Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN KEJANG DEMAM

PADA PASIEN AN. A DI RUANG ATH-THUUR

RS ISLAM FATIMAH CILACAP

Disusun oleh:

Nama: Dita Rizky Baerawati

NIM : 108116043

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN 2B

STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP

TAHUN AJARAN 2017/2018


Nama mahasiswa : Dita Rizky Baerawati
Tempat praktik : Ruang Ath-Thuur
Tanggal pengkajian: 15 Agustus 2018

I. Identitas data
Nama : An. A
Tempat/tanggal lahir: Cilacap, 27 Januari 2016
Usia : 2 tahun 7 bulan
Nama ayah/ibu : Tn. I/ Ny. E
Pekerjaan ayah : Karyawan swasta
Pekerjaan ibu : IRT
Alamat : Tritih kulon, Cilacap
Agama : Islam
Suku bangsa : Jawa, Indonesia
Pendidikan ayah : SMK
Pendidikan ibu : SMK

II. Keluhan utama


Demam sejak siang, kejang 1x durasi sekitar 3 menit
III. Riwayat kehamilan dan kelahiran
a. Pre natal : ibu An. A mengatakan selama hamil ibu tidak menderita
penyakit berat, selama kehamilan ibu memeriksa ke bidan terdekat dan
puskesmas.
b. Intra natal: pasien An. A dilahirkan di rumah sakit normal pada umur 9
bulan dengan BB 3600 gram, panjang 50 cm.
c. Post natal : ibu pasien An. A mengatakan pada waktu lahir tidak ada
kelainan.
IV. Riwayat masa lampau
a. Penyakit waktu kecil: tidak ada penyakit
b. Pernah di rawat di RS: ibu pasien mengatakan baru kali ini An.A
dirawat.
c. Obat-obatan yang digunakan: ibu pasien mengatakan tidak ada obat-
obatan khusus ketika anak sakit dibawa ke dokter/puskesmas.
d. Tindakan (operasi): ibu pasien mengatakan bahwa An. A belum pernah
di operasi.
e. Alergi: ibu pasien mengatakan An. A tidak memiliki alergi terhadap
apapun.
f. Kecelakaan: ibu pasien mengatakan An. A tidak pernah mengalami
kecelakaan.
g. Imunisasi: ibu pasien mengatakan An. A sudah mendapatkan imunisasi
polio, campak, rubella.
V. Riwayat keluarga (disertai genogram)

Keterangan:
= Kakek

= Nenek

= perempuan

= perempuan (ibu pasien)

= laki-laki (ayah pasien)

= laki-laki (pasien)
VI. Riwayat sosial
a. Pengasuh: ibu pasien mengatakan An.A disuh sendiri, kadang-kadang
dengan nenek.
b. Hubungan dengan anggota keluarga: ibu pasien mengatakan An. A
hubungan baik.
c. Hubungan dengan teman sebaya: ibu pasien mengatakan An. A hubun
gan dengan teman sebaya baik.
d. Pembawaan secara umum: ibu pasien mengatakan An. A sangat aktif,
penurut, kadang juga rewel
e. Lingkungan rumah: ibu pasien mengatakan lingkungan rumah baik
An.A mudah bergaul, bermain dengan teman-temannya
VII. Kebutuhan dasar
a. Makanan yan disukai/tidak disukai: ibu pasien mengatakan An. A
menyukai coklat
Selera: selama di rumah sakit selera makan berkurang
Alat makan yang dipakai: piring, sendok
Pola makan/jam: selama di rumah sakit pola makan teratur 2-3x sehari

b. Pola tidur: ibu pasien mengatakan An. A biasanya tidur (+-) 8 jam
sehari, namun saat di rs tidurnya terganggu.
Kebiasaan sebelum tidur (perlu mainan, dibacakan cerita, benda yang
dibawa saat tidur, dan lain-lain: ibu pasien mengatakan sebelum tidur
An. A suka bermain dulu seperti mainan mobil-mobilan.
Tidur siang: biasanya An. A tidur pukul 11.00 WIB dengan durasi
sekitar 1 jam.

c. Mandi: ibu pasien mengatakan An. A mandi rutin/ diseka setiap hari
1x
d. Aktifitas bermain: ibu pasien mengatakan An. A selama di rs sering
minta jalan-jalan ketika bosan.
e. Eliminasi: ibu pasien mengatakan An. A BAB lancar 1x sehari dan
BAK 3x sehari
VIII. Keadaan kesehatan saat ini
a. Diagnosis medis: kejang demam
b. Tindakan operasi: tidak ada
c. Status nutrisi:
 BBI anak: (umur dalam tahun x 2) + 8
(2 x 2) + 8 = 12 kg
 Kebutuhan kalori: usia 2 th = 100 (kkal/ kgBB)
100 x 12 kg = 1200 kal/hari
d. Status cairan:
 Kebutuhan cairan= 1000 cc/ kgBB (BB - 10kg x 50)
1000 cc + (13,5 kg – 10 kg x 50)
1000 cc + 175
1175 cc
 IWL (rumus 25% dari kebutuhan cairan / hasil kebutuhan cairan x
o,25)
IWL= 1175 x 0,25= 293,75 cc/ 24 jam
e. Obat-obatan: infus RL 15 tetes permenit
Injeksi cefoject 1/3 gram
Injeksi indexon ½ ampul
Infus parmadol 150 mg dalam NACl 25 cc
Pirexin supp 160 mg
Dextamin ½ ampul
Pamol 125 ml
Luminal 10 ml
Pupaverin 10 ml
Kutoin 10 ml
f. Aktifitas: ibu pasien mengatakan An.A sering minta digendong dan
jalan-jalan ketika bosan.

g. Tindakan keperawatan: -Monitor suhu


-Kaji skala resiko jatuh
-Berikan pengobatan untuk mengobati
penyebab demam

h. Hasil laboratorium:

Pemeriksaan Hasil Nilai rujukan Satuan


Hemoglobin 11,9 10,8-12,8 g/dL
Leukosit 15.900 6000-17000 uL
Eritrosit 5,2 3,6-5,2 10*6 uL
Trombosit 267.000 150.000- uL
450.000
Hematokrit 38,6 33-45 %
Eosinofil 0 0-1 %
Basofil 0 0-1 %
Neutrofil batang 1+ 2-6 %
Neutrofil segmemen 84+ 25-60 %
Limfosit 13 25-50 %
Monosit 2 1-6 %
IMUNOLOGI
NS1 positif

i. Hasil rontgen: tidak ada


j. Data tambahan: tidak ada
IX. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum: lemas
b. TB/BB: 95 cm / 13,5 kg
c. Lingkar kepala: tidak terkaji
d. Mata: bentuk simetris, konjungiva merah, pupil mata mengecil ketika
diberi reflek cahaya
e. Hidung: tidak ada sekret, tidak ada lesi, tidak ada polip
f. Mulut: tidak ada tonsil, lidah bersih
g. Telinga: bentuk simetris, tidak ada serumen, tidak menggunakan alat
bantu mendengar
h. Tengkuk: tidak ada lesi, tidak ada benjolan
i. Dada: bentuk dada simetris, konfigurasi menonjol
j. Jantung:
 Inspeksi: bentuk dada simetris, tidak ada kardiomegali
 Auskultasi: bunyi jantung reguler, reikompensasi (normal)
 Palpasi: tidak ada nyeri saat ditekan
 Perkusi: tidak ada pembengkakan jantung
k. Paru-paru:
 Inspeksi: bentuk dada simetris, tidak ada tarikan dinding dada
 Palpasi: perkembangan paru lama
 Perkusi: titik suara sama
 Auskultasi: suara pru norml/ vesikuler
l. Perut:
 Inspeksi: simetris, tidak ada lesi
 Auskultasi: bising usus terdengar
 Palpasi: tidak ada nyeri saat ditekan
 Perkusi: bunyi perut timpani
m. Punggung: bentuk punggung simetris, tidak ada kelainan
n. Genetalia: laki-laki, tidak ada kelainan
o. Ekstremitas:
 atas: lengkap, infus di tangan kanan
 bawah: lengkap, tidak ada lesi
p. Kulit: warna kulit putih langsat, turgor < 2 detik, kulit lembab
q. Tanda vital:
 Suhu: 40 derajat
 Nadi: 110 x/ menit
 RR: 26 x/ menit
X. Pemeriksaan tingkat perkembangan
a. Kemandirian dan bergaul
Ibu An. A mengatakan klien dalam melakukan kemandirian masih
dalam bergaul baik dengan teman –teman
b. Motorik halus:
Keluarga pasien mengatakan motorik halus berjalan baik seperti
melakukan kegiatan melukis, menggambar.
c. Kognitif dan bahasa:
Klien dalam berkomunikasi atau bahasa yang digunakan lancar dan
menggunakan bahasa Indonesia.
d. Motorik kasar:
Ibu pasien mengatakan An. A berjalan normal, berdiri, berlari, bermain
XI. Informasi lain
Selama pasien An. A dirawat di RS perawat melakukan hospitalisasi agar
pasien tidak merasa takut, rewel. Serta mengajak pasien bicara agar tidak
bosan.
XII. Ringkasan riwayat keperawatan

Setelah dilakukan pengkajian didapatkan hasil An.A demam sejak dzuhur


dan kejang 1 kali durasi 3 menit, suhu 40 derajat, pusing, badan teraba
panas, pasien terlihat lemas, pucat,nafsu makan menurun.

Sehingga muncul diagnosa keperawatan:

1. Hipertermi b/d proses penyakit


2. Kurang volume cairan b/d peningkatan suhu tubuh
3. Resiko cedera b.d tipe kejang

XIII. Analisis data

No Data ( Ds/Do) Problem Etiologi


.
I Ds: ibu pasien mengatakan Hipertermi Proses penyakit
anaknya demam, kejang 1 x
selama 3 menit
Do: suhu = 40 derajat, tubuh
pasien teraba panas.
II Ds: ibu pasien mengatakan Kekurangan Peningkatan
jarang (sedikit) minum air volume cairan suhu tubuh
putih, sehingga badannya
panas.
Do: pasien terlihat pucat,
lemas, suhu = 40 derajat.
III Ds: ibu pasien mengatakan Resiko cedera Tipe kejang
pasien mengalami kejang 1
x dengan durasi sekitar 3
menit.
Do: pasien terlihat
mengalami perubahan
suasana menjadi marah,
panik, serta rewel.

XIV. Prioritas diagnosa keperawatan


1. Hipertermi b/d proses penyakit
2. Kekurangan volume cairan b/d peningkatan suhu tubuh
3. Resiko cedera b.d tipe kejang

XV. Rencana keperawatan

Tanggal/ Diagnosa NOC NIC Paraf


jam keperawatan
15 Hipertermi Setelah dilakukan - monitor tanda-tand
Agustus b/d proses keperawatan 3x 24 jam vital
2018 penyakit diharapkan suhu tubuh - longgarkan atau
pasien kembali normal lepaskan pakaian
dengan kriteria hasil pasien
No. Indikasi I E - pasang akses IV
R R - berikan cairan IV,
1. Mencari 3 5
gunakan cairan yang
informasi
sudah didinginkan,
terkait
hipertermia
sesuai kebutuhan.
2. Mengidentifik 3 5 -berikan obat anti
asi faktor menggigil sesuai
penyebab kebutuhan.
hipertermia
-jangan berikan
3. Memonitor 3 4
perubahan aspirin atau
status antipretik lainnya.
kesehatan -monitor suhu tubuh
4. Memodifikasi 3 4 menggunakan alat
intake cairan
yang sesuai.
sesuai
kebutuhan
NIC = perawatan
NOC = hipertermia hipertermia
16 Kurang Setelah dilakukan -jaga intake yang
Agustus volume keperawatan 3x 24 jam akurat
2018 cairan b/d diharapkan volume cairan -monitor status
peningkatan pasien kembali normal hidrasi
suhu tubuh dengan kriteria hasil -monitor TTV
No. Indikasi I E -monitor cairan/
R R makanan yang
1. Denyut nadi 3 4
dikonsumsi
radial
2. Turgor kulit 2 4 -berikan cairan lewat
3. Kelembapan 3 5 IV
membrn -berikan cairan
mukosa dengan tepat
NOC = keseimbangan
NIC = manajemen
cairan
cairan
17 Resiko Setelah dilakukan -pertahankan jalan
Agutus cedera b.d keperawatan 3x 24 jam nafas.
2018 tipe kejang diharapkan pasien tidak -pandu gerakan klien
mengalami resiko cedera untuk mencegah
dengan kriteria hasil terjadinya cedera.
N Indikasi I E -longgarkan pakaian
o. R R -monitor tanda-tanda
1. Mengenali tanda 3 4
vital.
dan gejala yang
-catat lama kejang
mengindikasika
n gejala
-catat karakteistik
2. Mengidentifikas 3 4 kejang (misalnya:
i kemungkinan keterlibatan anggota
resiko kesehatan tubuh, aktivitas
3. Memonitor 4 5
motorik, kejang
perubahan status
kesehatan progresif)
-berikan obat-obatan
dengan benar.
NOC = deteksi resiko
NIC: manajemen
kejang
XVI. Asuhan keperawatan

No Tanggal/ jam Implementasi Evaluasi formatif Paraf


.
Dx
I. 15 Agustus 2018 -monitor tanda-tanda Ds: ibu pasien
(15.15) vital mengatakan anaknya
masih panas
Do: pasien terlihat pucat
lemas, suhu = 40 derajat
(15.30) -longgarkan atau Ds:-
lepaskan pakaian pasien Do: pasien terlihat
kooperatif
(16.00) -berikan cairan infus, Ds: ibu pasien
gunakan cairan yang mengatakan terima kasih
sudah didinginkan, Do: pasien terlihat
sesuai kebutuhan kooperatif.
(19.00) -monitor suhu tubuh Ds: ibu pasien
menggunakan alat yang mengatakan terima kasih
sesuai. Do: pasien terlihat
kooperatif, suhu = 37,6
derajat
II. 16 Agustus 2018 -memberikan cairan Ds: ibu pasien
(08.00) infus D5 ½ mengatakan terima kasih
Do: pasien terlihat
kooperatif
(10.00) - memberikan drip Ds: ibu pasien
infus pamol 125 ml mengatakan terima kasih
Do: pasien terlihat agak
rewel
III 17 Agustus 2018 -memberitahukan ibu Ds: ibu pasien
(08.00) supaya tetap menjaga mengatakan iya
anaknya dengan baik Do: pasien terlihat
untuk mencegah resiko kooperatif
jatuh
(11.00) -mengukur suhu tubuh Ds: ibu pasien
pasien mengatakan terima kasih
Do: pasien terlihat
kooperatif , suhu = 36,8
derajat
(08.30) -injeksi cefoject 1/3 Ds: ibu pasien
gram mengatakan terima kasih
Do: pasien terlihat rewel

No Tanggal/ Jam Diagnosa Evaluasi sumatif Paraf


.
Dx
I. 17 Agustus Hipertermi b/d S: ibu pasien mengatakan
2018 proses penyakit anaknya sudah tidak demam
O: suhu pasien 36,5 derajat
A: masalah teratasi
No. Indikasi I ER
R
1. Mencari 5 5
informasi terkait
hipertermia
2. Mengidentifikasi 5 5
faktor penyebab
hipertermia
3. Memonitor 4 4
perubahan status
kesehatan
4. Memodifikasi 4 4
intake cairan
sesuai
kebutuhan
P: hentikan intervensi
II 17 Agustus Kekurangan S: ibu pasien mengatakan
2018 volume cairan b/d anaknya sudah minum banyak
peningkatan suhu O: pasien sudah tidak terlihat
tubuh pucat, lemas
A: masalah teratasi
No. Indikasi IR ER
1. Denyut nadi 4 4
radial
2. Turgor kulit 4 4
3. Kelembapan 5 5
membrn
mukosa
P: hentikan intervensi,
pertahankan cairan/ minum
banyak
III 17 Agustus Resiko cedera b.d S: ibu pasien mengatakan
2018 tipe kejang anaknya sudah tidak mengalami
kejang
O: pasien terlihat lebih tenang,
tidak rewel
A: masalah teratasi
No. Indikasi I ER
R
1. Mengenali tanda 4 4
dan gejala yang
mengindikasikan
gejala
2. Mengidentifikasi 4 4
kemungkinan
resiko kesehatan
3. Memonitor 5 5
perubahan status
kesehatan
P: hentikan intervensi

Anda mungkin juga menyukai