Anda di halaman 1dari 12

SAMBUTAN MENTERI PPN / KEPALA BAPPENAS

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/


Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

Disampaikan dalam Forum Konsultasi Publik Penyusunan Rancangan Awal RKP 2020
Jakarta, 23 Januari 2019
REPUBLIK
Arahan RPJPN 2005-2025 untuk RPJMN 2020-2024 (Tahap IV)
INDONESIA

Visi Pembangunan 2005-2025 Sasaran Pokok Pembangunan


INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU, Jangka Panjang Nasional
ADIL DAN MAKMUR diupayakan secara bertahap
melalui RPJMN lima tahunan

Tema
IV RPJMN 2020 - 2024 “Indonesia Berpenghasilan Menengah-
Tinggi yang Sejahtera, Adil, dan
Berkesinambungan”
III RPJMN 2015 - 2019
Sasaran Pokok
Mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju,
II RPJMN 2010 - 2014 adil, dan makmur melalui percepatan pembangunan di
berbagai bidang dengan menekankan terbangunnya
struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan
keunggulan kompetitif di berbagai wilayah yang
I RPJMN 2005 - 2009 didukung oleh SDM berkualitas dan berdaya saing

Kaidah Pembangunan : Membangun Kemandirian Menjamin Keadilan Menjaga Keberlanjutan

2
REPUBLIK
Kebijakan dan Pendekatan Penyusunan RKP 2020
INDONESIA

1. Pendekatan Penyusunan RKP 2020 dilakukan dengan


Perkuatan Pelaksanaan Kebijakan Money Follows Tematik: Penekanan atau
Program. fokus perencanaan. Sampai
dengan Program Prioritas
2. Penguatan tsb dilaksanakan dengan Pendekatan Tematik,
Holistik, Integratif, dan Spasial dengan memperhatikan Holistik: Pendekatan
menyeluruh dan komprehensif
pada:
(hulu  hilir)

• Pengendalian perencanaan Integratif: Integrasi dalam


siapa berbuat apa, dan
• Penguatan perencanaan dan penganggaran RKP 2020 integrasi sumber pendanaan
• Penguatan perencanaan berbasis kewilayahan Spasial: Keterkaitan fungsi
lokasi dari berbagai kegiatan
• Penguatan integrasi sumber pendanaan
yang terintegrasi

3
RKP 2020 sebagai Acuan dalam Pencapaian Target
REPUBLIK
INDONESIA
RPJMN 2020-2024

“Indonesia Berpenghasilan Menengah-Tinggi yang Sejahtera, Adil, dan Berkesinambungan”

2020 2021 2022 2023 2024


Peningkatan
SDM untuk
Pertumbuhan
Berkualitas
REPUBLIK
Perlunya Meningkatkan Kualitas SDM Berdaya Saing Tinggi (1/2)
INDONESIA

Meningkatkan partisipasi pendidikan pada


jenjang menengah dan tinggi Meningkatkan pembelajaran berkualitas
SD/MI/ 108.87 110.50 109.31 Persentase anak kelas 9 yang mencapai standar kemampuan
Pendidikan sederajat
88.63 91.18 90.12
108.50 minimum pada tes PISA

SMP/MTs/ 90.23 46.0% 45.0% 45.0%


sederajat 42.0%
80.89 82.84
74.26 78.00 45.0%
SMA/SMK/MA/ 38.0%
sederajat
34.0% 35.0% 34.0%
32.0%
35.28 34.69 34.36
31.05
PAUD 29.93 23.0% 24.0%
Pendidikan Tinggi 31.05 27.98
25.26
Matematika Membaca Sains

2014 2015 2016 2017 2006 2009 2012 2015


REPUBLIK
Perlunya Meningkatkan Kualitas SDM Berdaya Saing Tinggi (2/2)
INDONESIA

Menurunkan kematian ibu dan bayi Menurunkan stunting balita

Kesehatan AKI 346 305


(Per 100.000
kelahiran
hidup)
(SP, 2010) (SUPAS, 2015)
37,3 % 30,8 %
(Riskesdas 2013) (Riskesdas, 2018)

AKB
(Per 1000
32 24 Stunting balita menurun, tapi masih tinggi
(SDKI, 2012) (SDKI, 2017)
kelahiran
hidup)

Kematian ibu dan bayi menurun, tapi masih


tinggi
Indeks Pembangunan Manusia:
REPUBLIK
INDONESIA
Perkembangan IPM Indonesia
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Ukuran keberhasilan dalam upaya membangun kualitas
hidup manusia, dilihat dari manusia yang: IPM Indonesia terus meningkat dan sudah masuk kategori tinggi,
mencapai 70,81 pada tahun 2017.
• Hidup sehat dan berumur panjang;
• Berpengetahuan; dan 71,98
Target 2017: 71,5
IPM • Mempunyai sumber daya untuk hidup layak.
70,1

Kesehatan
• Angka Harapan Hidup

Komponen Pendidikan
• Rata-rata Lama Sekolah 25+
Penyusun IPM • Harapan Lama Sekolah
(metode baru)
68,31 68,90 69,55 70,18 70,81

Ekonomi 2013 2014 2015 2016 2017 Target Target


• Pengeluaran per kapita: 99 2018 2019
komoditas PPP (RKP 2018) (RKP 2019)

Sumber: Bappenas dan BPS (perhitungan dengan metode baru)


7
REPUBLIK
Proyeksi Demografi di Indonesia
INDONESIA

53,4
2010 2045 Rasio Ketergantungan dari 2015 - 2045
(SUPAS 2015) 51,3
49,0
238,5 juta Jumlah Penduduk 318,9 juta 47,0
46,3 45,5 45,7

69,8 tahun 75,5 tahun


Harapan Hidup

2015 2025 2035 2045


11,9 juta Jumlah Lansia (65+) 44,9 juta
= Proyeksi berdasarkan SUPAS 2015

Sumber: BPS, Sensus dan Supas


49,9% Penduduk di Perkotaan 72,8% Keterangan: *Perhitungan Proyeksi Penduduk Indonesia 2015-2045

• Rasio ketergantungan mencapai tingkat terendah di sekitar tahun 2022. Dalam jangka panjang, TFR dijaga tetap seimbang sekitar 2,1.

• Sekitar 72,8 persen penduduk akan tinggal di daerah perkotaan.

• Jumlah penduduk usia kerja akan terus meningkat, tetapi pangsa kelompok yang lebih muda (usia 15-29) akan menurun.

• Angkatan kerja diproyeksikan akan tumbuh selama 30 tahun ke depan dengan laju tahunan 1,84 persen. Pada 2045, angkatan kerja
diproyeksikan mencapai 206 juta.

8
REPUBLIK
Bonus Demografi Tidak Otomatis
INDONESIA

Bonus demografi hanya


+
perhitungan nominal dan perlu
% ada tindak lanjut untuk
memperolehnya.

Kesehatan prima Lansia yang


Kuncinya: sebelum memasuki produktif
usia produktif
 Meningkatkan produktivitas pekerja.
 Melalui peningkatan modal manusia.
 Memberikan kesempatan kerja.

Hasilnya:
 Produktivitas tinggi meningkatkan upah pekerja.
 Upah pekerja meningkatkan konsumsi dan investasi. Tenaga kerja yang adaptif
dan kompetitif
 Konsumsi dan investasi akan mendorong
pertumbuhan ekonomi. Menabung dan berinvestasi

9
REPUBLIK
Perkembangan Penurunan Tingkat Kemiskinan
INDONESIA

Trend Penurunan Tingkat Kemiskinan 2014-2019 Target kemiskinan dalam RKP 2019: 8,5–9,5%
30 12
11.25 11.22
10.96 11.13
10.86 10.7
Outlook pertumbuhan ekonomi 2018 sebesar
29 10.64 11
5,15% , maka kemiskinan Maret 2019 masih
Jumlah Penduuk Miskin (Juta Jiwa)

10.12
9.82
28 9.66 9.5 10 berada pada rentang 8,5-9,5% (dengan titik 9,4
persen)

Persentase (%)
27 9

26 8.5 8 Tingkat Kemiskinan Desa Kota


25 7
Tingkat Kemiskinan Desa dan Kota
24 6 16.3 20

25.67
28.28

27.73

28.59

28.51

28.01

27.76

27.77

26.58

25.95
14.17 14.21 14.09 14.11 13.96 13.93
13.76 13.47 18
13.20

Jumlah Penduduk Miskin (Juta Jiwa)


14.3 13.10
23 5
Mar-14 Sept-14 Mar-15 Sept-15 Mar-16 Sept-16 Mar-17 Sept-17 Mar-18 Sept-18 2019 16
12.3
14
Jumlah penduduk miskin (juta jiwa) Tingkat Kemiskinan (%) Target RKP

Persentase (%)
10.3 12
Sumber: BPS, 2014-2018; RKP 2019 8.3 10
8.34 8.29
 Periode Sept 2017–Sept 2018, tingkat kemiskinan turun 0.46 6.3
8.16 8.22
7.79 7.73 7.72
7.26 7.02
8
6.89
6
persen (910 ribu jiwa) menjadi 9.66 persen. 4.3
4
 Penurunan tersebut sedikit melambat dibandingkan penurunan 2.3

10.51
17.77

10.36
17.37

10.65
17.94

10.62
17.89

10.34
17.67

10.49
17.28

10.67
17.10

10.27
16.31

10.14
15.81

10.13
15.54
2
periode Maret 2017-Maret 2018 yang mencapai 0,82 persen (1,82
0.3 0
juta jiwa) Mar-14 Sept-14 Mar-15 Sep-15 Mar-16 Sep-16 Mar-17 Sep-17 Mar-18 Sep-18
 Tingkat kemiskinan berhasil turun 1 digit antara lain karena Jumlah Penduduk Miskin Kota Jumlah Penduduk Miskin Desa
efektivitas program-program penanggulangan kemiskinan dan Tingkat Kemiskinan Kota Tingkat Kemiskinan Desa

pembangunan yang semakin merata.


10
Pengangguran:
REPUBLIK
INDONESIA Tren penurunan tingkat pengangguran terbuka akan terus berlanjut
290 10%
Angkatan Kerja Pekerja Pengangguran Terbuka TPT
Juta Orang

240
9.11% 8%
190 5.61% 5.50% 5.34% 6%
140
4,8–5,2%
4%
(RKP 2019)
90
109.94

124.00
131.01
10.01

2%
99.93

7.00
40

-10 0%
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Penurunan ini perlu


didukung oleh penciptaan kesempatan kerja sebanyak 2,6–2,9 juta orang. Lapangan kerja formal diharapkan dapat bertambah, terutama bagi
angkatan kerja berpendidikan SMA ke atas, di sektor-sektor yang memberikan nilai tambah tinggi.

Sumber: Publikasi Sakernas periode Agustus


11
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai