Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“ANALISIS AD-AS”
Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ekonomi Moneter

Dosen: Efi Fitriani,SE.,M.Si

Disusun Oleh :

Kelompok 8

- Nining Aningsih (A10180240)


- Anggit Shofiya M (A10180241)
- Alsyarin Nanda T (A10180249)

Prodi : SI-Manajemen
Kelas : A

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI EKUITASBANDUNG


Jl.PHH.Mustofa No. 31 Bandung 40124 Telp.(022)7276323 Fax.(022)7204597
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan seluruh rahmat dan nikmat Nya
kepada kita semua. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW
beserta keluarganya, para sahabatnya, dan seluruh insan yang dikehendakinya.

Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas Ekonomi Moneter dengan
judul “Analisis AD-AS”. Akhir kata, kami sebagai penulis mengucapkan terimakasih atas
perhatian yang diberikan. Dengan penuh harapan, semoga apa yang terdapat dalam makalah
ini akan berguna bagi para pembaca pada umumnya. Dengan penuh kerendahan hati kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca untuk
kesempurnaan untuk makalah ini.

Bandung, 28 April 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB II........................................................................................................................................2

PEMBAHASAN........................................................................................................................2

2.1 KONSEP PERMINTAAN AGREGAT...........................................................................2

2.1.1 Menurunkan Kurva Permintaan Agregat...................................................................3

2.1.2 Kurva Permintaan Agregat Jangka Panjang..............................................................3

2.1.3 Kurva Permintaan Agregat Jangka Pendek...............................................................4

2.2 KONSEP PENAWARAN AGREGAT............................................................................5

2.2.1 Pergeseran Kurva Penawaran Agregat Jangka Pendek..............................................6

2.2.2 Faktor-faktor yang Menggeser Kurva Penawaran.....................................................6

2.2.3 Keseimbangan Jangka Panjang dan Jangka Pendek  Dalam  Analisis Permintaan
Dan Penawaran Agregat.....................................................................................................8

BAB III.....................................................................................................................................11

PENUTUP................................................................................................................................11

3.1 KESIMPULAN..............................................................................................................11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penawaran agregat (aggregat suply) dan permintaan agregat (aggregat demand)


sebagai model analisis dalam teori makro ekonomi, terutama dalam kaitannya dengan
bagaimana tingkat harga ditentukan. Selain itu, juga akan dibahas mengenai faktor-faktor
yang mempengaruhi dan menentukan permintaan agregat (AD) dan penawaran agregat (AS).

Dalam analisis AD-AS istilah penawaran agregat mempunyai pengertian yang sedikit
berbeda. Pertama, dalam analisis AD-AS penawaran agregat diartikan sebagai penawaran
barang dan jasa yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan dalam suatu Negara. Berarti
penawaran agregat sama dengan barang dan jasa yang ditawarkan (diproduksikan)
perusahaan-perusahaan dalam perekonomian. Perbedaan lainnya, yang merupakan perbedaan
yang lebih penting, bersumber dari ciri pokok konsep tersebut. Dalam analisis AD-AS cirri
penawaran agregat dikaitkan dengan tingkat harga.

B. Rumusan Masalah

1) Apa pengertian dari penawaran agregat?


2) Apa pengertian dari permintaan agregat?
3) Keseimbangan Jangka Panjang dan Jangka Pendek  Dalam  Analisis Permintaan Dan
Penawaran Agregat ?

C. Tujuan Penulisan

1) Untuk mengetahui apa itu penawaran dan permintaan agregat


2) Untuk mengetahui keseimbangan jangka panjang dan jangka pendek dalam analisis
permintaan dan penawaran agregat

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 KONSEP PERMINTAAN AGREGAT


Permintaan agregatif adalah seluruh permintaan terhadap barang dan jasa yang terjadi
dalam suatu perekonomian, baik yang berasal dari dalam negeri maupun yang berasal dari
luar negeri. Banyak faktor yang mempengaruhi besarnya permintaan agregatif, diantaranya
tingkat harga secara umu, jumlah uang yang beredar nominal, jumlah obligasi pemerintah,
defisit tertimbang dan pemanfataan tenaga kerja secara penuh dan lain-lain.

