Anda di halaman 1dari 1

Setiap gratifikasi kepada pegawai negeri

atau penyelenggara negara dianggap


pemberian suap, apabila berhubungan
dengan jabatannya dan yang berlawanan Pasal 12B UU No. 31 TH 1999
dengan kewajiban atau tugasnya jo UU No. 20 TH 2001

pemberian uang, rabat (diskon),


komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket
perjalanan, fasilitas penginapan,
perjalanan wisata, pengobatan cuma-
cuma, dan fasilitas lainnya

PMK No. 7/PMK.09/2017 ttg Dasar Hukum Penetapan standar layanan memberi norma suatu perbuatan
Pengendalian Gratifikasi di lingkungan
Kemenkeu berlaku saat sendiri & bersama orang lain
Ps. 209 (1) ke-1 = Ps. 5 (1) a & (1) b Pengembangan SOP Etika
absolut
Pelayanan Publik Pengembangan Survei Kepuasan Pelanggan
oleh penerima gratifikasi Korupsi yang berkaitan
Ps. 210 (1) ke-1 = Ps. 6 (1) a & (1) b yang Profesional memandang manusia dari segi dalam
jika nilainya Rp10 jt atau lebih
Pembuktian dengan gratifikasi Pengembangan Sistem Pengelolaan
Ps. 387 (1) = Ps. 7 (1) a; (1) b; (1) c; dan (1) d Pengaduan
oleh penuntut umum
jika nilainya di bawah Rp10 jt Ditarik secara Ps. 415 = Ps. 8
Etiket tata cara suatu perbuatan
mutlak Aspek Kuantitas
SUAP = GRATIFIKASI + JABATAN
etc. Etika & Etiket hanya berlaku saat bersama orla
Aspek Kualitas
Delik korupsi
Aspek-aspek relatif
GRATIFIKASI YANG TIDAK DILAPORKAN KE KPK Suap Pasal 220 KUHP Pengantar Penilaian Kinerja Aspek Waktu
dari KUHP
LEBIH DARI 30 HARI memamndang manusia dari segi lahiriah
Pasal 231 KUHP Aspek Biaya

