Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

LISTRIK DAN ELEKTRONIKA


(TPT1014)
ACARA II
RANGKAIAN ARUS BOLAK BALIK

Disusun Oleh :

Nama : Azhura Salsabila


Nim : 19/444085/TP/12462
Gol : Jumat A
Co. Ass : Ignatius Jovantheo
Faishal Fathin Haidar

LABORATORIUM ENERGI DAN MESIN PERTANIAN


DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2020
ACARA II
RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK

I. ISIAN
I.1 Tujuan:
a. Memahami perbedaan arus searah (direct current, DC) dan arus bolak-
balik (alternating current, AC)
b. Mampu menggunakan osiloskop secara benar

I.2 Alat
a. Multimeter e. Resistor berbagai nilai dan berbagai toleransi
b. Voltmeter f. Osiloskop
c. Amperemeter g. Trafo power supply AC (Trafo kecil)
d. Experiment-board

I.3 Prosedur Percobaan


1. Penyiapan Osiloskop untuk pengukuran tegangan
a. Sebelum menyambungkan osiloskop dengan sumber PLN,
dilakukan pengaturan sebagai berikut:
1) Salah satu Channel dipilih, contohnya CHANNEL 1 dan Probe
pada channel yang sesuai dipasang.
2) Tombol Sensitivitas (Sensitivity= VOLT/DIV) harus pada posisi
paling aman (paling kasar, putaran paling kiri).
3) Tombol penggeser vertikal ( POSITION ) ada di posisi di tengah.
4) Tombol penggeser horisontal ( POSITION ) ada di posisi di tengah.
5) Tombol penyapu horisontal ( Sweep=Time/DIV ) ada di posisi di
tengah
6) Tombol posisi kecerlangan (Brightness= Bright) ada di posisi tengah
7) Saklar Trigger ada di posisi INTERNAL
8) Tombol posisi Slope +/- ada di posisi 0 (di tengah)
9) Saklar Coupling ada di posisi GROUND

b. Pastikan saklar POWER pada OFF terlebih dahulu.


1) Kabel POWER disambungkan ke sumber PLN dan dihidupkan (Saklar
power dipindah ke posisi ON) hingga Pilot lamp untuk POWER
menyala.
2) Tunggu hingga pada layar monitor tampak bintik terang yang bergerak
horisontal membentuk garis horisontal.
(Bila belum tampak garis horisontal, coba variasilah tombol Bright dan/
atau tombol geser vertikal ( POSITION ).Bila sudah tampak garis
horisontal, Tombol FOCUS disesuaikan sehingga bayangan paling
tajam (tebal garis paling tipis), posisi garis ditempatkan pada 0 volt
dengan menyesuaikan tombol ( POSITION) (waktu COUPLING
pada posisi GROUND). Pada keadaan tidak ditampilkannya garis
horisontal tapi ditampilkan bintik terang yang diam maka geserlah
posisi tombol waktu kekanan sehingga bintik putih tampak bergerak
kekanan berulang-ulang.
3) Osiloskop dikalibrasikan dengan cara sesuai dengan modelnya.
Untuk osiloskop yang memiliki sumber tegangan kaliberasi
gelombang persegi dengan tegangan serta periode/frekuensi yang
jelas, probe positip dicantolkan pada cantolan CAL, sedangkan
probe ground tidak dihubungkan dengan apapun, kemudian tombol
GAIN (VERNIER) disesuaikan hingga nilai VOLT/DIV (sumbu
vertikal) tepat sama dengan yang diinginkan. Begitupun juga
tombol halus TIME/DIV (sumbu horisontal) disesuaikan hingga
kenilai mS/DIV yang diinginkan. Sedang model yang lain
tanyakan ke Instruktur.
4) Osiloskop dikalibrasikan dengan cara sesuai dengan modelnya.
Untuk osiloskop yang memiliki sumber tegangan kaliberasi
gelombang persegi dengan tegangan serta periode/frekuensi yang
jelas, probe positip dicantolkan pada cantolan CAL, sedangkan
probe ground tidak dihubungkan dengan apapun, kemudian tombol
GAIN (VERNIER) disesuaikan hingga nilai VOLT/DIV (sumbu
vertikal) tepat sama dengan yang diinginkan. Begitupun juga
tombol halus TIME/DIV (sumbu horisontal) disesuaikan hingga
kenilai mS/DIV yang diinginkan. Sedang model yang lain
tanyakan ke Instruktur.
5) Channel Osiloskop yang sudah dikaliberasi siap digunakan untuk
mengukur dengan sebelumnya posisikan VOLT/DIV pada posisi
yang aman.
6) Channel yang lain dikaliberasi dengan cara yang sama.

