Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS JURNAL

1. Judul Artikel
“Pengaruh hidroterapi rendam kaki air hangat terhadap kekuatan otot pada pasien stroke non
hemoragik”
2. Kata Kunci
Hydrotherapy, Muscular strength, Non-hemorrhagic stroke
3. Penulis
Setiyawan, Lina Pratiwi, Noerma Shovie Rizqiea
4. Telaah Step 1 (Fokus penelitian)
Problems Stroke adalah penyakit neurologis terbanyak yang
dapat mengakibatkan masalah kesehatan yang serius
dan berdampak pada kecacatan, kematian, dan ekonomi
keluarga, akibat dari adanya disfungsi motorik dan
sensorik (Subianto, 2012)
Pasien dengan stroke akan mengalami gangguan-
gangguan yang bersifat fungsional. Gangguan sensoris
dan motorik post stroke mengakibatkan gangguan
keseimbangan termasuk kelemahan otot, penurunan
fleksibilitas jaringan lunak, serta gangguan kontrol
motorik dan sensorik. Fungsi yang hilang akibat
gangguan kontrol motorik pada pasien stroke
mengakibatkan hilangnya koordinasi, hilangnya
kemampuan keseimbangan tubuh dan postur
(kemampuan untuk mempertahankan posisi tertentu)
(Santoso &Ali, 2013).
Pasien stroke yang mengalami kelumpuhan di
Indonesia sekitar 56,5%. Stroke pada orang dewasa
akan berdampak menurunnya produktivitas dan
menjadi beban berat bagi keluarga, sehingga penderita
stroke diharuskan mampu untuk beradaptasi dengan

Jurnal Reading Kelompok 3 Profesi Ners Ang. XV UIN Alauddin Makassar


2019
kondisi akibat stroke (Murtaqib, 2013).
Pasien stroke yang mengalami keterbatasan
mobilisasi tidak mampu melakukan beberapa atau
semua latihan rentang gerak dengan mandiri.
Keterbatasan ini dapat identifikasi pada klien yang pada
salah satu ekstremitas mempunyai keterbatasan gerakan
atau klien yang mengalami imobilisasi seluruhnya.
Latihan rentang gerak dapat aktif (klien menggerakkan
semua sendinya dengan rentang gerak tanpa bantuan),
pasif (klien tidak dapat menggerakkan dengan mandiri
dan perawat menggerakkan setiap sendi dengan rentang
gerak). Pemberian terapi latihan berupa gerakan pasif
sangat bermanfaat dalam menjaga sifat fisiologis dari
jaringan otot dan sendi (Potter & Perry, 2006).
Jenis penelitian dapat diberikan sedini mungkin
untuk menghindari adanya komplikasi akibat kurang
gerak serta mencegah otot yang tidak digunakan secara
berlebihan, atrofi, kontraktur sendi. Pemberian terapi
latihan ini sangat bermanfaat, sehingga dianjurkan
untuk mengapilikasinya pada pasien stroke (Kwakkel,
2004). Pemberian terapi secara terpadu dan sedini
mungkin maka semakin besar kemungkinan
pengembalian fungsi, juga komplikasi akibat
imobilisasi dapat dicegah dan kecacatan lebih lanjut
dapat dihindari sehingga dapat mandiri tanpa
tergantung pada orang lain. (Harahap, 2015)
Rehabilitasi yang selama ini dilakukan pada pasien
stroke untuk mengatasi kelumpuhan adalah dengan
ROM. Efek ROM menghasilkan energi untuk kontraksi
dan meningkatkan tonus otot polos ekstermitas, untuk
membantu mengefektifkan atau mengoptimalkan

Jurnal Reading Kelompok 3 Profesi Ners Ang. XV UIN Alauddin Makassar


2019
mekanisme ROM perlu adanya terapi untuk
memperbaiki dan meningkatkan sirkulasi sehingga
dapat membantu menghantarkan energi keseluruh otot
(Yulfa, 2013).
Salah satu terapi yang bias diberikan adalah dengan
menggunakan air. Manfaat air hangat adalah untuk
membuat tubuh lebih rileks, menyingkirkan rasa pegal-
pegal dan kaku di otot, meringankan sakit dan tegang
pada otot, serta memperlancar peredaran darah
Melakukan Hidroterapi rendam kaki air hangat
memberikan perpindahan panas dari air hangat kedalam
tubuh melalui telapak kaki. Kerja air hangat pada
dasarnya adalah meningkatkan sirkulasi (sel) dengan
melakukan pengaliran energi melalui konveksi
(pengairan melalui medium cair) sehingga terjadi
pelebaran pembuluh darah ke seluruh tubuh yang
berdampak pada peningkatkan kekuatan otot (Dilianti,
2017)

