3. Composite
terletak di antara Warm Humid dan Hot Dry
30
Keterangan
15 //// -> daerah panas kering
1st shell : baju
Hot Dry > tertutup
0 Warh Humid > terbuka
15 2nd shell : bangunan
30
Manusia
- panas lembab : berkeringat -> baju tipis
- panas kering : baju tebal supaya tidak terjadi penguapan terus menerus
JENIS PANAS
LATENT SENSIBEL
Jumlah panas atau energy jumlah panas atau energy
yang dipergunakan untuk yang disalurkan dari atau
berubah phase ke suatu benda
( tidak terlihat efeknya ) ( digunakan untuk mening-
katkan suhu suatu benda )
PANAS LINGKUNGAN
Konveksi Radiasi Konduksi
KOMBINASI EFEK THERMAL
KESEIMBANGAN THERMAL
tercapai bila semua kelebihan panas yang
dihasilkan oleh tubuh manusia
Met – Ev + Cd + Cv + Rd = 0
METABOLISME (MET)
- Metabolisme dasar (basal)
Metabolisme yang berkaitan dengan jumlah kalori yang dibakar dalam tubuh. Energi
ini sebagai modal tenaga untuk melalukan aktivitas sehari-hari Metabolisme ini terjadi
ketika tubuh mampu menjaga organ penting agar tetap berfungsi dengan baik.
Misalnya tubuh mampu mengubah makanan menjadi energi yang dapat digunakan
untuk beraktivitas. Metabolisme ini menyumbang 70 persen dari proses metabolisme
tubuh secara keseluruhan.
- Ultraviolet 7%
Pancaran panas benda-benda di bumi
Infra merah (gelombang panjang):
1. Ultraviolet + O3
Menghasilkan O2 dan O (merupakan lapisan pelindung bumi terhadap berkas
ultraviolet)
2. CFC
Atau AEROSOL (bahan kimia yang banyak digunakan pada alat pendingin, spray,
bahan-bahan pembersih) – relative murah dan efektif (USA 1928)
3. Ultraviolet + aerosol
Menghasilkan atom CHIORINE dan atom BROMINE yang merusak lapisan ozone.
Arsitektur Tropis adalah sebuah karya Arsitektur yang mencoba untuk memecahkan
problematic iklim setempat, dalam hal ini iklim Tropis. Yang penting dalam
Arsitektur Tropis ialah apakah rancangan tersebut dapat menyelesaikan masalah pada
iklim tropis seperti hujan deras, terik matahari, suhu udara tinggi, kelembapan tinggi
dan kecepatan angina rendah, sehingga manusia yang semula tidak nyaman berada
dialam terbuka, menjadi nyaman ketika berada didalam bangunan tropis.
Konsep rumah tropis, pada dasarnya adalah adaptasi bangunan terhadap iklim tropis,
dimana kondisi tropis membutuhkan penanganan khusus dalam desainnya. Pengaruh
terutama dari kondisi suhu tinggi dan kelembaban tinggi yang sangat berpengaruh
terhadap tingkat kenyamanan berada dalam ruangan yang merupakan salah satu
contoh aplikasi konsep rumah tropis. Meskipun konsep rumah tropis selalu
dihubungkan dengan sebab akibat dan adaptasi bentuk (tipologi) bangunan terhadap
iklim, banyak juga interpretasi konsep ini dalam tren yang berkembang dalam
masyarakat. Misalnya penggunaan material tertentu sebagai representasi dari
kekayaan alam tropis, seperti kayu, batuan ekspos, dan material asli yang diekspos
lainnya.
1. PEMILIHAN TAPAK
Secara umum panas, kelembaban tinggi disebabkan adanya angin dari arah utara dan
selatan hemisphere mengumpul dan naik pada pertemuan permukaan tropis, menyebar
kemudian dingin pada saat bersamaan. Karakteristik antara lain :
· kelembaban dan curah hujan tinggi sepanjang tahun
· temperatur tinggi sepanjang tahun
· temperatur diurnal bervariasi sekitar 8 der Cel.
