MAKALAH Konseling Diet Rendah Puring & Rendah Protein

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH

KONSELING GIZI
“Diet Rendah Purin dan Diet Rendah Protein”

Kelompok 4 :
1. Asriani Sande
2. Firman Hippy
3. Nurleita Bin Umar
4. Sheren C. Lasapo
5. Sindy V. Pundong

POLTEKKES KEMENKES MANADO


JURUSAN GIZI
PRODI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DITETIKA
2020
i
i
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas Rahmat Tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah konseling gizi tentang Diet
Rendah Purin dan Diet Rendah Protein.

Makalah konseling gizi tentang Diet Rendah Purin dan Diet Rendah
Protein ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat melancarkan pembuatan makalah ini. Untuk itu
diucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka penyusun menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar penyusun dapat memperbaiki makalah ini.

Manado, 12 February 2020

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar....................................................................................i
Daftar isi..............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................4
C. Tujuan ......................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN....................................................................5
A. Konseling Gizi Diet Rendah Purin...........................................5
B. Konseling Gizi Diet Rendah Protein.........................................13
BAB III PENUTUP.............................................................................20
A. Kesimpulan...............................................................................20
B. Saran ........................................................................................20
Daftar Pustaka.....................................................................................23

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Secara Etimologi Konseling berasal dari bahasa Latin “consilium”
artinya “dengan” atau “bersama” yang dirangkai dengan “menerima” atau
“memahami”. Sedangkan dalam Bahasa Anglo Saxon istilah konseling
berasal dari “sellan” yang berarti “menyerahkan” atau “menyampaikan”.
Konseling adalah bantuan secara profesional yang diberikan
konselor kepada klien secara tatap muka empat mata yang dilaksanakan
interaksi secara langsung dalam rangka memperoleh pemahaman diri yang
lebih baik, kemampuan mengontrol diri dan mengarahkan diri untuk
dimanfaatkan oleh klien dalam rangka pemecahan masalah dan
memperbaiki tingkah lakunya pada masa yang akan datang.
Konseling gizi merupakan salah satu bagian dari pendidikan gizi
yang bertujuan membantu masyarakat, kelompok atau individu untuk
menyadari dan mampu mengatasi masalah kesehatan dan gizi yang di
alaminya. Menurut Supariasa (2012), konseling merupakan suatu proses
komunikasi dua arah/ interpersonal antara konselor dan klien untuk
membantu klien dalam mengenali, menyadari dan akhirnya mampu
mengambil keputusan yang tepat dalam mengatasi masalah gizi yang di
hadapinya.
Konseling gizi adalah serangkaian kegiatan yang ada antara dua
belah pihak sebagai proses komunikasi antara konselor dan klien. Tugas
dari konselor adalah menanamkan serta meningkatkan pengertian, sikap
untuk pola hidup sehat dengan mengkonsumsi asupan makanan yang
mengandung gizi.
Konselor merupakan petugas konseling yang memiliki kemampuan
untuk menanamkan berbagai sikap serta aktivitas yang mampu menunjang
peningkatan gizi atau keseimbangan gizi seseorang. Seorang konselor

1
harus mampu menggali apa saja masalah yang ditimbulkan dari dalam diri
klien atau pasien. Konselor memberikan masukkan kepada pasien atau
klien. Masukkan tersebut berhubungan dengan masalah yang dihadapi
oleh klien tersebut. Masukkan yang diberikan oleh konselor terhadap klien
berdasarkan standart yang telah berlaku. Dengna kata lain konselor tidak
memberikan masukan yang menyimpang dari ketentuan yag berlaku.
Secara umum konseling gizi bertujuan untuk membantu klien
dalam upaya mengubah perilaku yang berkaitan dengan gizi sehingga
dapat meningkatkan kualitas gizi dan kesehatan klien, melipuri perubahan
pengetahuan, perubahan sikap dan perubahan tindakan. Dalam konseling
gizi terjadi proses komunikasi dua arah yang memberikan kesempatan
konselor dan klien saling mengemukakan pendapat. Konselor memberikan
informasi dan arahan positif yang dapat mengubah informasi negatif.
Konselor juga mengarahkan klien untuk mampu menentukan sikap dan
keputusan untuk mengatasi masalah gizi yang dialami. Jadi tujuan
konseling adalah membantu klien dalam upaya mengubah perilaku yang
berkaitan dengan gizi sehingga mampu meningkatkan kualitas gizi dan
kesehatannya.
Sasaran konseling dapat ditinjau dari berbagai segi. Ditinjau dari
segi umur konseling dapat dibedakan menjadi konseling anak-anak,
konseling remaja, konseling orang dewasa, dan konseling orang lansia.
Menurut persatuan ahli gizi (2010), sasaran konseling biasa disebut klien
dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu klien yang mempunyai masalah
kesehatan dan gizi adalah klien yang mempunyai penyakit seperti kencing
manis, penyakit jantung koroner, penyakit ginjal, dan lainnya dapat
melakukan konseling agar dapat mengerti tentang penyakit, penyebab
penyakitnya dan alternative pemecahannya. Sehingga dia akan mampu
menentukan sikap dan tindakannya mengatasi masalah penyakit dan terapi
gizinya, klien yang ingin melakukan tindakan pencegahan dapat
melakukan pencegahan gizi konselor memberikan informasi tentang
bagaimana menjaga kesehatan optimal agar tubuh tetap sehat klien akan

