Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

GEOSTRATEGI INDONESIA
Dosen Pengajar : Zulkifli SH,MH

Disusun Oleh :

Nama: Nanang Setiawan


Nim: 180120055
Kelas: A2

UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
2019
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi rahmat, taufik dan hidayah-Nya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Shalawat dan salam selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad
SAW dan para sahabat dari dulu, sekarang hingga ahir zaman.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada
bapak Zulkifli,SH,MH yang telah memberikan ilmu dan bimbingannya kepada kami sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “GEOSTRATEGI INDONESIA”
karena telah menyelesaikan makalah yang merupakan tugas dan kewajiban kami sebagai
mahasiswa.
Dalam makalah ini kami menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan,
“Bahwa tidak ada gading yang tak retak dan bukanlah gading kalau tidak retak” oleh kaarena
itu dengan segala kerendahan hati mohon kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini.
Akhirnya hanya kepada Allah SWT, kami berserah diri. Semoga makalah ini dapat
menambah wawasan dan member manfaat bagi semua. Amin, Ya Rabal ‘Alamiin.

Lhokseumawe , 3 Januari 2019


i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………….. i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………… ii
BAB I :PENDAHULUAN …………………………………………………………….. 1
A.    Latar Belakang ………….…………….……………………......................................... 1
B.     Rumusan Masalah……………………...……………………………………………… 1
BAB II : PEMBAHASAN……………………………………………………………... 2
A.    Pengertian Geostrategi Indonesia……………………………………………………… 2
B.     Metode Astagatra……………………………………………………………………… 3
C.     Perkembangan Konsep Geostrategi Indonesia………………………………………… 4
D.    Urgensi Ketahanan Nasional Sebagai Perwujudan Geostrategi Indonesia…………….. 6
E.     Ketahanan Nasional Sebagai Perwujudan Geostrategi Indonesia……………………... 7
F.      Hubungan Antar Gatra Dalam TRIGATRA dan PANCAGATRA…………………… 8
G.    Ancaman yang Dihadapi TRIGATRA dan PANCAGATRA Indonesia……………… 10
BAB III : PENUTUP…………………………………………………………………… 12
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………….. 13
ii

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Geostrategi merupakan masalah penting bagi setiap bangsa, baik pada masa
lampau, kini, maupun masa yang akan datang. Geostrategi menjadi sangat penting karena
setiap bangsa yang telah menegara membutuhkan strategi dalam memanfaatkan wilayah
negara sebagai ruang hidup nasional. Semua ini dalam rangka menentukan kebijakan,
sarana, dan sasaran perwujudan kepentingan, serta tujuan nasional melalui pembangunan.
Dengan demikian, suatu bangsa itu tetap eksis dalam arti ideologis, politis, ekonomis,
sosial budaya, dan hankam.
Pembukaan UUD 1945 memberikan amanat kepada para penyelenggara negara
agar melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Selain itu,
untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut serta
melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan
sosial.
Geostrategi Indonesia pada dasarnya adalah strategi nasional bangsa Indonesia
dalam memanfaatkan wilayah negara Republik Indonesia sebagai ruang hidup nasional untuk
merancang arahan tentang kebijakan, sarana, serta sasaran pembangunan untuk mencapai
kepentingan dan tujuan nasional tersebut. Geostrategi Indonesia dirumuskan dalam wujud
Konsepsi “Ketahanan Nasional”.

2. Rumusan Masalah
Ada beberapa rumusan masalah dalam pembahasan mengenai geostrategic Indonesia
yaitu sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud geostrategic Indonesia dalam ketahanan nasional?
2. Apa yang dimaksud dengan konsep stagarta?
3. Apa saja asas geostrategic Indonesia sebagai ketahanan nasional?
4. Apa saja sifat-sifat geostrategic Indonesia sebagai ketahanan nasional?
5. Apa itu geostrategic ideologi dan politik?
6. Apa itu geostrategic ekonomi dan social budaya?
7. Apa itu geostrategic pertahanan keamanan?

BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pengertian Geostrategi

Geostrategi berasal dari kata geo yang berarti bumi, dan strategi diartikan sebagai usaha
dengan menggunakan segala kemampuan atau sumber daya baik SDM maupun SDA untuk
melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan. Dalam kaitannya dengan kehidupan suatu
negara, geostrategi diartikan sebagai metode atau aturan-aturan untuk mewujdkan cita-cita
dan tujuan melalui proses pembangunan yang memberikan arahan tentang bagaimana
membuat strategi pembangunan dan keputusan yang terukur dan terimajinasi guna
mewujudkan masa depan yang lebih baik, lebih aman dan bermartabat.
Geostrategi merupakan strategi dalam memanfaatkan konstelasi geografi negara untuk
menentukan kebijakan, tujuan, serta sarana-sarana untuk mencapai tujuan nasional.
Geostrategi dapat pula dikatakan sebagai pemanfaatan kondisi lingkungan dalam upaya
mewujudkan tujuan politik. Suatu strategi memanfaatkan kondisi geografi Negara dalam
menentukan kebijakan, tujuan, sarana utk mencapai tujuan nasional (pemanfaatan kondisi
lingkungan dalam mewujudkan tujuan politik). Geostrategi Indonesia diartikan pula sebagai
metode untuk mewujudkan cita-cita proklamasi sebagaimana yang diamanatkan dalam
pembukaan dan UUD 1945. Ini diperlukan utk mewujudkan dan mempertahankan integrasi
bangsa dalam masyarakst majemuk dan heterogen berdasarkan Pembukaan dan UUD 1945.
Pada awalnya geostrategi diartikan sebagai geopolitik untuk kepentingan militer atau
perang. Di Indonesia geostrategi diartikan sebagai metode untuk mewujudkan cita-cita
proklamasi, sebagaimana tercantum dalam Mukadimah UUD 1945, melalui proses
pembangunan nasional. Karena tujuan itulah maka ia menjadi doktrin pembangunan dan
diberi nama Ketahanan Nasional. Mengingat geostrategi Indonesia memberikan arahan
tentang bagaimana membuat strategi pembangunan guna mewujudkan masa depan yang lebih
baik, lebih aman.
2
Geostrategi Indonesia dirumuskan dalam wujud Ketahanan Nasional
Geostrategi Indonesia tiada lain adalah ketahanan nasional. Ketahanan Nasional
merupakan kondisi dinamik suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, di dalam menghadapi dan
mengatasi segala ancaman, baik yang datang dari luar maupun dari dalam, yang langsung
maupun tidak langsug membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan
Negara serta perjuangan mengejar tujuan nasional. Tannas diperlukan bukan hanya konsepsi
politik saja melainkan sebagai kebutuhan dalam menunjang keberhasilan tugas pokok
pemerintah, seperti Law and order, Welfare and prosperity, Defence and security, Juridical
justice and social justice, freedom of the people.
B.  Metode Astagatra

Metode ini merupakan perangkat hubungan bidang-bidang kehidupan manusia dan


budaya yang berlangsung di atas bumi ini dengan memanfaatkan segala kekayaan alam yang
dapat dicapai dengan menggunakan kemampuannya. Model yang dikembangkan oleh
Lemhanas ini menyimpulkan adanya 8 unsur aspek kehidupan nasional, yaitu:

 1.      TRI GATRA: (tangible) bersifat kehidupan alamiah

a)      Letak geografi Negara


b)   Keadaan dan kekayaan alam (flora, fauna, dan mineral baik yang di atmosfer, muka maupun
perut bumi) dikelola denga dasar 3 asas: asas maksimal, lestari, dan daya saing.
c)      Keadaan dan kemampuan penduduk (jumlah, komposisi, dan distribusi)

 2.      Pancagatra (itanggible) kehidupan sosial

a)      IDEOLOGI → Value system


b)  POLITIK → Penetapan alokasi nilai di sektor pemerintahan dan kehidupan pololitik
masyarakat. sistem politik harus mampu memenuhi lima fungsi utama :
         Usaha mempertahankan pola, struktur, proses politik
         Pengaturan & penyelesaian pertentangan / konflik
         Penyesuaian dengan perubahan dalam masyarakat
         Pencapaian tujuan
         Usaha integrasi

3
c)      EKONOMI (SDA, Tenaga kerja, Modal, Teknologi)
d)     SOSBUD (Tradisi, Pendidikan, Kepemimpinan nas, Kepribadian nas)
e)      HANKAM, meliputi faktor-faktor :
         Doktrin
         Wawasan Nasional
         Sistem pertahanan keamanan
         Geografi
         Manusia
         Integrasi angkatan bersenjata dan rakyat
         Material
         Ilmu pengetahuan dan teknologi
         Kepemimpinan
         Pengaruh luar negeri
Terdapat hubungan korelatif dan interdependency diantara ke-8 gatra secara
komprehensif dan integral.
Hubungan Geopolitik Dan Geostrategi
Sebagai satu kesatuan negara kepulauan, secara konseptual, geopolitik Indonesia
dituangkan dalam salah satu doktrin nasional yang disebut Wawasan Nusantara dan politik
luar negeri bebas aktif. sedangkan geostrategi Indonesia diwujudkan melalui konsep
Ketahanan Nasional yang bertumbuh pada perwujudan kesatuan ideologi, politik, ekonomi,
sosial budaya dan pertahanan keamanan. Dengan mengacu pada kondisi geografi bercirikan
maritim, maka diperlukan strategi besar (grand strategy) maritim sejalan dengan doktrin
pertahanan defensif aktif dan fakta bahwa bagian terluar wilayah yang harus dipertahankan
adalah laut. Implementasi dari strategi maritim adalah mewujudkan kekuatan maritim
(maritime power) yang dapat menjamin kedaulatan dan integritas wilayah dari berbagai
ancaman. Selain itu hubungan geopolitik dan geostrategi terdapat dalam astra gatra.
C.  Perkembangan Konsep Geostrategi Indonesia
Konsep geostrategi Indonesia pertama kali dilontarkan oleh Bung Karno pada tanggal 10
Juni 1948 di Kotaraja. Namun sayangnya gagasan ini kurang dikembangkan oleh para pejabat

4
bawahan, karena seperti yang kita ketahui wilayah NKRI diduduki oleh Belanda pada akhir
Desember 1948, sehingga kurang berpengaruh. Dan akhirnya, setelah pengakuan
kemerdekaan 1950 garis pembangunan politik berupa “ Nation and character and building “
yang merupakan wujud tidak langsung dari geostrategi Indonesia yakni sebagai
pembangunan jiwa bangsa. Berikut beberapa tahapan geostrategi Indonesia dari awal
pembentukan hingga sekarang. 

1.  Pada awalnya pengembangan awal geostrategi Indonesia digagas. Sekolah Staf dan
Komando Angkatan Darat (SESKOAD) Bandung tahun 1962. Isi konsep geostrategi
Indonesia yang tenimus adalah pentingnya pengkajian terhadap perkembangan
lingkungan strategi di kawasan Indonesia yang ditandai dengan meluasnya pengaruh
Komunis. Geostrategi Indonesia pada waktu itu dimaknai sebagai strategi untuk
mengembangkan dan membangun kemampuan teritorial dan kemampuan gerilya
untuk menghadapi ancaman komunis di Indocina.
2.    Pada tahun 1965-an lembaga ketahanan nasional mengembangkan konsep
geostrategi Indonesia yang lebih maju dengan rumusan sebagai berikut:  Bahwa
geostrategi Indonesia harus berupa sebuah konsep strategi untuk mengembangkan
keuletan dan daya tahan, juga mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi
dan menangkal ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan, baik bersifat internal
maupun eksternal. Gagasan ini agak lebih progresif, tapi tetap terlihat konsep
geostrategi Indonesia baru sekadar membangun kemampuan nasional sebagai faktor
kekuatan penangkal bahaya. 
3. Sejak tahun 1972 Lembaga Ketahanan Nasional terus melakukan pengkajian tentang
geostrategi Indonesia yang lebih sesuai dengan konstelasi Indonesia. Pada era itu
konsepsi geostrategi Indonesia dibatasi sebagai metode untuk mengembangkan
potensi ketahanan nasional dengan pendekatan keamanan dan kesejahteraan untuk
menjaga identitas kelangsungan serta integritas nasional sehingga tujuan nasional
dapat tercapai.

4. Terhitung mulai tahun 1974 geostrategi Indonesia ditegaskan wujudnya dalam bentuk
rumusan ketahanan nasional sebagai kondisi, metode, dan doktrin dalam
pembangunan nasional. Pengembangan konsep geostrategi Indonesia bahkan juga
dikembangkan oleh negara-negara yang lain dengan bertujuan:

a.  Menyusun dan mengembangkan potensi kekuatan nasional, baik yang berbasis pada aspek
ideologi, politik, sosial budaya, dan hankam maupun aspek-aspek alamiah. Hal ini untuk
upaya kelestarian dan eksistensi hidup negara dan bangsa dalam mewujudkan cita-cita
proklamasi dan tujuan nasional.
b.      Menunjang tugas pokok pemerintahan Indonesia dalam:
         Menegakkan hukum dan ketertiban (law and order),
         Terwujudnya kesejahteraan dan kemakmuran (welfare and prosperity),
         Terselenggaranya pertahanan dan keamanan (defense and prospety),
         Terwujudnya keadilan hukum dan keadilan sosial (yuridical justice and social justice),
         Tersedianya kesempatan rakyat untuk mengaktualisasikan diri (freedom of the people).
Geostrategi Indonesia sebagai pelaksana  geopolitik Indonesia memiliki dua sifat
pokok sebagai berikut:

 Bersifat daya tangkal. Dalam kedudukannya sebagai konsepsi penangkalan,


geostrategi Indonesia ditujukan menangkal segala bentuk ancaman, gangguan,
hambatan, dan tantangan terhadap identitas, integritas, serta eksistensi bangsa dan
negara Indonesia.

 Bersifat development/pengembangan, yaitu pengemabangan potensi kekuatan bangsa


dalam ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan hankam sehingga tercapai
kesejahteraan rakyat.
D.  Urgensi Ketahanan Nasional terhadap Eksistensi Negara
Ketahanan Nasional ditinjau secara antropologis mengandung arti kemampuan manusia
atau suatu kesatuan kemampuan manusia untuk tetap memperjuangkan kehidupannya.
Rumusan ketahanan nasional sebagaimana disusun oleh Lemhamnas adalah: Ketahanan
Nasional Idonesia adalah kondisi dinamis Bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek,

6
kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung
kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi
segala ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan, baik yang datang dari luar maupun dari
dalam untuk menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan negara, serta
perjuangan mencapai tujuan nasional.
E.  Ketahanan Nasional sebagai Perwujudan Geostrategi Indonesia
a.      Perkembangan Konsep Pengertian Tannas
1.  Gagasan Tannas oleh Seskoad tahun 1960-an. Tannas adalah pertahanan wilayah oleh seluruh
rakyat.
2. Gagasan Tannas oleh Lemhanas tahun 1963-an. Tannas adalah keuletan dan daya tahan
nasional dalam menghadapi segala kekuatan, baik yang datang dari luar maupun dan dalam
yang langsung ataupun tidak langsung membahayakan kelangsungan negara dan bangsa
Indonesia.
3. Gagasan Tannas oleh Lemhanas tahun 1969-an. Tannas adalah keuletan dan daya tahan
nasional dalam menghadapi segala ancaman, baik yang datang dari luar maupun dari dalam
yang langsung ataupun tidak langsung membahayakan kelangsungan negara dan bangsa
Indonesia.
4. Gagasan Tannas berdasar SK Menhankam/Pangab No. SKEP/1382/XG/1974. Ketahanan
Nasional adalah merupakan kondisi dinamis suatu bangsa berisi keuletan dan ketangguhan
yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional di dalam menghadapi dan
mengatasi segala ancaman, gangguan, dan tantangan, baik yang datang dari dalam maupun
dari luar yang langsung ataupun tidak langsung , membahayakan integritas, identitas,
kelangsungan hidup bangsa dan negara, serta perjuangan nasional.
5.    Gagasan Tannas menurut GBHN 1978-1997. Tannas adalah kondisi dinamis yang
merupakan integritasi dari kondisi tiap aspek kehidupan bangsa dan negara.
7
b.      Hakikat Ketahanan Nasional
Pada hakikatnya Ketahanan Nasional adalah kemampuan dan ketangguhan suatu
bangsa untuk dapat menjamin kelangsungan hidupnya menuju kejayaan bangsa dan negara.
Ketahanan nasional ini bergantung pada kemampuan bangsa dan seluruh warga negara dalam
membina aspek alamiah serta sosial sebagai landasan penyelenggaraan kehidupan nasional di
segala bidang. Ketahanan Nasional mengandung makna keutuhan semua potensi yang
terdapat dalam wilayah nasional, baik fisik maupun sosial, serta memiliki hubungan erat
antargatra di dalamnya secara komprehensif integral. Kelemahan salah satu bidang akan
mengakibatkan kelemahan bidang yang lain, yang dapat memengaruhi kondisi keseluruhan.
F.   Hubungan antar gatra dalam Trigatra dan Pancagatra
Komponen strategi Astagatra merupakan perangkat hubungan bidang-bidang kehidupan
manusia dan budaya yang berlangsung di atas bumi ini. Dengan memanfaatkan dan
menggunakan secara memadai segala komponen strategi tersebut, dapat dicapai peningkatan
dan pengembangan kemampuan nasional.

 1)      Trigatra

Komponen strategi trigatra ialah gatra geografi, sumber kekayaan alam, dan penduduk.
Trigatra merupakan kelompok gatra yang tangible atau bersifat kehidupan alamiah. Trigatra
(aspek kehidupan alamiah) :
a.    Gatra Letak Geografis Negara Indonesia
Letak geogragis negara Indonesia dikelompokkan dalam 4 gugusan yaitu:
         Gugusan Papua dan pulau-pulau kecil di sekitarnya
         Gugusan Kepulauan Maluku, terdiri dari halmahera, Ternate, Tidore, Seram Buru, dan
pulau-pulau di sekitarnya.
         Gugusan Kepulauan Sunda Kecil meliputi pulau Bali, Lombok, Sumbawa, dan sekitarnya
         Gugusan Kepulauan Sunda Besar meliputi Pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan
pulau- pulau kecil di sekitarnya.

8
b.    Gatra Keadaan dan Kekayaan Alam
Kekayaan alam merupakan potensi yang mampu mendukung dinamika ketahanan
naasional. Pemanfaatan kekayaan alam yang baik dan maksimal sangat diperlukan untuk
kelangsungan generasi berikutnya.
c.    Gatra Keadaan dan Kemampuan Penduduk
Penduduk merupakan faktor dominan terwujudnya ketahanan nasional yang tangguh,
karena gatra lain sangat tergantung pada kualitas penduduk.

 2)      Pancagtra

Komponen strategi pancagatra adalah gatra ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan
pertahanan keamanan. Pancagatra merupakan kelompok gatra yang intagible atau bersifat
kehidupan sosial. Aspek Pancagatra (Kehidupan Sosial) :
         Gatra Ideologi
Pancasila yang kita yakini kebenarannya akan mampu mengantar bangsa Indonesia
mewujudkan cita-cita maupun tujuan nasional bangsa Indonesia
         Gatra Politik
Pemerintahan dan kebijakan di dalamnya hendaknya tetap berpihak pada kepentingan
nasional dengan mengutamakan kepentingan kelompok serta individu. Semua harus
dilaksanakan secara transparan dan demokratis.
         Gatra Ekonomi
Amanat UUD 1945 telah jelas menggariskan perekonomian rakyat, seperti pada pasal 33
UUD 1945 menyebutkan Perekonomian disusun bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
Cabang- cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak
dikuasai oleh negara.
         Gatra Sosial Budaya
Pada hakekatnya sosial adalah pergaulan hidup manusia dalam bermasyarakat yang memiliki
nilai-nilai kebersamaan dan solidaritas sebagai alat pemersatu. Budaya pada hakekatnya
adalah sistem nilai sebagai hasi cipta, rasa, dan karsa manusia. Masyarakat budaya akan
membentuk pola budaya, serta fokus budaya.


         Gatra Pertahanan dan Keamanan
Pertahanan dan keamanan NKRI bertujuan untuk menjamin tetap tegaknya NKRI yang
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dari segala macam ancaman, gangguan, hambatan,
atau juga tantangan baik dari dalam maupun dari luar.
Hubungan komponen strategi antargatra dalam trigatra dan pancagatra serta antargatra
itu sendiri terdapat hubungan timbal balik yang erat dan lazim disebut hubungan (korelasi)
dan ketergantungan  (interdepency). Oleh karena itu, hubungan komponen strategi dalam
trigatra dan pancagatra tersusun secara utuh menyeluruh (komprehensif integral) di dalam
komponen strategi astagatra.
G. Ancaman yang Dihadapi Trigatra dan Pancagatra Indonesia
Beberapa ancaman yang dihadapi oleh Trigatra dan Pancagatra Indonesia, antara lain
sebagai berikut :
1.  Di dalam era globalisasi sekarang ini dan di masa yang akan datang, tidak tertutup
kemungkinan campur tangan asing dengan alasan mengakkan nilai-nilai HAM, demokrasi,
penegakan hukum, dan lingkungan hidup di balik kepentingan nasional mereka. Situasi
seperti ini kemungkinan besar dapat terjadi apabila unsusr-unsur utama kekuatan Hankam
dan komponen bangsa yang lain tidak mampu mengatasi permasalahan dalam negeri. Untuk
itu anacaman yang paling realsistik adalah adanya hubungan antara kekuatan dalam negeri
dan kekuatan luar negeri.
2.  Sistem free fight liberalisme yang hanya menguntungkan pelaku ekonomi yang bermodal
tinggi dan tidak memungkinkan berkembangnya ekonomi kerakyatan.
3.    Sistem etatisme, dalam artian negara beserta aparatur ekonomi negara bersifat dominan.
4. Pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok dalam bentuk monopoli yang merugikan
masyarakat.
5.    Kedaulatan NKRI yang dua pertiga wilayahnya yang terdiri atas laut menempatkan laut dan
udara di atasnya sebagai mandala perang yang pertama kali akan terancam karena keduanya
merupakan initial point, untuk memasuki kedaulatan RI di darat. Ancaman dari luar
senantiasa akan menggunakan media laut dan udara di atasnya karena Indonesia merupakan
negara kepulauan. Dengan demikian pembangunan postur kekuatan Hankam masa depan

