Anda di halaman 1dari 18

1

MAKALAH

PENGORGANISASIAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT


“PENGAPLIKASIAN KONSEP PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI
LINGKUNGAN KERJA”

Disusun Oleh :

Sumarni Afriani
P0 5140419050

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
JURUSAN KEBIDANAN
PRODI D-IV KEBIDANAN ALIH JENJANG
T.A. 2019/2020

KATA PENGANTAR
2

Puji syukur hanya kepada Allah SWT, terucap dari lubuk hati
penulis. Sungguh, karena Dia-lah karya kecil ini selesai, tumbuh dalam
kesempurnaannya yang tidak sempurna.
Selawat dan salam penulis haturkan kepada Nabi Muhammad,
SAW. cintanya yang agung kepada Sang Pencipta dan kepada sesama
makhluk adalah inspirasi cinta sejati yang tak ada bandingnya dalam sejarah
umat manusia.Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua orang,
baik yang terlibat secara langsung maupun tidak. . Bagaimana mungkin
merangkum bantuan dan kebaikan sekian banyak orang dalam selembar
kertas dengan kalimat yang juga terbatas. Oleh karena itu, sebelumnya
penulis minta maaf, jika ada yang tidak disebut. Dengan rendah hati penulis
serahkan dan pasrahkan kepada Allah untuk membalas semua kebaikan dan
ketulusan yang telah diberikan kepada penulis.
Terakhir, sekaligus yang terpenting adalah pembaca terhormat.
Melalui Andalah, makalah ini mudah-mudahan bisa bermakna dan
bermetaforfosa menjadi kupukupu yang apapun warnanya bisa
mempercantik kehidupan. Kritik, komentar dan saran, penulis terima dengan
pikiran terbuka. Semoga dapat bermanfaat. Amin…

Bengkulu, 20 Maret 2020

Penulis

DAFTAR ISI
3

COVER..................................................................................................................1
KATA PENGANTAR..........................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................4
A. Latar Belakang...................................................................................................4
B. Rumusan Masalah ............................................................................................4
C. Tujuan ...............................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................5
A. Pengertian keluarga..........................................................................................5
B. Tipe-tipe keluarga.............................................................................................5
C. Tahap perkembangan keluarga.........................................................................7
D. Faktor yang mempengaruhi perkembangan keluarga dan Kebutuhan
keluarga berdasarkan tahap perkembangan......................................................11
E. Penyusunan prioritas masalah dalam asuhan kebidanan dengan pendekatan
keluarga.............................................................................................................13
BAB III PENUTUP...............................................................................................17
A. Kesimpulan ......................................................................................................17
B. Saran.................................................................................................................17
DAFTAR
PUSTAKA.........................................................................................................18

BAB I
PENDAHULUAN
4

A. LATAR BELAKANG
Keluarga di definisikan dalam banyak cara.definisi keluarga meliputi
penjelasan tentang struktur,fungsi,unsur,dan ikatan kasih dalam
keluarga.orang yang menempati sebuah unit rumah membentuk suatu rumah
tangga.Meskipun sebagian besar rumah tangga terdiri dari jenis
keluarga living arrangement ,banyak keluarga yang tidak demikian
Biro sensus Amerika Serikat(1992) mengidentifikasikan dua kategori
utama rumah tangga sebagai keluarga dan bukan keluarga.Sebuah kelurga atau
suatu rumah tangga berbentuk keluarga membutuhkan  kehadiran sekurang-
kurangnya dua orang,seorang kepala keluarga dan satu atau lebih atau anggota
keluarga yang lain yang mempunyai hubungan kepala keluarga tersebut
melalui kelahiran,adopsi,atau pernikahan.Sebuah rumah tangga yang bukan
keluarga terdiri dari seorang kepala keluarga yang hidup sendiri ataudengan
orang yang tidak mempunyai hubungan dengan dirinya.

