Perilaku Kekerasan
Perilaku Kekerasan
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ancaman atau kebutuhan yang tidak terpenuhi mengakibatkan seseorang
stress berat membuat orang marah bahkan kehilangan kontrol kesadaran diri,
misalnya: memaki-maki orang di sekitarnya, membanting–banting barang,
menciderai diri sendiri dan orang lain, bahkan membakar rumah, mobil dan
sepeda montor.
Umumnya klien dengan perilaku kekerasan dibawa dengan paksa ke
rumah sakit jiwa. Sering tampak klien diikat secara tidak manusiawi disertai
bentakan dan “pengawalan” oleh sejumlah anggota keluarga bahkan polisi.
Perilaku kekerasan adalah tingkah laku individu yang ditujukan untuk
melukai atau mencelakakan individu lain yang tidak menginginkan datangnya
tingkah laku tersebut (Purba dkk, 2008). Menurut Stuart dan Laraia (1998),
perilaku kekerasan dapat dimanifestasikan secara fisik (mencederai diri
sendiri, peningkatan mobilitas tubuh), psikologis (emosional, marah, mudah
tersinggung, dan menentang), spiritual (merasa dirinya sangat berkuasa, tidak
bermoral). Perilaku kekerasan merupakan suatu tanda dan gejala dari
gangguan skizofrenia akut yang tidak lebih dari satu persen (Purba dkk,
2008).
Perilaku kekerasan merupakan salah satu jenis gangguan jiwa. Data
WHO (2015) menunjukkan bahwa prevalensi pasien gangguan jiwa mencapai
hampir 450 juta orang, dimana sepertiganya berada di negara berkembang.
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki Sedangkan di
Indonesia, hasil Riskesdas (2018) menyebutkan bahwa prevalensi gangguan
mental emosional yang ditunjukkan dengan gejala-gejala gangguan jiwa
berat, seperti schizophrenia adalah terjadi peningkatan dari 1,7 persen pada
tahun 2013 dan meningkat menjadi 7 persen (Kemenkes, 2014).
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka kami tertarik untuk
menyusun makalah mengenai kegawatdaruratan pada perilaku kekerasan.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana kegawatdaruratan psikiatri pada perilaku kekerasan ?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui konsep teori dan asuhan keperawatan gawat
darurat psikiatri pada perilaku kekerasan.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui pengertian dari perilaku kekerasan
b. Mengetahui penyebab dari perilaku kekerasan
c. Mengetahui rentang respon dari perilaku kekerasan
d. Mengetahui tanda dan gejala dari perilaku kekerasan
e. Mekanisme koping dari perilaku kekerasan
f. Mengetahui dari perilaku kekerasan
g. Mengetahui pohon masalah pada perilaku kekerasan
h. Mengetahui penatalaksanaan dari perilaku kekerasan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
Marah adalah perasaan jengkel yang timbul sebagai respon
terhadap kecemasan atau kebutuhan yang tidak terpenuhi yang
dirasakan sebagai ancaman. (Stuart dan Sundeen, 1998).
Perilaku kekerasan atau agresif merupakan suatu bentuk perilaku
yang bertujuan untuk melukai seseorang secara fisik maupun
psikologis. (Towsend, 1998).
Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang
melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik, baik
kepada diri sendiri maupun orang lain. (Keliat, Ana Budi. Dkk. 2009)
Dari ketiga pengertian diatas dapat disimpulkan, PK (perilaku
kekerasan) adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan
tindakan yang dapat memebahayakan secara fisik maupun psikologis,
baik pada dirinya sendiri maupun orang lain, disertai dengan amuk
dan gaduh gelisah yang tak terkontrol.
1. Respon Adaptif.
a. Asertif, adalah mengemukakan pendapat atau mengekspresikan
rasa tidak senang atau tidak setuju tanpa menyakiti lawan bicara.
b. Frustasi, adalah suatu proses yang menyebabkan terhambatnya
seseorang dalam mencapai keinginannya. Individu tersebut
tidak dapat menerima atau menunda sementara sambil
menunggu kesempatan yang memungkinkan. Selanjutnya
individu merasa tidak mampu dalam mengungkapkan perannya
dan terlihat pasif.
