Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
keabnormalan irama jantung, merupakan penyebab utama dari banyak kematian di dunia,
sekitar 13 juta jiwa melayang tiap tahunnya, dan angka tersebut terus meningkat.
Gagal jantung kongestif adalah suatu keadaan di mana fungsi jantung sebagai pompa
darah yang mendistribusikan oksigen ke seluruh tubuh tidak dapat memenuhi kebutuhan
secara adekuat
Telah diketahui banyak penyebab gagal jantung, salah satunya adalah karena kelainan
katup. Jantung memiliki empat ruangan, 2 ruang atrium dan 2 ruang ventrikel. Setiap
ventrikel memiliki katup masuk searah dan satu katup keluar searah. Katup trikuspidalis
membuka dari atrium kanan ke dalam ventrikel kanan dan katup pulmonalis membuka dari
ventrikel kanan ke arteri pulmonalis. Katup mitral membuka dari atrium kiri ke ventrikel kiri
dan katup aorta membuka dari ventrikel kiri ke dalam aorta. Pada keadaan-keadaan tertentu,
katup-katup ini dapat mengalami kelainan fungsi, misalnya karena kebocoran (regurgitasi
B. Tujuan
Mahasiswa dapat :
KONSEP MEDIS
A. Definisi
fungsi jantung sehingga jantung tidak mampu memompa darah untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme jaringan dan kemampuannya hanya ada jika disertai peninggian volume
CHF merupakan kongesti sirkulasi akibat disfungsi otot jantung atau miokard dan
tempat kongesti tergantung pada ventrikel yang terlibat [ CITATION Pri15 \l 1033 ].
sirkulasi karena disfungsi miokard yang menyebabkan jantung tidak mampu memompa
darah untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan, kemampuannya hanya ada jika
disertai peninggian volume diastolik abnormal dan tempat kongesti tergantung pada
B. Klasifikasi
Ukuran yang paling umum dari tingkat keparahan gagal jantung didasarkan pada pedoman
1. Stadium A
Adanya faktor risiko gagal jantung tapi tidak ada penyakit jantung dan tidak ada
gejala
2. Stadium B
Penyakit jantung hadir tapi tidak ada gejala (perubahan struktural pada jantung
3. Stadium C
4. Stadium D
Adanya penyakit jantung lanjut dengan gejala gagal jantung lanjut yang memerlukan
C. Etiologi
1. Kelainan otot jantung, yaitu kondisi yang mandasari penyebab kelainan fungsi otot
atau inflamasi.
D. Patofisiologi
kontraktilitas jantung yang menyebabkan curah jantung lebih rendah dari normal. Dapat
adalah fungsi frekuensi jantung (HR: Heart Rate) x volume sekuncup (SV: Stroke Volume).
Frekuensi jantung adalah fungsi dari sistem saraf otonom. Bila curah jantung
mempertahankan perfusi jaringan yang memadai, maka volume sekuncup jantunglah yang
Volume sekuncup adalah jumlah darah yang dipompa pada setiap kontraksi, yang
1. Preload
Sinonim dengan Hukum Starling pada jantung yang menyatakan bahwa jumlah darah
yang mengisi jantung berbanding langsung dengan tekanan yang ditimbulkan oleh
2. Kontraktilitas
Mengacu pada perubahan kekuatan kontraksi yang terjadi pada tingkat sel dan
3. Afterload
Mengacu pada besarnya tekanan ventrikel yang harus dihasilkan untuk memompa darah
Jika terjadi gagal jantung, tubuh mengalami beberapa adaptasi yang terjadi baik pada
jantung dan secara sistemik. Jika volume sekuncup kedua ventrikel berkurang akibat
penekanan kontraktilitas atau afterload yang sangat meningkat, maka volume dan tekanan
pada akhir diastolik di dalam kedua ruang jantung akan meningkat. Hal ini akan
meningkatkan panjang serabut miokardium pada akhir diastolik dan menyebabkan waktu
sistolik menjadi singkat. Jika kondisi ini berlangsung lama, maka akan terjadi dilatasi
ventrikel. Cardiac output pada saat istirahat masih bisa berfungsi dengan baik tapi
peningkatan tekanan diastolik yang berlangsung lama (kronik) akan dijalarkan ke kedua
atrium, sirkulasi pulmoner dan sirkulasi sitemik. Akhirnya tekanan kapiler akan meningkat
yang akan menyebabkan transudasi cairan dan timbul edema paru atau edema sistemik.