2
menyadari dan memahami tentang informasi pola hidup sehat dan akan
menentukan sikap serta tindakan yang harus dilakukan, khususnya dalam
pola makan, gizi seimbang dan kesehatannya, dan klien ingin
mempertahankan dan mencapai status gizi yang optimal klien dengan
status gizi kurang dan status baik atau status buruk dapat melakukan
konseling konselor akan memberikan informasi tentang status gizi, apa
saja yang mempengaruhi dan bagaimana akibat dari status gizi serta apa
yang harus dilakukan untuk mencapai status gizi yang optimal sehingga
klien dapat mengerti dan mampu melakukan hal-hal untuk mencapai status
gizi yang optimal.
Konseling diharapkan mampu memberi manfaat kepada klien yaitu
membantu klien untuk mengenali permasalahan kesehatan dan gizi yang
diharapkan konselor menyampaikan beberapa informasi tentang penyakit
atau masalah, faktor penyebab dan gejala penyakit yang diderita sehinggga
klien dapat mengetahui permasalahan atau penyakit apa yang dialami,
membantu klien dalam mengatasi masalah konselor memberikan beberapa
informasi atau alternative pemecahan masalah, mendorong klien untuk
mencari cara pemecahan masalah konselor dapat mendorong mengarahkan
untuk mencari pemecahan masalah konselor memberi motivasi bahwa
klien mempunyai potensi untuk memecahkan masalah, mengarahkan
klien untuk memilih cara yang paling sesuai baginya konselor
mendampingi dan membantu klien dalam memilih cara yang paling tepat
dan sesuai bagi klien, dan membantu proses penyembuhan penyakit
melalui perbaikan gizi klien. Konselor membantu dalam menyembuhkan
penyakitnya dengan memberikan informasi yang jelas tentang diet yang di
sarankan berkiatan dengan penyakitnya.
Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan baik
berupa perasaan fikiran, ide atau pun pendapat melalui kata-kata, gerakan
ataupun isyarat atau simbol dari pemberi pesan kepada penerima pesan.
Unsur-unsur dalam komunikasi meliputi pemberi pesan atau sumber, isi
pesan, saluran atau media dan penerima pesan / sasaran. Konseling

3
merupakan komunikasi dua arah yang terjadi dua arah yang antara
konselor dan klien. Komunikasi ini memberikan kesempatan kepada kedua
pihak untuk saling bertanya jawab, saling menanggapi, menggali informasi
dan mengklarifikasi permasalahan yang dihadapi. Dalam konseling
konselor dapat berperan sebagai pemberi dan penerima pesan.

B. Rumusan Masalah
1) Bagaimana cara melakukan konseling gizi pada pasien Diet Rendah
Purin?
2) Apa saja tujuan yang diberikan saat melakukan konseling Diet Rendah
Purin?
3) Bagaimana cara melakukan konseling gizi pada pasien Diet Rendah
Protein?
4) Apa saja tujaun yang diberikan saat melakukan konseling Diet Rendah
Protein?

C. Tujuan
1) Mengetahui cara melakukan konseling gizi pada pasien Diet Rendah
Purin
2) Mengetahui tujuan yang diberikan pada pasien saat melakukan
konseling Diet Rendah Purin
3) Mengetahui cara melakukan konseling gizi pada pasien Diet Rendah
Protein
4) Mengetahui tujuan yang diberikan pada pasien saat melakukan
konseling Diet Rendah Protein

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konseling Gizi Diet Rendah Purin


 Tujuan Konseling Gizi diet Rendah Purin
a) Tujuan umum :
1) Untuk membantu klien dalam memberikan bimbingan
yang ahli dengna metode pengarahan.
2) Memberikan edukasi kepada klien untuk memahami
perilaku diet sesuai dengan yang di anjurkan konselor.
3) Mencari cara pemecahan masalah klien dengan cara
yang sesuai dengan klien.
4) Membantu klien untuk mengidentifikasi dan
menganalisis masalah klien, serta memberikan
alternative pemecahan masalah.
5) Membantu proses penyembuhan penyakit melalui
perbaikan gizi klien.
b) Tujuan Khusus :
Dalam tujuan ini konseling gizi diet rendah purin memiliki
tujuan khusus dalam jangka pendek atau tingkat awal, yaitu :
1) Membantu klien mencapai dan mempertahankan status
gizi optimal serta menurunkan kadar asam urat dalam
darah dan urin.
2) Membantu klien untuk mengenali dan memahami
masalah gizi atau penyakit asam urat dengan
menyampaikan informasi tentang penyakit dan masalah
gizinya

5
3) Untuk membantu klien mencapai pola hidup sehat
seperti pola makan yang sehat dan baik, dan aktifitas
fisik/olahraga
4) Menurunkan berat badan bila kegemukan
5) Mengatur asupan makanan yang baik menurut jenis
makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan, serta
yang di batasi.
6) Mengubah jenis dan asupan makanan
 Menurunkan asupan makanan yang mengandung tinggi purin.

 Materi
Gout adalah salah satu penyakit artritis yang disebabkan oleh
metabolisme abnormal purin yang ditandai dengan meningkatnya kadar
asam urat dalam darah. Hal ini diikuti dengan terbentuknya timbunan
kristal berupa garam urat di persendian yang menyebabkan peradangan
senda pada lutut dan atau jari.
Penyakit asam urat merupakan kondisi yang bisa menyebabkan
gejala neyri yang tak tertahankan, pembengkakan, serta adanya rasa panas
di area persendian. Semua sendi di tubuh berisiko terkena asam urat, tetapi
sendi yang paling sering terserang adalah jari tangan, lutut, pergelangan
kaki, dan jari kaki. Umumnya, penyakit asam urat dapat lebih mudah
menyerang laki-laki, khususnya mereka yang berusia di atas 30 tahun.
Diet ini rendah purin, rendah lemak, cukup vitamin dan mineral.
Diet ini dapat menurunkan berat badan, bila ada tanda-tanda berat badan
berlebih.

 Faktor Resiko Penyakit Asam Urat


Terdapat beberapa faktor yang dapat memicu naiknya kadar asam
urat dalam darah seseorang, antara lain :
- Memiliki keluarga yang mengidap asam urat.
- Baru saja mengalami cedera atau pembedahan.

6
- Gemar konsumsi makanan dengan kandungan purin tinggi, seperti
daging merah, jeroan hewan, dan beberapa hidangan laut
(misalnya teri, sarden, kerang, atau tuna).
- Gemar konsumsi minuman beralkohol dan minuman tinggi gula.
- Kerap menggunakan obat, seperti diuretik, ciclosporin, dan
beberapa obat kemoterapi.
- Memiliki kondisi medis tertentu, misalnya diabetes, gangguan
sindrom metabolik, penyakit jantung, penyakit ginjal, penyakit
tiroid, kolesterol tinggi, leukimia, anemia, sleep apnea, hipertensi,
dan obesitas.

 Penyebab Gout Artritis/ Asam Urat :


1) Makanan dan Minuman
Penyebab asam urat pertama adalah konsumsi makanan yang
memiliki kada purin tinggi seperti jeroan (hati, ampela, paru,
usus), makanan laut (kepiting, kerang, udang, cumi) dan daging
merah. Selain jenis makanan tersebut, minuman manis dan alkohol
juga dapat menyebabkan peningkatan asam urat.
2) Obat-obatan
Penyebab asam urat kedua adalah konsumsi obat tertentu.
Beberapa jenis obat-obatan dapat menyebabkan peningkatan asam
urat, misalnya obat diuretik (obat yang berfungsi untuk membuang
kelebihan garam dan air dalam tubuh) serta aspirin. Proses
penyembuhan cidera atau operasi, serta kondisi medis tertentu
juga bisa jadi penyebab asam urat.
3) Kelebihan Berat Badan
Penyebab asam urat ketiga adalah kelebihan berat badan. Hal ini
bisa membuat tubuh memproduksi lebih banyak asam urat,
sehingga kadarnya dapay melonjak di dalam tubuh. Kondisi ini
akan membuat ginjal kesulitan untuk membuang asam urat dari
tubuh.

7
4) Riwayat Keluarga
Penyebab asam urat terakhir adalah keturunan. Jika ada salah satu
atau beberapa anggota keluarga memiliki masalah asam urat maka
risiko anda mengalami masalah yang sama pun dapat meningkat.

- Makanan penyebab asam urat dengan kandungan puring tinggi :


o Jeroan (otak, hati, usus, limpa, dll)
o Ekstrak daging atau kaldu daging
o Daging bebek
o Ikan sarden
o Ikan makarel
o Kerang

- Makanan penyebab asam urat dengan kandungan puring sedang:


o Daging sapi
o Ikan laut (kecuali sarden dan makarel)
o Daging ayam
o Udang
o Tahu dan tempe

- Sayuran penyebab asam urat :


o Bayam
o Asparagus
o Kembang kol
o Kacang-kacangan
o Jamur
- Buah yang bisa jadi penyebab asam urat :

8
o Durian
o Nangka

 Gejala Penyakit Asam Urat


Terdapat banyak gejala penyakit asam rat yang umum terjadi,
antara lain :
- Sendi mendadak terasa sangat sakit.
- Kesulitan untuk berjalan akibat sakit yang mengganggu,
khususnya di malam hari.
- Nyeri akan berkembang dengan cepat dalam beberapa jam dan
disertai nyeri hebat pembengkakan, rasa panas, serta muncul
warna kemerahan pada kulit sendi.
- Saat gejala mereda dan bengkak pun mengempis, tetapi kulit di
sekitar sendi yang terkena akan tampak bersisik, terkelupas dan
terasa gatal.
Meski gejala penyakit ini bisa mereda dengan sendirinya,
harus tetap dilakukan pengobatan untuk mencegah resiko kambuh
dengan tingkat gejala yang meningkat.

 Pencegahan Asam Urat


1) Menghindari makanan yang kaya purin
Tukar dengan makanan rendah purin atau yang kadar purinnya
sedang-sedang saja. Untuk jenis makanan dengan kadar purinm
masing-masing.
2) Kurangi asupan minuman beralkohol
Minuman beralkohol terutama bir adalah jenis minuman dengan
kadar purin tertinggi. Jika tidak dapat meninggalkan alkohol,
minumlah dengan porsi sedang yaitu tidak lebih dari satu atau dua
gelas wine sehari.
3) Minum banyak air

9
Terutama minuman yang diionisasi atau yang mengendung
mineral. Minumlah 8-12 gelas sehari. Kurangi konsumsi air
alkalin dan jangan minum air berbaking soda, sebab mengandung
banyak garam.
4) Minum susu dan jus jeruk
Menurut beberapa riset, susu menurunkan kadar asam urat. Jika
anda berpotensi menderita asam urat, risikonya dapat diturunkan
bila minum segelas susu setiap hari. Satu gelas susu dapat
menurunkan asam urat hingga 0,25 mg/dl. Demikian pula dengan
jus jeruk, walau kedigdayaannya sedikit dibawah susu.
5) Minum kopi
Dalam beberapa penelitian, didapat hasil bahwa kopi dapat
menurunkan risiko terkena asam urat. Kopi juga dapat sedikit
menurunkan risiko terkena asam urat.
6) Santap ceri, seledri, strowberry
Makan buahnya atau minum jusnya. Semuanya mengandung
komponen yang mampu memerangi asam urat. Beberapa pasien
melaporkan, nyeri karena asam urat langsung hilang karena ceri.
Buah beri juga bisa membantu pencegahan. Empat besar buah beri
yang disarankan adalah elderberi, strowberry, bluberi, dan bilberi.
Semunya dapat mencegah asam urat karena kaya antioksidan,
berpurin rendah, dan tidak terlalu asam.
7) Multivitamin
Minimal asup satu tablet multivitamin setiap hari. Pilih yang
paling kuat dan mengandung mineral seperti kalsium, magnesium,
dan zinc, terutama untuk mereka yang telah berusia di atas 40
tahun.
8) Turunkan berat badan
Jika anda termasuk kelebihan berat, sebaiknya turunkan berat
badan. Penurunan berat badan adalah tip paling penting dalam
pencegahan asam urat, meski yang paling sulit untuk dilakukan.

10
9) Minum vitamin C
Asupan vitamin c sebanyka 500 mg setiap hari, menurut sebuah
penelitian, terbukti dapat mencegah asam urat.

 Syarat Diet Rendah Purin :


1) Energi sesuai dengan kebutuhn tubuh. Bila berat badan berlebih
atau kegemukan, asupan eneri sehari dikurangi secara bertahap
sebanyak 500-1000 kkal dari kebutuhan energi normal hingga
tercapai berat badan normal.
2) Protein cukup, yaitu 1,0-1,2 g/kgBB atau 10-15% dari kebutuhan
energi total.
3) Hindari bahan makanan sumber protein yang mempunyai
kandungan purin >150 mg/100g.
4) Lemak sedang,yaitu 10-20% dari kebutuhan energi total. Lemak
berlebih dapat menghambat pengeluaran asam urat atau purin
melalui urin.
5) Karbohidrat dapat diberikan lebih banyak, yaitu 65-75% dari
kebutuhan energi total. Karena kebanyakan pasien gout artritis
mempunyai berat badan berlebih, maka dianjurkan untuk
menggunakan sumber karbohidrat kompleks.
6) Vitamin dan mineral cukup sesuai dengan kebutuhan.
7) Cairan disesuaikan dengan urin yang dikeluarkan setiap hari.
Rata-rata asupan cairan yang dianjurkan adalah 2-21/2 liter/hari.

 Jenis Diet dan Indikasi Pemberian


Diet Gout Artritis diberikan kepada pasien denga gout dan atau batu
asam urat dengan kadar asam urat > 7,5 mg/dl.
a) Diet purin rendah I / DPR I (1500 kkal)
b) Diet purin rendah II/ DPR II (1700 kkal)

11
 Metode melakukan konseling pada pasien diet rendah purin :
1. Pasien terdiagnosa Rendah Purin
2. Konselor melihat hasil pemeriksaan laboratorium
3. Konselor melakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan
kemudian dicatat.
4. Konselor menentukan status gizi
5. Konselor melakukan pengambilan data konsumsi pasien berupa ;
asupan 24 jam, pola makan (jenis dan frekuensi), makanan tabu
dan kesenangan.
6. Konselor memberikan leaflet diet rendah purin untuk dipelajari
7. Konselor menghitung asupan 24 jam, kebutuhan kalori pasien dan
pembagian makanan sehari kemudian dicatat.
8. Konselor memberikan konseling gizi kepada pasien meliputi hal ;
tujuan diet, jenis makanan yang diperbolehkan dan yang tidak
diperbolehkan, kebutuhan kalori dan jumlah pembagian makan
sehari serta jadwal makan.
9. Konselor melakukan evaluasi kepada pasien tentang konseling
yang telah diberikan.
10. Konselor menyerahkan leaflet diet rendah purin kepada pasien
untuk dibawah pulang.
11. Konselor menyarankan kepada pasien untuk melakukan
kunjungan ulang.
12. Konselor mencatat data pasien dan hasil pelayanan di buku
register konseling gizi dan kartu status pasien.

 Media yang digunakan saat melakukan konseling yaitu :

12
1) Buku registrasi konseling gizi
2) Timbangan
3) Mikrotoise
4) Leaflet diet rendah purin
5) Alat tulis menulis
6) Sasaran
Untuk konseling gizi pada diet rendah purin adalah orang dewasa
umum dan lasia yang sudah memiliki penyakit asam urat.

B. Konseling Gizi Diet Rendah Protein


 Tujuan Konseling Gizi diet Rendah Protein
a. Tujuan umum :
1) Untuk membantu klien dalam memberikan
bimbingan yang ahli dengna metode pengarahan.
2) Memberikan edukasi kepada klien untuk memahami
perilaku diet sesuai dengan yang di anjurkan
konselor.
3) Mencari cara pemecahan masalah klien dengan cara
yang sesuai dengan klien.
4) Membantu klien untuk mengidentifikasi dan
menganalisis masalah klien, serta memberikan
alternative pemecahan masalah.
5) Membantu proses penyembuhan penyakit melalui
perbaikan gizi klien.
b. Tujuan Khusus :
Dalam tujuan ini konseling gizi diet rendah purin
memiliki tujuan khusus dalam jangka pendek atau tingkat
awal, yaitu :
1) Membantu klien untuk mengenali dan memahami
masalah gizi atau penyakit GGK dengan

13
menyampaikan informasi tentang penyakit dan
masalah gizinya
2) Untuk membantu klien mencapai pola hidup sehat
seperti pola makan yang sehat dan baik, dan
aktifitas fisik/olahraga
3) Membantu klien mencapai dan mempertahankan
status gizi optimal dengan memperhitungkan sisa
fungsi ginjal, agar tidak memberatkan kerja ginjal.
4) Membantu klien mencegah dan menurunkan kadar
ureum darah yang tinggi (uremia).
5) Membantu klien Mengatur keseimbangan cairan
dan elektrolit
6) Membantu klien mencegah atau mengurangi
progresivitas gagal ginjal, dengan memperlambat
turunnya laju filtrasi glomelurus.

 Materi
Diet rendah protein adalah pola makan yang membatasi protein
dari makanan atau konsumsi sehari-hari. Pada diet ini, asupan proteinnya
lebih rendah dari kebutuhan normal. Diet rendah protein diberikan kepada
seseorang yang mengalami penurunan fungsi ginjal menahun atau
penyakit gagal ginjal kronis. Tujuan diet ini adalah mencukupi kebutuhan
zat gizi agar sesuai dengan fungsi ginjal, mengatur keseimbangan cairan
dan elektrolit, memperlambat penurunan fungsi ginjal lebih lanjut, serta
menjaga stamina agar pasien dapat beraktivitas normal.
Penyakit ginjal kronik adalah keadaan dimana terjadi penurunan
fungsi ginjal yang cukup berat secara perlahan-lahan (menahun)
disebabkan oleh berbagai penyakit ginjal. Penyakit ini bersifat progresif
dan umumnya tidak dapat pulih kembali (irreversible). Gejala penyakit ini

14
umumnya adalah tidak ada nafsu makan, mual, muntah, pusing, sesak
nafas, rasa lelah, edema pada kaki dan tangan, serta uremia.
Gagal ginjal kronik apabila tidak ditangani dapat menjadi gagal
ginjal akhir (ESRD), yakni setelah terjadinya penumpukan limbah tubuh,
cairan, dan elektrolit yang bisa membahayakan tubuh jika tanpa dilakukan
penyaringan buatan (dialisis/cuci darah) atau transplantasi ginjal. GGK
umumnya tidak menimbulkan gejala, sehingga membuat pengidap
penyakit ini biasanya tidak menyadari gejalanya.
Gagal ginjal kronik stadium lanjut umumnya mengalamu beberapa
gejala, seperti sesak napas, mual, kelelahan, mengalammi pembengkakan
pergelangan kaki, kaki, atau tangan kerena terjadi penumpukan cairan
pada sirkulasi tubuh, sesak napas, serta munculnya darah dalam urine.

 Faktor Resiko Gagal Ginjal Kronik :


Terdapat beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko seseorang
mengalami penyakit gagal ginjal kronis, antara lain :
- Usia. Karena usia yang makin bertambah, maka risiko penyakit
ini juga meningkat.
- Suku. Mereka yang merupakan keturunan afrika, Amerika, dan
suku asli Amerika memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan
dengan ras lainnya.
- Jenis kelamin. Umumnya laki-laki memiliki risiko lebih tinggi
mengalami penyakit ini.
- Riwayat keluarga. Riwayat keluarga juga merupakan salah satu
faktor pemicu diabetes dan hipertensi yang berakhir pada gagal
ginjal kronik.
- Sering konsumsi makanan tinggi protein dan lemak. Konsumi
makanan tinggi protein dan lemak bisa tingkatkan risiko terkena
gagal ginjal.

15
- Penggunaan jenis obat tertentu. Ada baiknya untuk menghentikan
penggunaan obat-obatan tertentu yang dapat merusak ginjal,
misalnya golongan analgesik (oabt penghilang rasa sakit).

 Penyebab Gagal Ginjal Kronik :


- Diabetes
Kadar gula dalam darah yang terlalu tinggi dapat merusak
penyaring dalam ginjal.
- Hipetensi
Kondisi ini seiring waktu menambah tekanan pda pembuluh darah
kecil di ginjal, yang kemudian menghambat fugnsi ginjal bekerja
secara normal.
- Glomerulonefritis atau peradangan pada glomelurus ginjal
- Neftirtis inyersititial atau peradangan pada tubulus ginjal dan
jaringan sekitarnya.
- Infeksi ginjal yang berulang atau pielonefritis.
- Penyakit ginjal polikistik, yang ditandai dengan pertumbuhan
kista pada ginjal.
- Gangguan saluran urine yang berkepanjangan, contohnya karena
batu ginjla, pembesaran prostat, tumor, kelainan ginjal atau
kandung kemih bawaan.
- Cedera akut ginjal yang tidak sembuh.
- Lupus nefritis.
- Penyakit asam urat.
- Penyakit pembuluh darah ginjal, seperti penyempitan pembuluh
arteri ginjal (stenosis arteri ginjal) atau gumpalan darah di
pembuluh vena ginjal (trombosis vena ginjal).

16
 Gejala Gagal Ginjal Kronik
- Lebih sering ingin buang air kecil, terutama di malam hari.
- Kulit gatl.
- Adanya darah atau protein dalam urine yang dideteksi saat tes
urine.
- Kram otot dan kejang otot.
- Kehilangan berat badan.
- Kehilangan nafsu makan.
- Cegukan.
- Kelelaha atau merasa lemah.
- Menurunnya ketajaman mental.
- Tekanan darah yang sulit dikendalikan.
- Penumpukan cairan yang mengakibatkan pembengkakan pada
pergelangan kaki, kaki, atau tangan.
- Nyeri pada dada, akibat cairan menumpuk di sekitar jantung.
- Sesak napas.
- Mual dan muntah
- Gangguan tidur.
- Disfungsi ereksi pada pria.

 Pencegahan Gagal Ginjal Kronik


Pengidap kondisi-kondisi tertentu yang berisiko mengarah ke
penyakit ginjal kronik, seperti diabetes dan tekanan dari tinggi,
disarankan untuk mewaspadai perkembangan penyakit yang di alami.
Perubahan gaya hidup seperti pola makan sehat, berolahraga teratur,
menghindari konsumsi obat-obatan yang dapat merusak ginjal, dan
menghindari kelebihan konsumsi minuman keras akan membantu
mencegah terjadinya gagal ginjal.

17
Ada juga pencegahan GGK yang lain :
- Menjaga berat badan ideal.
- Menghentikan kebiasaan merokok, karena kebiasaan ini dapat
memperburuk kondisi ginjal.
- Mengikuti petunjuk dokter dalam mengatur pola makan dan
mengonsumsi obat.
- Hindari konsumsi obat pereda nyeri golongan OAINS yang dapat
memperburuk kondisi ginjal.

 Syarat Diet :
1) Energi cukup, yaitu 35 kkal/kgBB.
2) Protein rendah, yaitu 0,6-0,75 g/kgBB. Sebagian harus bernilai
biologik tinggi.
3) Lemak cukup, yaitu 20-30% dari kebutuhan energi total.
Diutamakan lemak tidak jenuh ganda.
4) Karbohidrat cukup, yaitu kebutuhan energi total dikurangi energi
yang berasal dari protein dan lemak.
5) Natirum dibatasi apabila ada hipertensi, edema, asites, oliguria,
atau anuria. Banyaknya natriuam yang diberikan antara 1-3 gram.
6) Kalium dibatasi (40-70 mEq) apabila ada hiperkalemia (kalium
darah > 5,5 mEq), oliguria, atau anuria.
7) Cairan dibatasi, yaitu sebanyak jumlah urin sehari ditambah
pengeluaran cairan melalui keringat dan pernapasan (± 500 ml).
8) Vitamin cukup, bila perlu diberikan suplemen piridoksin, asam
folat, vitamin C, dan vitamin D.

 Jenis Diet dan Indikasi Pemberian :


Ada tiga jenis diet yang diberikan menurut berat badan pasien, yaitu :

18
1) Diet protein rendah I : 30gr protein. Diberikan kepada pasien
dengan berat badan 50 kg.
2) Diet protein rendah II : 35gr protein. Diberikan kepada pasien
dengan berat badan 60 kg.
3) Diet protein rendah III : 40gr protein. Diberikan kepda pasien
dengan berar badan 65 kg.

