Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN SURVEILANS EPIDEMOLOGI

DI PUSKESMAS BAYAN

KABUPATEN PURWOREJO

Disusun Oleh :
Dwi Sepsiana
NIM :

PROGRAM D IV KEBIDANAN MAGELANG JURUSAN KEBIDANAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
TAHUN 2020
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Surveilans Epidemiologi adalah kegiatan analisis secara sistematis dan terus menerus
terhadap penyakit atau masalah-masalah kesehatan dan kondisi yang mempengaruhi
terjadinya peningkatan dan penularan penyakit atau masalah-masalah kesehatan tersebut, agar
dapat melakukan tindakan penanggulangan secara efektif dan efisien melalui proses
pengumpulan data, pengolahan dan penyebaran informasi epidemiologi kepada
penyelenggara program kesehatan. Surveilans  memantau terus-menerus kejadian dan
kecenderungan penyakit, mendeteksi dan memprediksi  outbreak  pada    populasi,
mengamati faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian penyakit, seperti perubahan-
perubahan biologis pada agen, vektor, dan reservoir. Selanjutnya surveilans menghubungkan 
informasi tersebut kepada pembuat keputusan agar dapat dilakukan langkah-langkah
pencegahan dan pengendalian penyakit  (Last,  2001).  Kadang digunakan istilah surveilans
epidemiologi. Baik surveilans kesehatan masyarakat maupun surveilans epidemiologi
hakikatnya sama saja, sebab  menggunakan metode yang sama, dan  tujuan epidemiologi
adalah untuk mengendalikan masalah kesehatan masyarakat, sehingga epidemiologi dikenal
sebagai sains inti kesehatan masyarakat (core science of public health).
Surveilans memungkinkan pengambil keeputusan untuk memimpin dan mengelola
dengan efektif.  Surveilans kesehatan masyarakat memberikan informasi  kewaspadaan dini
bagi pengambil keputusan  dan manajer  tentang masalah-masalah kesehatan yang perlu
diperhatikan pada suatu populasi.. 
B.     Tujuan
Tujuannya adalah untuk pengamatan penyakit menular atau surveilans epidemologi dan
kejadian luar biasa ( KLB ) di Puskesmas Bayan.
BAB II

GAMBARAN KEADAAN PUSKESMAS BAYAN

A.    Keadaan Umum


1.      Geografis

Pelayanan kesehatan yang meliputi keberadaan fasilitas kesehatan sangat menentukan dalam
pelayanan pemulihan kesehatan, pencegahan terhadap penyakit, pengobatan dan keperawatan
kelompok dan masyarakat yang memerlukan pelayanan kesehatan. Bayan secara
administratif terbagi dalam 25 desa dan 1 kelurahan, dinaungi oleh satu buah puskesmas.
Kecamatan Bayan merupakan satu dari 16 kecamatan di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Berikut batas-batas wilayah kecamatan Bayan:
      - Sebelah Utara Berbatasan Dengan Kecamatan Kemiri dan Gebang,
     - Sebelah Selatan Berbatasan Dengan Kecamatan Grabag dan Ngombol,
      - Sebelah Barat Kecamatan Kutoarjo,
      - Sebelah Timur Berbatasan dengan Kecamatan Banyuurip.

Berikut nama-nama desa dan kelurahan di kecamatan Bayan yang masuk wilayah kerja
Puskesmas Bayan yaitu Kelurahan Sucen Jurutengah, Bandung Kidul, Bandungrejo,
Banjarejo, Bayan, Besole, Boto, Daleman, Botorejo, Bringin, Dewi, Dukuhrejo, Grantung,
Jatingarang, Jono, Jrakah, Kalimiru, Ketiwijayan, Krandegan, Pekutan, Pogung Juru Tengah,
Pogungkalangan, Pogungrejo, Pucang Agung, Sambeng, Tangkisan, Tanjungrejo.
Luas wilayah kerja Puskesmas Bayan sama dengan wilayah administratif Kecamatan
Bayan, yaitu 43.212 km, dengan jumlah penduduk total 46 774 jiwa.