· Sedikit variasi dalam temperatur
· Lahan datar dan angin laut mempunyai peranan utama wilayah pantai
· Intensitas radiasi matahari bervariatif dengan kondisi berawan
Dalam memilih tapak atau lahan yang akan digunakan untuk tempat membangun
bangunan yang akan didesain sangat ditentukan oleh faktor ekonomi, kelayakan dan
harga dari tanah tersebut dan jika pada area pinggiran kota aksesibilitas dan daya
dukung inrastruktur. Permasalahan tentang iklim mikro menjadi penting agar
konsumdi energi untuk pemanasan ataupun pendinginan yang lebih efisien.
Kebutuhan akan rancangan yang mempunyai karakteristik berkelanjutan terhadap
masalah transportasi menuju lokasi. Dan isu tersebut mengangkat masalah desain
arsitektur bioklimatik yang sangat sensitif dengan urursan “Physical Characteristics”
dari sebuah site; mengenai arah angin dan sinar matahari, kelayakan dari “shelter”
(keterlindungan) atau permukaan lahan.
Ada beberapa hal yang dapat menjadi pertimbangan dalam memilih lahan yang
efektif:
• Menempatkan bangunan untuk mendapatkan manfaat dari kondisi iklim mikro.
• Pertimbangkan terhadap insolasi dan shelter ketika pemanasan ruang dibutuhkan
• Pertimbangkan terhadap aliran udara segar, untuk pendinginan.
· View (pemandangan), jenis dari langit, dan elemen kultural dari lingkungannya
2. INSOLATION
Pembayangan diakibatkan adanya topografi lahan, kondisi eksisting dan bangunan
serta vegetasi.Penataan bangunan dan vegetasi menjadi faktor yang menentukan
dalam mengatur akses sinar matahari untuk mendapatkan panas. Dengan
menempatkan bangunan yang lebih tinggi berada pada deretan belakan bangunan
lebih rendah maka akan memperbesar peluang untuk mendapatkan pemanasan
terhadap bangunan.
3. WIND
Pertimbangan terhadap aspek ini adalah untuk mendapatkan pembayangan pada
situasi panas dan untuk mendapatkan ventilasi udara segar pada saat pendinginan.
Pada kondisi panas, aliran angin dingin akan meningkatkan proses heat loss sehingga
lingkungan jadi lebih terasa dingin. Aliran angin tersebut akan bekerja untuk
mendinginkan beberapa permukaan elemen bangunan dan juga meningkatkan
infiltrasi melalui bukaan bangunan. Tanaman sebagai pelindung (shelter) mempunyai
fungsi untuk pembayangan terhadap bangunan. Namun hal tersebut dapat menjadi
masalah untuk proses aliran angin menuju bangunan. Terlalu banyak dan padat
tanaman yang melindungi bangunan juga akan mengurangi infiltrasi menuju
bangunan. Desain juga harus mempertimbangkan terhadap arah datang aliran angin
beserta jarak antar bangunan dan tanaman sendiri.
Pada kondisi pendinginan, sangat penting untuk mengatur arah aliran angin dengan
menggunakan susunan tanaman yang terdapat disekitarnya dan juga melalui topografi
atau permukaan tanah.
4. COOLING
Kebutuhan terhadap proses pendinginan pada bagian belahan Utara dan Selatan
berbeda. Pada daerah tropis menuntut penggunaan bahan yang ringan, termal inersia
bangunan rendah, penggunaaan vegetasi, topografi, natural ventilasi, reduksi terhadap
insolasi pada saat kondisi dingin.
Di bagian Selatan orientasi Barat dihindari. Sangat sulit untuk membuat pembayangan
sebab altitude rendah saatsore hari dan temperatur yang sangat tinggi pada siang hari.
a. Pengudaraan alami
Ada 3 prinsip desain yang saling mendukung terciptanya sistem pengudaraan alami
pada rumah ini, yakni penerapan model atap bertingkat, bukaan yang tepat (seperti
letak jendela, lubang ventilasi, dan klerestori), dan ruang-ruang ber-void. Simak
bagaimana prinsip-prinsip ini saling “bekerja sama”.
Memakai Sopi-sopi
Dinding sopi-sopi beton dapat digunakan pada Struktur utama atap bertingkat.