7) Metode melakukan konseling pada pasien diet rendah purin :


1. Pasien terdiagnosa gagal ginjal kronik
2. Konselor melihat hasil pemeriksaan laboratorium
3. Konselor melakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan
kemudian dicatat.
4. Konselor menentukan status gizi
5. Konselor melakukan pengambilan data konsumsi pasien berupa ;
asupan 24 jam, pola makan (jenis dan frekuensi), makanan tabu
dan kesenangan.
6. Konselor memberikan leaflet diet rendah protein untuk dipelajari
7. Konselor menghitung asupan 24 jam, kebutuhan kalori pasien dan
pembagian makanan sehari kemudian dicatat.
8. Konselor memberikan konseling gizi kepada pasien meliputi hal ;
tujuan diet, jenis makanan yang diperbolehkan dan yang tidak
diperbolehkan, kebutuhan kalori dan jumlah pembagian makan
sehari serta jadwal makan.
9. Konselor melakukan evaluasi kepada pasien tentang konseling
yang telah diberikan.
10. Konselor menyerahkan leaflet diet rendah protein kepada pasien
untuk dibawah pulang.
11. Konselor menyarankan kepada pasien untuk melakukan
kunjungan ulang.

19
12. Konselor mencatat data pasien dan hasil pelayanan di buku register
konseling gizi dan kartu status pasien.

 Media yang digunakan saat melakukan konseling yaitu :


- Buku registrasi konseling gizi
- Timbangan
- Mikrotoise
- Leaflet diet rendah purin
- Alat tulis menulis

 Sasaran
Untuk konseling gizi pada diet rendah protein adalah orang yang
sudah memiliki/pengidap penyakit GGK.

 Contoh Kasus

Tn GA. Umur 50 tahun. Pekerjaan sebagai PNS, tinggal dengan


seorang istri dan seorang anak. Pasien datang ke RS karena mengeluh
mual, muntah, tidak nafsu makan, badan lemah, susah BAB (6 hari
terakhir belum BAB), edema (+). Sekitar tahun 2008 pasien mengeluh
sakit pada bagian pnggung dan susah BAK dan diagnosa CKD namun
tidak pernah kontrol dan memilih pengobatan alternatif karena takut
cuci darah.
Frekuensi makan pasien 3×/hari tetapi waktunya tidak teratur,
pasien tidak mempunyai energi makanan dan tidak suka
mengkonsumsi jamu dan minuman berenergi. Pola makan terdiri dari :
1. Karbohidrat → sering konsumsi nasi, frekuensi 3×/hari. Setiap kali
makan 200 gr.
2. Protein Hewai → pasien sangat suka kikil di sayur asem-asem, otak
sapi, udang frekuensi 1×/inggu, ikan laut goreng 2×/minggu, setiap
kali makan 50 gr

20
3. Protein Nabati → lauk nabati sering konsumsi tempe hampir
setiaphari3×/hari, setiap kali makan 50 gr. Sering digoreng.
4. Sayuran → pasien suka sayur yang sudah dihangatkan kembali
frekuensi 1×/minggu, dan sayur yang dimasak lodeh, hampir setiap
hari, setiap kali makan 50 gr
5. Buah-buahan → sering konsumsi pisang dan pepaya1×/hari hampir
setiap hari menyediakan. Setiap kali makan 100 gr
Berat Badan (BB) pasien saait ini 76 kg dan tinggi badan 168 cm
Hasil pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan Hasil Normal
- GDS 42 mg/dl 60 – 110
- CD2) 60 mg/dl mg/dl
- Ureum 185,2 130 mg/dl
- Kreathinin mg/dl 20 – 40
- As urat 14,1 /10 – 20
- Hb mg/dl mg/dl
- Ht 6,8 mg/dl < 1,2
- Trombosit 8,3 gr/dl mg/dl
25,2% 2 – 6
206000 mg/dl
11 – 16,5
gr/dl
35 – 50%
150000 –
390000

Pemeriksaan fisik/klinis
- GO : 456
- TD :140/90 mmHg
- Nadi :104×/menit
- RR : 20×/menit

21
- Saat ini pasien menjalani terapi hemodialis dan mendapatkan diet
rendah garam (RP: 40 gr, RG ; 2 gr)
- Asupan di RS : E : 416,5 kkal, P : 5,55 L : 9 KH : 94,7 g

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gout adalah salah satu penyakit artritis yang disebabkan oleh
metabolisme abnormal purin yang ditandai dengan meningkatnya kadar
asam urat dalam darah. Hal ini diikuti dengan terbentuknya timbunan
kristal berupa garam urat di persendian yang menyebabkan peradangan
senda pada lutut dan atau jari.
Penyakit asam urat merupakan kondisi yang bisa menyebabkan
gejala neyri yang tak tertahankan, pembengkakan, serta adanya rasa panas
di area persendian. Semua sendi di tubuh berisiko terkena asam urat, tetapi
sendi yang paling sering terserang adalah jari tangan, lutut, pergelangan
kaki, dan jari kaki. Umumnya, penyakit asam urat dapat lebih mudah
menyerang laki-laki, khususnya mereka yang berusia di atas 30 tahun.
Diet ini rendah purin, rendah lemak, cukup vitamin dan mineral.
Diet ini dapat menurunkan berat badan, bila ada tanda-tanda berat badan
berlebih.
Adapun tujuan khusus konseling gizi diet rendah purin :
1) Membantu klien mencapai dan mempertahankan status gizi optimal
serta menurunkan kadar asam urat dalam darah dan urin.

