Anda di halaman 1dari 5

Pembahasan

Oksidasi adalah reaksi pengikatan elektron dan reduksi adalah reaksi pelepasan elektron
Reduktor adalah zat yang mengalami reduksi dan oksidator adalah zat yang mengalami
oksidasi Reduktor adalah zat hasil oksidasi sedangkan oksidator adalah zat hasil reduksi

AgNO3 (aq) + NaCl (aq) ---> AgCl (s) + NaNO3 (aq)

AgCl diendapkan dari larutan karena tidak larut dalam air. Kami

pertama-tama menulis persamaan ionik lengkap sebelum kami

menulis persamaan ionik bersih. Untuk menulis persamaan ionik,

kami memisahkan semua senyawa berair menjadi ion dan

membiarkan senyawa padat tidak terpisahkan.

Ag + + NO3- + Na + + Cl- ---> AgCl (s) + Na + + NO3-


Kemudian, kami menghilangkan ion penonton - ion yang muncul di

kedua sisi persamaan. Kami pergi sekarang dengan persamaan ion

bersih

Ag + + Cl- ---> AgCl


Pembahasan

Argentometri merupakan metode analisisvolumetri yang digunakanuntuk menentukan


kandungan senyawa halogenida dan senyawa-senyawa lain yang membentuk endapan dengan
perak nitrat (AgNO3)pada suasana tertentu. 
Titrasi argentometri ialah titrasi dengan menggunakan perak nitrat sebagaititran di mana akan
terbentuk garam perak yang sukar larut. Metodeargentometri disebut juga sebagai metode
pengendapan karena padaargentometri memerlukan pembentukan senyawa yang relative
tidak larutatau endapan. Argentometri merupakan metode umum untuk menetapkan kadar
halogenida dan senyawa-senyawa lain yang membentuk endapandengan perak nitrat
(AgNO3) pada suasana tertentu (Hastuti,2007). Hastuti, Sri, M.Si, dkk. 2007.Buku Petunjuk
Praktikum Kimia Analitik Dasar I Surakarta : Laboratorium Kimia Dasar FMIPA UNS.

Titrasi argentometri didasarkan pada reaksi: AgNO3 + Cl-  AgCl(s) + NO3 - Kalium kromat
dapat digunakan sebagai indikator, menghasilkan warna merah dengan kelebihan ion Ag+
titrasi yang lebih banyak dapat digunakan adalah metode titrasi balik (David G Watson,
2007). Watson,G David.2007.ANALISIS FARMASI EDISI 2.Penerbit: Buku Kedokteran

EGC.

Terdapat empat metode penentuan titik akhir titrasipengendapan, yaitu metode mohr,
volhard, fajans,liebig (Rohman dan Gandjar, 2007).

Metode Mohr

Metode Mohr dapat digunakan untuk menetapkan kadar klorida dan bromida dalam
suasana netral dengan larutan standar AgNO3 dan penambahan K2CrO4 sebagai indikator.
Titrasi dengan cara ini harus dilakukan dalam suasana netral atau dengan sedikit alkalis, pH
6,5-9,0. Dalam suasana asam, perak kromat larut karena terbentuk dikromat dan dalam
suasana basa akan terbentuk endapan perak hidroksida .Cara yang mudah untuk membuat
larutan netral dari larutan yang asam adalah dengan menambahkan CaCO3 atau
NaHCO3secara berlebihan. Untuk larutan yang alkalis, diasamkan dulu dengan asam asetat
kemudian ditambah sedikit CaCO3.

Kerugian metode Mohr adalah;

a. Bromida dan klorida kadarnya dapat ditentukan dengan metode Mohr akan tetapi untuk
iodida dan tiosianat tidak memberikan hasil yang memuaskan karena endapan perak iodida
atau perak tiosianat akan mengadsorpsi ion kromat, sehingga memberikan titik akhir yang
kacau.

b. Adanya ion-ion seperti sulfida, fosfat dan arsenat juga akan mengendap.

c. Titik akhir titrasi kurang jelas jika menggunakan larutan yang encer.

d. Ion-ion yang diadsorpsi dari sampel menjadi terjebak dan mengakibatkan hasil yang
rendah sehingga penggojongan yang kuat mendekati titik akhir titrasi diperlukan untuk
membebaskan ion yang terjebak tadi. Titrasi langsung iodida dengan perak nitrat dapat
dilakukan dengan penambahan amilum dan sejumlah kecil senyawa pengkosidasi. Warna
biru akan hilang pada saat titik akhir dan warna putih-kuning dari endapan perak iodida
(AgI) akan muncul .

Metode Volhard
Cara volhard didasarkan pada pengendapan perak tiosianat dalam larutan asam nitrat,
dengan menggunakan ion besi (III) untuk meneliti ion tiosianat berlebih. Cara ini dapat
dipergunakan untuk cara titrasi langsung dari perak dari larutan tiosianat standar atau untuk
titrasi tak langsung dari ion klorida. Pada keadaan terakhir ini perak nitrat berlebih
ditambahkan dan kelebihannya dititrasi dengan tiosianat standad. Anion-anion yang lain
seperti bromide dan iodida dapat ditentukan dengan prosedur yang sama. Cara volhard
secara luas digunakan untuk perak dan klorida karena kenyataan bahwa titrasi ini dapat
dilakukan dalam larutan asam .

Metode K. Fajans

Pada metode ini digunakan indikator adsorbs, yang mana pada titik ekivalen, indikator
teradsorbsi oleh endapan. Indikator ini tidak memberikan Universitas Sumatera Utara 17
perubahan warna pada larutan, tetapi pada permukaan endapan. Apabila suatu senyawa
organik berwarna diserap pada permukaan suatu endapan, perubahan struktur organik
mungkin terjadi, dan warnanya sebagian besar kemungkinan telah berubah dan mungkin
telah menjadi lebih jelas. Peristiwa ini dapat dipakai untuk mengetahui titik akhir dari titrasi
pengendapan garam-garam perak. Beberapa flouresein yang disubstitusi dapat bekerja
sebagai indikator untuk titrasi perak. Jika perak nitrat ditambahkan kepada suatu larutan
natrium klorida, maka partikel perak klorida yang terbagi halus itu cenderung menahan
pada permukaannya (menyerap) beberapa ion klorida berlebih dalam larutan

Metode Liebig

Pada metode ini, titik akhir titrasinya tidak ditentukan dengan indikator, akan tetapi
ditunjukkan dengan terjadinya kekeruhan. Ketika larutan perak nitrat ditambahkan kepada
larutan alkali sianida akan terbentuk endapan putih, tetapi pada penggojokan akan larut
kembali karena terbentuk kompleks sianida yang stabil dan larut. Cara Liebig hanya
menghasilkan titik akhir yang memuaskan apabila pemberian pereaksi pada saat mendekati
titik akhir dilakukan perlahanlahan. cara Liebig ini tidak dapat dilakukan pada keadaan
larutan amoni-alkalis karena ion perak akan membentuk kompleks Ag(NH3) 2+ yang larut.
Hal ini dapat diatasi dengan menambahkan sedikit larutan kalium iodida .

Anda mungkin juga menyukai