Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PENDEKATAN EKOLOGIS DALAM KESEHATAN

LINGKUNGAN DAN PEMBANGUNAN

DOSEN PENGAJAR :

Khairil Anwar. SKM.,M.Kes.

Dibuat Oleh :

ETI SEPTIANA
(PO.71.33.1.19.013)

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG

2019/2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Mata Kuliah Ekologi yang berjudul
" pendekatan ekologis dalam kesehatan lingkungan dan pembangunan".

Makalah ini tidak dapat terselesaikan dengan baik tanpa bantuan, dukungan, dan
perhatian dari berbagai pihak selama proses penyelesaian makalah ini.. Oleh karena itu,
penulis melalui kesempatan ini mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
membantu kelancaran penulisan makalah ini, terutama kepada teman-teman seperjuangan
sehingga kami bisa menyelesaikan tugas ini tepat waktu.

Kami menyadari, bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna
baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan
agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.

Semoga laporan ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk
perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Palembang 10 Mei 2020

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sejak zaman dahulu manusia seringkali menghadapi masalah-masalah kesehatan serta

bahaya kematian yang disebabkan oleh faktor-faktor lingkungan hidup yang ada disekeliling

mereka seperti benda mati, mahkluk hidup, adat istiadat, kebiasaan dan lain-lain. Namun oleh

karena keterbatasan ilmu pengetahuan mereka pada saat itu, maka setiap kejadian yang luar

biasa dalam kehidupan mereka selalu diasosiasikan dengan hal-hal yang bersifat mistik,

seperti wabah penyakit sampar yang berjangkit di suatu tempat dianggap sebagai kutukan dan

kemarahan dewata. konsep pemikiran mengenai faktor-faktor lingkungan hidup eksternal

manusia yang mempunyai pengaruh, baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap

masalah kesehatan terus menerus dipelajari dan berkembang menjadi suatu disiplin ilmu yang

disebut sebagai Ilmu Kesehatan Lingkungan

Pola penyebaran penyakit sangat berpengaruh pada kesehatan lingkungan. Pola

penyebaran penyakit di negara berkembang seperti Indonesia dengan pola penyebaran

penyakit di negara maju sangat berbeda. Kecenderungan penyakit yang terjadi di negara

berkembang adalah penyakit menular. Sedangkan di negara maju di dominasi oleh penyakit

tidak menular.

Negara berkembang rata-rata penduduknya memiliki tingkat pendidikan dan taraf

perekonomian yang rendah. Dari kedua faktor tersebut berimplikasi terhadap kesehatan

lingkungan dan kesehatan masyarakat itu sendiri. Tingkat pendidikan yang rendah

menciptakan masyarakat yang kurang bahkan tidak memiliki pengetahuan tentang kesehatan.

Sebagai contoh sederhana, masyarakat membuang sampah secara sembarangan. Akibatnya

terjadi penumpukan volume sampah yang berimplikasi terhadap datangnya banjir. Jika banjir
terjadi, maka akan mempengaruhi derajat kesehatan lingkungan itu sendiri. Penyakit kulit,

diare merupakan salah satu contoh kecil penyakit menular dan lingkungan pun pasti akan

mengalami kerusakan.

Sebaliknya, penyakit tidak menular sering kali menimpa pada masyarakat yang

mempunyai kecenderungan tingkat pendidikan dan tingkat ekonomi menengah ke atas.

Korelasi dengan hal tersebut memang bisa dipahami. Dengan tingkat pendidikan dan

ekonomi yang memadai, maka tingkat pengetahuan tentang kesehatannya pun

diperkirakan/relatif akan meningkat pula. Pola makan yang serba siap saji (baca: kandungan

gizi tinggi) dituding salah satu faktor penyebab penyakit yang bersifat tidak menular.

Misalnya penyakit jantung akibat kadar kolesterol tinggi.

Secara harfiah, ekologi diartikan ilmu yang mempelajari hubungan lingkungan

dengan komponen di dalamnya. Manusia sendiri adalah mahluk hidup yang memerlukan

lingkungan untuk kelangsungan hidupnya. Jadi ekologi manusia adalah suatu hubungan

timbal balik antara manusia dan lingkungannya demi keberlangsungan hidup dengan cara

memanfaatkan Sumber Daya Alam didalamnya. Banyak lingkungan yang mengalami

kerusakan akibat ulah manusia. Tapi tidak sedikit alam lingkungan mempunyai daya dukung

terhadap sekitarnya akibat keramahan terhadap lingkungan itu sendiri.

Lingkungan akan menjadi sahabat ketika kita sebagai manusia memperlakukannya

dengan baik dan memanfaatkan sumber daya yang ada di dalamnya secara wajar. Dan

lingkungan akan menjadi ancaman terhadap mahluk hidup khususnya manusia ketika kita

memperlakukannya dengan hawa nafsu untuk kepentingan pribadi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Pendekatan ekologi dalam kesehatan Lingkungan
2. Pendekatan ekologi dalam pempembangun
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian Ekologi dan Kesehatan Lingkungan.

2. Mengetahui pengertian Ekologi dalam pembangunan

3. Mengetahui hubungan ekologi dengan masalah kesehatan lingkungan

4. Pendekatan Ekologis dalam Kesehatan Lingkungan Berdasarkan Bidang Fisik,

Biologi, dan Sosial

5. Ekologi Manusia dan Pembangunan

6. Dampak Pembangunan

7. Hubungan Ekologi Dalam Kesehatan Lingkungan dan pembangunan

1.4 Manfaat Penulisan

1. Untuk penulis,makalah ini dapat dijadikan sebagai pengetahuan umum mengenai

pendekatan ekologis.. Dan juga Makalah ini saya gunakan sebagai bahan bacaan

yang nantinya akan dikoreksi dan dinilai sehingga saya dapat mengertahui

kekurangan dan kelebihan hasil dari tulisan kami ini, serta untuk memenuhi tugas

mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar.

2. Untuk pembaca, makalah ini dapat dijadikan referensi dalam mencari pengetahuan
baru.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ekologi dan Kesehatan Lingkungan

Ekologi merupakan salah satu cabang biologi, yaitu ilmu pengetahuan tentang

hubungan antara organisme dan lingkungannya. Atau ilmu yang mempelajari pengaruh faktor

lingkungan terhadap jasad hidup. Ada juga yang mengatakan bahwa ekologi adalah suatu
ilmu yang mempelajari hubungan antara tumbuhan, hewan dan manusia beserta

lingkungannya dimana mereka hidup,bagaimana kehidupannya dan mengapa mereka ada di

tempat tersebut. Ekologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu oikos yang mana artinya adalah

rumah atau tempat hidup dan logos yang berarti ilmu. Secara harfiah ekologi adalah

pengkajian hubungan organisme-organisme atau kelompok organisme terhadap

lingkungannya. Ekologi hanya mempelajari apa yang ada dan apa yang terjadi dialam dengan

tidak melakukan percobaan.

Menurut Odum pada tahun 1971 ekologi muktahir adalah suatu studi yang mempelajari

struktur dan fungsi ekosistem atau alam dimana manusia adalah bagian dari alam. Struktur

disini menunjukkan suatu keadaan dari system ekologi pada waktu dan tempat tertentu

termasuk kepadatan atau kerapatan, biomassa penyebaran potensi unsur-unsur hara, energy,

faktor-faktor fisik dan kimia lainnya yang mencirikan keadaan system tersebut. Sedangkan

fungsinya menggambarkan hubungan sebab akibat yang terjadi dalam system. Jadi pokok

utama ekologi adalah mencari pengertian bagaimana fungsi organisme di alam.

Kesehatan Lingkungan berasal dari dua kata yaitu kesehatan dan lingkungan. Kesehatan

menurut WHO adalah kondisi fisik, mental dan sosial yang sempurna, bukan hanya

ketidakhadiran penyakit belaka. Lingkungan hidup menurut Undang-undang RI No 23 tahun

1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup pasal 1 ayat 1 adalah kesatuan ruang dengan

semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk manusia serta makhuk hidup

lainnya. Jadi Kesehatan Lingkungan adalah suatu keadaan yang mampu menopang

keseimbangan ekologis yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk mendukung

tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat, sejahtera dan bahagia.

2.2 Pengertian Ekologi dalam Pembangunan


Ekologi Pembangunan adalah interaksi antara pembangunan dan lingkungan hidup.
Prinsip pembangunan yaitu berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
Pada dasarnya pelaksanaan pembangunan selalu bersifat dilema. Pada umumnya para
pelaksana proyek pembangunan lebih melihat manfaat daripada resikonya karena mereka
terdesak urgensi sasaran. Betapapun, baik manfaat maupun resikonya harus diperhitungkan.
Hanya memperhatikan manfaat saja dapat membahayakan lingkungan. Sebaliknya jika hanya
memperhatikan resikonya, akan menjadi kendala, sehingga pembangunan tidak akan
terlaksanakan dan mutu hidup tidak akan meningkat. Karena itu keputusan untuk
membangun harus diambil. Masalahnya bukanlah membangun atau tidak membangun,
melainkan bagaimana membangun agar sekaligus mutu hidup dan mutu lingkungan
meningkat secara seimbang inilah yang disebut dengan pembangunan berkelanjutan yang
berwawasan lingkungan.
Salah satu objek yang dapat dapat kita kaji dalam kaitannya dengan ekologi
pembangunan adalah kawasan Taman Nasional Sembilang ( TNS ) yang berkaitan dengan
pembangunan pelabuhan Internasional Tanjung Api – Api.
Pembangunan Pelabuhan TAA menjadi kontroversi. Di dalam pelaksanaannya, yang
kemudian menjadi persoalan bagi ekologi disekitarnya adalah posisi proyek yang sangat
berdekatan dengan kawasan Taman Nasional Sembilang ( TNS) (kisaran jarak hanya ±5
Km). Padahal kawasan yang berdasarkan SK Menhut No. 85 Tahun 2003, yang telah
ditetapkan sebagai kawasan konservasi tersebut, banyak menyimpan kekayaan biodiversity
( keanekaragaman hayati ). Para pemerhati lingkungan mengkhawatirkan, keberadaan
pelabuhan Tanjung Api – Api di sekitar wilayah konservasi itu, akan berpotensi dalam
mempengaruhi ekosistem alami Taman Nasional Sembilang, termasuk terhadap ekosistem
Hutan Bakau dan Nipah. Karena Pembangunan jalur kereta api menuju Pelabuhan Tanjung
Api-api dipastikan akan menembus hutan bakau di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan,
sepanjang 24 kilometer.

2.3 Hubungan Ekologi dengan Masalah Kesehatan Lingkungan

Manusia hidup di bumi tidak sendirian, melainkan bersama makhluk lainnya yaitu :

tumbuhan, hewan, dan jasad renik. Makhluk hidup yang lain itu bukanlah sekedar kawan

hidup yang hidup bersama secara netral atau pasif terhadap manusia, melainkan hidup

manusia itu terkait erat pada mereka. Tanpa mereka manusia tidaklah dapat hidup. Karena itu
anggapan bahwa manusia adalah makhluk yang paling berkuasa sebenarnya tidaklah betul.

Seyogyanya kita menyadari bahwa kitalah yang membutuhkan makhluk hidup yang lain

untuk kelangsungan hidup kita dan bukannya mereka yang membutuhkan kita untuk

kelangsungan hidup mereka.

Manusia bersama tumbuhan, hewan, dan jasad renik menempati suatu ruang tertentu

yang dinamakan biosfer. Biosfer dikatakan juga alam atau dunia kehidupan yang

terdirimdari semua jasad hidup, air, udara, tanah dan materi yang mengelilingi dan

merupakan suatu lapisan yang agak tipis dipermukaan bumi. Biosfer juga sebagai suatu

hubungan jasad hidup serta materi dan energy yang mengelilinginya dan manusia merupakan

sebagian dari system itu. Dalam ekologi semua itu harus dipelajari.

Untuk hidup dan hidup berkelanjutan bagi manusia harus belajar memahami

lingkungannya dan pandai mengatur pemakaian sumber-sumber daya alam dengan cara-cara

yang dapat dipertanggungjawabkan demi pengaman dan kelestarian. Inti permasalahan

lingkungan hidup adalah hubungan makhluk hidup, khususnya manusia, dengan lingkungan

hidupnya. Seperti halnya dengan Indonesia, Indonesia tidak mungkin terhindar dari dampak

yang ditimbulkan oleh perubahan lingkungan global yang langsung maupun tidak langsung

mempengaruhi kesehatan. Di samping itu Indonesia juga menghadapi masalah lingkungan

yang bersifat lokal meliputi dampak proses industrialisasi dan urbanisasi, dampak pembukaan

hutan untuk pemukiman dan pertanian serta hilangnya hutan hujan dan berkurangnya

keanekaragaman hayati.

Pada dasarnya masalah lingkungan timbul karena kegiatan manusia yang tidak

mengindahkan atau tidak mengerti tentang prinsip-prinsip ekologi. Secara alamiah manusia

mempunyai misi mempertahankan keberadaanya dimuka bumi ini dalam kondisi lingkungan

yang seoptimal mungkin. Hal ini diwujudkan dalam berbagai bentuk upaya manusia untuk

menciptakan kehidupan yang aman dan nyaman. Namun ironisnya, disadari atau tidak upaya-
upaya tersebut dalam beberapa hal telah memberikan dampak samping negatif bagi

lingkungan baik berskala lokal, regional, maupun global.

Dalam beberapa dekade terakhir dapat disaksikan betapa kemajuan ilmu dan

teknologi telah menimbulkan transformasi lingkungan fisik yang luar biasa dimuka bumi.

Teknologi memang mampu menciptakan kemudahan, rasa aman dan nyaman bagi manusia,

namun teknologi telah pula memberikan dampak negative bagi kondisi tata lingkungan,

tentunya bila digunakan secara tidak terkendali,yang dapat mengancam kelesstarian

lingkungan dan kehidupan makhluk hidup. Perubahan lingkungan yang dapat mempengaruhi

masalah kesehatan lingkungan antara lain :

1. Pemanasan global

Pemanasan global salah satunya diakibatkan oleh efek rumah kaca, gas-gas yang

dapat menyebabkan pemanasan global adalah CO2, CH4, N2O dan senyawa halocarbon serta

turunannya seperti CFC, HCFs dan HFCs gas ini berasal dari kegiatan manusia. Efek rumah

kaca sebenarnya sudah ada sejak dahulu kala dan merupakan proses geofisika. Dengan

bertambahnya jumlah penduduk dunia, proses industrialisasi dan kegiatan pertanian,

keseimbangan tersebut menjadi terganggu dan mengakibatkan peningkatan suhu permukaan

bumi.

2. Hujan asam

Di atmosfer gas-gas sulfur oksida ( SO2 ) dan nitrogen oksida ( NO2 ) akan diubah

menjadi asam yang akhirnya akan jatuh ke tanah sebagai hujan atau salju asam. Efek utama

polusi asam pada manusia adalah pada system pernafasan seperti asma, batuk kering, sakit

kepala, mata, hidung, dan iritasi tenggorokan. Efek tidak langsung berupa keracunan logam
berat yang larut dalam air yang kemudian terminum atau diserap oleh buah-buahan, sayuran,

dan organ serta jaringan hewan ternak.

3. Penipisan dan lubang pada ozon

Lapisan ozon berfungsi melindungi makhluk hidup di muka bumi dari pancaran sinar

ultraviolet matahari. Dari ketiga jenis sinar UV yang ada, sinar UV-B lah yang paling

berbahaya karena banyak system biologic yang sensitive terhadapnya. Kanker kulit non-

melanoma ( sel basal dan squama ) diketahui sangat erat hubungannya dengan keterpaparan

kumulatif radiasi UV selama hidup. Penyakit kulit lainnya yang terkait dengan radiasi UV

antara lain adalah keratosis, actinic, actinic elastosis, photo aging of skin, dan sunburn.

4. Penurunan keanekaragaman hayati

Keanekaragaman hayati mempunyai fungsi biologis yaitu secara alami mengontrol

hama tanaman dan kuman pathogen bagi manusia. Dalam menghadapi masalah

keanekaragaman hayati sering kali terjadi benturan kepentingan yaitu di satu sisi ada upaya

untuk menekan atau membasmi spesies tertentu yang secara langsung berbahaya bagi

kesehatan atau dalam rangka memenuhi kebutuhan manusia.