Dalam pembahasan ini, akan menganalisis pengaruh perubahan harga secara umum
terhadap permintaan agregatif disini di tunjukkan oleh besarnya pendapatan nasional (Y).
Dengan demikian kurva permintaan agregatif dapat digunakan untuk melihat hubungan
antara tingkat harga dengan besarnya pendapatan nasional. Perubahan tingkat harga akan
mempengaruhi keseimbangan melalui pengaruhnya terhadap penawaran uang riil. Jumlah
penawaran uang riil adalah sebagai berikut :

M’s = Ms

Dimana Ms adalah penawaran uang nominal dan p adalah tingkat harga. Jelas bahwa
kenaikan tingkat harga akan menurunkan penawaran uang riil dan penurunan tingkat harga
umum akan meningkatkan penawaran uang yang sesungguhnya. Pada ekonomi islam,
peningkatan penawaran uang riil karena penurunan tingkat harga akan berakibat
meningkatnya jumlah uang tunai yang di pegang oleh perorangan maupun perusahaan. Oleh
karena mereka berkepentingan untuk mengurangi jumlah uang tunai agar zakat dab biaya
lainya yang di kenakan atas penarikan modalnya dapat di bayar dari keuntungan, bukan dari
modal itu sendiri, maka mereka akan mencairkan tabunganya.

Dengan begitu investasi berhubungan dengan tingkat keuntungan yang di harapkan, dan
melalui proses pengandaan akan meningkatkan pendapatan nasional. Sebagian dari uang
yang diiaktifkan itu mungkin diarahkan kepada peningkatan konsumsi dan ini juga akan
menaikkan pendapatan nasional.

2
2.1.1 Menurunkan Kurva Permintaan Agregat
Untuk menentukan permintaan agregat, selain dengan melihat bagaimana uang
memengaruhi jumlah permintaan agregat, kita juga dapat menurunkan  kurva permintaan
agregat dengan melihat 4 komponen, yaitu :

1) Pengeluaran konsumen ( customer expenditure )


Yaitu jumlah permintaan akan barang dan jasa konsumen.
2) Pengeluaran investasi yang direncanakan ( planned investment spending )
Yaitu jumlah pengeluaran yang direncanakan oleh perusahaan atas mesin pabrik, dan
barang modal lain yang bar ditambah pengeluaran yang direncanakan atas  rumah
baru.
3) Pengeluaran pemerintah ( goverment spending )
Yaitu pengeluaran  oleh semua jajaran pemerintah atas barag dan jasa .
4) Ekspor bersih (net export )
Yaitu pengeluaran luar negeri bersih atas barang dan jasa domestik, sama dengan
ekspor dikurangi impor.

Maka persamaan permintaan agregat dapat diperoleh :

Y ad = C + I + G + NX

Dimana : C = pengeluaran konsumen,

I   = pengeluaran investasi

G  =  pengeluaran pemerintah

NX = ekspor bersih

2.1.2 Kurva Permintaan Agregat Jangka Panjang


Jumlah output yang dapat diihasilkan dalam perekonomian dalam jangka panjang
ditentukan oleh jumlah modal dalam perekonomian, jumlah tenaga kerja yang ditawarkan
dalam tingkat pengerjaan penuh (full employment). Beberapa pengangguran tidak dapat
dibantu karena pengangguran bersifat friksional ataupu struktural. Dengan demikian, pada
pengerjaan penuh, pengangguran tidak sama dengan nol, tetapi pada suatu tingkat di atas nol
dimana permitaan tenaga kerja sama dengan penawaran tenaga kerja.

3
Tingkat pengangguran alamiah (natural rate of employment) adalah dimana
perekonomian bergerak menuju jangka panjang. Tingkat output agregat yang dihasilkan pada
tingkat pengangguran alamiah disebut tingkat output natural (natural rate of output), tingkat
dimana perekonomian berada pada jangka panjang untuk setiap tingkat harga. Dengan
demikian kurva penawaran jangka panjang (long-run aggregate supply-LRAS) adalah
vertikal pada tingkat output alamiah, dinyatakan oleh Yn, sebagaimana digambarkan pada

Figur 2.

2.1.3 Kurva Permintaan Agregat Jangka Pendek


Karena upah dan harga memerlukan waktu untuk menyesuaikan terhadap kondisi
perekonomian, suatu proses yang dijelaskan dengan mengatakan  bahwa upah dan harga
bersifat kaku (sticky), kurva penawaran agregat (AS,1) dalam jangka pendek mempunyai
kemiringan ke atas (Figur 3). Karena tujuan perusahaan memaksimumkan keuntungan,
jumlah output yang ditawarkan ditentukan oleh keuntungan yang dibuat atas setiap unit
output. Jika keuntungan meningkat, lebih banyak output agregat yang akan dihasikan, dan
jumah outut yang ditawarkan akan meningkat, jika keuntungan menurun, lebih sedikit output
agregat yang akan dihasilkan, dan jumlah output agregat yang ditawarkan.

