Anda di halaman 1dari 13

PANAS

KARAKTERISTIK DAERAH BERIKLIM PANAS


Faktor Warm Humid Hot Dry Composite
Suhu udara 22o-23oC 10 -35oC
o
2-10 bulan warm
humid
Fluktasi harian 10K >15K
Kelembaban –RH 60-100% 30-45%
Curah hujan >1000 mm/thn 0-150 mm/thn >200 mm/thn
Langit/awan berawan >50% cerah sesuai musim
Matahari defuse tinggi beam tinggi sesuai musim
Kecepatan angin rendah tinggi sesuai musim

KLASIFIKASI IKLIM PANAS (G.A ATKINSON)


1. Warm Humid 15oLU – 15oLS
- Tropical Island 15o – 25o LU/LS Pulau
- Tropical Upland 15o - 25o LU/LS >1000 m
Ciri-ciri:
 Kelembaban udara yang relatif tinggi (pada umumnya di atas 90%)
 Curah hujan yang tinggi
 Temperatur tahunan di atas 18°C (dan dapat mencapai 38°C pada musim
kemarau)
 Perbedaan antar musim tidak terlalu terlihat, kecuali periode sedikit hujan dan
banyak hujan yang disertai angin kencang
Pengaruh terhadap bentuk bangunan:
 Curah hujan tinggi diatasi dengan kemiringan atap curam
 Kelembaban tinggi ditandai dengan:
- penggunaan dinding porous pada bangunan agar dapat ikut menyerap uap
air di dalam ruangan dan meningkatkan kenyamanan. Dinding dikeringkan
aliran udara yang melewati celah-celah dinding, mendinginkan permukaan
bangunan
- Bangunan mempunyai dua jenis jendela, temporal dan tetap. Jendela
temporal digunakan pada siang hari
 Radiasi sinar langsung, diatasi dengan pemakaian sun shadding. Agar panas tidak
terakumulasi dipakai bahan yang kapasitas panasnya kecil
 Udara lembab, tanah lembab, radiasi panas balik dari tanah membuat udara jenuh.
Keadaan ini ditanggulangi dengan mengangkat lantai bangunan untuk memberi
kesempatan udara mengalir di kolong bangunan

2. Hot Dry 15o – 30o LU/LS


- Maritime : padag pasir yang dipengaruhi laut
- Desert
Ciri-ciri:
 Kelembaban udara yang relatif rendah (umumnya dibawah 50%)
 Curah hujan yang juga rendah
 Radiasi matahari ke wilayah yang memiliki iklim tropis kering langsung tinggi
dan maksimal karena jarang terdapat awan
 Banyak terdapat gurun pasir karena sangat jarang terjadi hujan
 Pada sore hari sering terdengar ledakan batu-batu akibat perubahan suhu ekstrem
Pengaruh terhadap bentuk bangunan :
 Mempergunakan bahan-bahan dengan time lag tinggi agar panas yang diterima
siang hari dapat menghangatkan ruangan di malam hari. Konduktivitas rendah
agar panas siang hari tidak langsung masuk ke dalam bangunan. Berat jenis
bahan tinggi, dimensi tebal agar kapasitas menyimpan panas tinggi.
 Bukaan-bukaan dinding kecil untuk mencegah radiasi sinar langsung dan angin
atau debu kering masuk sehingga mempertahankan kelembaban.
 Memperkecil bidang tangkapan sinar matahari dengan atap-atap datar dan rumah-
rumah kecil berdekatan satu sama lain saling membayangi, jalan-jalan sempit
selalu terbayang. Atap datar juga untuk menghindari angin kencang, karena curah
hujan rendah.
 Menambah kelembaban ruang dalam dengan air mancur yang dibawa angin
sejuk.
 Pola pemukiman rapat dan jalan yang berbelok untuk memotong arus angin
 Bangunan efisien bila rendah, masif dan padat.

