Anda di halaman 1dari 4

TUGAS FARMAKOLOGI

(ANTIBIOTIK)

DISUSUN OLEH :

Dwi Ulva Agustina


P05140419013

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
JURUSAN KEBIDANAN
DIV ALIH JENJANG
TAHUN 2020
ANTIBIOTIK

1. Definisi antibiotic?
Antibiotik adalah kelompok obat yang digunakan untuk mengatasi dan mencegah infeksi
bakteri. Obat ini bekerja dengan cara membunuh dan menghentikan bakteri berkembang
biak di dalam tubuh. Antibiotik tidak dapat digunakan untuk mengatasi infeksi akibat
virus, seperti flu.
2. Penggolongan antibiotik berdsarkan spectrum atau kisaran kerja dan contoh
antibiotiknya?
a. Spektrum luas (aktivitas luas) :
Antibiotik yang bersifat aktif bekerja terhadap banyak jenis mikroba yaitu bakteri gram
positif dan gram negative. Contoh antibiotik dalam kelompok ini adalah sulfonamid,
ampisilin, sefalosforin, kloramfenikol, tetrasiklin, dan rifampisin.
b. Spektrum sempit (aktivitas sempit) :
Antibiotik yang bersifat aktif bekerja hanya terhadap beberapa jenis mikroba saja, bakteri
gram positif atau gram negative saja. Contohnya eritromisin, klindamisin, kanamisin,
hanya bekerja terhadap mikroba gram-positif. Sedang streptomisin, gentamisin, hanya
bekerja terhadap kuman gram-negatif.
3. Penggolongan antibiotik berdasarkan mekanisme kerjanya dan contoh antibiotiknya?
Penggolongan Antibiotik Berdasarkan Mekanisme Kerja :
a. Inhibitor sintesis dinding sel bakteri, mencakup golongan Penicillin, Polypeptide dan
Cephalosporin
b. Inhibitor transkripsi dan replikasi, mencakup golongan Quinolone,
c. Inhibitor sintesis protein, mencakup banyak jenis antibiotik, terutama dari golongan
Macrolide, Aminoglycoside, dan Tetracycline
d. Inhibitor fungsi membran sel, misalnya ionomycin, valinomycin;
e. Inhibitor fungsi sel lainnya, seperti golongan sulfa atau sulfonamida,
f. Antimetabolit, misalnya azaserine.
4. Penggolongan antibiotik berdasarkan daya kerjanya dan contoh antibiotiknya?
a. Bakterisid : Antibiotika yang bakterisid secara aktif membasmi kuman. Termasuk
dalam golongan ini adalah penisilin, sefalosporin, aminoglikosida (dosis besar),
kotrimoksazol , polipeptida, rifampisin, isoniazid dll.
b. Bakteriostatik : Antibiotika bakteriostatik bekerja dengan mencegah atau
menghambat pertumbuhan kuman, TIDAK MEMBUNUHNYA, sehingga
pembasmian kuman sangat tergantung pada daya tahan tubuh. Termasuk dalam
golongan ini adalah sulfonamida, tetrasiklin, kloramfenikol, eritromisin, trimetropim,
linkomisin, makrolida, klindamisin, asam paraaminosalisilat, dll.
Manfaat dari pembagian ini dalam pemilihan antibiotika mungkin hanya terbatas,
yakni pada kasus pembawa kuman (carrier), pada pasien-pasien dengan kondisi yang
sangat lemah (debilitated) atau pada kasus-kasus dengan depresi imunologik tidak
boleh memakai antibiotika bakteriostatik, tetapi harus bakterisid.
5. Penggolongan antibiotik berdasarkan gugus kimianya dan contoh antibiotiknya?
a. Golongan Beta-Laktam, antara lain golongan sefalosporin (sefaleksin, sefazolin,
sefuroksim, sefadroksil, seftazidim), golongan monosiklik, dan golongan penisilin
(penisilin, amoksisilin). Penisilin adalah suatu agen antibakterial alami yang
dihasilkan dari jamur jenis Penicillium chrysognum.
b. Antibiotik golongan aminoglikosida, aminoglikosida dihasilkan oleh jenisjenis
fungi Streptomyces dan Micromonospora. Semua senyawa dan turunan semi-
sintesisnya mengandung dua atau tiga gula-amino di dalam molekulnya, yang
saling terikat secara glukosidis. Spektrum kerjanya luas dan meliputi terutama
banyak bacilli gram-negatif. Obat ini juga aktif terhadap gonococci dan sejumlah
kuman gram-positif. Aktifitasnya adalah bakterisid, berdasarkan dayanya untuk
menembus dinding bakteri dan mengikat diri pada ribosom di dalam sel.
Contohnya streptomisin, gentamisin, amikasin, neomisin, dan paranomisin.
c. Antibiotik golongan tetrasiklin, khasiatnya bersifat bakteriostatis, hanya melalui
injeksi intravena dapat dicapai kadar plasma yang bakterisid lemah. Mekanisme
kerjanya berdasarkan diganggunya sintesa protein kuman. Spektrum
antibakterinya luas dan meliputi banyak cocci gram positif dan gram negatif serta
kebanyakan bacilli. Tidak efektif Pseudomonas dan Proteus, tetapi aktif terhadap
mikroba khusus Chlamydia trachomatis (penyebab penyakit mata trachoma dan
penyakit kelamin), dan beberapa protozoa (amuba) lainnya. Contohnya tetrasiklin,
doksisiklin, dan monosiklin.
d. Antibiotik golongan makrolida, bekerja bakteriostatis terhadap terutama bakteri
gram-positif dan spectrum kerjanya mirip Penisilin-G. Mekanisme kerjanya
melalui pengikatan reversibel pada ribosom kuman, sehingga sintesa proteinnya
dirintangi. Bila digunakan terlalu lama atau sering dapat menyebabkan resistensi.
Absorbinya tidak teratur, agak sering menimbulkan efek samping lambung-usus,
dan waktu paruhnya singkat, maka perlu ditakarkan sampai 4x sehari.
e. Antibiotik golongan linkomisin, dihasilkan oleh srteptomyces lincolnensis (AS
1960). Khasiatnya bakteriostatis dengan spektrum kerja lebih sempit dar ipada
makrolida,n terutama terhadap kuman gram positif dan anaerob. Berhubung efek
sampingnya hebat kini hanya digunakan bila terdapat resistensi terhadap
antibiotika lain. Contohnya linkomisin.
f. Antibiotik golongan kuinolon, senyawa-senyawa kuinolon berkhasiat bakterisid
pada fase pertumbuhan kuman, berdasarkan inhibisi terhadap enzim DNA-gyrase
kuman, sehingga sintesis DNAnya dihindarkan. Golongan ini hanya dapat
digunakan pada infeksi saluran kemih (ISK) tanpa komplikasi.
g. Antibiotik golongan kloramfenikol, kloramfenikol mempunyai spektrum luas.
Berkhasiat bakteriostatis terhadap hampir semua kuman gram positif dan
sejumlah kuman gram negatif. Mekanisme kerjanya berdasarkan perintangan
sintesa polipeptida kuman. Contohnya kloramfenikol.

Anda mungkin juga menyukai