PEMBAHASAN
Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten merupakan Bank milik
pemerintah Propinsi Jawa Barat dan Pemerintah Propinsi Banten bersama – sama dengan
pemerintah kota/kabupaten se- Jawa Barat dan Banten. Dasar pendiriannya adalah
milik Belanda yang berkedudukan di Bandung yang dinasionalisasi yaitu NV Denis (De
Sebagai tindak lanjut dari peraturan pemerintah nomor 33 tahun 1960 pemerintah
propinsi Jawa Barat dengan Akta Notaris Noezar nomor 152 tanggal 21 Maret 1961 dan
nomor 184 tanggal 13 Mei 1961 dan dikukuhkan dengan Surat Keputusan Gubernur
Propinsi Jawa Barat nomor 7/ GKDH/ BPD/61 tanggal 20 Mei 1961, mendirikan PT.
Bank Karya Pembangunan dengan modal dasar untuk pertama kali berasal dari kas
Karya Pembangunan Daerah Jawa Barat, dikeluarkan Peraturan Daerah Propinsi Jawa
Barat nomor 11/ PD-DPRD/ 72 tanggal 27 Juni 1972 tentang kedudukan hukum Bank
Karya Pembangunan Daerah Jawa Barat sebagai perusahaan daerah yang berusaha di
bidang perbankan. Selanjutnya melalui Peraturan Daerah Propinsi Jawa Barat nomor
8
9
Pada tahun 1992 aktivitas Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat ditingkatkan
menjadi Bank Umum Devisa berdasarkan surat keputusan Direksi Bank Indonesia tahun
1995 mempunyai sebutan Bank Jabar dengan logo baru. Mengikuti perkembangan
perekonomian dan perbankan, maka berdasarkan Perda Nomor 22 Tahun 1998 dan Akta
Pendirian Nomor 4 tanggal 8 April 1999 berikut akta perbaikan nomor 8 tanggal 15 April
1999 yang telah disahkan oleh menteri kehakiman RI tanggal 16 April 1999, bentuk
hukum Bank Jabar diubah dari perusahan daerah (PD) menjadi Perseroan Terbatas (PT).
yang berlandaskan syariah, maka sesuai dengan izin Bank Indonesia no. 2 / 28/ DpG/
DPIP tanggal 12 April 2000, sejak tanggal 15 April 2000 Bank Jabar menjadi bank
pembangunan daerah pertama di Indonesia yang menjalankan dual banking system, yaitu
memberikan layanan perbankan dengan system konvesional. Agar lebih leluasa dalam
melaksanakan ekspansi usaha, berdasarkan hasil rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
yang diselenggarakan pada tanggal 16 April 2010, disetujui peningkatan modal dasar
Bank Jabar menjadi Rp. 1 triliun. Selanjutnya berdasarkan hasil keputusan RUPS yang
diselenggarakan pada tanggal 14 April 2004 dengan akta No. 10 tanggal 14 April 2004,
Melihat perkembangan yang terus meningkat dan prospek usaha yang terus
membaik maka pada RUPS tanggal 5 April 2006 ditetapkan bahwa modal dasar Bank
Jabar naik dari Rp 2 triliun menjadi Rp 4 triliun. Pada bulan November 2007, menyusul
9
10
atas nama PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat menjadi izin usaha atas nama PT.
Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, maka telah dilaksanakan
penggantian call name dari bank Jabar menjadi Bank Jabar Banten. Pada 2 Agustus 2010
Bank Jabar Banten kembali melakukan penggantian call name menjadi BJB hal ini
dikarenakan bank jabar yang sedang melakukan tahap pengembangan yang tidak hanya
dilakukan di sekitar Jawa Barat dan Banten melainkan dapat melebarkan sayapnya
Bank Jabar Banten didirikan dengan maksud melalui aktivitasnya sebagai Bank
pemerataan pembangunan daerah di segala bidang agar tercapai peningkatan taraf hidup
rakyat. Di dalam melakukan kegiatannya sebagai Bank Umum tersebut Bank Jabar
Banten menetapkan visinya yaitu: ” Ingin menjadi 10 Bank terbesar dan berkinerja baik
di Indonesia”. Bank Jabar Banten memiliki Misi dan Fungsi dalam melaksanakan
peranannya sebagai salah satu Bank yang ada di Indonesia yaitu “ Menjadi penggerak
dan pendorong laju perekonomian di daerah, sebagai pemegang kas daerah dan salah satu
B.VISI MISI
1. Visi misi
a. Visi.