Selain hal-hal yang telah disebutkan, adapun perubahan lingkungan yang dapat

mempengaruhi kesehatan lingkungan, seperti pola hidup, perubahan tata nilai dan perilaku

akibat tranformasi social budaya, yang mengakibatkan berbagai masalah pada tingkat

individu, keluarga dan masyarakat.

2.4 Pendekatan Ekologis dalam Kesehatan Lingkungan Berdasarkan Bidang Fisik,

Biologi, dan Sosial

✔ Fisik

Abiotik berasal dari kata a dan biotic. A artinya tidak, biotic artinya

bersifat hidup.Jadi abiotik berarti tidak hidup. Unsur fisik atau abiotik adalah segala
sesuatu yang ada disekitar kita, yang berwujud benda mati dan merupakan bentukan

dari alam, contohnya air, tanah, udara, gunung, laut, sinar matahari.

✔ Biologi

Lingkungan biologis merupakan lingkungan yang di dalamnya terdapat unsur-unsur

biologis atau makhluk hidup seperti mikroorganisme (virus, bakteri, jamur, parasit, protzoa,

metazoa, dll), hewan, dan tumbuhan yang dapat mempengaruhi status kesehatan seseorang.

✔ Sosial

Menurut kodratnya, manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat,

selain itu juga diberikan yang berupa akal pikiran yang berkembang serta dapat

dikembangkan. Manusia sebagai makhluk sosial tentu tidak mungkin bisa memisahkan

hidupnya dengan manusia lain.

Manusia merupakan makhluk social yang hidup dalam suatu kelompok masyarakat.

Dalam setiap kelompok masyarakat terdapat aturan, norma, nilai, dan tradisi yang berbeda-

beda. Hal-hal tersebut berkembang bersama masyarakat dan turun temurun dari generasi ke

generasi.

Sosial budaya sering kali dijadikan petunjuk dan tata cara berperilaku dalam

bermasyarakat, hal ini dapat berdampak positif namun juga dapat berdampak negatif.

Disinilah kaitannya dengan kesehatan, ketika suatu tradisi yang telah menjadi warisan turun

temurun dalam sebuah masyarakat namun ternyata tradisi tersebut memiliki dampak yang

negatif bagi derajat kesehatan masyarakatnya. Misalnya, cara masyarakat memandang

tentang konsep sehat dan sakit dan persepsi masyarakat tentang penyebab terjadinya penyakit

disuatu masyarakat akan berbeda-beda tergantung dari kebudayaan yang ada dalam

masyarakat tersebut.

Contoh lain sosial budaya mempengaruhi kesehatan adalah pandangan suatu

masyarakat terhadap tindakan yang mereka lakukan ketika mereka mengalami sakit, ini akan
sangat dipengaruhi oleh budaya, tradisi, dan kepercayaan yang ada dan tumbuh dalam

masyarakat tersebut. Misalnya masyarakat yang sangat mempercayai dukun yang memiliki

kekuatan gaib sebagai penyembuh ketika mereka sakit, dan bayi yang menderita demam atau

diare berarti pertanda bahwa bayi tersebut akan pintar berjalan. Jadi, dapat disimpulkan

bahwa sosial budaya sangat mempengaruhi kesehatan baik itu individu maupun kelompok.

2.5 Ekologi Manusia dan Lingkungan

Suatu konsep sentral dalam ekologi adalah ekosistem. Dalam suatu ekosistem (satu
unit sistemekologi), selalu ada keseimbangan antara energi yang masuk dengan energi yang
keluar untuk menjaga agar ekosistem tersebut dapat terus berlangsung. Ekosistem akan
mengalami pertumbuhan apabila energi yang masuk lebih besar dari energi yang keluar.
Sebaliknya, ekosistem akan mengalami kemunduran apabila energi yang masuk lebih kecil
dari energi yang keluar. Menurut hokum termo dinamika ini menyatakan bahwa energi yang
ada itu tidak seluruhnya dapat dipakai untuk melakukan kerja, atau dengan kata lain tidak
mungkin mencapai efisiensi 100%. Dengan makna yang sama, entropi secara universal akan
selalu bertambah. Kita dapat menurunkan entropi di suatu tempat tetapi berbarengan dengan
itu akan terjadi kenaikan entropi di suatu tempat secara lokal. Misalnya pembuangan limbah
dari rumah tangga ke sungai dapat menurunkan entropi sehingga keteraturan di rumah tangga
menjadi naik, tetapi meningkatkan entropi atau menurunkan keteraturan di sungai. (Haeckel,
1991)