3. Composite
terletak di antara Warm Humid dan Hot Dry
30
Keterangan
15 //// -> daerah panas kering
1st shell : baju
Hot Dry > tertutup
0 Warh Humid > terbuka
15 2nd shell : bangunan
30

Manusia
- panas lembab : berkeringat -> baju tipis
- panas kering : baju tebal supaya tidak terjadi penguapan terus menerus

ARUS PANAS (HEAT FLOW)


- Konduksi (kontak langsung)
Konduksi ialah suatu perpindahan kalor atau panas yang melalui zat perantara tanpa
disertai dengan perpindahan zat perantara tersebut. 

- Konveksi (melalui medium perantara)


Konveksi merupakan suatu perpindahan kalor atau panas yang disertai dengan
perpindahan zat perantara.
Contoh : udara, air, dll

- Radiasi (melalui cahaya/gelombang elektromagnetik)


Radiasi merupakan perpindahan kalor atau uap panas ada zat perantara. Perpindahan
kalor dengan cara radiasi tidak membutuhkan zat perantara.
Contoh : ruang hampa

BESARAN ARUS PANAS


1. Aliran Total (Heat Flow Rate)
Aliran melalui suatu bidang/ruang tertentu dalam waktu tertentu.
Heat flow rate = Total Flow in unit time
2. Kepadatan Arus (Density)
Flow rate per unit area, jumlah panas (bisa padat/renggang) yang melalui suatu unit
waktu (flux density)

3. Satuan International (ISO)


1 Btu = 1055 J (energy)
1 Btu = 1,055 KJ (energy)
1 Btu/h = 0,293 W
1 Btuh/sqft = 0,3155 w/m2
1 Kwh = 3600 KJ
1 Wh = 3600 J

MUATAN (KADAR ENERGI)


Panas Dingin
-Perubahan suhu -Perubahan kadar energi
-Suhu turun -Kadar energy turun
-Suhu naik -Kadar energy naik
(kandungan energy (kandungan energy
banyak, cenderung sedikit)
ke dingin)

JENIS PANAS

LATENT SENSIBEL
Jumlah panas atau energy jumlah panas atau energy
yang dipergunakan untuk yang disalurkan dari atau
berubah phase ke suatu benda
( tidak terlihat efeknya ) ( digunakan untuk mening-
katkan suhu suatu benda )

Panas sensibel pembekuan


Agar mudah memahami tentang konsep energi molekul, mempertimbangkan akibat
dari panas terhadap suatu benda pada kondisi awal thermodinamika benda tersebut
kita anggap nol energi. Misalkan suatu benda padat pada suhu -460 oF (nol absolut)
molekul benda tidak mempunyai energi dan dalam kondisi tidak bergerak. Jika panas
diberikan pada benda tersebut, molekul benda mulai bergerak perlahan dan suhunya
mulai meningkat. Jika semakin banyak panas yang diberikan maka molekul benda
akan semakin cepat bergerak dan suhunya semakin tinggi. Kecepatan pergerakan
molekul dan suhunya sesuai dengan panas yang diserap sampai benda padat tersebut
mencapai titik cair atau titik bekunya. Jumlah panas yang dibutuhkan oleh benda
tersebut untuk mencapai titik cair atau titik beku dari kondisi awal (nol absolut)
disebut dengan panas sensibel benda padat.

Panas laten pencairan atau pembekuan


Ketika panas diberikan ke benda padat pada titik cair, molekul benda padat
menggunakan energinya untuk mengurangi sebagian gaya tarik-menarik antar
molekul. Molekul-molekul akan terpecah, jarak antar molekul akan semakin menjauh.
Benda akan kehilangan kepadatannya dan lama-kelamaan akan berubah menjadi
cairan. Tarik-menarik antar molekul tergantung besarnya energi yang diperlukan
untuk mengurangi gaya tarik antar molekul. Dan sebaliknya jika panas diserap oleh
benda cair pada titik bekunya maka molekul benda akan semakin mendekat,
kepadatan benda tersebut akan semakin padat dan lama-kelamaan cairan akan berubah
menjadi benda padat. Jumlah panas yang diperlukan untuk mencairkan atau
membekukan 1 pound benda disebut dengan panas laten pencairan atau pembekuan.
Panas laten ini sama dengan nilai panas spesifik benda dan sesuai dengan titik beku
atau titik cair benda.

Panas sensibel pencairan


Benda padat akan berubah bentuknya menjadi cairan pada titik cair benda tersebut.
Suhu cairan akan meningkat jika ditambahkan sejumlah panas ke cairan tersebut.
Panas yang diserap oleh cairan setelah mencair akan menambah energi kinetiknya.
Gerakan molekul akan semakin cepat dan suhunya akan meningkat. Pada titik tertentu
molekul akan lepas dan benda akan berubah menjadi uap. Titik ini disebut dengan
suhu penguapan. Jumlah panas yang diperlukan cairan untuk mencapai suhu
penguapan disebut dengan panas sensibel cairan. Suhu penguapan bisa juga disebut
dengan titik didih cairan. 

PANAS LINGKUNGAN
Konveksi Radiasi Konduksi
KOMBINASI EFEK THERMAL

KESEIMBANGAN THERMAL
tercapai bila semua kelebihan panas yang
dihasilkan oleh tubuh manusia
Met – Ev + Cd + Cv + Rd = 0

KOMBINASI EFEK THERMAL


Konveksi Radiasi Konduksi Evaporasi

METABOLISME (MET)
- Metabolisme dasar (basal)
Metabolisme yang berkaitan dengan jumlah kalori yang dibakar dalam tubuh. Energi
ini sebagai modal tenaga untuk melalukan aktivitas sehari-hari Metabolisme ini terjadi
ketika tubuh mampu menjaga organ penting agar tetap berfungsi dengan baik.
Misalnya tubuh mampu mengubah makanan menjadi energi yang dapat digunakan
untuk beraktivitas. Metabolisme ini menyumbang 70 persen dari proses metabolisme
tubuh secara keseluruhan.

- Metabolisme otot (muscular)


produksi panas akibat proses pergerakan otot.
MATAHARI DAN BUMI
Radiasi dari matahari ke bumi dapat disebut dengan radiasi total atau radiasi global
Radiasi dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
- Infra merah (gelombang pendek) 52%

- Cahaya tampak 41%

- Ultraviolet 7%
Pancaran panas benda-benda di bumi
Infra merah (gelombang panjang):
1. Ultraviolet + O3
Menghasilkan O2 dan O (merupakan lapisan pelindung bumi terhadap berkas
ultraviolet)
2. CFC
Atau AEROSOL (bahan kimia yang banyak digunakan pada alat pendingin, spray,
bahan-bahan pembersih) – relative murah dan efektif (USA 1928)
3. Ultraviolet + aerosol
Menghasilkan atom CHIORINE dan atom BROMINE yang merusak lapisan ozone.

STRATEGI PERENCANAAN BANGUNAN


Indonesia merupakan negara yang terletak di 95° BT – 141°BT garis khatulistiwa. Hal
ini menyebabkan Indonesia memiliki iklim tropis, sehingga indonesia hanya memiliki
2 musim, yaitu musim hujan dan musim panas. Cuaca tersebut mempengaruhi gaya
hidup sehari-hari masyarakat Indonesia termasuk dalam mendesain tempat tinggal
mereka dengan penyesuaian dari waktu-kewaktu membuat pendudukIndonesia sadar
bahwa penerapan arsitektur tropis lah yang paling tepat di terapkan pada rumah
mereka.