c. Menggunakan Osiloskop untuk mengukur tegangan AC


1) Sambunglah rangkaian sebagai berikut:

Dengan osiloskop ukurlah:


VR = 5 DIV = 10 Voltp-p = 5 Voltp = 3,535 Voltr.m.s
VC = 4 DIV = 8 Voltp-p = 4 Voltp = 2,828 Voltr.m.s
VTotal = 7 DIV = 14 Voltp-p = 7 Voltp = 4,949 Voltr.m.s
Ukurlah dengan voltmeter AC dan
VR = 3,69 Voltr.m.s.
VC = 7,66 Voltr.m.s.
Vtotal = 8,48 Voltr.m.s.
- Bandingkan hasil pengukuran dengan kedua alat.Apakah hasil
dengan kedua alat ukur sama?
Jawab : Hasil pengukuran dari kedua alat tersebut adalah berbeda.
Hasil pengukuran VR,VC,Vtotal dengan menggunakan osiloskop
adalah 3,535 Voltr.m.s, 2,828 Voltr.m.s dan 4,949 Voltr.m.s.
Sedangkan hasil pengukuran VR,VC,Vtotal dengan menggunakan
Voltmeter AC yaitu 3,69 Voltr.m.s., 7,66 Voltr.m.s. dan 8,48
Voltr.m.s.

- Berapakah jumlah aljabar tegangan VR dan VC?


Jawab : VR + VC = 3,69 +7,66 = 11,35 Voltr.m.s.
Apakah jumlah aljabar tegangan terukur kedua komponen tadi
sama dengan tegangan total terukur?
Jawab : Jumlah aljabar tegangan terukur kedua komponen
tersebut berbeda dengan tegangan total terukur.Hal ini
dikarenakan instrumen yang digunakan kurang akurat sehingga
membuat data tersebut berbeda.
- Berapakah jumlah-vektor dari tegangan VR dan VC?

Jawab : √VR2 + VC2 = 8,502 Voltr.m.s.


Apakah jumlah vektor tegangan terukur tadi sama dengan
tegangan total?
Jawab : Jumlah vektor tegangan terukur sama dengan tegangan
total,karena hasil pengukuran Vtotal yang bernilai 8,48 jika
dibulatkan akan menjadi 8,5,sehingga hasilnya akan sama dengan
jumlah vektor tegangan terukur.
- Gambarkanlah diagram vektor tegangan tersebut. Berapakah beda
sudut fasa antara arus dan tegangan total?
Jawab : Gambar diagram vektor tegangan adalah sebagai berikut.

Hitungan:
tan φ = VC / VR = 7,66/3,69 = 2,075
φ = arctan 2,075 = 64,2°
Jadi arus adalah mendahului/membuntuti terhadap tegangan total?
Jawab: mendahului / membuntuti
- Berdasarkan percobaan tadi bisakah anda menghitung kapasitansi
dari kapasitornya?
Petunjuk: Dari tegangan VR hitunglah I :
I = VR / R = 3,69/470 = 0,0078 A
Karena I yang melewati R dan C adalah sama maka hitunglah
reaktansi kapasitif.
XC = VC / I = 7,66/ 0,0078 = 982,05
1
Berdasarkan definisi XC = maka hitunglah
2πfC
1 1
Kapasitansi C = = = 0,0000032
2 π f XC 2 ⋅ π ⋅ 50Hz ⋅ 982,05
2) Pengukuran nilai induktansi diri suatu kumparan
Dengan kumparan besar L2 dari trafo kemudian diberi tegangan AC
sebagai berikut :

