Anda di halaman 1dari 6

MODUL 3

THYRISTOR

Tujuan

1. Memahami prinsip dan cara kerja thyristor


2. Memahami konstruksi Thyristor
3. Memahami karakteristik jenis-jenis Thyristor

Dasar Teori

Thyristor adalah divais semikonduktor daya yang berfungsi sebagai


switch, yang beroperasi dari keadaan non konduksi menjadi keadaan
konduksi. Thyristor tersusun atas 4 lapisan p-n-p-n dengan tiga
sambungan pn. Thyristor memiliki tiga terminal, yakni anoda, katoda,
dan gate. Ketika tegangan anoda lebih positif dibanding katoda, maka J 1
dan J3 akan forward biased, sedangkan J2 akan reverse biased, sehingga
hanya sedikit arus yang bisa mengalir dari anoda ke katoda. Kondisi ini
dinamakan forward blocking atau “off-state”. Jika tegangan antara anoda
dan katoda ditingkatkan, maka daerah deplesi di J2 akan hilang, yang
dinamakan avalanche breakdown, sehingga terjadi aliran muatan dari
anoda ke katoda. Karena J1 dan J3 sudah dalam keadaan forward biased,
maka carrier dapat bergerak bebas pada ketiga junction, menghasilkan
arus forward anoda bernilai besar. Kondisi ini disebut conducting state
atau “on-state”.

Praktikum Elektronika Daya dan Aplikasinya 25


Gambar 3.1 Thyristor dan Simbolnya

Berikut kurva karakteristik tegangan-arus pada thyristor:

Gambar 3.2 Kurva Karakteristik Thyristor

Thyristor akan aktif dengan meningkatkan arus anoda dengan


cara:

1. Pemanasan
2. Pencahayaan
3. Tegangan tinggi
4. dv/dt
5. Arus Gate

Praktikum Elektronika Daya dan Aplikasinya 26


Thyristor dapat di off-kan dengan cara mengurangi arus forward
ke tingkat di bawah holding current. Ada beberapa metode untuk
men-off-kan thyristor, yang disebut teknik komutasi. Teknik komutasi
ada yang bersifat natural dan forced. Pada semua teknik komutasi,
arus pada anoda akan berada dibawah holding current untuk waktu
yang lumayan lama agar semua carrier yang berlebih pada keempat
layer dapat terbuang atau rekombinasi. Berikut kurva perbandingan
dari masing-masing tipe komutasi:

Gambar 3.3 Line-commutated Thyristor Circuit

Gambar 3.4 Forced-commutated Thyristor Circuit

Praktikum Elektronika Daya dan Aplikasinya 27


Berdasarkan konstruksi dan karakteristik on/off nya, thyristor
dibedakan menjadi 9 kategori:

1. Phase-control thyristor (SCRs).


2. Fast-switching thyristor (SCRs).
3. Gate-turn-off thyristor (GTOs).
4. Bidirectional triode thyristor (TRIACs).
5. Reverse-conducting thyristor (RCTs).
6. Static induction thyristor (SITHs)
7. Light-activated silicon-controlled rectifiers (LASCRs).
8. FET-controlled thyristors (FET-CTHs).
9. MOS-controlled thyristor (MCTs)

Praktikum Elektronika Daya dan Aplikasinya 28


Peralatan Percobaan

1. Seperangkat komputer
2. Perangkat lunak Matlab

Prosedur Percobaan

A. Pengaruh pengontrolan fasa terhadap tegangan keluaran rata-rata


pada semikonverter satu fasa.
Langkah-langkah:

1. Buka program Matlab, buka simulink


single_phase_semiconverter.
2. Atur fasa pada gate dengan mengatur phase delay pada blok
pulse generator. Variasikan empat nilai fasa yang berbeda
dengan phase delay T1 = α1 dan phase delay T2 = α2.
3. Amati dan gambarkan hasil keluaran di osiloskop untuk salah
satu nilai fasa yang digunakan.
4. Catat besarnya tegangan dari tiap variasi nilai fasa

B. Pengaruh pengontrolan fasa terhadap bentuk tegangan


keluaran pada full konverter satu fasa dengan beban RL.
Langkah-langkah:

1. Buka program Matlab, buka simulink


single_phase_fullcconverter.
2. Atur fasa pada gate dengan mengatur phase delay pada blok
pulse generator. Variasikan empat nilai fasa yang berbeda
dengan phase delay T1= phase delay T2= α1 dan phase delay
T3= phase delay T4 = α2.
3. Gambarkan hasil keluaran di osiloskop untuk masing-masing
nilai fasa yang digunakan.

Praktikum Elektronika Daya dan Aplikasinya 29


C. Pengaturan kecepatan motor DC dengan pengontrolan fasa
Langkah-langkah:
1. Buka program Matlab, buka simulink dc_motor_control.
2. Atur fasa pada gate dengan mengatur phase delay pada blok
pulse generator. Variasikan lima nilai fasa yang berbeda dengan
phase delay T1= α1 dan phase delay T2 = α2.
3. Catat besar kecepatan dalam rpm yang terlihat pada osiloskop

Praktikum Elektronika Daya dan Aplikasinya untuk Pembangkit Energi Terbarukan 30

Anda mungkin juga menyukai