22
2) Membantu klien untuk mengenali dan memahami masalah gizi atau
penyakit asam urat dengan menyampaikan informasi tentang penyakit
dan masalah gizinya
3) Untuk membantu klien mencapai pola hidup sehat seperti pola makan
yang sehat dan baik, dan aktifitas fisik/olahraga
4) Menurunkan berat badan bila kegemukan
5) Mengatur asupan makanan yang baik menurut jenis makanan yang
dianjurkan dan tidak dianjurkan, serta yang di batasi.
6) Mengubah jenis dan asupan makanan
7) Menurunkan asupan makanan yang mengandung tinggi purin.

Diet rendah protein adalah pola makan yang membatasi protein dari
makanan atau konsumsi sehari-hari. Pada diet ini, asupan proteinnya lebih
rendah dari kebutuhan normal. Diet rendah protein diberikan kepada
seseorang yang mengalami penurunan fungsi ginjal menahun atau
penyakit gagal ginjal kronis. Tujuan diet ini adalah mencukupi kebutuhan
zat gizi agar sesuai dengan fungsi ginjal, mengatur keseimbangan cairan
dan elektrolit, memperlambat penurunan fungsi ginjal lebih lanjut, serta
menjaga stamina agar pasien dapat beraktivitas normal.

Penyakit ginjal kronik adalah keadaan dimana terjadi penurunan


fungsi ginjal yang cukup berat secara perlahan-lahan (menahun)
disebabkan oleh berbagai penyakit ginjal. Penyakit ini bersifat progresif
dan umumnya tidak dapat pulih kembali (irreversible). Gejala penyakit ini
umumnya adalah tidak ada nafsu makan, mual, muntah, pusing, sesak
nafas, rasa lelah, edema pada kaki dan tangan, serta uremia.

Ada juga tujuan khusus konseling gizi pada diet rendah protein

1) Membantu klien untuk mengenali dan memahami masalah gizi atau


penyakit GGK dengan menyampaikan informasi tentang penyakit dan
masalah gizinya

23
2) Untuk membantu klien mencapai pola hidup sehat seperti pola makan
yang sehat dan baik, dan aktifitas fisik/olahraga
3) Membantu klien mencapai dan mempertahankan status gizi optimal
dengan memperhitungkan sisa fungsi ginjal, agar tidak memberatkan
kerja ginjal.
4) Membantu klien mencegah dan menurunkan kadar ureum darah yang
tinggi (uremia).
5) Membantu klien Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit
6) Membantu klien mencegah atau mengurangi progresivitas gagal
ginjal, dengan memperlambat turunnya laju filtrasi glomelurus.

B. Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah ini masih terdapat
banyak kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki
makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik
yang membangun dari para pembaca.

24
DAFTAR PUSTAKA

Dokter, Alo. 2018. “Penyebab Gagal Ginjal Kronis”.


https://www.alodokter.com/gagal-ginjal-kronis/penyebab . Di akses pada 11 February
2020.

Halodoc, Redaksi. 2019. “Penyakit Asam Urat”.


https://www.halodoc.com/kesehatan/penyakit-asam-urat . Di akses pada 11 February
2020.

Harum, Akhmad. 2013. “Denisi Konseling”.


https://bukunnq.wordpress.com/konselingdefinisi-konselingkonseling-dan-psikoterapi-
dan-profesi-yang-berkaitan/. Di akses pada 10 February 2020.

Idtesis. “Pengertian Konseling Gizi”. https://idtesis.com/pengertian-konseling-


gizi/. Di akses pada 10 February 2020.

Iswandiari, Yuliati. “Apa Itu Diet Rendan Protein”. https://hellosehat.com/hidup-


sehat/nutrisi/apa-itu-diet-rendah-protein/ . Di akses 10 February 2020.

25
Kompas. 2012. “Mencegah Asam Urat”.
https://lifestyle.kompas.com/read/2012/01/15/19262320/bagaimana.mencegah.asam.
urat?page=all. Di akses pada 11 February 2020.

Merdeka. 2018. “Penyebab Asam Urat dan Cara Mengatasinya dengan Mudah
dan Alami”. https://www.liputan6.com/health/read/3608029/penyebab-asam-urat-
dan-cara-mengatasinya-dengan-mudah-dan-alami . Di akses pada 11 February 2020.

Scribd. 2017. “Konseling Diet Rendah Purin”.


https://www.scribd.com/document/347899807/05-IK-Konseling-Diet-Rendah-Purin . Di
akses pada 10 February 2020.

Unpar. “Pendampingan Konselig”.


https://lph.unpar.ac.id/index.php/pendampingan/konseling/ . Di akses pada 10
February 2020.

Willy, Tjin. 2018. “Gagal Ginjal Kronis”. https://www.alodokter.com/gagal-ginjal-


kronis/pencegahan. Di akses pada 11 February 2020.

26

Anda mungkin juga menyukai