2. Demografis
3. Transportasi

Luas wilayah Puskesmas Bayan 43.212 km2, kondisi jalan bervariasi yaitu terdiri dari
aspal, diperkeras, semen/paving dan tanah. Semua pusat pemerintahan Desa dapat dijangkau
dengan kendaraan roda empat dan dua.
BAB III

PENGAMATAN PENYAKIT MENULAR

A.    Konsep Dasar Surveilans Epidemiologi


1. Pengumpulan data, data yang dikumpulkan adalah data epidemiologi yang jelas, tepat
dan ada hubungannya dengan penyakit yang bersangkutan. Tujuan dari pengumpulan
data epidemiologi adalah: untuk menentukan kelompok populasi yang mempunyai resiko
terbesar terhadap serangan penyakit; untuk menentukan reservoir dari infeksi; untuk
menentukan jenis dari penyebab penyakit dan karakteristiknya; untuk memastikan
keadaan yang dapat menyebabkan berlangsungnya transmisi penyakit; untuk mencatat
penyakit secara keseluruhan; untuk memastikan sifat dasar suatu wabah, sumbernya, cara
penularannya dan seberapa jauh penyebarannya.
2. Kompilasi, analisis dan interpretasi data. Data yang terkumpul selanjutnya
dikompilasi, dianalisis berdasarkan orang, tempat dan Analisa dapat berupa teks tabel,
grafik dan spot map sehingga mudah dibaca dan merupakan informasi yang akurat. Dari
hasil analisis dan interpretasi selanjutnya dibuat saran bagaimana menentukan tindakan
dalam menghadapi masalah yang baru.
3. Penyebaran hasil analisis dan hasil interpretasi data. Hasil analisis dan interpretasi
data digunakan untuk unit-unit kesehatan setempat guna menentukan tindak lanjut dan
disebarluaskan ke unit terkait antara lain berupa laporan kepada atasan atau kepada lintas
sektor yang terkait sebagai informasi lebih lanjut.
B. Tujuan Surveilans
1. Untuk memantau kecenderungan penyakit 
2. Untuk deteksi dan prediksi terjadinya KLB (Kejadian Luar Biasa) dari sebuah
penyakit
3. Memantau kemajuan suatu program pemberantasan 
4. Menyediakan informasi untuk perencanaan pembangunan pelayanan kesehatan 
5. Memperkirakan besarnya suatu kesakitan atau kematian yang berhubungan dengan
masalah yang sedang diamati.
6. Bisa digunakan sebagai dasar penelitian untuk menentukan suatu tindakan
penanggulangan atau pencegahan penyakit
7. Mengidentifikasikan faktor resiko yang berhubungan dengan kejadian suatu penyakit
8. Memungkinkan seseorang untuk melakukan penilaian terhadap tindakan
penanggulangan
9. Mengawali upaya untuk meningkatkan tindakan-tindakan praktek klinis oleh petugas
kesehatan yang terlibat dalam sistim surveilans.
10. Pembuatan policy dan kebijakan pemberantasan penyakit
Dalam menjalankan kegiatan surveilans epidemiologi, diperlukan keterpaduan satu
sama lain, untuk itu ditetapkan sebuah atribut / pedoman dalam pelaksanaannya.
Sebuah kegiatan surveilans epidemiologi hendaknya mengikuti beberapa kriteria seperti
sederhana, fleksibel, bisa diterima (acceptability), sensitif (sesuai dengan laporan kasus,
proporsi dari masalah kesehatan), benar dan tepat waktu.

C. Data Kejadian Luar Biasa ( KLB ) Di Puskesmas Bayan


Sumber data dari Puskesmas Bayan 2019

No Jenis penyakit Total

1 Hipertensi 3523
2 Gastritis 3034
3 Faringitis Akut 1312
4 Skizofrenia 1423
5 Asma Bronkiale 1327
6 Commond Cold 1022
7 Myalgia 1061
8 Obs Febris 255
9 Rinitis 730
10 Chepalgia 708

