Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh :
Kelompok 8
Prodi : SI-Manajemen
Kelas : A
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Ekonomi Moneter, dengan judul
“Keseimbangan Pasar Barang dan Pasar Uang (IS-LM)”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................iii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................2
1.3 Tujuan...............................................................................................................................2
1.3.1 Tujuan Umum.....................................................................................................................2
1.3.2 Tujuan Khusus....................................................................................................................2
BAB II.............................................................................................................................................3
KAJIAN PUSTAKA.......................................................................................................................3
2.1 Tinjauan Umum Tentang Pasar Uang................................................................................3
2.1.1 Pengertian Pasar Uang.......................................................................................................3
2.1.2 Motif Memegang atau Menggunakan Uang......................................................................3
2.1.2.1 Motif Transaksi...............................................................................................................3
2.1.2.2 Motif berjaga-jaga...........................................................................................................4
2.1.2.3 Motif spekulasi................................................................................................................4
2.1.3 Fungsi Pasar Uang.............................................................................................................5
2.1.4 Tujuan Pasar Uang.............................................................................................................6
2.1.5 Ciri-Ciri Pasar Uang...........................................................................................................6
2.1.6 Sumber Pasar Uang............................................................................................................6
2.1.7 Bentuk-Bentuk Surat Berharga Pasar Uang.......................................................................7
2.2 Tinjauan Umum Tentang Pasar Barang..............................................................................7
2.2.1 Pengertian Pasar Barang.................................................................................................7
2.2.2 Kemungkinanan Kelebihan Produksi..............................................................................9
2.2.3 Kemungkinan Kekurangan Produksi..............................................................................9
BAB III PEMBAHASAN..............................................................................................................10
3.1 Pengertian Pasar Barang Dan Pasar Uang..........................................................................10
3.2 Keterkaitan Antara Pasar Barang Dengan Pasar Uang.......................................................11
iii
3.3 Investasi, Tingkat Bunga dan Pasar Barang........................................................................11
3.4 Permintaan Uang, Output (Pendapatan) Agregat dan Pasar Uang......................................12
3.5 Equilibrium Pada Pasar Barang dan Pasar Uang...............................................................14
3.5.1 Equilibrium Pasar Barang..........................................................................................14
3.5.2 Equilibrium Dalam Pasar Uang.................................................................................15
3.5.3 Equilibrium Pada Kedua Pasar (Pasar Barang Dan Pasar Uang)...............................16
BAB IV PENUTUP.......................................................................................................................18
4.1 Kesimpulan..........................................................................................................................18
4.2 Saran.....................................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................19
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
Kebutuhan akan adanya pasar uang dilatar belakangi adanya kebutuhan untuk
mendapatkan sejumlah dana dalam jangka pendek atau sifatnya harus segera dipenuhi. Dengan
demikian pasar uang merupakan sarana alternatif khususnya bagi lembaga-lembaga keuangan,
perusahaan-perusahaan non keuangan, dan peserta-peserta lainnya, baik dalam memenuhi
kebutuhan dana jangka pendeknya maupun dalam rangka melakukan penempatan dana atas
kelebihan likuiditasnya.
Pasar uang pada saat ini tidak lagi dibatasi dalam wilayah suatu negara saja. Uang
berputar ke seluruh bagian dunia, mencari investasi yang menawarkan expected return yang
paling tinggi untuk suatu tingkat resiko tertentu sejalan dengan pesatnya perkembangan
perdagangan dunia. Pertumbuhan dan perkembangan perdagangan internasional membutuhkan
pembiayaan jangka pendek maupun jangka panjang. Modal jangka panjang dibutuhkan untuk
membiayai pembangunan pabrik baru, sistem transportasi dan sebagainya. Pembiayaaan jangka
pendek untuk membiayai ekspor dan impor barang dan kebutuan modal kerja lain.
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dalam makalah ini adalah untuk mengetahui pasar uang dan pasar barang
secara umum.
2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
3
P = harga.
Q = Volume transaksi
4
berkebalikan dengan tingkat bunga (saat ini). Ini adalah inti teori moneter Keynes.
Md = [kQ + Ѳ (r)]P atau Md/P =kQ + Ѳr
Dimana : Md/P = permintaan akan uang secara riil.
kQ = permintaan akan uang untuk berjaga-jaga (dinyatakan suatu proporsi k dari pendapatan
nasional riil atau tingkat output Q).
Ѳr = permintaan akan uang untuk motif spekulasi (dinyatakan sebagai fungsi dari tingkat bunga)
Fungsi permintaan akan uang tersebut disebut Liquidity Preference, yaitu Md=f(Q,r).
Di Pasar Uang, Liquidity Preference bertemu dengan penawaran akan uang dan menentukan
“harga” dari penggunaan uang, yaitu Tingkat Bunga.Tingkat bunga merupakan penghubung
utama antara pasar uang dengan pasar barang, sebab tingkat bunga menentukan berapa
pengeluaran investasi yang direncanakan oleh investor dan selanjutnya pengeluaran investasi ini
menentukantingkatpermintaanagregat.
Penghubung lain antara kedua pasar ini adalah tingkat harga (P) dan output (Q), karena variabel
ini mempengaruhi Liquidity Preference (MD). Jadi hubungan antara kedua pasar tersebut adalah
timbal balik.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam teori Keynes di pasar uang yaitu:
1) Teori tersebut lebih sesuai untuk Negara yang mempunyai lembaga pasar uang
yang telah berkembang atau negara maju.
2) Kekuasaan pemerintah mengendalikan Ms atau uang beredar tidaklah selangsung
atau semudah yang digambarkan dalam teori diatas.
Pemerintah hanya bisa mengendalikan uang kartal, sedangkan uang giral diciptakan oleh sektor
perbankan. Uang giral dipengaruhi oleh pemerintah melalui kebijakan kredit, tingkat bunga,
kebijakan perbankan.
5
c. Penghimpun dana surat-surat yang berharga jangka pendek
d. Sebagai perantara bagi investor yang berada di luar negeri dalam menyalurkan kredit jangka
pendek kepada perusahaan-perusahaan di indonesia
c. Dalam mekanisme pasar ditekankan pertemuan antara pihak yang kelebihan dana dan pihak
yang membutuhkan dana
6
2.1.7 Bentuk-Bentuk Surat Berharga Pasar Uang
Adapun surat-surat berharga yang diperjualbelikan di Indonesia saat ini antara lain sebagai
berikut :
a. SBI (Sertifikat Bank Indonesia) pada prinsipnya merupakan surat berharga yang diterbitkan
Bank Indonesia sebagai pengakuan utang berjangka pendek dan diperjualbelikan dengan
diskonto
b. SBPU (Surat Berharga Pasar Uang) adalah surat-surat berharga jangka pendek yang
diperjualbelikan secara diskonto dengan Bank Indonesia atau lemba diskonto yang ditunjuk oleh
BI
d. Commercial Paper, adalah promes yang tidak disertai jaminan yang diterbitkan oleh
perusahaan untuk memperoleh dana jangka pendek dan dijual kepada investor dalam pasar uang.
e. Call Money merupakan pinjaman uang selama 24 jam atau satu minggu oleh bank kepada
lembaga-lembaga keuangan
f. Repurchase Agreemnt merupakan transaksi jual beli surat berharga disertai perjanjian bahwa
penjual akan membeli kembali surat berharga yang dijual pada waktu dan harga tertentu
g. Banker's Acceptance adalah wesel berjangka yang digunakan eksportir atau importir atas bank
untuk membayar barang atau valuta asing.
7
keseimbangan umum ini besarnya pendapatan nasional (Y) dan tingkat bunga (i) yang terjadi
akan mencerminkan pendapatan nasional (Y) dan tingkat bunga (i) yang seimbang baik di pasar
barang maupun di pasar uang. Namun, dalam ekonomi Islam, system bunga dihapuskan.
Kurva IS menyatakan hubungan antara tingkat bunga dan tingkat pendapatan yang
muncul di pasar barang dan jasa. Kurva IS juga menyatakan “investasi” dan “tabungan”.
Dengan asumsi perekonomian tertutup, dimana ekspor adalah nol, maka pengeluaran yang
direncanakan sebagai jumlah konsumsi C, investasi yang direncanakan I, dan pembelian
pemerintah G.
