Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Nim : 11181040000005
PSIK A 2020
Phlebotomy
1. Pengertian Phlebotomy
(arif,2011)
2. Pengambilan Darah Vena
1. Spuit
2. Tourniquet
Merupakan bahan dari wool atau kapas yang mudah menyerap dan
dibasahi dengan antiseptic berupa etil alkohol. Tujuan penggunaan kapas
alkohol adalah untuk menghilangkan kotoran yang dapat mengganggu
pengamatan letak vena sekaligus mensterilkan area penusukan agar resiko
infeksi bisa ditekan.
7. Plester
1. Lancet
Merupakan bahan dari wool atau kapas yang mudah menyerap dan
dibasahi dengan antiseptic berupa etil alkohol. Tujuan penggunaan kapas
alkohol adalah untuk menghilangkan kotoran yang dapat mengganggu
pengamatan letak vena sekaligus mensterilkan area penusukan agar resiko
infeksi bisa ditekan.
4. Deck Glass
Adalah penutup obyek glass, berbentuk persegi lebih kecil dan tipis
karena dimaksudkan agar bisa menutupi preparat tanpa mengganggu
pemfokusan pengamatan dibawah mikroskop.
5. Tensimeter
Alat untuk mengukur tensi darah atau tekanan darah serta detak
jantung manusia. Dalam sampling tensi ini digunakan untuk memeriksa
Bleeding time.
6. Kertas Saring
7. Tabung kapiler
Merupakan tabung kecil dengan diameter 1mm sehingga memiliki
daya kapilaritas atau menyerap cairan darah yang akan diambil. Sehingga
cukup dengan menempelkan salah satu ujungnya, maka darah akan
mengisi tabung sesuai kebutuhan. Tabung kapiler dengan antikoagulan
bertanda strip merah, sedangkan tanpa koagulan dengan strip biru.
8. Wax
(Bakta ,2013)
Ada dua cara dalam pengambilan darah vena, yaitu cara manual dan
cara vakum. Cara manual dilakukan dengan menggunakan alat suntik (syring),
sedangkan cara vakum dengan menggunakan tabung vakum (vacutainer).
Penusukan
Prosedur :
(gandasoebrata,2011)
Prosedur :
Verifikasi keadaan pasien, misalnya puasa atau konsumsi obat. Catat bila
pasien minum obat tertentu, tidak puasa dsb.
Bersihkan kulit pada bagian yang akan diambil dengan kapas alcohol 70%
dan biarkan kering. Kulit yang sudah dibersihkan jangan dipegang lagi.
Tabung tutup hijau terang. Tabung ini berisi gel separator (plasma
separator tube/PST) dengan antikoagulan lithium heparin. Setelah
pemusingan, plasma akan berada di bagian atas gel dan sel darah berada di
bawah gel. Umumnya digunakan untuk pemeriksaan kimia darah.
Tabung tutup ungu atau lavender. Tabung ini berisi EDTA. Umumnya
digunakan untuk pemeriksaan darah lengkap dan bank darah (crossmatch)
Tabung tutup hijau. Tabung ini berisi natrium atau lithium heparin,
umumnya digunakan untuk pemeriksaan fragilitas osmotik eritrosit, kimia
darah.
Tabung tutup biru gelap. Tabung ini berisi EDTA yang bebas logam,
umumnya digunakan untuk pemeriksaan trace element (zink, copper,
mercury) dan toksikologi.
Tabung tutup abu-abu terang. Tabung ini berisi natrium fluoride dan
kalium oksalat, digunakan untuk pemeriksaan glukosa.
Tabung tutup kuning dengan warna hitam di bagian atas ; berisi media
biakan, digunakan untuk pemeriksaan mikrobiologi – aerob, anaerob dan
jamur
Darah dari syring atau suntikan harus dimasukkan ke dalam tabung dengan
cara melepas jarum lalu mengalirkan darah perlahan-lahan melalui dinding
tabung. Memasukkan darah dengan cara disemprotkan, apalagi tanpa
melepas jarum, berpotensi menyebabkan hemolisis. Memasukkan darah ke
dalam tabung vakum dengan cara menusukkan jarum pada tutup tabung,
biarkan darah mengalir sampai berhenti sendiri ketika volume telah
terpenuhi.
Homogenisasi sampel jika menggunakan antikoagulan dengan cara
memutar-mutar tabung 4-5 kali atau membolak-balikkan tabung 5-10 kali
dengan lembut. Mengocok sampel berpotensi menyebabkan hemolisis.
Peganglah bagian tersebut supaya tidak bergerak dan tekan sedikit supaya
rasa nyeri berkurang.
Tusuk dengan lancet steril. Tusukan harus dalam sehingga darah tidak
harus diperas-peras keluar. Jangan menusukkan lancet jika ujung jari
masih basah oleh alkohol. Hal ini bukan saja karena darah akan diencerkan
oleh alkohol, tetapi darah juga melebar di atas kulit sehingga susah
ditampung dalam wadah.
Setelah darah keluar, buang tetes darah pertama dengan memakai kapas
kering, tetes berikutnya boleh dipakai untuk pemeriksaan.
Pengambilan darah diusahakan tidak terlalu lama dan jangan diperas-peras
untuk mencegah terbentuknya jendalan.
Prosedur
Desinfeksi kulit yang akan ditusuk dengan kapas alkohol 70%, biarkan
kering. Kulit yang telah dibersihkan jangan dipegang lagi.
Tekan bagian arteri yang akan ditusuk dengan dua jari tangan lalu
tusukkan jarum di samping bawah jari telunjuk dengan posisi jarum tegak
atau agak miring. Jika tusukan berhasil darah terlihat memasuki spuit dan
mendorong thorak ke atas.
(Joyce ,2010)
Daftar Pustaka