Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Dalam perhitungan penulangan konstruksi terowongan ini, digunakan pedoman standar perencanaan beton bertulang Indonesia (SNI03-
2847-2002).Perhitungan ditinjau berdasarkan momen yang terjadi, yaitu pada momen maksimum.
Beberapa parameter yang digunakan dalam perencanaan penulangan konstruksi terowongan adalah sebagai berikut :
a. Data Terowongan
Bentang Terowongan
Tapal Kuda (b) =1m = 1000 mm
Lingkaran (b) = 0.5 m = 500 mm
Tebal dinding Terowongan (h) = 1000 mm
Tebal selimut beton (P) = 200 mm
b. Modulus Elastisitas dan Rasio Poisson
Poisson Ratio Beton, vc = 0.3
Modulus Elastisitas Beton, Ec = 4700 √ fc’
= 4700 √ 30 Mpa = 257429.62 Kg/cm2
c. Tegangan Izin Beton
Mutu beton fc’ = 35 Mpa = 350 kg/cm2
n= = 30 --> 30-D22
Digunakan tulangan 2 sisi, sehingga :
Tulangan tarik = 15-D22
Tulangan tekan = 15-D22
Cek Keadaan Seimbang
Cb = = = 460.2 mm
εy = = = 0,00019
Karena εs< εy maka tulangan baja tekan belum meleleh, sehingga
fs = εs . Es = 0,000148 x 210000 = 311.030 Mpa
Pu b = 0,85 . f’c .ab .b
= 0,85 . 350 . 40.8. 100
= 1163730 kg > Pu = 456219.8 kg
Maka: kolom hancur diawali dengan lelehnya tulangan
Cek Momen Kapasitas Kolom
As = As’ --> ̅ = ½ h = 50 cm = 500 mm
= --> c = .d
c= .767 = 460.5 mm
a = β . c = 0,85 . 460.5 = 391.417 mm
T = As .fy = 380.13 . 4000 = 152053.08 kg
Cs = As’ .fy = 380.13 . 4000 = 152053.08 kg
Cc = 0,85 f’c . b . a = 0,85 . 350 .100 . 39.1 = 1163730. 75 kg
Mn = Cs (d-d’) + Cc (d-a/2) – T (d - ̅)
= 152053.08 (76.7 – 23.3) + 1163730 (76.7 – 39/2) – 152053 (76.7 – 50)
e= = = 0.78 m = 780.5 mm
m= = = 13.445 m
1– =1– = -1.6695
1– =1- = 0,696
ρ = 0,05
Pn = Cs + Cc – T
Pn = 0,85.f’c.b.d[( ) √( ) ( )]
= 0,85.350.100.76.7*( ) √( ) ( )+
= 33298516 kg
Jumlah Tulangan =
Jarak Tulangan = mm
Jumlah Tulangan =
Jarak Tulangan = mm
Vn = = = 1054676 Kg
Vn = 1054676 < Vc =
Karena Nilai Vn lebih kecil dari nilai Vc maka tidak perlu penulangan horizontal.
Secara keseluruhan hasil penulangan pada tiap sisi terowongan mulai bagian bawah, samping dan atas terowongan menggunakan acuan
penulangan bawah karena faktor nilai momen dan normal pada terowongan sudah mewakili keseluruhan bagian terowongan dan menyesuaikan
syarat nilai luas tulangan longitudinal komponen struktur tekan non-komposit tidak boleh kurang 1% atau tidak lebih dari 8% kali luas bruto
penampang (SNI 03-2847-2002 hal. 75). Hasil luas tulangan utama 12164,246 mm2 dibanding luas bruto penampang 106 mm2 dengan prosentase
1,2% sesuai dengan syarat tulangan.
2 Penulangan Terowongan Alternatif Kedua Bentuk Lingkaran
Pelat/cangkang yang menerima aksial dan lentur didesain menggunakan desain analogi kolom.
2.1 Penulangan Arah Vertikal Terowongan Bagian Bawah ( Poin 14)
Dari hasil perhitungan subbab sebelumnnya diperoleh gaya aksial dan momen yang terjadi untuk semua kondisi pembebanan :
Mu = My max. = 176.92 tm
Pu = Fx max. = 774.02 ton
f’c = 35 MPa = 350 kg/cm2 b = 500 mm = 50 cm
fy = 400 MPa = 4000 kg/cm2 h = 1000 mm
P = 200 mm = 20 cm
d’ = P +1/2Øutama + Øutama = 200 + ½(20) + 20 = 230 mm = 23 cm
d = h – d’ = 1000 – 230 = 770 mm = 770 cm
Berdasarkan SNI03-2847-2002 luas tulangan longitudinal komponen struktur tekan non-komposit tidak boleh kurang 1% atau lebih dari 8% kali
luas bruto penampang.
Digunakan ρ = 0,015, maka:
Ast = ρ.b.d = 0,015.500.230 = 5775 mm2
Direncana memakai tulangan D-20, maka jumlah tulangan :
n= = 18 --> 18-D20
Digunakan tulangan 2 sisi, sehingga :
Tulangan tarik = 9-D22 (314 mm2)
Tulangan tekan = 9-D22 (314 mm2)
Cek Keadaan Seimbang
Cb = = = 462 mm
εy = = = 0,00019
Karena εs< εy maka tulangan baja tekan belum meleleh, sehingga
fs= εs . Es = 0,0015 x 210000 = 316.364 Mpa
Pu b = 0,85 . f’c .ab .b
= 0,85 . 350 . 39.2 . 50
= 584141 kg < Pu = 770050 kg
Maka :kolom hancur diawali beton daerah tekan
Cek Momen Kapasitas Kolom
As = As’ --> ̅ = ½ h = 50 cm = 500 mm
= --> c = .d
c= .770 = 462 mm
a = β . c = 0,85 . 462 = 392 mm
T = As .fy = 31.4 . 4000 = 125663 kg
Cs = As’ .fy = 31.4 . 4000 = 125663 kg
Cc = 0,85 f’c . b . a = 0,85 . 350 .50 . 39.2 = 584141.25 kg
Mn = Cs (d-d’) + Cc (d-a/2) – T (d - ̅)
= 125663 (77 – 23) + 584141.25 (77 – 39.2/2) – 125663 (77 – 50)
e= = = 0.228 m = 228 mm
m= = = 13.445 m
1– =1– = -0.946
1– =1- = 0,701
ρ = 0,05
Pn = Cs + Cc – T
Pn = 𝐴𝑠 𝑓𝑦 𝑏ℎ𝑓𝑐′
𝑒 ℎ𝑒
𝑑 𝑑′ 𝑑
Pn =
= 1719449.368 kg
Jumlah Tulangan =
Jarak Tulangan = mm
Jumlah Tulangan =
Jarak Tulangan = mm
Vn = = = 1046789.2 Kg
Vn = 1046789.2 < Vc =
Karena Nilai Vn lebih kecil dari nilai Vc maka tidak perlu penulangan horizontal.
Secara keseluruhan hasil penulangan pada tiap sisi terowongan mulai bagian bawah, samping dan atas terowongan
menggunakan acuan penulangan bawah karena faktor nilai momen dan normal pada terowongan sudah mewakili keseluruhan bagian terowongan
dan menyesuaikan syarat nilai luas tulangan longitudinal komponen struktur tekan non-komposit tidak boleh kurang 1% atau tidak lebih dari 8%
kali luas bruto penampang (SNI 03-2847-2002 hal. 75). Hasil luas tulangan utama 6283.185 mm2 dibanding luas bruto penampang 506 mm2
dengan prosentase 2.51 % sesuai dengan syarat tulangan.