Anda di halaman 1dari 6

NAMA : YULIA RSTI PRATIWI

NO BP : 1811122049
KELAS: ANALISIS HASIL PERTANIAN A/ THP

TEKNIK SAMPLING

Teknik Pengambilan Sampel

Secara umum, Teknik Pengambilan Sampel dilakukan dengan cara yang bermacam-


macam, tergantung dari jenis penelitian yang hendak dilakukan. Secara garis besar,
teknik dari pengambilan sampel terbagi menjadi 2 kelompok yaitu :

 Probability Sampling (Random Sample)


 Non- Probability Sampling (Non-Random Sample).

1. Probability Sampling

Probability Sampling adalah salah satu metode pengambilan sampel yang dilakukan
secara random atau acak. Dengan menggunakan teknik pengambilan sampel ini, maka
semua anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk terpilih menjadi sampel
dari suatu penelitian. Secara umum, metode ini masih terbagi lagi menjadi beberapa
jenis yang lebih signifikan, yaitu antara lain sebagai berikut :

A. Simple Random Sampling

Simple Random Sampling adalah sebuah teknik pengambilan sampel yang dilakukan
dengan memberikan kesempatan yang sama bagi sluruh anggota populasi untuk
menjadi sebuah sampel penelitian. Cara pengambilan dengan metode ini yaitu
menggunakan nomor undian. Namun, terdapat 2 asumsi mengenai metode dari
pengambilan sampel secara Simple Random Sampling. Pendapat pertama mengatakan
bahwa setiap nomor undian yang sudah terpilih harus dikembalikan lagi, sehingga
setiap sampel akan memiliki presentase yang sama. Sedangkan, pendapat kedua
mengatakan bahwa tidak dibutuhkan pengembalian nomor undian pada pengambilan
sampel dengan menggunakan metode ini. Namun, yang paling sering dipakai adalah
Simple Random Sampling dengan pengembalian.

B. Systematic Random Sampling


Metode Systematic Random Sampling ini menggunakan data interval didalam
memilih sampel penelitian yang akan digunakan. Misalnya, didalam suatu penelitian
membutuhkan 10 sampel dari 100 orang, maka jumlah kelompok intervalnya adalah
100 : 10 = 10. Nah, selanjutnya responden tersebut dibagi ke dalam masing-masing
kelompok, lalu akan diambil secara acak dari tiap kelompoknya. Contohnya seperti
pengambilan sampel yang dilakukan pada setiap orang ke-10 yang datang ke
puskesmas. Jadi, setiap orang yang datang ke puskesmas di urutan 10, 20, 30 dan
seterusnya maka itulah yang akan dijadikan sebagai sampel penelitian.

C. Stratified Random Sampling

Metode Stratified Random Sampling adalah salah satu teknik yang digunakan untuk


mengambil sampel dengan berdasarkan pada tingkatan tertentu. Misalnya seperti
melakukan penelitian mengenai motivasi kerja pada manajer tingkat atas, manajer
tingkat menengah dan juga manajer tingkat bawah. Proses pengacakan tersebut harus
diambil dari masing-masing kelompok.

D. Cluster Random Sampling

Cluster Sampling adalah salah satu teknik yang digunakan untuk menentukan sebuah
sample secara berkelompok. Pengambilan sampel dari jenis ini dilakukan berdasarkan
dengan kelompok atau area tertentu. Tujuan dari penggunaan metode Cluster Random
Sampling ini yaitu untuk melakukan penelitian mengenai suatu hal terhadap bagian-
bagian yang berbeda di dalam sebuah instansi. Misalnya seperti, melakukan penelitian
terhadap kepuasan pasien di ruang rawat inap, ruang IGD, dan juga ruang poli di RS
A dan lain sebagainya.

E. Multi Stage Sampling

Multi stage sampling merupakan kombinasi dari teknik yang digunakan untuk


pengambilan sampel yang dilakukan secara acak bertingkat. Pertama, populasi akan
dibagi ke dalam beberapa klaster. Nah klaster tersebutlah yang nantinya akan
dikelompokkan kedalam strata berdasarkan dengan persamaannya. Didalam satu
strata, satu atau bahkan lebih klaster akan dipilih secara acak. Proses ini akan terus
berlanjut hingga klaster tidak dapat dibagi lagi atau sudah menemukan hasil akhirnya.

2. Non-probability Sampling Technique


Teknik sampling nonprobabilitas adalah salah satu teknik pengambilan sample yang
ditentukan sendiri oleh seorang peneliti atau berdasarkan dengan hasil dari
pertimbangan seorang pakar. Terdapat beberapa jenis cara pengambilan sampel secara
nonprobabilitas, yaitu sebagai berikut :

A. Convenient Sampling

Convenient sampling merupakan salah satu teknik pengambilan sampel yang sangat


mudah untuk digunakan, sebab pengambilan sampel akan dilakukan berdasarkan
dengan ketersediaan dari partisipan yang mau terlibat dalam sebuah penelitian. Tidak
sedikit seorang peneliti yang sangat mengandalkan teknik ini, hal tersebut
dikarenakan pelaksanaannya yang lebih mudah, biaya yang lebih murah, dan juga
tidak memakan waktu yang cukup lama.

B. Quota Sampling

Apabila ingin menggunakan metode quota sampling, maka seorang peneliti harus


menerapkan standard sebelumnya. Sehingga ia bisa memilih sampel yang akan
digunakan untuk merepresentasikan populasi. Proporsi dari karakteristik yang ada
dalam sampel harus sama dengan populasi yang ada.

C. Purposive Sampling

Dalam teknik ini, seorang peneliti bisa memberikan penilaian terhadap siapa yang
sebaiknya berpartisipasi didalam sebuah penelitian. Seorang peneliti dapat secara
tersirat memilih subjek yang dianggap representatif terhadap suatu populasi. Teknik
pengambilan sampel jenis ini umumnya digunakan oleh media ketika akan meminta
pendapat dari publik mengenai suatu hal. Media tersebut akan memilih siapa subjek
yang dianggap dapat mewakili publik. Kelebihan dari purposive sampling yaitu waktu
dan juga biaya yang digunakan lebih efektif. Sedangkan, kelemahannya ketika
seorang peneliti salah memilih subjek yang representatif.

D. Snowball Sampling

Snowball sampling merupakan salah satu teknik pengambilan sampel yang sangat


sering digunakan ketika populasi penelitian sangat sulit untuk ditemukan atau langka.
Oleh karena itulah, pengambilan sampel juga akan menjadi sangat sulit untuk
dilakukan. Langkah pertama yang harus dilakukan dalam pengambilan sampel ini
yaitu dengan hanya memilih satu sampel dari populasi.