B. RUMUSAN MASALAH
            Dari uraian di atas maka dapat di simpulkan bahwa :
1. Untuk mengetahui definisi dari keluarga ?
2. Untuk mengetahui tipe-tipe keluarga?
3. Untuk mengetahui tahap perkembangan keluarga ?
4. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi perkembangan keluarga dan
kebutuhan keluarga berdasarkan tahap perkembangan ?
5. Untuk mengetahui penyusunan prioritas masalah dalam asuhan kebidanan
dengan pendekatan keluarga ?

C. TUJUAN
Agar kita mengetahui definisi keluarga serta tipe-tipe keluarga,seta
peranan yang ada dalam lingkup kelurga Dan bagaimana peran bidan dalam
kesehatan keluarga.

BAB II
PEMBAHASAN
5

A. DEFINISI KELUARGA
Keluarga merupakan lingkungan social yang sangat dekat hubungannya
dengan seseorang. Dikeluarga itu seseorang dibesarkan, bertempat tinggal,
berinteraksi satu dengan yang lain, dibentuknya nilai-nilai, pola pemikiran,
dan kebiasaanya dan berfungsi sebagai saksi budaya luar, dan mediasi
hubungan anak dengan lingkunganny.
Keluarga adalah anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui
pertalian darah adopsi atau perkawinan 
Keluarga Adalah suatu ikatan atau persekutuan hidup atas dasar
perkawinan antara orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama
atau seorang laki-laki atau seorang perempuan yang sudah sendirian dengan
atau tanpa anak, baik anaknya sendiri atau adopsi, dan tinggal dalam suatu
rumah tangga.
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di
bawah satu atap dalam keadaan saling tergantung.
Dari beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan secara umum
bahwa keluarga itu terjadi jika ada:
1. Ikatan atau persekutuan (perkawinan atau kesepakatan).
2. Hubungan (darah atau adopsi atau kesepakatan).
3. Tinggal bersama dalam suatu atap (serumah).
4. Ada peran masing-masing anggota keluarga.
5. Ikatan emosional.

B. TIPE-TIPE KELUARGA
Keluarga yang memerlukan pelayanan kesehatan berasal dari
berbagai macam pola kehidupan. Sesuai dengan perkembangan sosial maka
tipe keluarga berkembang mengikutinya. Agar dapat mengupayakan peran
serta keluarga dalam meningkatkan derajat kesehatan maka perawat perlu
mengetahui berbagai tipe keluarga.

1. Tipe keluarga tradisional


6

a. The Nuclear family (Keluarga inti) yaitu keluarga yang terdiri dari suami
istri dan anak (kandung atau angkat).
b. The dyad family , suatu rumah tangga yang terdiri dari suami istri tanpa
anak.
c. Keluarga usila, Keluarga terdiri dari suami dan istri yang sudah usia lanjut,
sedangkan anak sudah memisahkan diri.
d. The childless, Keluarga tanpa anak karena telambat menikah, bisa
disebabkan karena mengejar karir atau pendidikan.
e. The Extended family , keluarga yang terdiri dari keluarga inti ditambah
keluarga lain, seperti paman, bibi, kakek, nenek dan lain-lain.
f.  “Single parent” yaitu keluarga yang terdiri dari satu orang tua dengan
anak(kandung atau angkat). Kondisi ini dapat disebabkan oleh perceraian
atau kematian).
g.  Commuter family, kedua orang tua bekerja diluar kota, dan bisa
berkumpul pada hari minggu atau libur saja.
h. Multigeneration family, Beberapa generasi atau kelompok umur yang
tinggal bersama dalam satu rumah.
i. Kin-network family, beberapa keluarga yang tinggal bersama atau saling
berdekatan dan menggunakan barang-barang pelayanan seperti dapur,
sumur yang sama.
j. Blended family, keluarga yang dibentuk dari janda atau duda dan
membesarkan anak dari perkawinan sebelumnya.
k. “Single adult living alone” yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari satu
orang dewasa.
2. Tipe keluarga non tradisional
a. The unmarried teenage mother, Keluarga yang terdiri dari satu orang
dewasa terutama ibu dengan anak dari hubungan tanpa nikah.
b. The Step parent family, keluarga dengan orang tua tiri.
c. Commune family, yaitu lebih satu keluarga tanpa pertalian darah yang
hidup serumah.
d.  The non marrital heterosexual cohabiting family, keluarga yang hidup
bersama, berganti-ganti pasangan tanpa nikah.
7