E=C+I+G
Dimana : C = C(Y – T)
Persamaan ini menunjukkan bahwa konsumsi tergantung pada pendapatan disposibel (Y – T),
yang merupakan pendapatan total Y dikurangi pajak T. Diasumsikan investasi yang direncanakan
adalah tetap I, dan kebijakan fiskal-tingkat pembelian dan pajak pemerintah- adalah tetap G dan
T. Sehingga dikombinasikan menjadi :
E = C(Y – T) + I + G
Y = E
Dapat disimpulkan, kurva IS menunjukkan kombinasi dari tingkat bunga dan tingkat
pendapatan yang konsisten dengan keseimbangan dalam pasar untuk barang dan jasa. Perubahan-
perubahan dalam kebijakan fiskal yang meningkatkan permintaan terhadap barang dan jasa
menggeser kurva IS ke kanan. Perubahan-perubahan dalam kebijakan fiskal yang mengurangi
permintaan terhadap barang dan jasa menggeser kurva IS ke kiri.
8
2.2.2 Kemungkinanan Kelebihan Produksi
Keynes menolak hukum Say. Suatu waktu tertentu daya beli masyarakat memang
tersedia dalam jumlah yang cukup untuk membeli barang/jasa yang diproduksikan. Tetapi daya
beli yang dimiliki masyarakat tersebut tidak selalu harus sama dengan daya beli yang betul-betul
dibelanjakan oleh masyarakat di pasar barang. Dengan kata lain, sebagian dari daya beli tersebut
diterjemahkan sebagai permintaan efektif, namun sebagian yang lain dari daya beli tersebut akan
digunakan ditabung oleh masyarakat. Menabung tidak menambah permintaan efektif
dimasyarakat.
9
BAB III
PEMBAHASAN
10
a. SBI (Sertifikat Bank Indonesia) Sertifikat Bank Indonesia merupakan jenis surat berharga
yang dikeluarkan oleh bank indonesia selaku bank sentral, yang dimaksudkan untuk dibeli oleh
bank umum dengan nilai nominal yang sangat besar. Tujuan bank Indonesia mengelurkan
sertifikat tersebut adalah mengurangi peredaran uang didalam masyarakat.
b. SPBU (Surat Berharga Pasar Uang) adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh bank umum
dan hanya dibeli oleh bank Indonesia dengan nilai nominal yang cukup besar. Tujuan adanya
SBPU ini adalah menigkatkan likuiditas bank umum dan untuk menekan laju inflasi.
c. Sertifikat deposito merupakan semacam surat berharga yang dikeluarkan oleh Bank dalamnilai
nominal tertentu sebagai suart atas unjuk.
3.2 Keterkaitan Antara Pasar Barang Dengan Pasar Uang
Ada dua keterkaitan antara pasar barang dan pasar uang:
a. Pendapatan dan Permintaan Uang
Permintaan uang tergantung pada pendapatan. Pada saat output (pendapatan) agregat (Y)
meningkat, jumlah transaksi yang memerlukan penggunaan uang meningkat pula. Pendapatan
yang ditentukan di pasar barang, memiliki pengaruh besar atas permintaan uang di pasar uang”
b. Belanja Investasi yang direncanakan dan Tingkat Bunga
Belanja Investasi yang direncanakan (I) bergantung pada tingkat bunga (r). semakin tinggi
tingkat bunga, semakin rendah tingkat belanja investasi yang direncanakan.
3.3 Investasi, Tingkat Bunga dan Pasar Barang
Ketika tingkat bunga turun, Investasi yang direncanakan naik. Ketika tingkat bunga naik,
Investasi yang direncanakan turun. Alasan dari efek ini, ingatlah bahwa Investasi adalah
pembelian modal baru oleh perusahaan. Keputusan perusahaan untuk berinvestasi pada suatu
proyek bergantung pada apakah laba yang diharapkan dari proyek tersebut seuai dengan biaya.
Biasanya, biaya proyek investasi yang besar adalah biaya bunga.