Lakukanlah pengukuran menggunakan voltmeter AC terhadap


tegangan- tegangan VR = 7,19 ; VL1 = 4,52 ; VTot = 8,48
Kemudian hitunglah :
Besar arus I = VR / R = 7,19/2000 = 0,003595
Reaktansi induktif XL1 = VL1 / I = 4,52/ 0,003595 = 1257,302
XL
Dari rumus XL = 2 π f L hitunglah L =
2πf
L = 1257,302/(2 π 50 Hz)
L = 4,004
Gambarkanlah diagram vektor tegangan VR dan VL untuk bisa
menghitung besar sudut beda fasa antara arus dan tegangan total.
Gambar:
Hitungan:
tan φ = XL / R = 1257,302/2000
φ = arctan 0,628 = 32,1°
Jadi arus adalah mendahului / membuntuti terhadap tegangan total.
II. PEMBAHASAN

Osiloskop adalah sebuah alat ukur yang berfungsi untuk menampilkan gambar
grafik hasil dari sinyal listrik dan frekuensi yang telah dipetakan/diproyeksikan agar
dapat dipahami dan dipelajari dengan mudah.Selain itu,osiloskop juga digunakan
untuk membedakan arus AC dan DC,mengetahui noise dan mengecek sinyal dalam
suatu rangkaian,mengukur tegangan listrik dan relasinya terhadap waktu,dan lain
sebagainya.Pada dasarnya,osiloskop dibagi menjadi dua tipe yaitu osiloskop analog
dan osiloskop digital.Osiloskop analog memiliki kelebihan dalam merespon sinyal
dengan lebih cepat dibandingkan dengan osiloskop digital.Sedangkan osiloskop
digital memiliki kelebihan dalam menentukan bandwith yang lebih fleksibel.
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan,didapat hasil VR,VC dan Vtotal
dengan menggunakan osiloskop,masing-masing sebesar 3,535 Voltr.m.s.,2,828
Voltr.m.s. dan 4,949 Voltr.m.s..Dari hasil pengukuran tersebut dihitung jumlah
vektor dari tegangan VR dan VC dan didapat hasil sebesar 8,502
Voltr.m.s..Kemudian dibuat gambar diagram vektor tegangan tersebut dan dihitung
pula besar sudut beda fasenya sehingga didapat hasil sebesar 64,2°.Hasil tersebut
berharga positif yang berarti tegangan mendahului arus.Nilai arus dapat ditentukan
dengan tegangan R (VR ) dibagi hambatan (R) dan hasilnya adalah 0,0078
A.Sementara itu,hasil pengukuran dengan menggunakan voltmeter AC terhadap
tegangan didapat nilai VR sebesar 7,19 Voltr.m.s, VL sebesar 4,52 Voltr.m.s dan
Vtotal sebesar 8,48 Voltr.m.s.Dari hasil tersebut dapat ditentukan nilai sudut beda
fase yaitu sebesar 32,1° yang berarti tegangan membuntuti arus.
Ketika melakukan percobaan membuat rangkaian listrik/elektronika dengan
menggunakan software proteus akan terdapat perbedaan hasil pengamatan dengan
ketika melakukannya secara langsung (dunia nyata).Hal tersebut dikarenakan pada
saat praktikan melakukan pengamatan secara langsung bisa saja terjadi kesalahan
pada penglihatan mata yang tidak benar.Selain itu,adanya alat-alat yang sedikit
bermasalah dapat mempengaruhi hasil pengamatan.Sementara,jika terdapat
kesalahan saat menggunakan software proteus,kemungkinan itu terjadi karena
praktikan salah atau kurang tepat dalam membuat rangkaian.
Dalam proses pembuatan rangkaian komponen di software proteus,hal yang
pertama dilakukan adalah tegangan AC disusun secara seri dengan digunakannya
alternator,resistor dan kapasitor.Alternator,resistor dan kapasitor dapat
dimunculkan dengan diambil dari tool sebelah kiri yang terdapat lambang P.Setelah
itu,dilakukan perangkaian tegangan AC yang sesuai dengan apa yang telah
dicontohkan dan ukurannya diatur.Setelah disesuaikan dengan yang telah
dicontohkan,rangkaian tersebut dihubungkan dengan osiloskop,dimana channel A
dihuubungkan dengan penghubung VR ,channel B dihubungkan dengan penghubung
VC dan channel C dihubungkan dengan penghubung Vtotal.Kemudian,osiloskop
diplay dan dihasilkan gambar gelombang.
Dari gelombang tersebut dapat ditentukan nilai VR,VC dan Vtotal,yaitu dengan
cara kotak dari puncak ke puncak dihitung sehingga dihasilkan nilai V dengan
satuan DIV,lalu nilai satuan DIV dikalikan dengan petunjuk pada channel sehingga
dihasilkan nilai V dengan satuan Vp-p dan dibagikan dengan 2 agar menjadi
Vpp,dan yang terakhir dikalikan dengan 0,707 sehingga dihasilkan nilai V yang
sebenarnya dengan satuan Vr.m.s.Sedangkan,jika pada rangkaian tegangan AC
terdapat induktor,maka dapat dibuat rangkaian sesuai keinginan
sendiri.Kemudian,diberi voltmeter AC dengan diletakkan di sekitar
alternator,resistor dan induktor.Lalu,diplay sehingga akan dihasilkan nilai V yang
terukur pada voltmeter AC.
DAFTAR PUSTAKA