e. Gay and lesbian family, seorang yang mempunyai persamaan sex tinggal
dalam satu rumah sebagaimana pasangan suami istri.
f. Cohabitating couple, orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan
perkawinan karena alasan tertentu.
g. Group marriage family, beberapa orang dewasa yang telah merasa saling
menikah, berbagi sesuatu termasuk sex dan membesarkan anak.
h. Group network family, beberapa keluarga inti yang dibatasi oleh norma
dan aturan, hidup berdekatan dan saling menggunakan barang yang sama
dan bertanggung jawab membesarkan anak.
i. Foster family, keluarga yang menerima anak yang tidak ada hubungan
saudara untuk waktu sementara.
j.  Homeless family, keluarga yang terbentuk tanpa perlindungan yang
permanen karena keadaan ekonomi atau problem kesehatan mental.
k. Gang, Keluarga yang destruktif dari orang-orang muda yang mencari
ikatan emosional, berkembang dalam kekerasan dan kriminal.

C. TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


Perkembangan keluarga merupakan proses perubahan yang terjadi pada
sistem keluarga meliputi; perubahan pola interaksi dan hubungan antar
anggota keluarga disepanjang waktu. Perubahan ini terjadi melalui beberapa
tahapan atau kurun waktu tertentu. Pada setiap tahapan mempunyai tugas
perkembangan yang harus dipenuhi agar tahapan tersebut dapat dilalui dengan
sukses.
1. Pasangan Baru
Keluarga baru dimulai saat masing-masing individu laki-laki
(suami) dan perempuan (istri) membentuk keluarga melalui
perkawinan yang sah dan meninggalkan keluarga masing-masing.
Meninggalkan keluarga bisa berarti psikologis karena kenyataannya
banyak keluarga baru yang masih tinggal dengan orang tuanya.
Dua orang yang membentuk keluarga baru membutuhkan penyesuaian
peran dan fungsi. Masing-masing belajar hidup bersama serta
8

beradaptasi dengan kebiasaan sendiri dan pasangannya, misalnya


makan, tidur, bangun pagi dan sebagainya

Tugas perkembangan
a. Membina hubungan intim danmemuaskan.
b. membina hubungan dengan keluarga lain, teman dan kelompok
sosial.
c. mendiskusikan rencana memiliki anak.Keluarga baru ini
merupakan anggota dari tiga keluarga ; keluarga
suami,keluarga istri dan keluarga sendiri.
2. Keluarga “child bearing” kelahiran anak pertama
Dimulai sejak hamil sampai kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai
anak berumur 30 bulan atau 2,5 tahun.

Tugas perkembangan kelurga yang penting pada tahap ini adalah


a. Persiapan menjadi orang tua
b. Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga, peran, interaksi,
hubungan sexual dan kegiatan.
c. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan.
Peran utama perawat adalah mengkaji peran orang tua; bagaiaman
orang tuan berinteraksi dan merawat bayi. Perawat perlu
menfasilitasi hubungan orang tua dan bayi yang positif dan hangat
sehingga jalinan kasih sayang antara bayi dan orang tua dapat
tercapai.
3. Keluarga dengan anak pra sekolah
Tahap ini dimulai saat anak pertama berumur 2,5 tahun dan berakhir
saat anak berusia 5 tahun.
Tugas perkembangn
a. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti kebutuhan tempat
tinggal, privasi dan rasa aman.
b. Membantu anak untuk bersosialisasi
9

c. Beradaptasi dengan anaky baru lahir, sementara kebutuhan anak


lain juga harus terpenuhi.
d. Mempertahankan hubungan yang sehat baik didalam keluarga
maupun dengan masyarakat.
e. Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak.
f. Pembagian tanggung jawab anggota keluarga.
g. Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh kembang.

4. Keluarga dengan anak sekolah


Tahap ini dimulai saat anak berumur 6 tahun (mulai sekolah ) dan
berakhir pada saat anak berumur 12 tahun. Pada tahap ini biasanya
keluarga mencapai jumlah maksimal sehingga keluarga sangat sibuk.
Selain aktivitas di sekolah, masing-masing anak memiliki minat
sendiri. Dmikian pula orang tua mempunyai aktivitas yang berbeda
dengan anak.