Uang yang dipertimbangkan untuk menjalankan proyek umumnya dipinjam dan dilunasi
kembali pada periode yang lebih lama. Biaya rill proyek investasi bergantung sebagian pada
tingkat bunga—biaya meminjam. Ketika tingkat bunga naik, uang menjadi lebih mahal dan
sedikit proyek yang mungkin dijalankan. Kenaikkan tingkat bunga, ceteris peribus, cenderung
mengurangi tingkat belanja investasi yang direncanaka. Ketika tingkat bunga turun, akan lebuh
murah meminjam uang dan lebih banyak proyek invetasi yang mungkin dijalankan, penurunan
tingkat bunga citeris paribus, cenderung menaikkan tingkat belanja investasi yang direncanakan.
11
Hubungan antara tingkat bunga dan investasi yang direncanaka diilustrasikan oleh kurva
permintaan yang melandai turun:“Semakin tinggi tingkat bunga, semakin rendah pula tingkat
Investasi yang direncanakan.” Investasi yang direncanakan bergantung pada tingkat bunga untuk
mempertimbangkan pengaruh hubungan ini terhadap pengeluaran agregat yang direncanakan
(AE).
AE ≡ C + I + G
Banyak tingkat I yang mungkin terjadi, masing – masing berhubungan dengan tingkat bunga
yang berbeda. Ketika tingkat bunga berubah, investasi yang direncanakan berubah pula. Oleh
sebab itu, perubahan tingkat bunga (r) juga menyebabkan perubahan belanja total yang
direncanakan (C + I + G). Efek perubahan tingkat bunga meliputi :
a. Tingkat bunga yang lebih tinggi (r) menghambat investasi yang direncanakan (I)
b. Investasi yang direncanakan adalah bagian dari pengeluaran agregat yang direncanakan (AE)
c. Oleh sebab itu, ketika tingkat bunga naik, pengeluaran agregat yang direncanakan (AE) pada
segala tingkat pendapatan turun.
d. Akhirnya, penurunan pengeluaran agregat yang direncanakan menurunkan output
(pendapatan) ekuilibrium (Y) sebesar pengganda penurunan awal investasi yang direncanakan.
12
uang untuk tujuan spekulasi (sebagai fungsi tingkat bunga) menjadi nol dalam ekonomi Islam.
Oleh karena itu, permintaan uang dalam ekonomi islam berhubungan dengan tingkat pendapatan.
Besarnya persediaan uang tunai akan berhubungan dengan pendapatan dan frekuensi
pengeluaran.
Hubungan antara tingkat bunga dan tingkat pendapatan yang muncul di pasar uang
dinyatakan dengan Kurva LM. Teori preferensi likuiditas menyatakan bahwa tingkat bunga
menyesuaikan untuk menyeimbangkan penawaran dan permintaan untuk aset perekonomian
yang paling likuid, yaitu uang. Jika M menyatakan penawaran uang dan P menyatakan tingkat
harga, maka M/P adalah penawaran dari keseimbangan uang riil. Teori preferensi likuisditas
mengasumsikan adanya penawaran uang riil tetap. Penawaran uang M adalah variabel kebijakan
eksogen yang dipilih oleh bank sentral. Tingkat harga P juga merupakan variabel eksogen dalam
model ini (dianggap tingkat harga adalah tertentu (given) karena model IS-LM menjelaskan
jangka pendek ketika tingkat harga adalah tetap). Asumsi ini menunjukkan bahwa penawaran
uang riil adalah tetap dan biasanya tidak tergantung pada tingkat bunga.
Teori preferensi likuiditas menegaskan bahwa tingkat bunga adalah sebuah determinan dari
berapa banyak uang yang ingin dipegang orang. Alasannya adalah bahwa tingkat bunga adalah
biaya peluang (opportunity cost) dari memegang uang: biaya yang harus ditanggung akrena
memegang aset dalam bentuk uang, yang tidak mendapat bunga baik dalam bentuk deposito
atau obligasi. Ketika tingkat bunga naik, orang-orang hanya ingin memegang lebih sedikit uang.
Jadi rumus permintaan terhadap uang riil adalah :
(M/P)d = L (r)
Dimana fungsi L(r) menunjukkan bahwa jumlah uang yang diminta tergantung pada tingkat
bunga. Tingkat bunga adalah biaya dari memegang uang, sehingga semakin tinggi tingkat bunga
semakin rendah jumlah keseimbangan uang riil yang diminta. Untuk menjelaskan berapa tingkat
bunga yang berlkau dalam perekonomian, maka dikombinasikan penawaran dan permintaan
terhadap uang riil. Menurut teori preferensi likuiditas, tingkat bunga menyesuaikan untuk
menyeimbangkan pasar uang. Pada tingkat bunga keseimbangan, jumlah uang riil yang diminta
sama dengan jumlah penawarannya.