Arsitektur Tropis adalah sebuah karya Arsitektur yang mencoba untuk memecahkan
problematic iklim setempat, dalam hal ini iklim Tropis. Yang penting dalam
Arsitektur Tropis ialah apakah rancangan tersebut dapat menyelesaikan masalah pada
iklim tropis seperti hujan deras, terik matahari, suhu udara tinggi, kelembapan tinggi
dan kecepatan angina rendah, sehingga manusia yang semula tidak nyaman berada
dialam terbuka, menjadi nyaman ketika berada didalam bangunan tropis.
Konsep rumah tropis, pada dasarnya adalah adaptasi bangunan terhadap iklim tropis,
dimana kondisi tropis membutuhkan penanganan khusus dalam desainnya. Pengaruh
terutama dari kondisi suhu tinggi dan kelembaban tinggi yang sangat berpengaruh
terhadap tingkat kenyamanan berada dalam ruangan yang merupakan salah satu
contoh aplikasi konsep rumah tropis. Meskipun konsep rumah tropis selalu
dihubungkan dengan sebab akibat dan adaptasi bentuk (tipologi) bangunan terhadap
iklim, banyak juga interpretasi konsep ini dalam tren yang berkembang dalam
masyarakat. Misalnya penggunaan material tertentu sebagai representasi dari
kekayaan alam tropis, seperti kayu, batuan ekspos, dan material asli yang diekspos
lainnya.

1.      PEMILIHAN TAPAK
Secara umum panas, kelembaban tinggi disebabkan adanya angin dari arah utara dan
selatan hemisphere mengumpul dan naik pada pertemuan permukaan tropis, menyebar
kemudian dingin pada saat bersamaan. Karakteristik antara lain :
·         kelembaban dan curah hujan tinggi sepanjang tahun
·         temperatur tinggi sepanjang tahun
·         temperatur diurnal bervariasi sekitar 8 der Cel.
·         Sedikit variasi dalam temperatur
·         Lahan datar dan angin laut mempunyai peranan utama wilayah pantai
·         Intensitas radiasi matahari bervariatif dengan kondisi berawan
Dalam memilih tapak atau lahan yang akan digunakan untuk tempat membangun
bangunan yang akan didesain sangat ditentukan oleh faktor ekonomi, kelayakan dan
harga dari tanah tersebut dan jika pada area pinggiran kota aksesibilitas dan daya
dukung inrastruktur. Permasalahan tentang iklim mikro menjadi penting agar
konsumdi energi untuk pemanasan ataupun pendinginan yang lebih efisien.
Kebutuhan akan rancangan yang mempunyai karakteristik berkelanjutan terhadap
masalah transportasi menuju lokasi. Dan isu tersebut mengangkat masalah desain
arsitektur bioklimatik yang sangat sensitif dengan urursan “Physical Characteristics”
dari sebuah site; mengenai arah angin dan sinar matahari, kelayakan dari “shelter”
(keterlindungan) atau permukaan lahan.

Ada beberapa hal yang dapat menjadi pertimbangan dalam memilih lahan yang
efektif:
• Menempatkan bangunan untuk mendapatkan manfaat dari kondisi iklim mikro.
• Pertimbangkan terhadap insolasi dan shelter ketika pemanasan ruang dibutuhkan
• Pertimbangkan terhadap aliran udara segar, untuk pendinginan.
·      View (pemandangan), jenis dari langit, dan elemen kultural dari lingkungannya

2.      INSOLATION
Pembayangan diakibatkan adanya topografi lahan, kondisi eksisting dan bangunan
serta vegetasi.Penataan bangunan dan vegetasi menjadi faktor yang menentukan
dalam mengatur akses sinar matahari untuk mendapatkan panas. Dengan
menempatkan bangunan yang lebih tinggi berada pada deretan belakan bangunan
lebih rendah maka akan memperbesar peluang untuk mendapatkan pemanasan
terhadap bangunan. 