2. Respon transisi
Pasif adalah suatu perilaku dimana seseorang merasa tidak mampu
untuk mengungkapkan perasaannya sebagai usaha
mempertahankan hak-haknya. Klien tampak pemalu, pendiam, sulit
diajak bicara karena merasa kurang mampu, rendah diri atau
kurang menghargai dirinya.
3. Respon maladaptive
a. Agresif, adalah suatu perilaku yang mengerti rasa marah,
merupakan dorongan mental untuk bertindak (dapat secara
konstruksi/destruksi) dan masih terkontrol. Perilaku agresif
dapat dibedakan dalam 2 kelompok, yaitu pasif agresif dan
aktif agresif.
b. Pasif agresif, adalah perilaku yang tampak dapat berupa
pendendam, bermuka asam, keras kepala, suka menghambat
dan bermalas-malasan.
c. Aktif agresif, adalah sikap menentang, suka membantah, bicara
keras, cenderung menu0ntut secara terus menerus, bertingkah
laku kasar disertai kekerasan.
d. Amuk, adalah rasa marah dan bermusuhan yang kuat dan
disertai kehilangan kontrol diri. Individu dapat merusak diri
sendiri, orang lain atau lingkungan. (Stuart and Sudeen, 1998).
6. Sosial
a. Menarik diri
b. Pengasingan
c. Penolakan
d. Ejekan
e. Sindiran
Skenario Kasus
Saat dikaji klien mengatakan malu saat bertemu orang banyak dan dapat
menyembuhkan segala penyakit, klien juga mengatakan cepat merasa tersinggung
dan pernah mencekik orang lain. Keaadan klien saat di kaji cukup rapi dan
orientasi baik. Dari hasil pemeriksaan TTV : TD= 110/80, N= 89x, S= 36,7, RR=
19x dan TB= 168m, BB=60 kg. Untuk kegiatan sehari-hari klien di ruang epsilon
diikuti klien dengan baik.
.
Lampiran 1
FORMAT PENGKAJIAN
KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
A. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn. F (L)
Umur : 42 Tahun
No. CM : 996996
Tanggal MRS : 20 Maret 2020
Tanggal Masuk
Ruang I : IGD
Ruang II : Alfa
Ruang III : Epsilon
Tanggal pengkajian : 23 Maret 2020
Alamat : Jl. kesehatan buluran kenali
C. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu?
YA.
TIDAK
2. Pengobatan sebelumnya?
Masalah Keperawatan:
1. Perubahan pertumbuhan dan perkembangan.
2. Perubahan proses keluarga.
3. Respons pascatrauma.
4. Risiko tinggi kekerasan.
Masalah Keperawatan:
1. Perubahan pertumbuhan dan perkembangan.
2. Perubahan proses keluarga.
3. Respons pascatrauma.
D. PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda Vital
TD : 110/80 mmHg
HR : 89 kali / menit
S : 36,7 oC
RR : 19 kali / menit
2. Ukur
BB : 60 Kg
TB : 168 cm
3. Keluhan fisik
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................
Masalah Keperawatan:
1. Risiko tinggi perubahan suhu tubuh.
2. Hipotermia.
3. Hipertermia.
4. Defisit volume cairan.
5. Kelebihan volume cairan.
6. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh.
7. Perubahan nutrisi: lebih dari kebutuhan tubuh.
8. Perubahan nutrisi: potensial lebih dari kebutuhan tubuh.
9. Kerusakan menelan.
10. Perubahan eliminasi feses.
11. Perubahan pola eliminasi urine.
E. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
klien
Jelaskan :
Klien mengatakan ayahnya telah meninggal dunia dan klien merupakan
anak kedua dari tiga bersaudara. Klien mengatakan tinggal serumah
dengan istrinya dan mempunyai 2 orang anak laki-laki danperempuan
Masalah Keperawatan:
1. Koping keluarga inefektif: ketidakmampuan koping.
2. Koping keluarga inefektif: gangguan koping.
3. Potensial untuk pertumbuhan koping keluarga.
Konsep Diri:
a. Citra Tubuh :
Klien mengatakan anggota tubuhnya baik dan klien menyukai
tubuhnya apa adanya
b. Identitas :
Klien mengatakan merupakan anak kedua dari tiga bersaudara,
klien bersekolah sampai SMA lalu bekerja menjadi TKI
c. Peran :
Klien mengatakan berperan sebagai kepala keluarga dan bertugas
mencari nafkah
d. Ideal Diri :
Klien mengatakan ingin cepat sembuh dan segera pulang berkumpul
bersama keluarganya dan bekerja
e. Harga Diri :
klien mengatakan malu saat bertemu orang banyak
Masalah Keperawatan:
1. Gangguan konsep diri: harga diri rendah kronis.
2. Gangguan konsep diri: harga diri rendah situasional.
2. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti
Klien mengatakan orang yang berarti dalam hidupnya adalah ibu,
istri dan anak-anaknya
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat
Klien berperan aktif dalam kegiatan kelompok
2. Pembicaraan
Cepat Apatis
Keras Lambat
Gagap Membisu
Inkoherensi Tidak mampu memulai pembicaraan
Jelaskan :
Nada bicara klien lumayan keras
Masalah Keperawatan:
1. Kerusakan komunikasi.
3. Aktivitas motorik
Lesu Tik
Tegang Grimasem
Gelisah Tremor
Agitasi Kompulsif
Jelaskan :
Klien tampak lesu dan sedikit gelisah
Masalah Keperawatan:
1. Risiko tinggi terhadap cedera.
2. Intoleransi aktivitas.
3. Kerusakan penatalaksanaan pemeliharaan rumah.
4. Alam perasaan
Sedih Khawatir
Ketakutan Gembira berlebihan
Putus asa
Masalah Keperawatan:
1. Risiko tinggi terhadap cedera.
2. Ansietas.
3. Ketakutan.
4. Ketidakberdayaan.
5. Ketidakmampuan.
6. Risiko tinggi membahayakan diri.
5. Afek
Datar Labil
Tumpul Tidak sesuai
Jelaskan:
.........................................................
Masalah Keperawatan:
1. Risiko tinggi terhadap cedera.
2. Kerusakan komunikasi.
3. Perubahan peran.
Masalah Keperawatan:
1. Kerusakan komunikasi.
2. Perubahan peran.
3. Kerusakan interaksi sosial.
4. Risiko tinggi membahayakan
diri.
5. Risiko tinggi kekerasan.
7. Persepsi - Sensorik
Halusinasi / Ilusi ?
Ada / Tidak ?
Pendengaran Pengecapan
Penglihatan Penghidu
Perabaan
Jelaskan
Data Subjektif
Isi Halusinasi
: ...............................................................................................
.............................................................................
..................
.............................................................................
..................
Frekuensi : .............................................................................
..................
Waktu : .............................................................................
..................
Situasi saat muncul
: ...............................................................................................
Respon pasien
: ...............................................................................................
.............................................................................
..................
.............................................................................
..................
Data Objektif
: ...............................................................................................
.............................................................................
..................
.............................................................................
..................
Masalah Keperawatan:
Gangguan Persepsi-sensori: pengelihatan / pendengaran / kinetik /
pengecap / perabaan / penciuman.
8. Isi pikir
Obesi Depersonalisasi
Waham :
Phobia Ide yang terkait
Hipokondria
Agama Pikiran magis
Nihilistik
Somatik Sisip pikir
Kebesaran Siar pikir
Curiga Kontrol pikir
Jelaskan :
klien mengatakan mendapat kekuatan bisa menyembuhkan penyakit
Masalah Keperawatan:
1. Perubahan isi pikir
9. Proses pikir
Circumstansial Flight of idea
Tangensial Blocking
Kehilangan asosiasi Pengulangan
pembicaraan/ perseverasi
Jelaskan :
...................................................................................................
...................................................................................................
Masalah Keperawatan:
1. Perubahan proses pikir.
Masalah Keperawatan:
1. Risiko tinggi terhadap cedera.
2. Perubahan proses pikir.
11. Memori
Mudah beralih
Tidak mampu berkonsentrasi
Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan :
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
............
Masalah Keperawatan:
1. Perubahan proses pikir.
2.Kerusakan interaksi sosial.
Gangguan ringan
Gangguan bermakna
Jelaskan :
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
..
Masalah Keperawatan:
1. Perubahan proses pikir.
Makanan Transportasi
Keamanan Tempat tinggal
Perawatan Kesehatan Uang
Pakaian
Jelaskan : klien mampu mengikuti kegiatan sehari-hari di ruang epsilon
Masalah Keperawatan:
1. Perubahan pertumbuhan dan perkembangan.
2. Perilaku mencari bantuan kesehatan.
Nafsu makan :
Meningkat Berlebihan
Menurun Sedikit – sedikit
Berat badan :
Meningkat
Menurun
BB terendah : 60 Kg BB tertinggi : .......... Kg
Jelaskan :
....................................................................................................................
....................................................................................................................
..................................
Masalah Keperawatan:
1. Risiko tinggi terhadap infeksi.
2. Perubahan nutrisi: lebih dari kebutuhan tubuh.
b. Tidur
Apakah ada masalah tidur ? TIDAK
Apakah merasa segar setelah bangun tidur ? YA
Apakah ada kebiasaan tidur siang? YA
Lama tidur siang : 2 Jam
Apa yang menolong tidur ?
.................................................................................
Tidur malam jam : 21.00 WIB , berapa jam : 8 jam
..................................
Apakah ada gangguan tidur ?
Sulit untuk tidur Terbangun saat tidur
Bangun terlalu pagi Gelisah saat tidur
Somnambulisme Berbicara saat tidur
Jelaskan :
...............................................................................................
...............................................................................................
Masalah Keperawatan:
1. Gangguan pola tidur.
c. Penggunaan Obat
Jelaskan:
Klien masih harus diingatkan minum obat
d. Kemampuan pasien dalam: Ya Tidak
Mengantisipasi kebutuhan sendiri
Membuat keputusan berdasarkan keinginan sendiri
Mengatur penggunaan obat
Melakukan pemeriksaan kesehatan (follow up)
Jelaskan :
Klien masih sering kelupaan minum obat
Masalah Keperawatan:
1. Penatalaksanaan regimen terapeutik inefektif.
2.Ketidakpatuhan.
3. Konflik pengambilan keputusan.
e. Pasien memiliki sistem pendukung: Ya Tidak
Keluarga
Profesional/terapis
Teman sejawat
Kelompok sosial
Jelaskan:
Keluarga mengatakan ingin melihat klien seperti dulu lagi
Masalah Keperawatan:
1. Perilaku mencari bantuan kesehatan.
f. Apakah pasien menikmati saat bekerja, kegiatan yang
menghasilkan atau hobi
Ya Tidak
Jelaskan:
Klien mengatakan suka menonton tv
3. Pemeliharaan Kesehatan
Ya Tidak
Perawatan lanjutan
Sistem pendukung
Jelaskan:
..............................................................................................................
.....................................................................................................
H. MEKANISME KOPING
Adaptif: Maladaptif:
Bicara dengan orang lain Minum alkohol
Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat/berlebih
Teknik relokasi Berkerja berlebihan
Aktivitas konstruktif Menghindar
Olah raga Menciderai diri
Lainnya: ............................ Lainnya:........................
