00% % 100,00% 100,00% 100,00%
2 HPP 88,78% 89,80% 88,97% 89,64% 87,85%
3 Laba Kotor 11,22% 10,20% 11,03% 10,36% 12,15% Ingat, yang
Beban
4 Penjualan 12,72% 10,15% 10,97% 9,12% 9,07%
menjadi
acuan persen
5 Beban Umum 5,20% 5,06% 4,08% 3,94% 4,23%
adalah :
Jumlah Biaya
6 Operasi 17,92% 15,30% 14,97% 13,06% 13,31% Revenue
(Pada
7 Laba Bersih -6,70% -5,10% -3,94% -2,71% -1,15% Balance
Vertical
Sheet) dan
Total (Pada Financial Position)

*Kerasa kan bedanya common-size dan time-series?

3. Analisis Rasio
Karena ini versinya banyak jadi kita ambil yang paling umum aja. Rasio
Keuangan terbagi menjadi 4 jenis, yaitu:

A. Rasio Profitabilitas
Horizontal
Mengukur kinerja perusahaan dalam mendapatkan income.
a. Gross Profit Margin (GPM)
Efisiensi biaya untuk menghasilkan profit

b. Operating/Net Profit Margin


Profit rate dari penjualan bersih
Laba Bersih ÷ Penjualan Bersih
c. Operating Return on Asset
Mengukur efisiensi penggunaan asset untuk mendapatkan cuan.
Laba Bersih( Net Sale)
Total Aset
d. Return on Equity (ROE)
Imbalan yang diberikan ke pemegang saham biasa

e. Return on Inventory (ROI)


Imbalan yang didapat perusahaan dari pilihan investasinya.
Laba ( rugi ) investasi
×100 %
Jumlah investasi awal

B. Rasio Aktivitas
Melihat gambaran aktivitas operasional perusahaan.
a. Total Assets Turn Over (Perputaran Aktiva Keseluruhan)
Efisiensi pemakaian aktiva perusahaan secara keseluruhan dalam
menghasilkan volume penjualan tertentu
Penjualan / Total Aktiva x 100%

b. Fixed Asset Turnover (Perputaran Aktiva Tetap)


Efektivitas investasi yang tertanam pada aset tetap seperti pabrik
dan peralatan untuk menghasilkan penjualan.
Perputaran Aktiva Tetap = Penjualan / Aktiva Tetap x
100%
c. Inventory Turnover (Perputaran Modal Kerja)
Menunjukkan berapa cepet perusahaan ngejual barang, semakin
besar berarti semakin intens operasionalnya, karena inventory
diubah jadi kas dengan cepat.

d. Receivable Turnover (Perputaran Piutang)


Rata-rata piutang yang dapat ditagih dalam satu tahun
Penjualan Kredit / Piutang Rata-Rata
ATAU
Penjualan Bersih / Rata-Rata Piutang Dagang

e. Working Capital Turnover


Menunjukkan banyaknya penjualan (dalam rupiah) yang dapat
diperoleh perusahaan untuk tiap rupiah modal kerja dan mengukur
aktivitas bisnis apabila aktiva lancar > kewajiban lancar.
Penjualan
Modal Kerja Bersih= Aktivalancar−Utang lancar

Sisanya adalah derivat dari rumus-rumus diatas, silahkan dicari


sendiri ya :)

C. Rasio Likuiditas
Suatu perusahaan dikatakan likuid jika ia mampu membayar seluruh
utang-utangnya tepat waktu
a. Net Working Capital
Modal kerja bersih, rumusnya udah ada tuh diatas, tapi gapapa deh
tulis lagi hehe
Modal Kerja Bersih = Aktiva lancar – Utang lancar

b. Current Ratio
Perbandingan asset lancar dan utang lancar, menunjukkan
kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek.

c. Acid test/Quick Ratio


Sama seperti Current Ratio hanya saja menganggap inventory tidak
likuid, sehingga mengeluarkannya dari kalkulasi.

D. Rasio Solvabilitas
kemampuan perusahaan dalam melunasi semua kewajibannya baik
jangka pendek maupun jangka panjang dengan jaminan aktiva atau
kekayaan yang dimiliki perusahaan.
a. Deb to Equity Ratio (DER)
Menunjukkan struktur modal perusahaan, berapa porsi dari utang,
berapa dari saham
DER = (Total Liability / Equity) x 100%

b. Debt Ratio
Menunjukkan berapa besar persentase asset perusahaan yang
diperoleh melalui utang.
Debt Ratio = Total liablity / Total Asset
c. Times Interest Earned Ratio
Seberapa besar kemampuan perusahaan untuk membayar bunga
Earning sebelum interest ∧tax expense(EBIT )
Interest expense

E. Rasio Benchmark Behavioral Model sesuai SE-02/PJ/2016

Adapun premis mengapa rasio rasio itu digunakan adalah karena


hanya data-data tersebut yang ada dalam SPT, sedangkan rasio
keuangan lain hanya dapat diketahui dari laporan keuangan

Analisis Risiko
Terbagi menjadi banyak tipe:

A. Financial Flexibility
Kemampuan perusahaan untuk mendapatkan pembiayaan hutang dan
memenuhi imbalan kepada shareholders. Dimana hal ini ditentukan
dari penggunaan asset dan dana (leverage) perusahaan yang
mempengaruhi profitabilitas kegiatan operating perusahaan.

Return on Common shareholders’ equity


Jatah Net Income untuk Shareholder
¿
Rata−rata ekuitas pemegang saham biasa

Jatah Net Income untuk shareholder


= Laba bersih – Interest & Tax expense – NCI

Rata-rata ekuitas pemegang saham biasa


Common shareholdersequity beginning+Common shareholders equity ending
= 2
*NCI = shareholder which has no control average common shareholder
equity over decision, inget lagi tentang ownership perusahaan
*Common shareholder equity = Total equity – Preferred

B. Short term liquidity risk


Kemampuan untuk menyediakan kas untuk membiayai modal kerja
dan kewajiban jangka pendek.

Liat-liat lagi rasio aktivitas dan rasio likuiditas, ini juga kalo mau
C. Long term solvency risk
Kemampuan untuk memenuhi kewajiban jangka panjang.

Liat-liat lagi rasio solvabilitas, ini juga kalo mau


Analisis Rasio Sesuai Kelompok Industri

A. Industri Jasa

B. Industri Dagang
C. Industri Manufaktur

Anda mungkin juga menyukai