10
11
Dalam rangka mewujudkan visi Bank BJB, yaitu : menjadi 10 bank terbesar dan
Indonesia.
b. Misi.
2. Struktur
KANTOR CABANG
PEMBANTU
PEMIMPIN
OPERASIONAL BISNIS
B. Profil Perusahaan
Bank BJB Kantor Cabang Pembantu Indihiang, Kota Tasikmalaya, mulai dirintis
sejak tahun 2012. Pembangunan fisik dan penyiapan sarana-sara pendukung lainnya
11
12
dilakukan kurang lebih dalam satu tahun tersebut. Kemudian pada tahun berikutnya yakni
2013, barulah Bank BJB Kantor Cabang Pembantu Indihiang disahkan. Dan saat itu,
Kantor Cabang Indihiang tercatat sebagai kantor cabang Bank BJB ke enam yang
Saat awal didirikan, Kantor Cabang Pembantu Indihiang dipimpin oleh Bapak
Sigit. Jumlah staf sebanyak delapan orang, termasuk satu orang office boy dan satu orang
satpam. Setelah enam tahun sampai sekarang, jumlah karyawan sudah mengalami
program kredit, salah satunya adalah Kredit Guna Bhakti Bank BJB, yang merupakan
pembiayaan yang diberikan oleh bank bjb untuk debitur berpenghasilan tetap yang
gajinya telah atau belum disalurkan melalui bank bjb dan/atau tempat debitur bekerja
telah memiliki perjanjian kerjasama dengan bank bjb dimana sumber pengembaliannya
Debitur atau pengaju kredit yang dapat memanfaatkan Kredit Guna Bhakti Bank
BJB antara lain CPNS, PNS, Anggota TNI/POLRI, Pegawai Tetap Lembaga Negara dan
Yayasan/Unit Usaha Yayasan, Kepala Desa & Perangkat yang gajinya telah atau belum
disalurkan melalui bank. Fasilitas kredit ini memiliki plafon pinjaman yang dimulai dari
12
13
Rp10 juta sampai dengan Rp500 juta dengan tenor pengembaliannya dimulai dari jangka
Angsuran kredit guna bakti akan dipotong otomatis dari setiap gaji yang diterima
pegawai setiap bulan. Besaran angsuran dapat disesuaikan dengan nilai penghasilan
Adapun manfaat kredit guna bhakti bagi calon debitur adalah untuk
kemungkinan, KGB juga dapat digunakan sebagai sarana memenuhi kebutuhan yang
bersifat konsumtif, seperti biaya pendidikan, pernikahan, pembelian rumah, dan lainnya.
Namun juga tidak menutup kemungkinan semua kredit pasti ada hambatannya
Hambatan yang terjadi saat percairan kredit adalah Lamanya pencairan dana
kredit guna bhakti yang tidak sesuai dengan prosedur dikarenakan proses dalam tahap
Upaya pihak bank dalam mengatasi lamanya proses pencairan dana kredit
pengajuan permohonan kredit calon debitur agar proses pencairan dana kredit dapat
sesuai dengan prosedur dan tidak menghambat calon debitur yang lain.
2. Kredit Macet
13
14
Hambatan yang kedua adalah terjadi nya kredit macet yang menghambat
melalui upaya damai, dengan bantuan saluran hukum atau dengan bantuan pihak
ketiga, dan harus dilunasi dengan membuat surat pernyataan apabila pindah dinas
atau mutasi dimana kantor bayar bukan bank bjb melalui penataan kembali hutang
kredit macet. Dari ketiga cara yang dilakukan oleh pihak bank, beberapa tahapan
untuk melakukan penyelesaian kredit macet yang ditimbulkan oleh debitur, yakni
bila pihak debitur secara sengaja tidak menyediakan uang dalam rekening tabungan
yang secara otomatis akan ditarik pihak bank untuk pembayaran kredit maka pihak
14