10
perlu diarahkan ke pembangunan kekuatan secara proporsional dan seimbang antara unsur-
unsur utama kekuatan pertahanan, yaitu TNI AD, TNI AL dan TNI AU serta unsur utama
keamanan, yaitu POLRI. Pesatnya kemajuan iptek membawa implikasi meningkatnya
kemampuan tempur, termasuk daya hancur dan jarak jangkau. Dengan demikian ancaman
masa depan yang perlu diwaspadai adalah serangan langsung lewat udara dari laut oleh
kekuatan asing yang memiliki kepentingan terhadap Indonesia.
6. Keberadaan Indonesia dipersilangan jalur pelayaran strategis, memang selain membawa
keberuntungan juga mengandung ancaman. Sebab pasti dilirik banyak negara. Karena itu
sangat beralasan bila beberapa negara memperhatikan dengan cermat setiap perkembangan
yang terjadi di Indonesia. Australia misalnya, sangat kuatir bila Indonesia mengembangkan
kekuatan angkatan laut, yang pada gilirannya dapat memperketat pengendalian efektif semua
jalur pelayaran di perairan nusantara.Penetapan  sepihak selat Sunda dan selat Lombok
sebagai perairan internasional oleh Indonesia secara bersama-sama ditolak oleh Amerika
Serikat, Australia, Canada, Jerman, Jepang, Inggris dan Selandia Baru. Tentu apabila dua
selat ini menjadi perairan teritorial Indonesia, maka semua negara yang melintas di wilayah
perairan ini harus tunduk kepada hukum nasional Indonesia, tanpa mengabaikan kepentingan
internasional.
11

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan :
1. Geostrategi merupakan strategi dalam memanfaatkan konstelasi geografi negara untuk
menentukan kebijakan, tujuan, serta sarana-sarana untuk mencapai tujuan nasional.
Geostrategi dapat pula dikatakan sebagai pemanfaatan kondisi lingkungan dalam upaya
mewujudkan tujuan politik.
2. Geostrategi Indonesia diartikan pula sebagai metode untuk mewujudkan cita-cita proklamasi
sebagaimana yang diamanatkan dalam pembukaan dan UUD 1945.
3.  Metode astragatra merupakan perangkat hubungan bidang-bidang kehidupan manusia dan
budaya yang berlangsung di atas bumi ini dengan memanfaatkan segala kekayaan alam yang
dapat dicapai dengan menggunakan kemampuannya.
4. Pada awalnya pengembangan awal geostrategi Indonesia digagas. Sekolah Staf dan Komando
Angkatan Darat (SESKOAD) Bandung tahun 1962. Pada tahun 1965-an lembaga ketahanan
nasional mengembangkan konsep geostrategi Indonesia yang lebih maju. Sejak tahun 1972
Lembaga Ketahanan Nasional terus melakukan pengkajian tentang geostrategi Indonesia
yang lebih sesuai dengan konstelasi Indonesia. Terhitung mulai tahun 1974 geostrategi
Indonesia ditegaskan wujudnya dalam bentuk rumusan ketahanan nasional sebagai kondisi,
metode, dan doktrin dalam pembangunan nasional.
5. Geostrategi Indonesia tiada lain adalah ketahanan nasional. Ketahanan Nasional merupakan
kondisi dinamik suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, di dalam menghadapi dan mengatasi segala
ancaman, baik yang datang dari luar maupun dari dalam, yang langsung maupun tidak
langsug membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta
perjuangan mengejar tujuan nasional.
6.  Banyak ancaman yang dihadapi Trigatra dan Pncagatra bangsa Indonesia. Oleh karena itu,
diperlukan suatu ketahanan nasional yang kuat.

12
DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2011.GeostrategiIndonesia.http://geounesa.net/news/index.php?
option=com_content&view=article&id=87:geostrategi-indonesia-dalam-kepentingan-
teritorial&catid=54:geografi-politik&Itemid=96. Diakses pada tanggal 02 April 2011.

Anonim.2011.GeostrategiIndonesia.http://myteiku.blogspot.com/2010/04/geostrategi-
indonesia.html. Diakses pada tanggal 02 April 2011.  

Bedjo dan Zainul Akhyar. 2009. Pendidikan Kewarganegaraan. FKIP UNLAM: Lab PKn.
13

Anda mungkin juga menyukai