Intervention Salah satu media yang menggunakan air hangat untuk


terapi adalah dengan Hidroterapi. Hidroterapi adalah
metode pengobatan menggunakan air untuk mengobati
atau meringankan berbagai keluhan (Yulfa, 2013)

Rendam kaki air hangat adalah salah satu terapi yang


bermanfaat untuk mendilatasi pembuluih darah dan
melancarkan peredaran darah, dasar utama penggunaan
air hangat untuk pengobatan adalah efek hidrostatik dan
hidrodinamik (Hmebing, 2015)

Hidroterapi (hydrotherapy), yang sebelumnya dikenal

Jurnal Reading Kelompok 3 Profesi Ners Ang. XV UIN Alauddin Makassar


2019
sebagai hidropati (hydropathy), adalah metode
pengobatan menggunakan air untuk mengobati atau
meringankan kondisi yang menyakitkan dan merupakan
metode terapi dengan pendekatan “lowtech” yang
mengandalkan pada respon-respon tubuh terhadap air
(Damayanti, 2014)

Comparison Intervention Kelompok control diberi perlakuan ROM sementara


kelompok intervensi diberikan perlakuan rendam kaki air
hangat
Outcome 1. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagaian besar
responden berusia 50-60 tahun sebanyak 16 pasien
(80%) pada kelompok kontrol, dan pada kelompok
intervensi sebanyak 8 pasien (40%).
2. Berdasarkan hasil penelitian menurut jenis kelamin
pasien kelompok kontrol dan kelompok intervensi
sama yaitu laki-laki sebanyak 11 pasien (55%).
3. Hasil penelitian pre test kelompok kontrol kekuatan
otot paling banyak mengalami kekuatan otot gerak
penuh tanpa gravitasi sebanyak 45 % sedangkan
kelompok intervensi sebagaian besar mengalami
kelemahan otot gerakan penuh dengan gravitasi
sebanyak 60 %
4. Hasil penelitian berdasarkan kekuatan otot post test
kelompok kontrol kekuatan otot meningkat menjadi
gerakan penuh dengan gravitasi sebanyak 35%
sedangkan pada kelompok intervensi kekuatan otot
setelah diberikan hidroterapi rendam kaki air hangat
pada ekstermitas atas sebagian besar kekuatan otot
meningkat menjadi gerakan penuh, melawan
gravitasi, terdapat sedikit tahanan sebanyak 50 %.
5. Hasil analisis uji wilcoxon menunjukan ada

Jurnal Reading Kelompok 3 Profesi Ners Ang. XV UIN Alauddin Makassar


2019
peningkatan kekuatan otot ekstermitas atas pada
kelompok kontrol setelah dilakukan ROM dimana
nilai p-value 0,005 < 0,05. Pada kelompok
intervensi setelah dilakukan Hidroterapi rendam
kaki air hangat pada ekstermitas atas dimana nilai
p-value 0,000 < 0,05 artinya ada pengaruh
Hidroterapi rendam kaki air hangat terhadap
kekuatan otot pada ekstermitas atas pasien stroke
non hemoragik dan ada perbedaan antara kelompok
kontrol dengan kelompok intervensi kekuatan otot
pasien stroke non hemoragik dengan nilai p-value
0,008.

Time Penelitian ini dilakukan di RSUD dr. Soediran Mangun


Sumarso Wonogiri pada bulan Februari - Mei 2018.

5. Telaah Step 2 (Validitas)


Recruitment 1. Jenis penelitian ini bersifat quasi experiment dengan

pendekatan pre test and post test nonequivalent

control group.

2. Populasi pada penelitian ini pasien stroke non

hemoragik yang mengalami hemiparesis di RSUD

dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri sebanyak

57 pasien.

3. Teknik pengambilan sempel menggunakan tehnik

non probability sampling dengan pendekatan

purposive sampling. Jumlah sempel 40 responden

Jurnal Reading Kelompok 3 Profesi Ners Ang. XV UIN Alauddin Makassar


2019
yang memiliki kriteria inklusi dan ekslusi

4. Analisa data menggunakan Wilcoxon dan Mann

Whitney
Maintenance Dalam penelitian ini peneliti tidak menjelaskan

secara rinci tahapan dari penelitian yang dilakukan.

Penelti hanya menyebutukan prosedur yang secara

umum dilakukan.

Hidroterapi rendam kaki air hangat dilakukan

selama 20 menit selama 3 kali, responden juga sering

menggerak-gerakan ekstermitas yang mengalami

kelemahan dengan cara dibantu ekstermitas yang sehat

SOP Rendam Kaki Air Hangat Terlampir (Riawati,

2016)
Measurement

Jurnal Reading Kelompok 3 Profesi Ners Ang. XV UIN Alauddin Makassar


2019
6. Telaah Step 3 (Aplikabilitas)

a. Adanya Sumber Daya Manusia

b. Biaya

c. Waktu

d. Kebijakan

e. Hasil

Kelebihan :
Kekurangan :
DAFTAR PUSTAKA
Subianto, Rendra 2012 Pengaruh Latihan ROM (Range Of
Motion) Terhadap Mobilisasi Pada Pasien Stroke,
Universitas Muhamaddiyah Ponorogo

Murtaqib, 2013. Latihan Range Of Motion (ROM) Pasif


Dan Aktif Selama 1-2 Minggu Terhadap Perbedaan
Peningkatan Rentang Gerak Sendi Pada Penderita
Stroke Di Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember,
Universitas Jember

Potter, P. A & Perry, A. G. 2006. Fundamental


Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik. EGC:
Jakarta.

Santoso & Ali, 2013. Perbedaan Efektivitas ROM Aktif


Dengan ROM Aktif Asistif (Spherical Grip)
Terhadap Kekuatan Otot Ekstremitas Atas Pada
Pasien Stroke Non hemoragik DiKecamatan
Karanganyar Kabupaten Pekalongan. Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadyah Pekajangan
Pekalongan

Yulfa, N, R., (2013). Perbedaan tingkat kekuatan otot pasien stroke yang diberikan ROM dengan terapi oukup di
RSUD Ambarawa

Hembing. 2015. Ensiklopedia millennium, tumbuhan berkhasiat obat indoenisa: Jilid 1 jakarta: Prestasi

Dilianti, I, C & Candrawati, E,. (2017). Evektivitas hidroterapi terhadap penurunan tekanan darah pada lansia
penderita hipertensi dipanti wreda Al-Isilah malang

Damayanti, D., Aniroh, U& Priyanto., (2014). Perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah dilakukan hidroterapi
rendam hangat rendam hangat pada penderita hipertensi. Jurnal kesehatan Ngudi Waluyo Ungaran.

PENGARUH LATIHAN (ROM) PASIF TERHADAP KEKUATAN OTOT


EKSTREMITAS PADA PASIEN STROKE DI RUANG RA4 RSUP H. ADAM
MALIK MEDAN TAHUN 2014 Zainuddin Harahap vol. 9 no. 3 januari-april 2015
RIAWATI, Enggar Mayning. 2016. Pemberian terapi rendam kaki air hangat terhadap penurunamn tekanan darah
pada suhan keperawatan ny. T dengan hipertensi di panti sasana tresna wredha dharma bhakti wonogiri. Stikes
kusuma husada surakarta

Prosedur Tindakan Pemberian Terapi Rendam Kaki Air Hangat


No Tindakan yang Dilakukan
A Fase orientasi
1. Mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan prosedur
4. Menanyakan kesiapan klien
B. Fase Kerja
1. Menjaga privasi klien
2. Mengatur posisi klien
3. Mengukur tekanan darah klien sebelum dilakukan terapi rendam kaki air hangat
4. Memasukkan asir hangat di baskom tempat merendam kaki
5. Membantu memasukkan kaki klien ke dalam baskom setinggi pergelangan kaki
6.Rendam kaki selama 30 menit dengan suhu 40oC
7. Mengankat kaki dari air hangat dan keringkan dengan handuk bersih
8. Mengukur tekanan darah klien sesudah dilakukan terapi rendam kaki air hangat
C. Fase Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Menyampaikan rencana tindak lanjut
3. Berpamitan

Anda mungkin juga menyukai