Bagaimana tingkat bunga mencapai keseimbangan penawaran dan permintaan uang?
Penyesuaian terjadi karena kapan pun pasar uang tidak berada dalam keseimbangan, orang-orang
berusaha menyesuaikan portofolio aset mereka dan dalam prosesnya, mengubah tingkat bunga.
13
Tingkat pendapatan mempengaruhi permintaan terhadap uang. Ketika pendapatan tinggi,
pengeluaran juga tinggi, sehingga masyarakat terlibat dalam lebih banyak transaksi yang
mensyaratkan penggunaan uang. Jadi, uang yang lebih banyak menunjukkan permintaan uang
yang lebih besar. Dapat dituliskan dalam fungsi permintaan uang sebagai berikut :
(M/P)d = L(r,y)
Kurva LM menggambarkan hubungan di antara tingkat pendapatan dan tingkat bunga.
Semakin tinggi tingkat pendapatan semakin tinggi permintaan terhadap keseimbangan uang riil,
dan semakin tinggi tingkat bunga keseimbangan. Karena itu, kurva LM miring ke atas.
Penurunan dalam penawaran dari keseimbangan riil menaikkan tingkat bunga yang
menyeimbangkan pasar uang. Maka penurunan dalam keseimbangan riil menggeser kurva LM
ke atas. Jadi kurva LM menunjukkan kombinasi tingkat bunga dan tingkat pendapatan yang
konsisten dengan keseimbangan dalam pasar untuk keseimbangan uang riil. Kurva LM digambar
untuk penawaran dari keseimbangan uang riil tertentu. Penurunan dalam penawaran dari
keseimbangan uang riil menggeser kurva LM ke atas. Kenaikan dalam penawaran dari
keseimbangan uang riil menggeser kurva LM ke bawah.
Tingkat bunga ekuilibrium adalah titik dimana kuantitas uang yang diminta sama dengan
kuantitas uang yang ditawarkan. Tingkat ekuilibrium tingkat bunga tidak ditentukan secara
eksklusif di pasar uang. Perubahan output (pendapatan) agregat (Y), yang terjadi di pasar barang,
menggeser kurva permintaan uang dan menyebabkan perubahan dalam tingkat bunga. Tingkat Y
yang lebih rendah akan menyebabkan tingkat ekuilibrium r lebih tinggi pula.
3.5 Equilibrium Pada Pasar Barang dan Pasar Uang
3.5.1 Equilibrium Pasar Barang
Equilibrium atau Keseimbangan pasar barang tercapai bila penawaran barang dan jasa telah
sama dengan permintaannya. Pada kondisi ini, total produksi sama dengan total pengeluaran.
Y=AE
C+S=C+I
S=I
f(Y) = f(r)
Kurva IS didefinisikan sebagai kurva yang menunjukkan hubungan antara berbagai tingkat
bunga dengan pendapatan nasional yang menjamin (memungkinkan) pasar barang dalam
keadaan seimbang.
14
Kita mengetahui bahwa dalam pasar barang ada tingkat ekuilibrium output (pendapatn)
agregat (Y) untuk tiap nilai tingkat bunga (r). untuk nilai r tertentu, kita bisa menentukan nilai
ekuilibrium Y. Nilai ekuilibrium Y turun ketika r naik dan naik ketika r turun. Oleh sebab itu,
ada hubungan negative antara ekuilibrium Y dengan r. Alasan hubungan negative ini adalah
hubungan negative antara investasi yang direncanakan dengan tingkat bunga. Ketika tingkat
bunga naik, investasi yang direncanakan (I) turun, dan penurunan dalam I ini menyebabkan
penurunan nilai ekuilibrium Y.
