Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
KEBIJAKAN FISKAL
OLEH :
Ni Ketut Daena Nila Sucipta (1707512040)
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kebijakan fiskal?
2. Apa tujuan kebijakan fiskal?
3. Apa saja fungsi kebijakan fiskal?
4. Apa peranan kebijakan fiskal dalam perekonomian?
5. Bagaimana pengaruh resiko kebijakan fiskal?
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
Kombinasi beragam harus digunakan secara tepat seperti kebijakan fiskal, kebijakan moneter,
perdagangan harga.
Adapun kebijakan fiskal sebagai sarana menggalangkan pembangunan ekonomi
bermaksud mencapai tujuan sebagai berikut:
1) Untuk meningkatkan laju investasi.
Kebijakan fiskal bertujuan meningkatkan dan memacu laju investasi disektor swasta
dan negara. Selain itu, juga mendorong dan menghambat bentuk investasi berencana disektor
publik, namun pada kenyataannya dibeberapa negara berkembang dan tertinggal terjadi suatu
masalah yaitu dimana langkanya tabungan sukarela, tingkat konsumsi yang tinggi dan terjadi
investasi dijalur yang tidak produktif dari masyarakat negara tersebut. Oleh karena itu,
kebijakan fiskal memberikan solusi yaitu kebijakan fiskal dapat meningkatkan rasio tabungan
inkremental yang dapat digunakan untuk meningkatkan, memacu, mendorong dan
menghambat laju investasi.
5
sedangkan bea impor yang tinggi pada impor barang konsumsi dan barang mewah juga perlu
untuk menghambat penggunaan daya beli tambahan.
6
2.4 Peranan kebijakan fiskal dalam perekonomian
Kebijakan fiskal berperan memengaruhi keadaan perekonomian agar berjalan dengan
lebih baik. Hal ini dilakukan dengan cara memperbesar ataupun memperkecil pengeluaran
pemerintah (G), penerimaan pajak (Tx), dan jumlah transfer oleh pemerintah (Tr) peranan
kebijakan fiskal antara lain sebagai berikut:
1. Menurunkan tingkat inflasi
Pemerintah dapat mengambil kebijakan fiskal berupa tindakan memperkecil pengeluaran
pemerintah. Hal tersebut, dapat dilakukan jika pemerintah membatalkan atau menunda
proyek-proyek yang telah direncanakan sebelumnya. Maka, jumlah uang yang beredar akan
menurun. Meningkatkan perolehan pajak merupakan cara yang dapat ditempuh oleh
pemerintah. Melalui upaya menumbuhkan kesadaran pajak masyarakat serta pengenaan tarif
pajak yang tinggi untuk beberapa komponen pajak yang dianggap perlu.
7
pendapatan kepada masyarakat karena semuanya itu melibatkan tenaga kerja serta
memberikan keuntungan kepada pengusaha. Penyedia bahan bangunan mendapatkan
kentungan saat dilaksanakan proyek pembangunan. Pedagang peralatan kantor, peralatan
rumah sakit, militer mendapat keuntungan saat pemerintah melakukan pembelian barang.
8
2. Resiko utang dinamika ekonomi makro.
Pengelolaan resiko utang diperlukan agar target pembiayaan utang dapat diperoleh
dengan biaya yang wajar dan tidak menimbulkan penumpukkan beban utang yang
tidak terkendali pada masa yang akan mendatang. Pada dasarnya resiko utang terdiri
dari empat, antara lain:
a. Resiko pasar
Terdiri dari resiko nilai tukar, resiko tingkat bunga dan resiko likuiditas yang
timbul sebagai akibat dari ketikpastian kondisi pasar keuangan yang dinamis.
Resiko nilai tukar terutama berasal dari utang memlaui penjaman luar negeri,
sedangkan resiko tingkat bunga bersumber dari pinjaman luar negeri berbasis
LIBOR dan SBN berbasis SBI 3 bulan.
b. Resiko operasional
Resiko operasional adalah resiko yang disebabkan oleh kegagalan pada orang,
proses bisnis dan sistem diunit terkait. Serta yang ditimbulkan oleh aspek ilegal.
Resiko ini antara lain dapat berupa gagal bayar akibat kelalaian manusia untuk
kegagalan sistem yang berdampak pada penurunan sorvereign credit rating.
c. Resiko reputasi
Resiko reputasi merupakan resiko penurunan kredibilitas pengelolaan utang dari
sudit pandang investor dan lender yang disebabkan oleh rendahnya tingkat
kepastian dan konsistensi penerapan strategi pengelolaan utang.
9
hal pelaksanaannya, penerapan kebijakan ini selain menghasilkan hal-hal positif
sebagaimana yang diharapkan ternyata juga berpotensi menimbulkan resiko fiskal.
Resiko fiskal dari desntralisasi fiskal diantaranya bersumber dari kebijakan daerah,
tunggakan pemerintah daerah atas pengembalian penerusan pinjaman dari luar negari
dari rekening pinjaman daerah serta pengalihan pajak pusat menjadi pajak daerah.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang dibuat pemerintah untuk mengarahkan
ekonomi suatu negara melalui pengeluaran dan pendapatan (berupa pajak)
pemerintah. Kebijakan fiskal dapat dibedakan kepada dua golongan : penstabil
otomatik dan kebijakan fiskal diskresioner. Jika dilihat dari perbandingan jumlah
penerimaan dengan jumlah pengeluaran, kebijakan fiskal dapat dibedakan menjadi
empat jenis, yaitu : Kebijakan Anggaran Seimbang, Kebijakan Anggaran Defisit,
Kebijakan Anggaran Surplus, Kebijakan Anggaran Dinamis.
Tujuan kebijakan fiskal adalah untuk mencegah pengangguran dan
menstabilkan harga, implementasinya untuk menggerakkan pos penerimaan dan
pengeluaran dalam anggran pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Pengaruh kebijaksanaan fiskal terhadap perekonomian bisa dianalisa dalam
dua tahap yang berurutan, yaitu : bagaimana suatu kebijaksanaan fiskal diterjemahkan
menjadi suatu APBN dan bagaimana APBN tersebut mempengaruhi perekonomian.
11
DAFTAR PUSTAKA
Boediono, “Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No.2 Ekonomi Makro edisi 4”BPFE-
Yogyakarta.1982.
Prathama rahardja dan Mandala manurung. 2005. Teori Ekonomi Makro dan Suatu
Pengantar edisi 3. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.
Surjaningsih, Ndari, G. A Diah Utari, et al. 2012. Dampak Kebijakan Fiskal Terhadap
Output dan Inflasi. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan.
12