Pasal 421 KUHP


Kelembagaan
Ditarik tidak secara
mutlak Pasal 422 KUHP (organisasi) Tiga Bagian Utama Meta Etika
Korupsi yang berkaitan dengan kerugian Etika
keuangan negara Pasal 429 KUHP Ketatalaksanaan Etika Normatif Egoisme Etis
Reformasi Birokrasi (business process) Etika Filsafat Yunani Kuno: Socrates, Plato, Aristoteles
Pasal 230 KUHP Etika Terapan
Korupsi yang berkaitan dengan suap- Sumber daya manusia aparatur Etika Filsafat Yunani dan Romawi: Hedonisme, Epicurus, Sinis,
menyuap
Stoicisme, Skeptis Konsekuensialisme
setiap orang Sejarah Althruisme Etis
Korupsi yang berkaitan dengan Pasal 2 secara melawan hukum Etika: Sejarah Moralitas Kristen Prinsip Utilitarianisme Hedonisme
penggelapan dalam jabatan Etika
memperkaya diri sendiri/ orla/ suatu korporasi
dapat merugikan keuangan negara Etika: Sejarah Filsafat Abad Pertengahan Maksimalisme
Korupsi yang berkaitan dengan
perbuatan pemerasan Delik dilakukan dalam keadaan tertentu Etika Utilitarianisme Utilitarianisme Klasik Universalisme
Korupsi Teori Teleologi (Jeremy Betham &
setiap orang John Stuart Mill)
Korupsi yang berkaitan dengan (Aristoteles) Utilitarianisme Pluraristik
perbuatan curang
7 Kelompok Korupsi Pasal 3 dengan tujuan menguntungkan diri sendiri/ orla/ korporasi Teori dan
(UU 31 TH 1999 jo menyalahgunakan wewenang, kesempatan, atau sarana Konsep Etika
UU 20 TH 2001) yang ada padanya karena jabatan/ kedudukan Utilitarianisme Tindakan
Korupsi yang berkaitan dengan benturan Deontologi Tindakan
kepentingan dalam pengadaaan dapat merugikan keuangan/ perekonomian negara Teori Etika Teori Deontologi Utilitarianisme Aturan
(Immanuel Kant) Deontologi Kaidah
JENIS &
setiap orang
DELIK Nilai Dasar Ketaqwaan kepada Tuhan YME
Deontologi Monoistik
memberi hadiah/ janji Pelayanan Publik Kesetiaan dan ketaatan kepada Pancasila dan
Delik Korupsi UU kepada pegawai negeri UUD 1945
PTPK Pasal 13 Deontologi Pluralistik
Pressure (UU 31 TH 1999 jo dengan mengingat kekuasaan/ wewenang yang melekat pada Semangat nasionalisme
(tekanan) UU 20 TH 2001) jabatan/ kedudukannya, atau oleh pemberi hadiah/ janji dianggap Mengutamakan kepentingan negara di atas
FRAUD
TRIANGLE melekat pada jabatan/ kedudukan tersebut kepentingan pribadi / golongan Etika Deskriptif Disposisi
THEORY
Opportunity setiap orang Macam-macam Etika
(kesempatan)
Transparansi; Akuntabilitas; Kondisional;
Partisipasif; Kesamaan Hak; Keseimbangan Hak dan
Prinsip-prinsip Etika Tanggung jawab (Keraf) Etika Normatif Teori Kemauan/ kehendak
yang mencoba/ membantu/ bermufakat jahat untuk Profesi
Pasal 15 melakukan tipikor Kewajiban Keutamaan
Keadilan
Rationalization
Otonomi (Velasquez) Pembiasaan Diri
(rasionalisasi) Power
Integritas moral yang tinggi
Achievement
Nilai
Hedonism
MEANS-ENDS SCHEME Sanksi Norma Sosial beruoa sanksi
Greeds Memberikan manfaat publik Pelanggaran moral
Stimulation Hak legal & hak moral
(Keserakahan) (Robert Merton) Prinsip Hak
ANTI Pelayanan Menegakkan aturan hukum
Norma Hukum berupa Self-direction Hak khusus dan hak umum
Opportunity GONE THEORY
TEORI
TERJADINYA KORUPSI Etika ETIKA
Etika Pelayanan
Publik
Publik
Profesionalisme dalam
Pelayanan Publik
Menjamin adanya tanggung jawab
dan akuntabilitas publik
pemecatan dan pidana
Universalism Tiga Konsep Hak positif dan hak negatif
(kesempatan) (Jack Bologne)
& Menjadi teladan
Meningkatkan kinerja
Nilai & Benevolence
Moral
Hak individual dan hak sosial
Needs
(kebutuhan)
TEORI SOLIDARITAS
SOSIAL Anti Korupsi Memajukan demokrasi
Norma Hak absolut
(Emile Durkheim) Tradition
Keadilan Universal
Expossure Sederhana; jelas; akurat; tepat waktu; aman; BFA
bertanggung jawab; mudah dijangkau; berdisiplin; ramah; Fakta-fakta Conformity Keadilan distributif
(pengungkapan) sopan; tersedia sarana dan prasarana pendukung; ruang Sunbeam Keadilan khusus
Sifat tamak/ rakus Kriteria Pelayanan Pelanggaran
kerja yang nyaman
Waste Management Keadilan kompensatoris
Perilaku manusia Publik Kode Etik Profesi Security
Moral yang kurang kuat Enron Keadilan Keadilan retributif
Etika WorldCom (Aristoteles)
EQUATION THEORY Gaya hidup konsumtif Macam Etika sebagai praktis & Etika sebagai
(Klitgaard)
Profesi refleksi
pengertian
Etika secara makro, secara meso, dan Kepedulian
C is increased by M & D but decreased by A Internal secara mikro
Aspek sosial
M = monopoly -->increase corruption (keluarga) Tujuan Etika Menanamkan kesadaran dimensi etis dalam bisnis Norma dari sudut Cara (usage)
Bisnis pandang umum
C=M+D-A Memperkenalkan argumentasi moral dalam ekbis
D = discretion -->increase corruption Kebiasaan (folkways)
Faktor Membantu pebisnis / calon pebisnis menentukan sikap
Ekonomi Kerja adalah rahmat
A = accountability -->decrease corruption Penyebab Kurang adanya sikap keteladanan pimpinan
Kelompok moral 8 Aspek Etos
Kerja adalah amanah Tata kelakuan (mores)
Masalah Kerja
Eksternal Politik Suap (Bribery), Paksaan (Coercion), Penipuan (Deception), Pencurian
(theft), dan Diskriminasi tidak jelas (Unfair discrimination)
(Sinamo) Kerja adalah panggilan
Adat istiadat (custom)
Tidak adanya kultur organisasi yang benar Kerja adalah aktualisasi
Etika
DAMPAK Organisasi Kerja adalah ibadah
MASIF
Bisnis Utilitarian (Utilitarian Approach), Hak Individu (Individual Rights
Kurang memadainya sistem akuntabilitas yang benar Approach), Keadilan (Justice Approach) Kerja adalah seni
Dampak Ekonomi Pendekatan Kerja adalah kehormatan
Prinsip Etika Norma Norma agama
Kerja adalah pelayanan
Dampak Sosial dan Kemiskinan Kelemahan sistim pengendalian manajemen Bisnis norma kesusilaan
Sikap masyarakat Otonomi, Kejujuran, Tidak Berniat Jahat, Keadilan, Hormat Pada Diri Faktor Pengaruh
Dampak Terhadap Birokrasi Pemerintah Norma kesopanan
terhadap korupsi Lemahnya pengawasan Prinsip Etika
Sendiri Etos Kerja Agama
Sosial Politik Masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja Norma yang berlaku Norma kebiasaan
Dampak Terhadap Politik & Demokrasi Bisnis
Mengucap sumpah/ janji PNS di masyarakat
(Muslich)
Isu sistemik, menyangkut pertanyaan2 etika yang timbul terkait lingkungan dan sistem Setia dan taat sepenunya kepada Pancasila, UUD Norma hukum
Dampak Terhadap Penegakan Hukum dalam suatu korporasi; ekonomi, politik, hukum & sistem sosial lainnya 1945, NKRI, dan Pemerintah
Menaati segala peraturan perundang-undangan
Isu organisasi, pertanyaan2 etika terkait perusahaan tertentu
Dampak Terhadap Pertahanan dan Keamanan Melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada
Isu individu, pertanyaan2 etika terkait individu2 tertentu dalam suatu PNS dengan penuh pengabdian, kesadaran, dan tanggung
Isu-isu Etika perusahaan jawab
Bisnis Menjunjung tinggi kehormatan Negara, pemerintah,
Dampak Terhadap Kerusakan Lingkungan (Secara Umum) dan martabat PNS
Masalah etika klasik
Kewajiban PNS
Mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan
Pemalsuan atau pembajakan hak cipta sendiri, seseorang, dan/atau golongan