Kurva IS ialah kurva yang menunjukkan keseimbangan antara pendapatan nasional dan
tingkat bunga di pasar barang. Untuk model perekonomian sederhana (dua sektor),persamaan
kurva IS dapat dbentuk dengan menyamakan investasi (I, investment) terhadap persamaan
tabungan ( S, saving )
Kurva IS berslope negatif, sebab pada tingkat bunga (i) tinggi maka investasi (I) rendah
sehingga permintaan agregat (Z) rendah maka P dan Q juga rendah. Atau sebaliknya.
Kita juga mengetahui dari analisis sebelumnya dalam pasar barang, bahwa ketika pembelian
pemerintah (G) meningkat dengan tingkat bunga konstan, nilai ekuilibrium Y naik. Ini berarti
kurva IS bergeser ke kanan ketika G meningkat. Dengan r sama dan nilai G lebih tinggi, nilai
ekuilibrium Y lebih besar. Ketika G turun, kurva IS bergeser ke kiri.
Tercapainya keseimbangan di atas adalah keseimbangan dari satu sisi pasar yaitu sisi
permintaan.Keseimbangan pasar barang akan tercapai apabila permintaan agregat sama dengan
penawaran agregat (bertemu dalam satu titik/berpotongan).
3.5.2 Equilibrium Dalam Pasar Uang
Keseimbangan pasar uang tercapai bila permintaan uang (L) telah sama dengan penawaran
uang (M). Jadi, L = M
Kurva LM menunjukkan kombinasi tingkat bunga dan tingkat pendapatan yang konsisten
dengan keseimbangan dalam pasar untuk keseimbangan uan griil.
Kurva LM menggambarkan hubungan diantara tingkat pendapatan dan tingkat bunga.
Semakin tinggi tingkat pendapatan, semakin tinggi permintaan terhadap keseimbangan uang riil,
dan semakin tinggi tingkat bunga keseimbangan. Karena itu, kurva LM miring keatas.
Kurva LM ialah kurva yang menunjukkan keseimbangan antara pendapatan nasional dan
tingkat bunga di pasar uang. Persamaan kurva LM dapat dibentuk dengan menyamakan
15
persamaan permintaan akan uang ( L, liquidity preference ) terhadap persamaan penewaran uang
( M, money supply ).
Kurva LM berslope positif, melalui mekanisme “pasar uang” diketahui adanya hubungan
searah antara output produksi (Q) dengan tingkat bunga (i).
Pada pasar uang, ada nilai ekuilibrium tingkat bunga (r) untuk tiap nilai output (pendapatan)
agregat (Y). nilai ekuilibrium r ditentukan pada tingkat di mana kuantitas uang yang diminta
sama dengan kuantitas uang yang ditawarkan. Untuk nilai Y tertentu, kita bisa menentukan nilai
ekuilibrium r di pasar uang.nilai ekuilibrium r naik ketika Y naik dan turun ketika Y turun—
hubungan positif anata nilai ekuilibrium r dan Y. Alasan hubungn positif ini adalah hubungan
positif anatara permintaan uang dan Y. Ketika Y naik, permintaan uang naik karena lebih banyak
uang yang diminta untuk volume transaksi yang meningkat dalam perekonomian. Peningkatan
permintaan uang meningkatkan nilai r—sehingga tercapai hubungan positif antara nilai
ekuilibrium r dan Y. Hubungan positif tersebut dapat dilihat dari kurva LM:
Ketika penawaran uang (Ms) meningkat dengan dengan tingkat konstan Y, nilai ekuilibrium r
turun, maka kurva bergeser ke kanan ketika Ms naik. Dengan Y yang sama dan nilai Ms yang
lebih tinggi, nilai ekuilibrium r lebih rendah. Ketika Ms turun, kurva LM bergeser ke kiri.
3.5.3 Equilibrium Pada Kedua Pasar (Pasar Barang Dan Pasar Uang)
Diagram IS-ML adalah kurva IS dan ML bersama sama dalam satu grafik. Titik dimana
kedua kurva berpotongan adalah titik di mana ekuilibrium terjadi pada kedua pasar, pasar barang
maupun pasar uang.
Merupakan titik pertemuan IS dan LM yang menggambarkan keseimbangan pasar barang
dan pasar uang secara bersama-sama (simultan)
Peningkatan pembelian pemerintah (G)
Nilai ekuilibrium Y dan r dipengaruhi oleh perubaha G—kebijakan fiscal. Peningkatan G
menyebabkan nilai ekuilibrium Y dan r yang lebih tinggi. Diilustrasikan dalam grafik :
Penurunan G menyebabkan nilai ekuilibrium Y dan r lebih rendah karena tingkat G yang
lebih rendah menyebabkan kurva IS bergeser ke kiri.
Peningkatan penawaran uang (Ms)
Nilai ekuilibrium Y dan r terpengaruh oleh perubahan Ms—kebijakan Moneter. Peningkatan
Ms menggeser kuva LM ke kanan, oleh sebab itu peningkatan Ms menyebabkan nilai ekuilibrium
16
yang lebih tinggi dari Y dan nilai kesetimbangan r yang lebih rendah. Diilustrasikan dalam
grafik.
Penurunan Ms menyebabkan nilai ekuilibrium Y yang lebih rendah dan nilai ekuilibrium r
yang lebih tinggi karena penawaran uang yang menurun menyebabkan kurva LM bergeser ke
kiri.
Diagram IS-LM adalah cara yang bermanfaat untuk melihat efek perubahan kebijakan fiscal
dan moneter pada output (pendapatan) agregat dan tingkat bunga melalui pergeseran ke dua
kurva.
Keseimbangan umum terjadi apabila pasar barang dan pasar uang berada dalam
keseimbangan secara bersama-sama. Dari keseimbangan tersebut diperoleh keseimbangan
pendapatan nasional dan keseimbangan tingkat bunga. Seperti penjelasan yang terdahulu,
keseimbangan pasar barang dicerminkan oleh Kurva IS dan keseimbangan pasar uang
dicerminkan oleh Kurva LM Keseimbangan Umum IS-LM Kurva IS adalah kurva yang
mewakili peristiwa yang terjadi di sektor riil atau pasar barang. Slope (kemiringan) dari kurva
ini adalah negatif. Sementara itu kurva LM adalah kurva yang mewakili peristiwa yang
terjadi di sector keuangan atau pasar uang. Slope kurva LM adalah positip. Kedua kurva akan
berpotongan pada satu titik.
17
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pasar barang dan pasar uang tidak beoperasi secara indipenden. Kejadian di pasar uang
memiliki pengaruh besar atas pasar barang, dan kejadian di pasar barang memiliki pengaruh
besar ata pasar uang.
Dua kaitan penting antara pasar barang dengan pasar uang. Tingkat output (pendapatan)
agregat (Y), yang ditentukan di pasar barang, menentukan volume transaksi tiap priode sehingga
mempengaruhi permintaan uang di pasar uang, dan tingkat bunga (r), yang ditentukan di pasar
uang, mempengaruhi tingkat belanja investasi yang direncanakan di pasar barang.
Pengertian Pasar Uang, pasar uang adalah pasar tempat atau kegiatan bertemunya
permintaan dan penawaran dana-dana berupa pusat-pusat berharga, yang mempunyai jangka
waktu kurang dari satu tahun. Jadi, pasar uang merupakan mekanisme yang dirancang untuk
mempertemukan pihak yang dimiliki surplus dana dengan pihak yang mengalami defisit.
Pasar barang adalah pasar yang mempertemukan penawaran dan permintaan barang dan jasa.
Pasar barang sering diistilahkan dengan sektor riil Pasar barang adalah pasar dimana semua
barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara dan dalam jangka waktu tertentu.
4.2 Saran
Dalam pembuatan makalah mengenai pasar barang dan pasar uang mungkin masih
banyak kekurangan, baik di segi penulisan ataupun dari penyusunan kalimat dan kata-katanya,
oleh sebab itu kami selaku penulis minta maaf sebesar-besarnya kepada dosen dan mahasiswa
semua, sebagai penyempurna kami mengharap kritik dan saran yang positif dari teman-teman
semua.
18
DAFTAR PUSTAKA
Du Mairy, Matematika Terapan untuk Bisnis dan Ekonomi, Yogyakarta : BPFE, 2004.
http://hpweblog.wordpress.com/2012/10/19/pasar-barang-dan-pasar-uang-model-islam/
http://anisamoetzh.blogspot.com/2013/12/keseimbangan-pasar-uang-dan-pasar-
barang.html
19