Agung.Tidak Diketahui.Pengertian Osiloskop,Fungsi,Jenis,dan


Spesifikasinya.Dalam https://serviceacjogja.pro/pengertian-osiloskop-
fungsi-jenis-dan-spesifikasinya/. Diakses pada hari Rabu,6 Mei 2020 pukul
20.38 WIB.
Kho,Dickson.2017.Pengertian Osiloskop dan Spesifikasi Penentu
Kinerjanya.Dalam https://teknikelektronika.com/pengertian-osiloskop-
spesifikasi-penentu-kinerjanya/. Diakses pada hari Rabu,6 Mei 2020 pukul
20.39 WIB.
Unknown.2020.Fungsi Osiloskop.Dalam http://www.fungsiklopedia.com/fungsi-
osiloskop/. Diakses pada hari Rabu,6 Mei 2020 pukul 22.55 WIB.
LAMPIRAN

Rangkaian R-C dengan osiloskop


Rangkaian R-C dengan voltmeter AC
Rangkaian R-L dengan voltemeter AC

TUGAS PRETEST

1. Apa fungsi osiloskop?


Jawab : Osiloskop berfungsi untuk menampilkan gambar grafik hasil dari
sinyal listrik dan frekuensi yang telah dipetakan/diproyeksikan agar
dapat dipahami dan dipelajari dengan mudah.
2. Bagaimana cara mengkalibrasi osiloskop?
Jawab : caranya dengan mengamati garis lurus datar pada layar
monitor.Kemudian,fokus,intensitas,kemiringan,posisi x dan
posisi y diatur sehingga dapat dilihat hasil
pengukurannya.Setelah itu,gunakan tegangan referensi yang ada
di osiloskop dan selanjutnya probe dipasang pada terminal
tegangan acuan sehingga akan muncul tegangan persegi di layar.
3. Sebutkan dan jelaskan perbedaan dari osiloskop analog dan osiloskop
digital!
Jawab : osiloskop digital dapat mengukur banyak sampel.Osiloskop analog
memiliki kelebihan dalam merespon sinyal dengan lebih cepat
dibandingkan dengan osiloskop digital.Sedangkan osiloskop digital
memiliki kelebihan dalam menentukan bandwith yang lebih
fleksibe.

Anda mungkin juga menyukai