Tugas perkembangan keluarga.


a. Membantu sosialisasi anak dengan tetangga, sekolah dan
lingkungan.
b. Mempertahankan keintiman pasangan.
c. Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin
meningkat, termasuk kebutuhan untuk meningkatkan kesehatan
anggota keluarga.
Pada tahap ini anak perlu berpisah dengan orang tua, memberi
kesempatan pada anak untuk nbersosialisasi dalam aktivitas baik di
sekolah maupun di luar sekolah.
5. Keluarga dengan anak remaja
Dimulai saat anak berumur 13 tahun dan berakhir 6 sampai 7 tahun
kemudian. Tujuannya untuk memberikan tanggung jawab serta
kebebasan yang lebih besar untuk mempersiapkan diri menjadi orang
dewasa.
10

Tugas perkembangan
a. Memberikan kebebasan yang seimbnag dengan tanggung jawab.
b. Mempertahankan hubungan yang intim dengan keluarga.
c. Mempertahankan komunikasi yang terbuka antara anak dan orang
tua. Hindari perdebatan, kecurigaan dan permusuhan.
d. Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang
keluarga.
e. Merupakan tahap paling sulit karena orang tua melepas otoritasnya
dan membimbing anak untuk bertanggung jawab. Seringkali
muncul konflik orang tua dan remaja.
6. Keluarga dengan anak dewasa
Dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah dan berakhir
pada saat anak terakhir meninggalkan rumah. Lamanya tahapan ini
tergantung jumlah anak dan ada atau tidaknya anak yang belum
berkeluarga dan tetap tinggal bersama orang tua.

Tugas perkembangan
a. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar.
b. Mempertahankan keintiman pasangan.
c. Membantu orang tua memasuki masa tua.
d. Membantu anak untuk mandiri di masyarakat.
e. Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga.
7. Keluarga usia pertengahan
Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan
rumah dan berakhir saat pensiun atau salah satu pasangan meninggal.
Pada beberapa pasangan fase ini dianggap sulit karena masa usia
lanjut, perpisahan dengan anak dan perasaan gagal sebagai orang tua.

Tugas perkembangan
a. Mempertahankan kesehatan.
11

b. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan teman


sebaya dan anak-anak.
c. Meningkatkan keakraban pasangan.
Fokus mempertahankan kesehatan pada pola hidup sehat, diet
seimbang, olah raga rutin, menikmati hidup, pekerjaan dan lain
sebagainya.

8. Keluarga usia lanjut


Dimulai saat pensiun sanpai dengan salah satu pasangan meninggal
dan keduanya meninggal.

Tugas perkembangan
a. Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan.
b. Adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan, teman, kekuatan
fisik dan pendapatan.
c. Mempertahankan keakraban suami/istri dan saling merawat.
d. Mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial masyarakat.
e. Melakukan life review.
f. Mempertahankan penataan yang memuaskan merupakan tugas
utama keluarga pada tahap ini.

D. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN KELUARGA


DAN KEBUTUHAN KELUARGA BERDASARKAN TAHAP
PERKEMBANGAN
Didalam perkembangan manusia ada beberapa faktor yang mempengaruhi
perkembangan manusia, dia antaranya faktor Heriditas (keturunan atau
bawaan), kondisi atau faktor lingkungan, dan faktor Maturation (kematangan).

