Anda di halaman 1dari 6

NAMA : JESIKA KRISTINA SARAGIH

NIM : BCA 117 138


JURUSAN : AKUNTANSI
MATA KULIAH : ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

BAB 8
JAWABAN PERTANYAAN REVIEW
1. Analisis Return On Asset (ROA) bertujuan untuk mengukur kemampuan perusahaan
menghasilkan laba dengan menggunakan total aset (kekayaan) yang dipunyai perusahaan
setelah disesuaikan dengan biaya-biaya untuk mendanai aset tersebut.
Formula ROA bisa dihitung sebagai berikut (dengan memasukkan pendanaan) :
Laba Bersih + Bunga Total Aset Rata-Rata

Setelah penyesuaian pajak,formula ROA dihitung sebagai berikut :


Laba Bersih + Bunga (1 – Tingkat Pajak) Total Aset Rata-Rata

2. Bunga dikeluarkan dari analisis ROA karena biaya bunga ditambahkan ke laba yang
diperoleh perusahaan atau bunga bisa dipakai sebagai pengurangan pajak.

3. Non-recurring (biaya tidak langsung) adalah biaya yang hanya muncul satu kali. Artinya.
tidak ada sesuatu yang ditambahkan setelah biaya ini dikeluarkan,seperti biaya yang
dikeluarkan untuk membeli tanah. Dalam analisis ROA,faktor-faktor non-recurring perlu
dipertimbangkan lebih lanjut,faktor tersebut bisa juga dikeluarkan,bisa juga dimasukkan.
Bisa dimasukkan ke dalam analisis ketika faktor tersebut mempengaruhi pada laporan
neraca, contohnya aset dan biaya operasi, dan tidak bisa dimasukkan ketika faktor
tersebut tidak mempengaruhi laporan neraca.

4. ROA bisa dipecah lagi ke dalam 2 komponen yaitu :


a. Profit Margin
b. Perputaran Total Aktiva (Aset)
Pemecahan (disagregasi) ini dilakukan karena untuk menghasilkan analisis yang lebih
tajam lagi.

5. Profit Margin merupakan ukuran efesiensi perusahaan, yakni sejauh mana kemampuan
perusahaan menekan biaya-biaya yang ada diperusahaan.

6. Perputaran aktiva mencerminkan kemampuan perusahaan menghasilkan penjual


berdasarkan aset yang tertentu. Rasio ini juga bisa diartikan sebagai kemampuan
perusahaan mengelola aktiva berdasarkan tingkat penjualan tertentu.

7. Perusahaan atau industri dengan operating leverage yang tinggi akan mempunyai
fluktuasi pendapatan yang tinggi pula. Itu berarti risiko perusahaan tersebut tinggi.
Apabila konsisi perekonomian membaik, penjualan meningkat, perusahaan dengan
operating leverage yang tinggi akan mengalami kenaikan keuntungan (pendapatan) yang
tinggi, sebaliknya apabila kondisi perekonomian menurun, penjualan menurun,
perusahaan tersebut akan mengalami penurunan keuntungan yang tajam pula. Perusahaan
dengan operating leverage yang rendah tidak akan mengalami fluktuasi setajam
perusahaan dengan operating leverage yang tinggi. Jadi, perusahaan atau industri yang
mempunyai operating leverage yang paling tinggi maka dengan demikian mempunyai
fluktuasi ROA yang semakin tinggi pula.

8. Marjin kontribusi adalah Harga/Unit – Biaya Variabel/Unit. Karena biaya tetap tidak akan
berubah dengan kenaikan penjualan, laba operasional akan naik dengan naiknya marjin
kontribusi. Semakin besar marjin kontribusi, semakin besar slope fungsi laba operasional.
Itu berarti laba operasional semakin sensitif terhadap perubahan penjualan (atau
kuantitas) dengan semakin tingginya operating leverage. Dengan demikian operating
leverage akan mempunyai pengaruh terhadap perubahan-perubahan ROA.

9. Kesulitan dalam analisis biaya tetap variabel adalah karena perusahaan tidak melaporkan
laporan keuangannya berdasarkan klasifikasi biaya variabel tetap.

10. Siklus kehidupan produk akan mempunyai pengaruh terhadap ROA atau perbedaan-
perbedaan ROA. Produk, mulai dari muncul sampai menghilang, bergerak melalui
beberapa tahap :
a. Tahap perkenalan (Introduction)
b. Tahap pertumbuhan (Growth)
c. Tahap kedewasaan (Maturity)
d. Tahap penurunan (Decline)
Pada tahap perkenalan, perusahaan memfokuskan pada pengembangan produk (melalui
riset dan pengembangan), pengembangan pasar (melalui iklan dan promosi lainnya),
pengembangan kapasitas (melalui pengeluaran investasi pada pengembangan pabrik baru
atau perluasan pabrik). Tujuannya adalah untuk memperkenalkan produk baru dan
memperoleh market share. Sebaliknya, pada tahap kedewasaan produk relatif sudah
mapan dan tidak memerlukan upaya pengembangan atau penyiapan infrastruktur.
Pengeluaran investasi pada tahap ini relatif tidak signifikan. Kompetisi semakin keras.
Pengelolaan biaya (agar diperoleh biaya yang efisien) menjadi penting pada tahap ini.
Pada tahap ini perusahan bisa memperoleh laba (ROA) yang cukup tinggi dibandingkan
pada tahap-tahap lainnya. Pada tahap penurunan, perusahaan sudah mulai mengambil
ancang-ancang untuk keluar dari bisnis produk tersebut.