3.      WIND
Pertimbangan terhadap aspek ini adalah untuk mendapatkan pembayangan pada
situasi panas dan untuk mendapatkan ventilasi udara segar pada saat pendinginan.
Pada kondisi panas, aliran angin dingin akan meningkatkan proses heat loss sehingga
lingkungan jadi lebih terasa dingin. Aliran angin tersebut akan bekerja untuk
mendinginkan beberapa permukaan elemen bangunan dan juga meningkatkan
infiltrasi melalui bukaan bangunan. Tanaman sebagai pelindung (shelter) mempunyai
fungsi untuk pembayangan terhadap bangunan. Namun hal tersebut dapat menjadi
masalah untuk proses aliran angin menuju bangunan. Terlalu banyak dan padat
tanaman yang melindungi bangunan juga akan mengurangi infiltrasi menuju
bangunan. Desain juga harus mempertimbangkan terhadap arah datang aliran angin
beserta jarak antar bangunan dan tanaman sendiri.
Pada kondisi pendinginan, sangat penting untuk mengatur arah aliran angin dengan
menggunakan susunan tanaman yang terdapat disekitarnya dan juga melalui topografi
atau permukaan tanah.

4.      COOLING
Kebutuhan terhadap proses pendinginan pada bagian belahan Utara dan Selatan
berbeda. Pada daerah tropis menuntut penggunaan bahan yang ringan, termal inersia
bangunan rendah, penggunaaan vegetasi, topografi, natural ventilasi, reduksi terhadap
insolasi pada saat kondisi dingin.
Di bagian Selatan orientasi Barat dihindari. Sangat sulit untuk membuat pembayangan
sebab altitude rendah saatsore hari dan temperatur yang sangat tinggi pada siang hari.

5.      BUKAAN DAN FASAD BANGUNAN

a.      Pengudaraan alami
Ada 3 prinsip desain yang saling mendukung terciptanya sistem pengudaraan alami
pada rumah ini, yakni penerapan model atap bertingkat, bukaan yang tepat (seperti
letak jendela, lubang ventilasi, dan klerestori), dan ruang-ruang ber-void. Simak
bagaimana prinsip-prinsip ini saling “bekerja sama”.

Memakai Sopi-sopi
Dinding sopi-sopi beton dapat digunakan pada Struktur utama atap bertingkat.
Sebenarnya kuda-kuda atap kayu atau baja juga bisa digunakan, namun sopi-sopi
dipilih karena plafon interior dirancang mengikuti kemiringan atap. Penggunaan sopi-
sopi diharapkan dapat memberikan kesan bersih dan luas.

Meletakkan Lubang Ventilasi


Prinsip mengalirkan udara di rumah adalah adanya ventilasi silang yang dapat dicapai
dengan meletakkan bukaan-bukaan yang saling berseberangan dan berbeda ukuran.
Cara tersebut dapat menciptakan perbedaan tekanan sehingga udara bisa mengalir.

Membuka Sebagian Lantai


Perpaduan void dan klerestori bisa membuat udara panas yang masuk ke dalam ruang
dapat terangkat ke atas (melalui void) dan keluar melalui klerestori (seperti proses
aliran udara pada cerobong) sehingga udara di dalam jadi lebih dingin.
Selain untuk mengalirkan udara, void berguna untuk memasukkan cahaya alami yang
diteruskan sampai ke lantai bawah. Efek dari hilangnya sebagian lantai ini juga
menciptakan suasana yang luas dan terbuka.

Tujuan dari perancangan bangunan pada iklim tropis lembab ini adalah mereduksi
temperatur panas, memaksimalkan rata-rata ventilasi udara untuk meningkatkan
efektifitas dari evaporasi, dan mengusahakan proteksi terhadap sinar matahari, hujan
dan serangga. Prinsip-prinsip tersebut antara lain adalah :
·     Gunakan pintu dan jendela yang besar untuk menjalankan ventilasi silang.
·     Perencanaan secara terbuka dan luas, usahakan terdapat jarak antar bangunan
·     Angkat bangunan (panggung) aga lantai dingin dan menaikkan jendela untuk
ventilasi yang lebih baik.
·      Orientasi bangunan diusahakan memperhitungkan aliran datangnya udara segar
·      Overhang yang panjang untuk melindungi dari sinar matahari langsung
·      Gunakan sliding screen untuk melindungi dari badai dan serangga di malam hari.
·      Gunakan material dengan thermal mass rendah untuk meminimalkan heat
storage.
·      Gunakan double roofs dengan 2 layer dan ventilasi.
·      Gunakan material atap dengan insulasi tinggi