Sebenarnya kuda-kuda atap kayu atau baja juga bisa digunakan, namun sopi-sopi
dipilih karena plafon interior dirancang mengikuti kemiringan atap. Penggunaan sopi-
sopi diharapkan dapat memberikan kesan bersih dan luas.
Tujuan dari perancangan bangunan pada iklim tropis lembab ini adalah mereduksi
temperatur panas, memaksimalkan rata-rata ventilasi udara untuk meningkatkan
efektifitas dari evaporasi, dan mengusahakan proteksi terhadap sinar matahari, hujan
dan serangga. Prinsip-prinsip tersebut antara lain adalah :
· Gunakan pintu dan jendela yang besar untuk menjalankan ventilasi silang.
· Perencanaan secara terbuka dan luas, usahakan terdapat jarak antar bangunan
· Angkat bangunan (panggung) aga lantai dingin dan menaikkan jendela untuk
ventilasi yang lebih baik.
· Orientasi bangunan diusahakan memperhitungkan aliran datangnya udara segar
· Overhang yang panjang untuk melindungi dari sinar matahari langsung
· Gunakan sliding screen untuk melindungi dari badai dan serangga di malam hari.
· Gunakan material dengan thermal mass rendah untuk meminimalkan heat
storage.
· Gunakan double roofs dengan 2 layer dan ventilasi.
· Gunakan material atap dengan insulasi tinggi
b. Mengatasi kelembapan
Tujuan dari perancangan di daerah tropis lembab adalah mereduksi temperatur
internal, memaksimalkan ventilasi untuk efektifitas evaporasi, proteksi terhadap sinar
matahari, hujan dan serangga. Beberapa strategi yang dapat dikembangkan dalam
iklim tropis lembab antara lain :
- Temperatur dalam ruangan diusahakan tidak lebih tinggi dari temperatur luar.
Potensi terbesar adalah dengan memaksimalkan shading.
- Memperbesar volume ventilasi untuk menghilangkan panas dalam ruangan
- Menjaga Mean Radiant Temperature serendah mungkin dengan reflective roof,
separate ceiling, ventilated attic, low emissive roof material, reflective foil above
ceiling, insulated ceiling.
- Bangunan diusahakan mempunyai bahan lightweightuntuk mempercepat
pendinginan dimalam hari.
- Elevasi timur dan barat dihindari sebesar mungkin. Dinding bersifat reflektif dan
mempunyai insulasi yang baik.
- Orientasi utara dan Selatan diusahakan mempunyai bukaan besar untuk ventilasi.
Ruangan didalam bangunan diusahakan agar mendorong terjadinya cross-ventilation.
- Bukaan dibuat untuk proteksi terhadap matahari, hujan, serangga.
- Terdapat ruang-ruang yang dapat mengoptimalkan masuknya udara segar. Orientasi
bangunan sebaiknya mempertimbangkan adanya aliran udara dingin yang masuk
bangunan.
- Konflik antara orientasi yang mempertimbangkan radiasi marahari dan aliran udara
sebaiknya diselesaikan dengan melakukan kontrol terhadap radiasi matahari, dengan
membuat rancangan yang memodifikasi antara aspek bangunan dan lansekap untuk
mengarahkan aliran udara segar.
- Untuk bangunan tunggal sebaiknya lebih banyak mempertimbangkan aliran udara
segar.
Dampak jangka pendek atau dampak yang langsung bisa dinikmati dengan penerapan
konsep arsitektur tropis adalah :
DAFTAR PUSTAKA
https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/iklim/pengertian-ciri-ciri-dan-daerah-sebaran-
iklim-tropis
http://www.bppp-tegal.com/v1/index.php?
option=com_content&view=article&id=284:pengetahuan-tentang-
panas&catid=44:artikel&Itemid=85
http://irnayulyandap29.blogspot.com/2016/11/iklim-tropis-perencanaan-
arsitektur.html
http://illbeyourpaparazzi.blogspot.com/2011/04/perencanaan-dan-perancangan-
bangunan.html
http://arsitektur-indonesia.com/arsitektur/perancangan-arsitektur-daerah-tropis/