Laporan keuangan
Prinsip akuntansi
Teori akuntansi
Akuntansi mengariskan karaktristik kualitatif laporan keuangan maupun tujuan laporan keuangan dari
berbagai rujukan. Menurut PSAK terdapat empat karaktistik, yaitu sbb :
1. Dapat dipahami
Laporan keu. Haruslah dapat di pahami oleh pengguna laporan , sehingga dapat memberikan
informasi mengenai aktivitas ekonomi dan bisnis secara jelas.
2. Relevan
Informasi haruslah relevan agar memenuhi kebutuhan pengguna laporan dalam proses
pengambilan keputusan
3. Materialitas
Menetapkan materialitas tergantung pada pos ataupun kesalahan yang dinilai sehingga
materialitas merupakan ambang batas agar informasi mempunyai manfaat
4. Keandalan
Informasi haruslah andal, artinya berkualitas dan tidak menyesatkan .
Akuntasni dapat menghasilkan informasi ekonomi yang bermanfat untuk manajemen atau pihak-
pihak di luar manajemen , seperti pemerintah ,bank dan lain sebagainya .
Memasuki era baru perundang-undangan perpajakan sejak tahun 1984 telah terjadi perubahan besar
yang tidak lagi menggunakan official assessment tetapi menggunakan self assessment system dalam
pemungutan pajak di Indonesia. Kewajiban menyelenggarakan pembukuan telah tegas diatur dalam
pasal 28 undang- undang no.28 tahun 2007 tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan (KUP)
yang menyatakan :
1. Wajib pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas dan wajib pajak
badan di Indonesia wajib menyelenggarakan pembukuan
2. Dikecualikan dari kewajiban menyelenggarakan pembukuan tetapi wajib melakukan pencatatan
adalah wajib pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha yang sesuai ketentuan
praturan perundang- undangan perpajakan diperbolehkan menghitung penghasilan neto
dengan wajib pajak orang pribadi yang tidak melakukan kegiatan atau pekerjaaan bebas.
Demikian pula hubungannya dengan perpajakan bahwa kewajiban pembukuan merupakan bagian
yang sangat esensial , pembukuan menurut ketentuan perpajakan memiliki syarat-syarat sebagai berikut
Standar akuntans
Tujuan laporan keuangan ini adalah memberikan informasi keuangan kepada para
pengguna laporan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Standar akuntansi
keuangan Indonesia merumuskan tujuan laporan keuangan,yaitu: menyediakan informasi yang
menyangkut posisi keuangan suatu prusahaan yang bermanfaat bagi sejumalah besar pengguna
dalam mengambil keputusan ekonomi.”
Ketentuan pajak sebagaimana diatur dalam pasal 4 ayat (4) undang-undang KUP
menyatakan bahwa pengisian SPT Tahunan pajak penghasilan oleh wajib pajak yang diwajibkan
menyelenggarakan pembukuan harus dilengkapi dengan laporan keuangan yaitu persyaratan
yang harus dipenuhi bagi wajib pajak yang menyelenggarakan pembukuan berupa neraca dan
laporan laba rugi serta keterangan- keterangan lain yang diperlukan untuk mengitung besarnya
penghasilan kena pajak(PhKP). Dari gambaran tersebut laporan keu mempunyai peran yang
penting . tujuan utama pelaporan keuangan fiscal adalah menyajikan informasi yang digunakan
sebagai bahan menghitung dasar menghitung pajak terutang.
Perhitungan selanjutnya perhitungan dalam pasal 3 ayat(7) undang- undang KUP lebih menekan
kepentingan laporan keuangan tersebut karna SPT dianggap tidak disampaikan apabila tidak
sepenuhnya dilampiri keterangan atau dokumen yang diperlukan. Namun demikian laporan
keuangan komersial maupun laporan keuangan fiscal masih memiliki beberapa keterbatasan
seperti: