yang rasional untuk menghasilkan keinginan (preference) atau keperluan (Untility) dari para
pelaku. Game teory sering di jabarkan sebagai cabang dari ilmu matematika terapan dan ilmu
ekonomi yang mempelajari tentang pengambilan keputusan dalam rangka untuk mendapatkan
hasil yang maksimal. Game Theory kemudian berkembang dan di pakai dalam ekonomi neo-
klasik. Dalam kajian ilmu politik, game Theory sangat efektif di gunakan dalam menentukan
startegi dan kebijakan (keputusan politik) yang berkaiatan dengan pencapaian tujuan dan
Perkembangan aktor dalam sistem internasional yang tidak hanya di dominasi oleh aktor
negara bahkan bisa jadi aktor hubungan internasional di perankan oleh perusahaan bahkan
individu, menjadikan game theory sebagai salah satu teori aplikatif dalamm mengambil
kebijakan secara ekonomi dan politik oleh aktor-aktor dalam hubungan internasional.
Teori permaianan (Game Theory) di temukan oleh Jhon Von Neumann (pakar ilmu
Matematika) dan Oskar Morgentstern (pakar Matematika Ekonomi) menulis Game of Theory
and Economic Behaviour. Pusat kajian yang serius membahas Game theory adalah perusahaan
Teori ini pada awalnya di gunakan di dalam ilmu Matematika. Namun, dengan
relevan dengan beberapa dengan bidang kajian ilmu seperti ekonomi, politik, psikologi,
sosiologi, biologi.
Game Theory adalah studi politik tentang cara berinteraksi diantara aktor-aktor yang
rasional untuk menghasilkan keinginan (preference) atau keperluan dari para pelaku.
Dalam ilmu sosial, Game Theory memiliki peran yang penting. Game Theory yang
sering di gunakan didalam ilmu-ilmu sosial dan etika adalah, Prisoner’s dilemma, travelers
dilemma, coordination game, chicken, volunteer’s dilemma, dollar aution, stag hunt, ultimatum
game, minority game, rock, paper, scissors pirate game, dictator game, public goods game,
mutual defense, barbarians at the gate, battle of the network, caveat emptor, conscription,
coordination, escape and evasion, frogs call for mates, hawk versus dove, mutually assured
destruction, majority rule, market niche, subsidized small business, tragedy of the commons,
Pada saat ini Game Theory Telah merambah dunia ilmuwan computer, disebabkan
Game theory memiliki beberapa model seperti symmetric game, perfect information,
dynamic game, repeated game, signaling game, Cheap talk, Zero sum game, non-zero sum game,
John Nash adalah seorang pemenga Nobel Prize dalam pengembangan Game Theory.
Game Theory pernah digunakan dalam film berjudul War Games. Penggunanaan Game Theory
dalam prosedur dan organisasi yang nyata sering disebut dengan Gaming the system. Ilmu-ilmu
sosial politik juga sudah banyak yang mengadopsi Game Theory baik yang kategori Zero sum
game maupun Non-Zero sum game. Terutama berkaitan dengan pengambilan keputusan,
Gambar
Pada kategori I tidak menunujjukan adanya konflik kepentingan yang nyata: kepentingan
A dan B bahkan identik, yaitu mengarah ke pilihan A1B1 yang menurut keduanya jauh lebih
menguntungkan daripada pilihan-pilihan lain. Permainan ini disebut bersifat trival, bukan benar-
benar permainan. Karena itu dari sudut pandang logika konflik, tidak perlu diperhatikan karena
Sebaliknya dalam kategori II kepentingan kedua pemain itu benar-benar secara diametris
bertentangan. Semakin banyak kemenangan satu pemain maka semakin banyak kerugian pada
pihak lainnya. Dengan artian semakin besar angka positif perolehan yang didapat oleh A, maka
semakin besar kerugian (angka negatif) yang di dapat oleh B, begitu juga senaliknya. Ini
menggambarkan konflik yang tidak mungkin diselesaikan dengan baik. Namun, penyelesaiannya
Pemain rasional pada kategori ini berusaha semaksimal mungkin untuk memperoleh
keuntungan yang optimal, dengan sendirinya teerjadi kerugian pada pihak lain. Bagi kedua
pemain, kompromi tidaklah memberikan keuntungan bagi mereka. Oleh sebab itu, kemungkinan
terjadinya kerjasama sudah sudah tidak ada. Permainan yang disebut Zero sum game (kalau satu
pemain menang berarti +1 dan yang lain kalah -1, maka jumlahnya: 0) Pada kategori ini dapat
dilihat bahwa jika pihak A mengalami kerugian: -10, maka pihak B mendapatkan keuntungan:
+10. Pada pilihan yang lain juga berlaku kaidah yang sama, yaitu jika pihak A mendapat
perolehan keuntungan : +7, maka pihak B akan mengalami kerugian: -7. Permaianan pada
kategori II disebut dengan Zero sum game, jika suatu pemain mendapatkan keuntungan maka
peemain lain akan mengalami kerugian. Permaianan zero sum game memang jarang teerjadi
dalam kondisi konflik internasional. Namun, dalam bebrapa kasus zero sum game telah menjadi
pilihan menarik dalam menyelesaiakan konflik internasional. Oleh karena itu, Zero sum game
sejalan dengan ide kaum relais yang menyatakan bahwa sisteem internasional adalah sistem yang
anarki. Maka kapan saja setiap negara melakukan interaksi dengan negara lain untuk mencapai
tujuannya melalui instrumen politik internasional adalah dalam rangka untuk memaksimalkan
power (kekuatan)