Anda di halaman 1dari 5

PERBANDINGAN KEFEKTIFITASAN PEMBERIAN INFUSED WATER

MENTIMUN (CUCUMIS SATIVUS LINN.) DENGAN AIR REBUSAN SELEDRI


(APIUM GRAVEOLENS) UNTUK MENURUNKAN TEKANAN DARAH PADA
USIA DEWASA

Dosen pengampu : Dr. Siti Syabariyah, S.Kp.,Ms.Biomed,CWCS

Disusun oleh :

Denurta Nuzul R (302017019)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH BANDUNG

TAHUN AKADEMIK

2019/2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Hipertensi merupakan penyakit dengan keadaan abnormalitas tekanan darah


lebih dari 140/90 mmHg. Penyakit ini sering disebut sebagai silent killer karena
sifatnya asimtomatik. umunya terjadi tanpa gejala (asimptomatis). Hipertensi
merupakan faktor resiko utama penyakit kardiovaskuler yang merupakan
penyebab utama kematian di seluruh dunia. Beberapa penelitian menunjukkan
bahwa hipertensi disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya pola konsumsi
natrium, obesitas, merokok, kebiasaan olahraga/aktivitas fisik,Stress dan alkohol.
Sebagian besar orang tidak merasakan apa pun, meski tekanan darahnya sudah
jauh di atas normal. Hal ini dapat berlansung bertahun–tahun sampai akhirnya
penderita (yang tidak merasa menderita) jatuh ke dalam kondisi darurat dan
terkena penyakit jantung, stroke, atau kerusakan ginjal (Antika & Mayasari,
2016).

Sampai saat ini hipertensi masih menjadi suatu masalah yang cukup besar
bedasarkan data WHO (World Health Organization), 2019 prevalensi orang
dengan hipertensi di seluruh dunia di perkirakan 1,13 miliyar jiwa dan 2/3 nya
terdapat di negara berkembang. Di Indonesia sendiri prevalensi penderita
hipertensi cukup tinggi menurut data Riskesdas, 2018 penderita hipertensi pada
kelompok umur 31-44 tahun (31,6%), umur 45-54 tahun (45,3%), umur 55-64
tahun (55,2%). Data tersebut sejalan dengan data Dinas Kesehatan Provinsi
JawaBarat tahun 2018 menunjukan 34,5 % penduduk Jawabarat. Dari data yang
di temukan penderita hipertensi terjadi transisi ke usia lebih muda, namun faktor
usia tetap menjadi faktor yang paling mempengaruhi terjadinya hipertensi.
Sehingga semakin bertambahnya usia, risiko hipertensi pun semakin meningkat.
(Tirtasari & Kodim, 2019)
Masyarakat penderita hipertensi cenderung lebih tinggi pada usia dewasa
muda dibandingkan dengan usia lansia, dapat menjadi masalah kesehatan yang
serius karena dapat mengganggu aktivitas dan dapat mengakibatkan komplikasi
yang berbahaya jika tidak terkendali dan tidak diupayakannya pencegahan
dini.Gejala penyakit lanjutan yang dapat terjadi seperti stroke, kerusakan mata,
sakit pembesaran otot jantung, otak (pening), dan ginjal (Sarumaha & Diana,
2018). Selain mendapat kerugian dari segi kesehatan penderita akan kesuliatan
dalam mencari nafkah dan tidak dapat memenuhi kebutuhan ekonominya. Pada
fase Dewasa muda mereka sering di katagorikan sebagai golongan produktif atau
bisa diartikan sebagai golongan yang aktif berkarya , tetapi dengan aktifnya
kelompok usia ini memiliki kecenderungan tidak memperhatikan gaya hidup
sehat

Menurut penelitian (Karmitasari Yanra Katimenta, Siti Santy Sianipar, 2018)