Keuntungan atas suatu unit output sama dengan harga untuk unit tersebut dikurangi
dengan biaya produksinya. Dalam jangka pendek, biaya dari banyak faktor yang masuk ke
dalam produksi barang dan jasa adalah tetap. Karena biaya-biaya ini bersifat tetap dalam
jangka pendek, ketika tingkat harga keseluruhan naik, harga untuk suatu unit output akan
meningkat relatif terhadap biaya produksi dan keuntungan per unti akan meningkat. Karena
tingkat harga yang lebih tinggi menghasilkan tngkat keuntungan yang lebih besar dalam
jangka pendek, perushaan menaikkan produksi dan jumlah output agregat yang ditawarkan
meningkat, yang menghasilkan kurva penawaran agregat jangka pendek yang memiliki
kemiringan ke atas. Faktor-faktor yang mendorong pergeseran kurva permintaan agregat
adalah :

4
1. Jumlah uang yang beredar, M

2. Pengeluaran pemerintah, G

3. Pajak, T

4. Ekspor bersih, NX

5. Optimisme konsumen, C

6. Optimisme dana usaha

2.2 KONSEP PENAWARAN AGREGAT


Penawaran agregat adalah (aggregate supply,AS) adalah jumlah seluruh barang akhir
dan jasa-jasa di dalam perekonomian yang dijual atau ditawarkan oleh perusahaan-
perusahaan (firms) pada berbagai tingkat harga. Dengan perkataan lain, dapat dikatakan
bahwa penawaran agregat itu pada dasarnya merupakan nilai total dari seluruh barang akhir
dan jasa yang dihasilkan di dalam perekonomian.

Penawaran agregat didalam suatu perekonomian di pengaruhi oleh beberapa factor sebagai
berikut :

 Besarnya angkatan kerja (size of the labor force).

 Besarnya stok kapital (size of capital stock).

 Keadaan atau tingkat teknologi (state of technology).

 Tingkat pengangguran alamiah (natural rate of unemployment).

 Harga faktor-faktor produksi.

Berkaitan dengan penawaran agregat ini barangkali penting untuk dibedakan antara
penawaran agregat jangka panjang (short-run aggregate supply,SRAS) dan penawaran
agregat jangka panjang (long-run aggregate supplay, LRAS). Pengertian yang telah
dikemukakan di atas adalah dalam artian penawaran agregat jangka pendek (short-run
aggregate supply). Sedangkan penawaran agregat jangka panjang( lomg run aggregate
supply ) lebih menunjuk kepada jumlah output riil yang ditawarkan ketika upah dan harga-
harga telah disesuaikan sedemikian rupa sehingga masing-masing perusahaan memproduksi

5
output yang memaksimumkan keuntunganya dan perekonomian berada pada tingkat
kesempatan kerja penuh (full employment level).

2.2.1 Pergeseran Kurva Penawaran Agregat Jangka Pendek


Jika biaya produksi suatu outpu meningkat, keuntungan atas suatu unit output
menurun, dan umlah output yang ditawarkan pada setiap tingkat harga menurun. 

Kesimpulan : Kurva penawaran agregat jangka pendek bergeser ke kiri ketika biaya
produksi meningkat dan ke kanan ketika biaya menurun.