1. Faktor Hereditas (keturunan atau bawaan).


Hereditas (keturunan atau bawaan) adalah proses penurunan sifat-
sifat atau ciri-ciri tertentu yang ada pada orang tua atau dari keturunan
12

kerabat-kerabat terdekat. Dimana sifat bawaan ini sulit untuk dirubah


kerena udah menjadi kebiasaan atau keturunan dari sifat orang tuanya.
Pada dasarnya yang diturunkan oleh orang tua merupakan bentuk atau
struktur tubuh pada anak-anak tersebut yang merupakan hasil dari
percampuran gen-gen dari orang tua yang pada umumnya mencakup sifat,
ciri-ciri atau sifat dari orang tua yang di peroleh dari lingkungan atau dari
hasil belajar didalam lingkungan tersebut. Seperti misalnya Seorang anak
terbiasa berjalan tegak atau menunduk, terbiasa atau cenderung untuk
menjadi orang lincah, pendiam, cerewet dan sebagainya. Ini merupakan
contoh dari kebiasaan atau sifat-sifat yang diturunkan oleh orang tua
kepada anaknya. kebiasaan ini tidak hanya terdapat selama masa kanak-
kanak, melainkan tetap ada pada diri manusia selama masih hidup. Akan
tetapi kebiasaan-kebiasaan ini tidak akan menjadi kenyataan kecuali kita
tidak mendapatkan respon atau kesemptan kita untuk berkembang atau
merubah sifat-sifat ini.
2. Faktor atau kondisi lingkungan
Faktor atau kondisi lingkungan ini juga mempengaruhi
perkembangan manusia. Lingkungan merupakan suatu tempat dimana kita
saling membutuhkan  atau saling berinteraksi antara manusia yang satu
dengan manusia yang lain. Lingkungan sebagai penentu perkembangan
tingkah laku manusia, didalam dugaan yang diterima sebagai dasar
didalam lingkungan psikologis adalah bahwa manusia lahir dalam keadaan
tidak memiliki pembawaan apapun, bagaikan kertas putih (tabula rasa)
yang dapat ditulisi dengan apa saja yang kita kehendaki. Perwujudan
tingkah laku manusia ditentukan oleh lingkungan dengan kiat-kiat
rekayasa yang bersifat pribadi atau tidak berkaitan dengan seseorang dan
bersifat direktif. Bayi yang lahir mempunyai kecenderungan yang sama,
didalam pengaruh faktor lingkungan kita bisa mengambil contoh kepada
bayi  yang menyusu, ketika bayi menyusu bayi tersebut merasa senang dan
ketika bayi merasa haus maka bayi tersebut menangis maka dengan cepat
seorang ibu memberkan ASI. Yang dimaksud dengan faktor lingkungan
disini adalah lingkungan keluarga. Dimana lingkungan keluarga ini sangat
13

mempengaruhi perkembangan manusia. Keluarga merupakan lingkungan


atau kelompok yang pertama yang menjadi pusat identifikasi anak dan
kelompok atau lingkungan yang pertama mengenalkan nilai-nilai
kehidupan kepada anak, anak menghabiskan masa kanak-kanaknya itu
didalam lingkungan keluarga.
3. Faktor Maturation (kematangan).
Kematangan adalah siapnya suatu organ-organ fungsi kehidupan,
baik pisik maupun psychis untuk berkembang dan melakukan tugasnya
dengan baik. Bagaimanapun banyaknya pembawaan atau kebiasaan
seseorang individu dan betapapun baiknya lingkungan yang tersedia
baginya bila belum mencapai kematangan untuk berfungsi maka suatu
fungsi kehidupan belum dapat berkembang secara optial. (Abu Khaer,
1993). Pembawaan dan lingkungan adalah faktor-faktor yang sangat
penting bagi perkembangan individu. Interaksi antara faktor-faktor
tersebut tidak terjadi sekehendak hati, tapi dipengaruhi oleh faktor yang
ketiga ini yaitu faktor kematangan (maturation) atau waktu (time).Manusia
yang baru dilahirkan telah memiliki bakat dan pembawaan, baik dari
lingkungan berasal dari keturunan orang tuanya, nenek moyangnya
maupun karena memang ditakdirkan demikian. Jadi
faktor Maturation (kematangan) merupakan foktor dimana semua organ
tubuh siap menjalankan fungsinya masing-masing.