b.      Mengatasi kelembapan
Tujuan dari perancangan di daerah tropis lembab adalah mereduksi temperatur
internal, memaksimalkan ventilasi untuk efektifitas evaporasi, proteksi terhadap sinar
matahari, hujan dan serangga. Beberapa strategi yang dapat dikembangkan dalam
iklim tropis lembab antara lain :

- Temperatur dalam ruangan diusahakan tidak lebih tinggi dari temperatur luar.
Potensi terbesar adalah dengan memaksimalkan shading.
- Memperbesar volume ventilasi untuk menghilangkan panas dalam ruangan
- Menjaga Mean Radiant Temperature serendah mungkin dengan reflective roof,
separate ceiling, ventilated attic, low emissive roof material, reflective foil above
ceiling, insulated ceiling.
- Bangunan diusahakan mempunyai bahan lightweightuntuk mempercepat
pendinginan dimalam hari.
- Elevasi timur dan barat dihindari sebesar mungkin. Dinding bersifat reflektif dan
mempunyai insulasi yang baik.
- Orientasi utara dan Selatan diusahakan mempunyai bukaan besar untuk ventilasi.
Ruangan didalam bangunan diusahakan agar mendorong terjadinya cross-ventilation.
- Bukaan dibuat untuk proteksi terhadap matahari, hujan, serangga.
- Terdapat ruang-ruang yang dapat mengoptimalkan masuknya udara segar. Orientasi
bangunan sebaiknya mempertimbangkan adanya aliran udara dingin yang masuk
bangunan.
- Konflik antara orientasi yang mempertimbangkan radiasi marahari dan aliran udara
sebaiknya diselesaikan dengan melakukan kontrol terhadap radiasi matahari, dengan
membuat rancangan yang memodifikasi antara aspek bangunan dan lansekap untuk
mengarahkan aliran udara segar.
- Untuk bangunan tunggal sebaiknya lebih banyak mempertimbangkan aliran udara
segar.

Dampak jangka pendek atau dampak yang langsung bisa dinikmati dengan penerapan
konsep arsitektur tropis adalah :

 Terciptanya kenyamanan dalam hunian. Karena sirkulasi udara tercukupi,


membuat hawa dalam ruangan menjadi nyaman
 Penghematan Energi, karena untuk penerangan dan penghawaan memanfaatkan
sumber energi alam.
 Dampak Jangka Panjang
 Dampak yang akan di nikmati beberapa tahun kemudian, jika arsitektur tropis
diterapkan adalah :
 Terjaganya kelestarian alam karena konsep arsitektur tropis menyatu dengan alam
bukan merusak alam
 Akan semakin berkembangnya konsep arsitektur tropis jika banyak peminatnya.

DAFTAR PUSTAKA
https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/iklim/pengertian-ciri-ciri-dan-daerah-sebaran-
iklim-tropis
http://www.bppp-tegal.com/v1/index.php?
option=com_content&view=article&id=284:pengetahuan-tentang-
panas&catid=44:artikel&Itemid=85
http://irnayulyandap29.blogspot.com/2016/11/iklim-tropis-perencanaan-
arsitektur.html
http://illbeyourpaparazzi.blogspot.com/2011/04/perencanaan-dan-perancangan-
bangunan.html
http://arsitektur-indonesia.com/arsitektur/perancangan-arsitektur-daerah-tropis/

Anda mungkin juga menyukai