2.6 Dampak Pembangunan

1).Dampak positif

Menambah penghasilan penduduk sehinggan meningkatkan kemakmuran ,perindustrian

menghasilkan aneka ragam barang yang dibutuhkan oleh masyarakat.perindustrian

memperbesar kegunaan bahan mentah ,usaha perindustrian juga dapat memperluas lapangan

kerja bagi penduduk.mengurangi ketergantungan negara pada luar negeri,dapat merangsang

masyarakat untuk meningkatakn pengetahuan tentang industri.

2). Dampak negatif


Limbah industri akan menimbulkan pencemaran air,tanah & udara asap2 pabrik

menimbulkan polusi udara.akibat dari pencemaran banyak menimbulkan kematian bagi

binatang2,manusia dapat terkena penyakit, hilangnya keindahan alam dll.

Penurunan kualitas lingkungan ,perkembangan ilmu pengetahuan & tekhnologi yang semakin

pesat serta dorongan pertumbuhan ekonomi telah memacu kegiatan yang mengakibatkan

menurunnya kualitas lingkungan.

2.7 Hubungan Ekologi dalam Kesehatan Lingkungan dan pembangunan

Pembangunan dan lingkungan hidup adalah dua bagian yang satu dengan yang
lainnya saling mendukung dan tidak dapat dipisahkan, karena tidak akan terjadi sebuah
pembangunan dalam kehidupan manusia jika tidak ada lingkungan yang mendukung ke arah
terwujudnya pembangunan tersebut. Interaksi antara pembangunan dan lingkungan hidup
membentuk sistem ekologi yang disebut ekosistem, pembangunan bertujuan untuk menaikan
tingkat hidup dan kesejahteraan rakyat. Kegiatan pembangunan untuk memenuhi kebutuhan
pendudukakan meningkatkan permintaan atas sumber daya alam, sehingga timbul tekanan
terhadap sumber daya alam di dalam undang-undang tentang pengelolaan lingkungan hidup,
bab I ketentuan umum pasal 1 ayat 1 yang dimaksud dengan lingkungan hidup adalah
kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, makhluk hidup, termasuk manusia dan
perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia
serta makhluk hidup lainnya, disini kita dapat melihat selama manusia ada pembangunan pun
akan terus berlangsung, apa lagi ditunjang dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang begitu pesat akan memacu pembangunan yang cepat karena kebutuhan
manusia pun akan semakin meningkat, jadi sangatlah jelas bahwa pembangunan
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan hidup. (Wibawa, 1991)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Ekologi adalah pengkajian hubungan organisme-organisme atau kelompok organisme

terhadap lingkungannya. Pokok utama ekologi adalah mencari pengertian bagaimana fungsi

organisme di alam. Sedangkan Kesehatan Lingkungan adalah suatu keadaan yang mampu

menopang keseimbangan ekologis yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk

mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat, sejahtera dan bahagia.

Perubahan lingkungan global mengancam sistem infrastruktur pendukung kehidupan

(life supporting) bumi serta menimbulkan kerusakan pada bisofer, yang selanjutnya akan

memberikan dampak bagi derajat kesehatan. Secara pasti Indonesia akan merasakan dampak

dari perubahan lingkungan global. Bila tidak dilakukan langkah-langkah pencegahan, setiap

bentuk perubahan lingkungan di Indonesia atau di bagian manapun di muka bumi ini yang

semula hanya berskala lokal, mempunyai potensi untuk berkembang dan menimbulkan

masalah regional bahkan global. Masalah lingkungan yang aktual yang dihadapi oleh

manusia dewasa ini adalah pemanasan global, lubang ozon, polusi lautan,air,tanah,udara,

penurunan keanekaragaman hayati, serta penurunan kualitas lahan dan tanah.


3.1 Saran

Pada dasarnya masalah lingkungan timbul karena kegiatan manusia yang tidak

mengindahkan atau tidak mengerti tentang prinsip-prinsip ekologi. Maka oleh sebab itu untuk

mencegah terjadinya masalah lingkungan tersebut hendaknya kita sebagai penduduk

Indonesia lebih memahami mengenai prinsip-prinsip ekologi tersebut. Dan kita pun

hendaknya lebih peka terhadap masalah lingkungan yang ada sehingga kita akan berusaha

untuk tidak menyebabkan masalah-masalah lingkungan lainnya yang akan merugikan kita

sendiri.

Pertanyaan

1) Suatu kondisi lingkungan yang dapat menompang keseimbangan ekologi yang harus
ada diantara manusia dan juga lingkungan agar dapat menjamin kondisi yang sehat
dari setiap manusia adalah pengertian dari
a. Kesehatan lingkungan
b. Ekologi
c. Kimia lingkungan
d. Bioremediasi
e. Toksikologil
2) Ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara
makhluk hidup dan lingkunganya, merupakan pengertian dari
a. Ilmu sosial budaya
b. Mikrobiologi
c. Toksikologi
d. Ekologi
e. Fisika Lingkungan
3) Teori Abiogenesis menyatakan bahwa mahluk hidup berasal dari benda mati. Untuk
membuktikan bahwa teori Abiogenesis tidak benar maka Louis Pasteur
a. Mengemukakan masalah baru
b. Merumuskan hipotesis
c. Melakukan eksperimen
d. Menyusun teori baru
e. Membuat dan mencari materi baru
4) Siapa tokoh yang melakukan epidemiologi tentang wabah kolera pada tahun 1832 di
Inggris
a. Thomas Alfa Edison
b. Albert Einsteins
c. Soeharto
d. Patrick Effendy
e. Jhon Snow
5) Bakteri apa yang menjadi penyebab utama wabah kolera di Inggris pada tahun 1832
a. Bacillus
b. Vibrio kolera
c. Streptococcus
d. Alga
e. Tubulus microccocus

6) Apa itu konsep sentral dalam pembangunan ekologi


a. Pembangunan
b. Pertumbuhan
c. Sumber daya manusia
d. Energi
e. Ekosistem
7) Dimana dilaksanakannya konferensi PBB tentang lingkungan hidup
a. Stockholm
b. Indonesia
c. Singapura
d. Malaysia
e. Italiaa
8) Pembuangan limbah dari rumah tangga ke sungai dapat menurunkan entropi
sehingga
a. Menurunkan keteraturan di sungai
b. Keteraturan di rumah tangga menjadi naik
c. Menurunkan sistem ekosistem
d. Pembangunan infrastruktur yang tidak beraturan
e. Penggusuran lahan secara illegal

9) Arti dari ekologi pembangunan adalah

a. Ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya dan


yang lainnya
b. Lingkungan hubungan yang menyeluruh antara makhluk hidup dengan lingkungan
biotik dengan abiotiknya
c. Interaksi antara pembangunan dan lingkungan hidup membentuk
sistem ekologi yang disebut ekosistem
d. Keseimbangan antara energi yang masuk dengan energi yang keluar untuk
menjaga agar ekosistem tersebut dapat terus berlangsung
e. Aktivitas memanfaatkan seluruh sumber daya, guna meningkatkan kualitas hidup
dan kesejahteraan masyarakat manusia
10) Arti dari pembangunan berkelanjutan adalah
a. Proses pembangunan yang berprinsip memenuhi kebutuhan sekarang tanpa
mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa depan
b. Upaya memelihara keseimbangan antara lingkungan alami sumber daya alam
hayati dan non hayati
c. Sifat interaksi maupun interdependensi antar keduanya tetap dalam keserasian
yang seimbang
d. Prinsip pemeliharaan keseimbangan lingkungan
e. Sistem masukan dan keluaran dalam pembangunan yang berwawasan lingkungan,
dapat di kontroldari segi sains dan teknologi

Anda mungkin juga menyukai