2.2.2 Faktor-faktor yang Menggeser Kurva Penawaran


1) Tingkat kekakuan pasar tenaga kerja.
Kekakuan upah riil mengurangi tingkat penemuan pekerjaan dan mempertinggi
pengangguran.Jika perekonomian sedang mengalami kenaikan dan pasar tenaga kerja
bersifat kaku (Y >Yn ),pemberi kerja mungkin mempunyai kesulitan untuk
mempekerjakan tenaga kerja yang memenuhi mutu dan bahkan mungkin mempunyai
kesulitan untuk memelihara tenaga kerjanya sekarang. Karena permintaan akan tenaga
kerja sekarang melebihi penawaran di pasar tenaga kerja, maka pemberi kerja
(perusahaan) akan menaikkakn upah untuk menarik pekerja yang dibutuhkan dan biaya
produksi akan meningkat. Biaya produksi yang semakin tinggi akan mengurangi
keuntungan per unit output pada setiap tingkat harga, dan kurva penawaran agregat
jangka pendek bergeser ke kiri.
Sebaliknya, jika perekonomian mengalami penurunan dan pasar tenaga kerja longgar
(Y< Yn), maka dalam pasar tenaga kerja yang longgar dimana jumlah tenaga kerja yang
diminta lebih kecil daripada jumlah yang ditawarkan , maka upah dan biaya produksi
akan menurun, jadi keuntungan per unit output akan meningkat dan kurva penawaran
agregat jangka pendek akan bergeser ke kanan.

Kurva Penawaran Jangka Pendek

6
2) Perkiraan Tingkat Harga

Kenaikan perkiraan tingkat harga mengakibatkan upah lebih tinggi, yang selanjutnya
menaikkan biaya produksi, menurunkan keuntungan per unit output pada setiap tingkat
harga, dan menggeser kurva penawaran ke kiri. Maka, kenaikan perkiraan tingkat harga
menyebabkan kurva penawaran bergeser ke kiri, semakin besar perkiraan kenaikan
tingkat harga (yaitu, semakin tinggi perkiraan inflasi), maka semakin besar
pergeserannya.

3) Dorongan Upah

Misalkan bahwa para pekerja memutuskan untuk mogok kerja untuk mendapatkan
upah riil yang lebih tinngi dan mereka berhasil mendapatkan upah riil yng lebih tinggi.
Maka dorongan upah oleh para pekerja akan menyebabkan kurva penawaran agregat
bergeser ke kiri.

4) Perubahan Biaya Produksi yang Tidak Berhubungan dengan Upah

Perubahan teknologi dan penawaran bahan-bahan mentah disebut guncangan


penawaran (supply shocks) juga dapat menggeser kurva penawaran agregat. Guncangan
penawaran  negatif, seperti pengurangan ketersedian bahan mentah, yang harganya
meningkat, akan meningkatkan biaya produksi dan menggeser kurva penawaran agregat
ke kiri dan sebaliknya. Perkembangan teknologi baru akan menurunkan biaya produksi,
dengan menaikkan produktivitas pekerja hal ini juga dapat disebut dengan guncangan
penawaran positif, yang dapat menggeser kurva penawaran agregat ke kanan.

7
2.2.3 Keseimbangan Jangka Panjang dan Jangka Pendek  Dalam  Analisis Permintaan
Dan Penawaran Agregat
1. Keseimbangan dalam Jangka Pendek

Figur 4 mengilustrasikan keseimbangan jangka pendek dimana agregat yang diminta


sama dengan jumlah ouput yang ditawarkan. Dimana kurva permintaan agregat jangka
pendek AD dan kurva penawaran agregat jangja pendek AS berpotongan dititik E. tingkat
keseimbangan output agregat Y* dan tingkat harga keseimbangan sama dengan P*.Ketika
tingkat harga (katakanlah P”) berada di atas tingkat harga keseimbangan P*, maka jumlah
ouput yang ditawarkan akan lebih besar daripada jumlah output yang diminta (kelebihan
penawaran).  Sebaliknya ketika tingkat harga (katakanlah P’) berada dibawah tingkat harga
keseimbangan P*, maka jumlah output yang diminta lebih besar daripada jumlah output yang
ditawarkan (kelebihan permintaan). 

Keseimbangan terjadi pada titik E pada perpotongan kurva permintaan agregat AD


dan kurva penawaran agregat jangka pendek AS.

2. Keseimbangan dalam Jangka Panjang

Pada panel (a) Figur 5, keseimbangan awal terjadi pada titik 1, perpotongan kurva
permintaan agregat AD dan kurva penawara agregat awal jangka pendek AS1. Karena tingkat
output keseimbangan Y1 lebih besar daripada tingkat alamiah Yn, pengangguran lebih rendah
daripada tingkat alamiahnya dan kekakuan yang berlebihan terjadi di pasar tenaga kerja.