K. ASPEK MEDIS
Diagnosis medis : skizofrenia
Terapi medis : haloperidol
Chlorpromazine
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Resiko perilaku kekerasan
2. Harga diri rendah
3. Waham kebesaran
Lampiran 2
FORMAT
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Diagnosa
Tujuan Intervensi
Keperawatan
TUM: klien tidak
menunjukan resiko
perilaku kekerasan
TUK:
1. Klien dapat 1. Bina hubungan saling percaya
membina hubungan dengan:
saling percaya o Beri salam setiap
berinteraksi
o Perkenalkan nama, nama
panggilan perawat dan
tujuan perawat berkenalan
o Tanyakan dan panggil
nama kesukaan klien
o Tunjukkan sikap empati,
jujur dan menepati janji
setiap kali berinteraksi
o Tanyakan perasaan klien
dan masalah yang dihadapi
klien
o Buat kontrak interaksi yang
jelas
o Dengarkan dengan penuh
perhatian ungkapan
perasaan klien
2. Klien dapat 2. Bantu klien mengungkapkan
mengidentifikasi perasaan marahnya:
penyebab perilaku
kekerasan yang o Motivasi klien untuk
dilakukannya menceritakan penyebab rasa
kesal atau jengkelnya
o Dengarkan tanpa
menyela atau memberi
penilaian setiap ungkapan
perasaan klien
6. Jelaskan manfaat
menggunakan obat secara
teratur dan kerugian jika tidak
menggunakan obat
TUK :
1. Pasien bisa Bina hubungan saling percaya
membina dengan menggunakan prinsip
hubungan saling komunikasi terapeutik :
o Sapa pasien dengan ramah,
percaya dengan
baik verbal maupun non
perawat
verbal
o Perkenalkan diri dengan
sopan
o Tanyakan nama lengkap dan
nama panggilan yang disukai
Residen
o Jelaskan tujuan pertemuan
o Jujur dan menepati janji
o Tunjukkan empati dan
menerima pasien apa adanya
3. Pasien dapat
Diskusikan dengan pasien
menilai kemampuan yang dapat
kemampuan dilaksanakan
yang dimiliki Diskusikan kemampuan yang
untuk dapat dilanjutkan pelaksanaannya
dilaksanakan
4. Pasien dapat
Rencanakan bersama pasien
merencanakan aktifitas yang dapat dilakukan
kegiatan sesuai tiap hari sesuai kemampuan
pasien
dengan
kemampuan ingkatkan kegiatan sesuai
kondisi pasien
yang dimiliki
Beri contoh cara pelaksanaan
kegiatan yang dapat pasien
lakukan
5. Pasian dapat
melakukan Anjurkan pasien untuk
kegiatan sesuai melaksanakan kegiatan yang
telah direncanakan
rencana yang Pantau kegiatan yang
dibuat dilaksanakan pasien
Beri pujian
Diskusikan kemampuan
pelaksanaan kegiatan setelah
pulang
Lampiran 3
FORMAT
CATATAN PERKEMBANGAN
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan
tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang
lain maupun lingkungan. Perilaku kekerasan dianggap sebagai suatu akibat yang
ekstrim dari marah atau ketakutan (panic). Perilaku agresif dan perilaku kekerasan
itu sendiri dipandang sebagai suatu rentang, dimana agresif verbal di suatu sisi dan
perilaku kekerasan (violence) di sisi yang lain.
Perilaku yang berkaitan dengan perilaku kekerasan antara lain :
1. Menyerang atau menghindar (fight of flight)
2. Menyatakan secara asertif (assertiveness)
3. Memberontak (acting out)
4. Perilaku kekerasan
Tindakan kekerasan atau amuk yang ditujukan kepada diri sendiri, orang lain
maupun lingkungan.
B. Saran
Perawat hendaknya menguasai asuhan keperawatan pada klien dengan
masalah perilaku kekerasan sehingga bisa membantu klien dan keluarga dalam
mengatasi masalahnya.
Perawat yang mempunyai pengetahuan dan kemampuan tentang
kegawatdaruratan psikiatrik pada perilaku kekerasan, diharapkan dapat
meningkatkan pelayanan kesehatan sehingga kepuasan klien dan perawat secara
bersama-sama dapat meningkat.
39
DAFTAR PUSTAKA
Ah. Yusuf, dkk. 2015. Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta; Salemba
Medika
Keliat, Ana Budi. Dkk. 2005. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta; EGC
Keliat, Ana Budi. Dkk. 2009. Model Praktik Keperawatan Professional Jiwa, Jakarta
EGC
Stuart, Gail W. 2007. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi . Jakarta: EGC
40