Pengaruh pemberian infused water Mentimun (cucumis sativus linn.) di dapatkan
pengaruh penurunan tekanan darah dengan nilai rata rata 20 mmHg. Setelah
melakukan pemberian infused water mentimun secara rutin sebanyak 14 kali
terdapat hasil signifikan. terapi komplementer ini sering sekali menjadi alternative
bagi orang yang tidak suka atau terbiasa mengonsumsi air putih, buah, dan sayur
secara langsung. Kalium yang terkandung dalam Mentimun dapat menurunkan
kadar angiotensin II yang menyebabkan penurunan kadar ADH (Anti Diuretik
Hormone), ketika kadar ADH menurun ginjal akan meningkatkan sekresi urine
lebih banyak, untuk memekatkan urine volume cairan intraselular akan menarik
cairan ekstra selular (natrium), karena adanya penarikan cairan ekstra selular
keluar akan menurunkan konsentrasi natrium dalam darah dan akan
mengakibatkan penurunan tekanan darah. Selain dari Mentimun saat ini
menurunkan tekanan darah dapat menggunakan rebusan seledri. Menurut
penelitian (Oktavia et al., 2017) rebusan selederi memberikan pengaruh pada
tekanan darah sistolik dan diastolik penderita hipertensi. Intervensi yang
dilakukan penderita di beri konsumsi 2 batang seledri (40 gram) / hari selama satu
minggu dapat menurunkan tekanan darah dari 158 / 96 mmHg menjadi 118 /
mmHg . Hal ini dapat terjadi karena daun seledri banyak mengandung Apiin dan
substansi diuretik yang bermanfaat untuk menambah jumlah air kencing,
penenang (senyawa sedtif / Pthalides), karminatif dan mencegah penyempitan
pembuluh darah. Disamping kandungan Pthalides dan magnesium, zat lain yang
mampu menurunkan tekanan darah adalah Apigenin yang bersifat kalsium
antagonis yang sangat bermanfaat untuk mencegah penyempitan pembulu darah.

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang


“perbandingan kefektifitasan pemberian infused water Mentimun (cucumis
sativus linn.) dengan air rebusan seledri (Apium graveolens) untuk menurunkan
tekanan darah pada usia dewasa”

B. Rumusan Masalah.
Adapun rumusan masalahnya adalah:
1. Apa yang dimaksud hipertensi?
2. Apa faktor yang mempengaruhi hipertensi?
3. Bagaimana manfaat dari pemberian infused water mentimun dan rebusan
seledri?
4. manakah yang lebih efektif pemberian infused water mentimun dan
rebusan seledri untuk menurunkan tekanan darah ?
C. Tujuan Masalah
Tujuan umum
Mengetahui karakteristik penderita hipertensi
Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui hipertensi
2. Untuk mengetahui faktor pengaruh yang mempengaruhi hipertensi
3. Untuk mengetahui manfaat dari pemberian infused water mentimun dan
rebusan seledri
4. Untuk mengetahui yang lebih efektif pemberian infused water mentimun
dan rebusan seledri untuk menurunkan tekanan darah

DAFTAR PUSTAKA

Antika, I. D., & Mayasari, D. (2016). Efektivitas Mentimun ( Cucumis sativus L )


Dan Daun Seledri ( Apium graveolens L ) Sebagai Terapi Non-Farmokologi
Pada Hipertensi Effectiveness of Cucumber ( Cucumis sativus L ) And Celery
( Apium graveolens L ) As Non-Pharmacology Therapy To Hypertension.
Majoryty, 5(5), 119–123. %0Aefektifitas jus mentimun dalam menurunkan
tekanan darah ...%0Ajurnal.borneo.ac.id › index.php › borticalth › article ›
download%0A

Karmitasari Yanra Katimenta, Siti Santy Sianipar, N. I. (2018). Efektivitas


Pemberian Infused Water MentimunTerhadap Penurunan Tekanan Darah Pada
Lansia Hipertensi Di Kecamatan Pahandut Kota Palangka Raya. 9(2), 378–387.
https://doi.org/10.3969/j.issn.1672-4623.2018.01.

Oktavia, I., Junaid, J., & ainurafiq, A. (2017). PENGARUH PEMBERIAN AIR
REBUSAN SELEDRI (Apium graveolens) TERHADAP PENURUNAN
TEKANAN DARAH SISTOLIK DAN DIASTOLIK PENDERITA
HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUUWATU KOTA
KENDARI TAHUN 2016. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat
Unsyiah, 2(6), 198160.

Sarumaha, E. K., & Diana, V. E. (2018). The Risk Factors The Event Of
Hypertension In Young Adults In UPTD Perawatan Plus Health Centre Teluk
Dalam Subdistrict South Nias. Journal of The Global Health, 1(2), 70–77.

Tirtasari, S., & Kodim, N. (2019). Prevalensi dan karakteristik hipertensi pada usia
dewasa muda di Indonesia. Tarumanagara Medical Journal, 1(2), 395–402.

Anda mungkin juga menyukai