Kekakuan ini mendorong tingkat upah untuk meningkat, menaikkan biaya produksi,
dan menggeser kurva penawaran agregat AS2. Keseimbangan sekarang berada pada titik 2,
dan output menurun ke Y2. Karena output agregat Y2 masih berada di tingkat alamiah Yn,
upah terus didorong naik dan secara perlahan-lahan menggeser kurva penawaran agregat ke
AS3. Keseimbangan yang dicapai pada titik 3 berada pada kurva penawaran  agregat jangka

8
panjang yang vertical (LRAS) pada Yn dan merupakan keseimbangan jangka panjang.
Karena output tidak ada kecenderungan lebih lanjut bagi kurva penawaran agregat untuk
bergeser.

Pergerakan pada panel (a) menunjukkan bahwa perekonomian tidak akan tetap pada
tingkat output yang lebih besar daripada tingkat alamiah karena kurva penawaran agregat
jangka pendek akan bergeser kekiri, meningkatkan tingkat harga dan menyebabkan
perekonomian (kekseimbangan) meluncur naik sepanjang kurva permintaan agregat hingga
mencapai titik di sepanjang kurva penawaran jangka panjang pada tingkat output natural Yn.

Pada panel (b) keseimbangan awal  pada titik 1 adalah salah satu dimana output Y1
berada dibawah tingkat alamiah. Karena pengangguran lebih tinggi daripada tingkat
alamiahnya, upah menurun, yang menggeser kurva penawaran agregat jangka pendek ke
kanan hingga berada pada AS3.

Perekonomian (keseimbangan) meluncur turun di sepanjang kurva permintaan agregat


hingga mencapai keseimbangan jangka panjang titik 3, yaitu perpotongan kurva permintaan  
agregat (AD) dan kurva penawaran agregat jangka panjang (LRAS) pada Yn. Disini
sebagaimana pada panel (a), perekonomian  tidak lagi bergerak ketika output telah kembali
lagi ke tingkat alamiah.

Hal yang menonjol dari kedua panel Figur 5 bahwa terlepas dimana output awalnya
berbeda, secara perlahan-lahan output kembali ke tingkat alamiahnya. Sifat ini dijelaskan
dengan mengatakan bahwa perekonomian mempunyai mekanisme koreksi diri ( self-
correcting mechanism).

Pada kedua panel, keseimbangan jangka pendek awal adalah pada titik 1 pada
perpotongan AD dan AS1. Pada panel (a), Y1>Yn sehingga kurva penawaran agregt jangka
pendek terus bergeser ke kiri hingga mencapai AS2, dimana output telah kembali ke Yn.
Pada panel (b), Y1<Yn sehingga kurva penawaran agregat jangka pendek terus bergeser ke
kanan hingga output kembali ke Yn lagi. Dengan demikian dalam kedua kasus,
perekonomian menampilkan suatu mekanisme koreksi diri yang mengembalikannya lagi ke
tingkat output alamiah.

9
10
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Permintaan agregatif adalah seluruh permintaan terhadap barang dan jasa yang terjadi
dalam suatu perekonomian, baik yang berasal dari dalam negeri maupun yang berasal dari
luar negeri.
Penawaran agregat adalah (aggregate supply,AS) adalah jumlah seluruh barang akhir
dan jasa-jasa di dalam perekonomian yang dijual atau ditawarkan oleh perusahaan-
perusahaan (firms) pada berbagai tingkat harga.
Pendekatan Keynesian yang asli mengasumsikan bahwa upah bersifat tetap. Teori
Keynesian modern menegaskan bahwa tingkat upah dan harga berubah dengan cukup lambat,
tetapi bukanya bersifat tetap. Kurva penawaran agregat dianggap hampir datar dalam jangka
pendek dan mendekati vertical dalam jangka panjang. Perhatian terutama tertuju pada upah
dan proses penyesuaianya untuk menjelaskan mengapa penyesuaian tidak segera terjadi atau
paling tidak mengapa ia tidak cepat.

Faktor-faktor yang mendorong pergeseran kurva permintaan agregat adalah : Jumlah


uang yang beredar (M), Pengeluaran pemerintah (G), Pajak (T), Ekspor bersih (NX),
Optimisme konsumen (C), Optimisme dana usaha.

Penawaran agregat didalam suatu perekonomian di pengaruhi oleh beberapa factor


sebagai berikut : Besarnya angkatan kerja (size of the labor force), Besarnya stok kapital
(size of capital stock), Keadaan atau tingkat teknologi (state of technology), Tingkat
pengangguran alamiah (natural rate of unemployment), Harga faktor-faktor produksi.

11

Anda mungkin juga menyukai