Dari survei pengamatan penyakit di Puskesmas Bayan pada tahun 2019 kami tidak
mendapat ada KLB , tetapi kami memperoleh data KLB ( Kejadian Luar Biasa) di tahun
2020 yaitu Penyakit Demam Berdarah Dengue.
  Faktor penyebab : virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk aedes aegypti. Sedangkan
tempat berkembang biak dapat didalam maupun diluar rumah, terutama pada tempat-tempat
yang dapat menampung air bersih seperti :
         Di dalam rumah / diluar rumah untuk keperluan sehari-hari seperti ember, drum,
tempayan, tempat penampungan air bersih, bak mandi/WC/ dan lain-lain
         Bukan untuk keperluan sehari-hari seperti tempat minum burung, vas bunga,
perangkap semen, kaleng bekas yang berisi air bersih, dll
         Alamiah seperti lubang pohon, lubang batu, pelepah daun, tempurung kelapa,
potongan bambu yang dapat menampung air hujan, dll
 Perjalanan penyakit : Virus dengue yang menjadi penyebab demam berdarah berada di
dalam kelenjar ludah nyamuk. Ketika nyamuk betina mengisap darah, dia menyuntikkan air
liur ke dalam luka gigitan. Di sinilah kemudian berpindah tempat, dari air liur nyamuk ke
dalam tubuh kita. Nyamuk ini mendapat virus setelah dia menggigit korbannya yang sudah
terinfeksi virus dengue. Kemudian dia menggigit orang lain dan terjadilah penularan.

Diagnosa penyakit : Untuk menegakan diagnossa medis seringkali diperlukan adanya uji
laboraturium . Gejala penyakit ini adlaah demam, ruam, serta nyeri otot dan sendi.

4. Penularan: penyakit ini menular melalui hewan atau serangga.

Cara pencegahan : Menutup tempat penampungan air , Menguras bak mandi 1 minggu
sekali , Memasang kawat kasa pada ventilasi dan lubang penghawaan , Membuka jendela dan
pasang genting kaca agar terang dan tidak lembab, Seminggu sekali mengganti air tempat
minum burung
dan vas bunga , Menimbun ban, kaleng, dan botol/gelas bekas serta Menaburkan bubuk abate
pada tempat penampungan air yang jarang dikuras atau memelihara ikan pemakan jentik

D.     Data Perilaku


Dari hasil kunjungan ke Puskesmas Bayan, kami mendapatkan informasi mengenai
data perilaku masyarakat di Kec. Bayan, Purworejo, sekarang sudah cukup baik karena
masyarakat telah memilki  kesadaran dan pengetahuan  tentang PHBS yang bisa dikatakan
sudah cukup baik.

E.     Data Lingkungan


Dari hasil pengamatan di Puskesmas Bayan ,kami mendapatkan hasil yaitu dari segi
kebersihan puskesmas tersebut sudah memenuhi syarat kebersihan yang baik, namun karena
letak geografis dari puskesmas tersebut dekat dengan keramaian yaitu berada dekat jalan
raya antar propinsi dan pasar sehingga disekitar area puskesmas tersebut sangat bising.

F.    Analisa Data Sekunder dari Puskesmas Bayan


Berdasarkan data penyakit, data perilaku, dan data lingkungan yang kami peroleh, dari
Kunjungan Puskesmas Bayan, kami dapat menganalisa bahwa sanitasi di daerah tersebut
masih belum baik dimana dari segi kebersihan puskesmas tersebut sudah memenuhi syarat
kebersihan yang baik, namun karena letak geografis dari puskesmas tersebut dekat dengan
keramaian yaitu berada dekat pasar sehingga disekitar area puskesmas tersebut sangat bising.
sehigga daerah tersebut ada ditemukan penyakit yang berbasis lingkungan.
BAB IV
PENUTUP

A. Simpulan

Kecamatan Bayan merupkan salah sat kecamatan di Kabupaten Purworejo yang terdiri
dari 25 desa dan 1 kelurahan. Luas wilayah Puskesmas Bayan 43.212 km2, kondisi jalan
bervariasi yaitu terdiri dari aspal, diperkeras, semen/paving dan tanah. Pengumpulan data,
data yang dikumpulkan adalah data epidemiologi yang jelas, tepat dan ada hubungannya
dengan penyakit yang bersangkutan. Salah satu tujuanya adalah Untuk deteksi dan prediksi
terjadinya KLB (Kejadian Luar Biasa) dari sebuah penyakit.

B. Saran
Semoga dengan adanya laporan ini dapat memberikan gambaran tentang temuan
kejadian penyakit di Puskesmas Bayan sehingga bentuk tindak lanjut berupa evaluasi
kinerja dan program kesehatan dapat diterapkan lebih baik lagi.

Anda mungkin juga menyukai