Penurunan cardiac output, terutama jika berkaitan dengan penurunan tekanan arterial
atau penurunan perfusi ginjal, akan mengaktivasi beberapa sistem saraf dan humoral.
Peningkatan aktivitas sistem saraf simpatis akan memacu kontraksi miokardium, frekuensi
denyut jantung dan vena; yang akan meningkatkan volume darah sentral yang selanjutnya
cardiac output, adaptasi itu sendiri dapat mengganggu tubuh. Oleh karena itu, takikardi dan
dengan penyakit arteri koroner sebelumnya dan peningkatan preload dapat memperburuk
kongesti pulmoner.
Aktivasi sitem saraf simpatis juga akan meningkatkan resistensi perifer. Adaptasi ini
dirancang untuk mempertahankan perfusi ke organ-organ vital, tetapi jika aktivasi ini sangat
meningkat malah akan menurunkan aliran ke ginjal dan jaringan. Salah satu efek penting
penurunan cardiac output adalah penurunan aliran darah ginjal dan penurunan kecepatan
filtrasi glomerolus, yang akan menimbulkan retensi sodium dan cairan. Sitem rennin-
perifer selanjutnya dan penigkatan afterload ventrikel kiri sebagaimana retensi sodium dan
cairan.
sirkulasi, yang juga bersifat vasokontriktor dan penghambat ekskresi cairan. Pada gagal
jantung terjadi peningkatan peptida natriuretik atrial akibat peningkatan tekanan atrium,
yang menunjukan bahwa disini terjadi resistensi terhadap efek natriuretik dan vasodilator.
E. Manifestasi klinik
2. Kongesti jaringan karena tekanan arteri dan vena yang meningkat akibat turunnya
curah jantung.
cairan mengalir dari kapiler paru ke alveoli; dimanifestasikan dengan batuk dan nafas
pendek.
4. Edema perifer umum dan penambahan berat badan akibat peningkatan tekanan vena
sistemik.
dan suhu panas, ekstremitas dingin, dan oliguria akibat perfusi darah dari jantung ke
6. Sekresi aldosteron, retensi natrium dan cairan, serta peningkatan volume intravaskuler
1. Hitung sel darah lengkap: anemia berat atau anemia gravis atau polisitemia vera
3. Analisa gas darah (AGD): menilai derajat gangguan keseimbangan asam basa baik
4. Fraksi lemak: peningkatan kadar kolesterol, trigliserida, LDL yang merupakan resiko
7. Tes fungsi ginjal dan hati: menilai efek yang terjadi akibat CHF terhadap fungsi hepar
atau ginjal
hipertropi ventrikel
10. Cardiac scan: menilai underperfusion otot jantung, yang menunjang penurunan
kemampuan kontraksi.
11. Rontgen toraks: untuk menilai pembesaran jantung dan edema paru.
13. EKG: menilai hipertropi atrium/ ventrikel, iskemia, infark, dan disritmia. [ CITATION
Man07 \l 1033 ]
G.Penatalaksanaan
4. Aktivitas fisik: pada gagal jantung berat dengan pembatasan aktivitas, tetapi bila
7. Menurunkan beban jantung dengan diet rendah garam, diuretik, dan vasodilator.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
miokard yang menyebabkan jantung tidak mampu memompa darah untuk memenuhi
kebutuhan metabolisme jaringan, kemampuannya hanya ada jika disertai peninggian volume
diastolik abnormal dan tempat kongesti tergantung pada ventrikel yang terlibat. Pengkajian
Masalah keperawatan yang ditemukan pada kasus tersebut diatas adalah gangguan
pertukaran gas dan intoleransi aktivitas. Outcome yang diharapkan adalah respiratory status :
gas exchange, respiratory status : ventilation, vital sign status, energy concervation, activity
tolerance dan self care : ADLs. Intervensi keperawatan yang dilakukan berupa airway management,
bahwa kedua masalah belum teratasi. Karena itu harus dilanjutkan intervensi.
B. Saran
Mahasiswa perlu meningkatkan komunikasi dengan pasien dan keluarga agar pasien