Jenis Ekstraksi

1. Ekstraksi secara dingin


a. Maserasi
merupakan cara penyarian sederhana yang dilakukan dengan cara merendam
serbuksimplisia dalam cairan penyari selama beberapa hari pada temperatur kamar
dan terlindung dari cahaya.Metode maserasi digunakan untuk menyari simplisia yang
mengandung komonen kimia yangmudah larut dalam cairan penyari, tidak
mengandung benzoin, tiraks dan lilin.Keuntungan dari metode ini adalah peralatannya
sederhana. Sedang kerugiannya antara lain waktuyang diperlukan untuk
mengekstraksi sampel cukup lama, cairan penyari yang digunakan lebih banyak,tidak
dapat digunakan untuk bahan-bahan yang mempunyai tekstur keras seperti benzoin,
tiraks dan lilin.
b. Metode Perkolasi
Perkolasi adalah cara penyarian dengan mengalirkan penyari melalui serbuk
simplisia yang telahdibasahi.Keuntungan metode ini adalah tidak memerlukan
langkah tambahan yaitu sampel padat (marc) telah terpisah dari ekstrak. Kerugiannya
adalah kontak antara sampel padat tidak merata atau terbatas dibandingkan dengan
metode refluks, dan pelarut menjadi dingin selama proses perkolasi sehingga
tidakmelarutkan komponen secara efisien.
2. Ekstraksi secara panas
a. Metode refluks
Keuntungan dari metode ini adalah digunakan untuk mengekstraksi sampel-
sampel yang mempunyai tekstur kasar dan tahan pemanasan langsung. Kerugiannya
adalah membutuhkan volume total pelarut yang besar dan sejumlah manipulasi
darioperator.
b. Metode destilasi uap
Destilasi uap adalah metode yang popular untuk ekstraksi minyak-minyak
menguap (esensial) darisampel tanamanMetode destilasi uap air diperuntukkan untuk
menyari simplisia yang mengandung minyakmenguap atau mengandung komponen
kimia yang mempunyai titik didih tinggi pada tekanan udara normal
c.  metoda sokletasi
yakni sejennis ekstraksi dengan pelarut organik yang dilakukan secara berulang
Ulang dan menjaga jumlah pelarut relatif konstan dengan menggunakan alat soklet.
minyak nabati merupakan suatu senyawa trigliserida dengan rantai karbon jenuh
maupun tidak jenuh. Minyak nabati umumnya larut dalam pelarut organik, seperti
heksan dan benzen. untuk mendapatkan minyak nabati dari bahagian tumbuhannya,
dapat dilakukan dengan metoda sokletasi menggunakan pelarut yang sesuai.
adapun prinsip sokletasi
Penyaringan yang berulang ulang sehingga hasil yang didapat sempurna dan pelarut 
yang digunakan relatif sedikit. Bila penyaringan ini telah selesai, maka pelarutnya
diuapkan  kembalidan sisanya adalah 'at yang tersari. &etode sokletasi menggunakan
suatu pelarut yang mudahmenguap dan dapat melarutkan senya)a organik yang
terdapat pada bahan tersebut, tapi tidak melarutkan 'at padat yang tidak diinginkan.
Metoda sokletasi merupakan penggabungan antara metoda maserasi dan perkolasi. Jik
a pada metoda pemisahan minyak astiri “distilasi uap ", tidak dapat digunakandengan
baik karena persentase senyawa yang akan digunakan atau yang akan diisolasi cukup
kecil atau tidak didapatkan pelarut yang diinginkan untuk maserasi ataupun perkolasi
ini, maka cara yang terbaik yang didapatkan untuk pemisahan ini adalah sokletasi,
Sokletasi digunakan pada pelarut organik tertentu. Dengan cara pemanasan, sehingga
uap yang timbul setelah dingin secara kontunyu akan membasahi sampel, secara
teratur pelarut tersebut dimasukkan kembali kedalam labu dengan membawa senyawa
kimia yang akan diisolasi tersebut. Pelarut yang telah membawa senyawa kimia pada
labu distilasi yang diuapkan dengan rotary evaporator sehingga pelarut tersebut dapat
diangkat lagi bila suatu campuran organik  berbentuk cair atau padat ditemui pada
suatu zat padat, maka dapat diekstrak dengan menggunakan pelarut yang diinginkan.
Syarat syarat pelarut yang digunakan dalam proses sokletasi 
a. Pelarut yang mudah menguap seperti heksan , eter, petroleum eter, metil klorida
dan alkohol.
b. Titik didih pelarut rendah.
c. Pelarut tidak melarutkan senyawa yang diinginkan.
d. Pelarut terbaik untuk bahan yang akan diekstraksi.
e. Pelarut tersebut akan terpisah dengan cepat setelah pengocokan.
f. Sifat sesuai dengan senyawa yang akan diisolasi, polar atau nonpolar.
Ekstraksi sinambung dengan menggunakan alat soklet merupakan suatu prosedur
ekstraksi kontituen kimia tumbuhan dari jaringan tumbuhan yang telah dikeringkan.
Ekstraksi dilakukandengan menggunakan secara berurutan pelarut pelarut organik
dengan kepolaran yang semakin meningkat. Mulai dengan pelarut heksana, eter,
petroleum eter, atau kloroform untuk memisahkan senyawa senyawa terepenoid
dan lipid , kemudian dilanjutkan dengan alkohol dan etil asetat untuk memisahkan
senyawa senyawa yang lebih polar. Walaupun demikian, cara ini seringkali tidak
menghasilkan pemisahan yang sempurna dari senyawa senyawa yang diekstraksi.

Anda mungkin juga menyukai