Diskriminasi dan perbedaan gender Memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya atau
menurut perintah harus dirahasiakan
Isu Utama Konflik sosial dan masalah lingkungan
Etika Bisnis Bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk
kepentingan negara
(Indonesia)
Mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan

Etika Menyalahgunakan wewenang


Menghalangi berjalannya tugas kedinasan
Kerja Prinsip Etiket Larangan Bertindak sewenang-wenang terhadap bawahannya
Kepemimpinan PNS Memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil
Respek, Empati, Kejujuran Presiden, DPR, DPD, atau DPRD
Disiplin PNS Bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing, atau
lembaga swadaya masyarakat asing
KEPEMIMPINAN RASULULLAH SAW Tanpa izin Pemerintah menjadi pegawai atau bekerja untuk
Landasan Moral Sidiq (kejujuran), Amanah (menyampaikan), Adil, negara lain dan/atau lembaga atau organisasi internasional
Kepemimpinan Fathonah (kecerdasan), Tabligh (menyampaikan),
Ketaqwaan Menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi
dan/atau orang lain dengan menggunakan kewenangan orang lain
Kepemimpinan dalam serat Jatipusaka Makutha Raja

Ethical Communication Hukdis Ringan Teguran lisan


Etika Kepemimpinan Teguran tertulis
Ethical Quality Pernyataan tidak puas secara tertulis
Hukdis
Tunda kenaikan gaji berkala selama 1 tahun
Ethical Collaboration Sedang
Tunda kenaikan pangkat selama 1 tahun
Komponen Etika
Ethical Succession Planning
Kepemimpinan Hukuman Turun pangkat setingkat lebih rendah selama 1 tahun

Ethical Tenure Disiplin Turun pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun
PNS Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah
Pembebasan dari jabatan
Proactive Hukdis Berat Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS
7 Habits of Highly Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS
Start from the end
Effective People
(Stephen R. Covey) Put first think first
Think win win
Effective communicaton
Etos Kerja Pancasila
Synergy
Macam-macam Etos Kerja Muslim
Sharpen the saw Etos Kerja

Panutan (hati nurani

Perintis (visi)
Karakteristik Penyelaras (disiplin)
Kepemimpinan
Pribadi Pemberdaya (gairah)

Anda mungkin juga menyukai