E. PENYUSUNAN PRIORITAS MASALAH DALAM ASUHAN


KEBIDANAN DENGAN PENDEKATAN KELUARGA
1. Prioritas masalah
Kriteria prioritas masalah :
a. Sifat masalah, dikelompokan menjadi :
1) Ancaman kesehatan
2) Keadaan sakit atau kurang sehat
3) Situasi krisis
14

b. Kemungkinan masalah dapat diubah adalah kemungkinan


keberhasilan untuk mengurangi masalah atau mencegah masalah bila
dilakukan intervensi kesehatan
c. Potensi masalah untuk dicegah adalah sifat dan beratnya masalah
yang akan timbul dan dapat dikurangi atau dicegah melalui tindakan
keperawatan dan kesehatan
d. Masalah yang menonjol adalah cara keluarga melihat dan menilai
masalah dalam hal beratnya dan mendesaknya untuk diatasi melalui
intervensi keperawatan dan kesehatan
15

2. Penyusunan prioritas
kriteria Nilai bobot
1. Sifat masalah 1
Skala :
Ancaman kesehatan 2
Tidak/kurang sehat 3
krisis 1
2. Kemungkinan masalah dapat diubah 2
Skala :
Dengan mudah 2
Hanya sebagian 1
Tidak dapat 0
3. Potensi masalah untuk dicegah 1
Skala :
Tinggi 3
Cukup 2
Rendah 1
4. Menonjolnya masalah 1
Skala :
Masalah berat harus ditangani 2
Masalah yang tidak perlu segera ditangani 1
Masalah tidak dirasakan 0

Skoring :
1. Tentukan skor untuk setiap kriteria
2. Skor dibagi dengan angka tertinggi dan kalikan dengan bobot
Skor x bobot
Angka tertinggi
Ket :
a. Jumlahkan skor untuk semua kriteria
b. Skor tertinggi adalah 5 dan sama untuk seluruh bobot

3. Faktor yang mempengaruhi penentuan prioritas


16

a. Kemungkinan masalah dapat diubah, faktor yang mempengaruhi


antara lain :
1) Pengetahuan, teknologi dan tindakan untuk menangani masalah
2) Sumber daya keluarga, diantaranya keuangan, tenaga, sarana
dan prasarana
3) Sumber daya perawatan, diantaranya adalah pengetahuan,
keterampilan dan waktu
4) Sumber daya masyarakat, dapat dalam bentuk fasilitas,
organisasi seperti posyandu, polindes, dsb
b. Potensi masalah untuk dicegah, hal yang diperhatikan dalam
melihat potensi pencegahan masalah adalah :
1) Kepelikan masalah, berkaitan dengan beratnya penyakit
2) Lamanya masalah, berhubungan dengan beratnya masalah
3) Adanya kelompok resiko tinggi dalam keluarga
17

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Keluarga merupakan lingkungan social yang sangat dekat
hubungannya dengan seseorang. Dikeluarga itu seseorang dibesarkan,
bertempat tinggal, berinteraksi satu dengan yang lain, dibentuknya nilai-
nilai, pola pemikiran, dan kebiasaanya dan berfungsi sebagai saksi budaya
luar, dan mediasi hubungan anak dengan lingkunganny.
Keluarga adalah anggota rumah tangga yang saling berhubungan
melalui pertalian darah adopsi atau perkawinan.
Agar dapat mengupayakan peran serta keluarga dalam
meningkatkan derajat kesehatan maka bidan perlu mengetahui berbagai
tipe keluarga.
a. Tipe keluarga tradisional
b. Tipe keluarga non tradisional

B. SARAN
Agar kita dapat lebih memahami dfinisi serta tipe-tipe keluarga yang ada
di Indonesia maupun yang ada dalam lingkungan sekitar kita.

DAFTAR PUSTAKA
18

Setiadi. 2007. Konsep Dan Proses Keperawatan Keluarga. Jakarta : GRAHA


ILMU
http://www.docstoc.com/docs/40365020/SEJARAH-KEPERAWATAN-
KOMUNITAS-_-KONSEP-MODEL-KEPERAWATAN

http://meditasi.blog.friendster.com/2008/04/respektik-sistem-layanan-
keperawatan-profesional-dengan-pendekatan-home-care/
http://andaners.wordpress.com/2009/04/27/konsep-keperawatan-keluarga/
http://kulimijit.blogspot.com/2009/11/diktat-akper-konsep-keluarga.html

Anda mungkin juga menyukai