11. Cara meningkatkan ROA apabila ada pembatasan kapasitas adalah dengan menaikkan
profit margin-nya. Dengan demikian meskipun perputaran aktiva perusahaan / industry
tersebut terbatas,perusahaan bisa memperoleh ROA yang tinggi dengan menaikkan profit
margin-nya.

12. Cara meningkatkan ROA apabila ada pembatasan karena adanya kompetisi adalah dengan
menurunkan biaya investasinya (menurunkan biaya tetap overhead,sehingga perusahaan
bisa lebih fleksibel menghadapi naik turunnya penjualan, melakukan integrasi vertical
atau horizontal untuk memperoleh penghematan biaya dan melakukan pengendalian
biaya. Dengan melakukan pengendalian biaya perusahaan bisa menekan biaya produksi
dan sekaligus bisa melakukan persaingan harga.
13. Strategi yang dianut oleh perusahaan juga akan berpengaruh terhadap ROA. Perusahaan
yang menganut stategi diferensiasi bisa meningkatkan profit margin-nya. Sebaliknya
perusahaan yang menganut strategi biaya rendah bisa meningkatkan perputaran
aktivanya.

JAWABAN PROBLEM

1. Laporan Laba Rugi

PT WAHYU MADYO
2009
Sales 900.000
Cost Of Goods Sold 470.000
Gross Profit 430.000
B.Operasional 150.000
Operating Income 280.000
Other Revenue 6.500
EBIT 286.500
Interst Exp 11.000
EBT 275.500

2010
Sales 900.000
Cost Of Goods Sold 500.000
Gross Profit 400.000
B. Operasional 160.000
Operating Income 240.000
Other Revenue 8.000
EBIT 248.000
Interest Exp 12.000
EBT 236.000
Tax 110.000
Net Income 126.000
2011
Sales 1.000.000
Cost Of Goods Sold 500.000
Gross Profit 500.000
B.Operasional 170.000
Operating Income 330.000
Other Revenue 9.000
EBIT 339.000
Interest Exp 14.000
EBT 325.000
Tax 115.000
FAT/Net Income 210.000
2009

Tax 100.000
Tingkat Pajak =
EBT
= 275.500
x 100% = 0,36/36%
2010

Tax 110.000
Tingkat Pajak =
EBT
= 236.000
x 100% = 0,46%/46%
2011

Tax 115.000
Tingkat Pajak =
EBT
= 325.000
x 100% = 0,35%/35%

-Net Profit Margin


Tahun laba bersih
Net Profit Margin =
penjualan
x 100%
2011 339.000
Net Profit Margin = x 100% = 0,339/33%
1.000.000
2010 248.000
Net Profit Margin = x 100% = 0,275/27%
900.000
2009 286.500
Net Profit Margin = x 100% = 0,318/31%
900.000

-Return On Asset
Tahun Lababersih
Return On Aseet =
Total Aset
x 100%

2011 210.000
Return On Aseet =
800.000
x 100% = 26%

2012 126.000
Return On Aseet =
770.000
x 100% = 16%

2013 175.500
Return On Aseet =
700.000
x 100% = 25%

Karena bunga tidak masuk dalam analisa ROA, maka bunga ditambahkan kembali ke
laba bersih. Apabila ingin tepat lagi, maka sebenarnya ada penghematan pajak yang
muncul dari penggunaan bunga, karena bunga bisa dipakai sebagai pengurangan
pajak. Dengan demikian setelah penyesuaian pajak formula ROA dihitung sebagai
berikut :
Tahun ¿+ Interest exp(1−Tingkat Pajak )
Return On Aseet = x 100%
Total Aset

2011 210.000+14.000(1−0,35)
Return On Aseet = x 100% = 27%
800.000

2010 126.000+ 12.000(1−0,46)


Return On Aseet = x 100% = 17%
770.000

2009 175.500+ 11.000(1−0,36)


Return On Aseet = x 100% = 26%
700.000

-Asset Turnover Ratio/ Perputaran Total Aset


Tahun Penjualan
Asset Turnover Ratio = x 100%
Total Aset

2011 1.000.000
Asset Turnover Ratio = x 100% = 1,25%
800.000

2010 900.000
Asset Turnover Ratio = x 100% =1,17%
770.000

2009 900.000
Asset Turnover Ratio = x 100% = 1,28%
700.000

-Perputaran Total Aktiva Tetap


Tahun Penjualan
Perputaran Total Aktiva tetap =
Total AktivaTetap Bersih
2011 1.000.000
Perputaran Total Aktiva tetap = = 3,33%
300.000
2010 900.000
Perputaran Total Aktiva tetap = =3,21%
280.000

2009 900.000
Perputaran Total Aktiva tetap = =5,3%
170.000

Menentukan Return On Investasi (ROI) DU Pont

ROI dapat mengukur tingkat keuntungan yang dihasilkan dari investasi total
perusahaan.
ROI = Net Profit Margin x Perputaran Aktiva
2009 DU Poin ROI = 0,318 x 1,28 = 0,407
2010 DU Pont ROI = 0,275 x 1,17 = 0,321
2011 DU Pont ROI = 0,339 x 1,25 = 0,423

Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan


-Kriteria perusahaan yang baik
ROI (Du Poin System) berada diatas rata-rata industri menunjukkan bahwa perputaran
aktiva dan net profit margin sangat tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja
perusahaan dalam menghasilkan laba semakin baik.

-Kriteria Perusahaan yang kurang Baik


ROI ( Du Pont System) berada dibawah rata-rata industri menunjukkan bahwa
perputaran aktiva dan net profit margin sangat rendah. Hal ini menunjukkan bahwa
kriteria perusahaan dalam menghasilkan laba kurang baik.

2.

Anda mungkin juga menyukai